Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN TETAP

REKAYASA BIOPROSES
PEMBUATAN VIRGIN COCONUT OIL




Oleh:

KELOMPOK 3
KELAS: 1 KA

Nopi Anggraini (061330400305)
Nurul Agustini (061330400306)
Putri Utami (061330400307)
R.A Rifka Fadillah (061330400308)
Raden Ayu Wilda Anggraini (061330400309)
Renny Eka Dhamayanti (061330400310)
Ridho Tri Julian (061330400311)


Dosen Pembimbing: Ir. Siti Khodijah, M.T.


JURUSAN TEKNIK KIMIA
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
2013
PEMBUATAN VIRGIN COCONUT OIL (VCO)
1. Tujuan Percobaan
1. Mahasiswa mampu membuat minyak kelapa secara fermentasi
2. Mahasiswa mengetahui manfaat dari Virgin Coconut Oil
2. Dasar Teori
Kelapa merupakan buah yang cukup melimpah di Indonesia. Kelapa yang memiliki
nama latin Cocos nucifera L. juga merupakan buah yang memiliki banyak manfaat dari
bauah, daun, batang, bahkan batok kelapanya. Batangnya dapat digunakan sebagai
bahan bangunan. Daunnya dapat dimanfaatkan untuk membungkus makanan. Airnya
memiliki banyak sekali manfaat, salah satunya sebagai minuman isotonik untuk
rehidrasi tubuh. Batoknya pun dapat dijadikan arang. Daging buahnya dapat diolah
menjadi santan, salah satu bahan masakan khas Indonesia Santan ini dapat diolah lebih
lanjut menjadi minyak kelapa.
Minyak adalah istilah umum untuk semua cairan yang tidak larut/bercampur dengan
air (hidrofobik) tetapi larut dalam pelarut organik. Sifat minyak yang lain adalah terasa
licin apabila dipegang. Minyak merupakan senyawa trigliserida atau trigliserol yang
berarti triester dari gliserol. Hasil hidrolisis minyak adalah asam karboksilat dan
gliserol. Asam karboksilat ini juga disebut asam lemak yang mempunyai rantai
hidrokarbon yang panjang dan tidak bercabang.
Minyak kelapa pada umumnya dibagi menjadi dua kategori utama yaitu RBD dan
VCO. Penyebabnya adalah proses pembuatan dan pemilihan buahnya, yang
mempengaruhi kualitas, penampakan, rasa, bau, dan tentu saja khasiatnya. Perbedaan
proses pembuatan ini sangat mencolok dan berbeda nyata. RBD merupakan singkatan
dari Refined, Bleached, and Deodorized atau minyak yang disuling, dikelantang, dan
dihilangkan baunya. Sedangkan VCO merupakan minyak kelapa murni (virgin) yang
rasanya lembut dan bau khas kelapa yang unik. Apabila beku warnanya putih murni
dan dalam keadaan cair tidak berwarna atau bening. VCO dibuat dari kelapa segar
tanpa proses pemanasan, memiliki kandungan antara lain asam laurat yang menurut
hasil penilitian secara ilmiah dapat membunuh virus, bakteri, cendawan, dan protozoa
sehingga dapat menanggulangi serangan virus seperti HIV, herpes, dan influenza. VCO
sebagai Asam Lemak Rantai Sedang (MCFA) berfungsi meningkatkan metabolisme di
dalam tubuh sehingga dapat menambah energi dan dapat mengontrol berat badan. Bagi
manusia dewasa membutuhkan asam ini rata-rata 24 gr/hari, yang berarti dengan tiga
sendok makan VCO, artinya dalam satu hari VCO dapat dikonsumsi sebanyak tiga kali.
Minyak kelapa dapat dibuat dengan berbagai cara, diantaranya cara tradisional yaitu
melalui pemanasan pada suhu tinggi. Akan tetapi, pembuatan minyak kelapa secara
tradisional ini kurang efisien untuk industri kecil ataupun industri rumah tangga,
disebabkan oleh faktor seperti rendemen minyak yang relatif rendah dan kebutuhan
bahan bakar yang cukup besar dengan biaya yang cukup mahal. Selain itu, pemanasan
pada suhu tinggi dapat mengubah struktur minyak serta menghasilkan warna minyak
yang kurang baik. Akan tetapi, dewasa ini telah ditemukan bioteknologi sederhana
dengan menggunakan Saccharomyces sp. untuk memisahkan minyak dari karbohidrat
dan protein yang terdapat dalam sel-sel endosperm biji kelapa. Metode ini dikenal
dengan fermentasi, yang merupakan proses hemat energi dan cocok untuk home
industri.
Pada pembuatan minyak secara fermentasi ini sebenarnya yang diperlukan adalah
enzim-enzim yang dihasilkan oleh Sacccharomyces sp. Enzim yang diproduksi oleh
Saccharaomyces sp. ini dilepaskan ke lingkungan sekitar jamur untuk menghancurkan
substrat tempat tumbuhnya menjadi senyawa-senyawa organik dapat larut. Substrat
yang dihancurkan ini pada umumnya berupa senyawa karbohidrat di dalam endosperm
biji kelapa. Minyak umumnya dapat berikatan dengan karbohidrat dan protein. Dengan
dihancurkannya karbohidrat oleh enzim yang dihasilkan oleh Saccharomyces sp., maka
minyak maupun proein masing-masing akan terlepas. Minyak akan berada di
permukaan karena memilliki berat jenis yang lebih ringan, sedangkan proteinnya akan
mengendap. Protein yang mengendap inilah yang selanjutnya oleh orang Sunda disebut
sebagai galendo.
Jika dibandingkan dengan minyak goreng, minyak kelapa murni mempunyai kualitas
yang lebih baik. Minyak kelapa kopra (minyak goreng) akan berwarna kuning
kecoklatan, berbau tidak harum, mudah tengik dan tidak tahan lama. Studi pembuatan
VCO perlu dikembangkan karena mempunyai harga jual yang lebih tinggi.
Virgin Coconut Oil dapat dimanfaatkan dalam berbagai bidang, diantaranya adalah :
a. sebagai pembersih wajah
b. sebagai pelembab wajah
c. menjaga kult lembut dan halus
d. membantu mencegah penuaan dini pada kulit
e. mendukung fungsi sistem kekebalan tubuh
f. mencegah osteoporosis
g. mengendalikan diabetes
h. memperlancar sistem pencernaan
i. meningkatkan jumlah sel darah putih
j. mematikan berbagai bakteri penyebab pneumonia, meningitis, gonorrhea
k. melumpuhkan dan mematikan parasit
l. sebagai antioksidan
m. menurunkan kadar kolesterol
VCO yang dihasilkan dari proses enzimatsi (fermentasi) memiliki keunggulan sbb:
1. VCO berwarna bening, seperti kristal karena tidak mengalami proses pemanasan
2. Kandungan asam lemak dan antioksidan di dalam VCO tidak banyak berubah
sehingga khasiatnya tidak berubah sehingga khasiatnya tetap tinggi
3. Tidak mudah tengik karena asam lemaknya tidak banyak berubah
4. Cukup aplikatif bila diterapkan di tingkat petani karena menggunakan teknologi
dan peralatan yang sederhana
5. Tidak membutuhkan biaya tambahan yang terlalu mahal karena umumnya daun
papaya atau nanas dijual dengan harga murah
6. Rendeman yang dihasilkan cukup tinggi, yaitu dari 10 butir kelapa akan diperoleh
sekitar 1100 ml VCO
Kelemahan dengan cara enzimatis yaitu membutuhkan waktu yang sangat lama
dalam proses denaturasi protein utnuk memisahkan minyak dari ikatan lipoprotein yaitu
sekitar 20 jam.
2.1 Daun Pepaya
Pepaya merupakan salah satu buah tropis yang keberadaannya cukup
melimpah. Pepaya memilik nama latin Carica papaya L. dan termasuk dalam
keluarga Caricaceae. Tanaman ini dimanfaatkan buahnya untuk dikonsumsi
karena sifatnya yang manis dan menyegarkan. Selain mengandung banyak air,
buah papaya juga kaya akan vitamin C. Hampir semua bagian dari pohon papaya
bisa digunakan sebagai obat, seperti daun, bunga, biji, akar, getah, dan kulit
papaya. Dalam tanaman papaya terkandung enzim papain yang berfungsi
melancarkan pencernaan. Selain kandungan enzim papain, dalam papaya juga
terkandung sifat antiseptic yang berfungsi untuk mencegah perkembangbiakan
bakteri-bakteri jahat yang ada di usus. Oleh karena itu, papaya sangat
direkomendasikan untuk mengatasi masalah pencernaan. Enzim papain ini dapat
dimanfaatkan untuk pembuatan VCO. Proses pembuatan VCO menggunakan
enzim dikenal dengan Pembuatan VCO secara Enzimatis. Enzim papain bersifat
proteolitik yang dapat mengkatalis reaksi pemecahan protein dengan
menghidrolisa ikatan peptidanya menjadi senyawa-senyawa yang lebih
sederhana. Semakin tinggi penambahan papain dan semakin tinggi suhu inkubasi,
rendemen VCO yang dihasilkan semakin meningkat. Hal ini dikarenakan,
semakin tinggi enzim yang ditambahkan semakin banyak ikatan peptida dalam
protein santan yang meyelubungi minyak dapat dihidrolisis. Semakin tinggi suhu
inkubasi, kecepatan reaksi hidrolisis protein semakin cepat sehingga minyak yang
dapat dibebaskan dari selubung protein juga semakin banyak. Enzim papain dapat
bekerja secara optimum pada suhu antara 50-60
0
C dan pH antara 5-7.
Kandungan enzim papain memecah molekul protein membawa berkah untuk
manusia. Ada beragam manfaat papain, antara lain :
Papain mampu melunakkan (pengempuk) daging yang a lot.
Untuk menghancurkan sisa atau hasil buangan industry, misal : pada
pengalengan ikan.
Sebagai konsentrat pengurai protein yang dipakai untuk memproses
pakan ternak.
Untuk menghidrolisis molekul protein, diperlukan dalm pembuatan
pepton dan sejumlah asam amino.
Sebagai pelembut dalam industry penyemakan kulit.
Digunakan dalm industry bir, yang membuat bir lebih tahan lama dan
sebagai stabilizer bir.
Sebagai salah satu bahan aktif dalam proses prefarat farmasi misalnya
obat gangguan pencernaan utamanya protein, gastritis, obat cacingan,
dispesia.
Ampuh melarutkan sel kulit mati pada wajah.
Digunakan dalam komposisi pembuatan pasta gigi.
Sebagai bahan pencuci kain khusus misalnya sutera.
Sebagai pelarut gelatin.
Sebagai komponen bahan untuk merenyahkan kue kering.
Sebagai bahan untuk menjernihkan the.
Sebagai komponen penggumpal susu dalam proses pembuatan keju.
Sebagai pencuci lensa sehingga lebih lembut dan bersih.
Daun papaya diketahui mengandung beberapa senyawa aktif yang memiliki
efek yang sangat baik bagi tubuh. Dalam 100 gram daun papaya, jumlah yang
dapat dimakan adalah sebanyak 71%, dan didalamnya juga terkandung:
Vitamin B1 : 0,15 mg
Vitamin A : 18250 IU
Vitamin C : 140 mg
Protein : 8 gr
Kalori : 79 kal
Air : 75,4%
Lemak : 2 gr
Karbohidrat : 353 mg
Kalsium : 63 mg
Zat besi : 1 mg
Hidrat arang : 11,9 gr
Senyawa Penyusun Daun Papaya.
Berdasarkan penilitian para ahli, daun papaya diketahui mengandung 35
mg/100 mg Tecophenol. Sementara itu, daun papaya muda juga diketahui banyak
mengandung zat bernama alkaloid juga enzim papain. Enzim ini identik dengan
getah berwarna putih kental. Daun papaya mengandung 3 varianenzim, yakni
enzim papain sebanyak 10%, khimoprotein sebanyak 45% yang berfungsi sebagai
katalisator dalam reaksi hidrolisis antara protein dengan polipeptida, dan juga
lisozim sebanyak 20% per 100% yang berperan sebagai anti bakteri dan bekerja
dengan cara memecah dinding sel pada bakteri. Daun papaya memliki rasa pahit
karena kandungan senyawa alkaloid karpainnya (C
14
H
25
NO
2
). Zat ini sangat
ampuh digunakan sebagai penurun demam, mereduksi tekanan darah, dan
membunuh mikroba seperti amoeba.
2.2 Bawang Putih
Bawang putih (Allium sativum) merupakan sejenis tumbuhan dari keluarga
Alliaceae. Umbi dari bawang putih digunakan sebgai bumbu masak ataupun dapat
dijadikan obat. Saat bawang putih segar dihancurkan atau dicincang, enzim dalam
umbinya dilepas dan sebuah senyawa yang mengandung sulfur (belerang)
bernama alicin dibuat. Senyawa yang mengandung sulfur ini sering menjadi
antibiotic yang efektif. Banyak tes sudah membuktikan bahwa bawang putih
mengandung zat antibakteri dan antijamur. Selain itu bawang putih baik untuk
mengelakkan penyakit serangan jantung dan tekanan darah tinggi dan penyakit
kanker. Kajian saintis juga mendapati bawang putih mampu mengurangkan
penyempitan kolesterol pada saluran darah dalam kardiovasular manusia. Bawang
putih dapat menghindarkan seseorang dari diserang kanker karena kandungan
mineralnya menghambat tumbuh tumor dalam badan, serta dapat mengatasi
jerawat. Bawang putih juga dapat memeperthankan sistem kekebalan tubuh yang
dalam kasus HIV sangat dibutuhkan
Kandungan gizi bawang putih per 100 gr
1. Energi 623 kj (149 kkal)
2. Karbohidrat 33,06 gr
3. Gula 1 gr
4. Diet serat 2,1 gr
5. Lemak 0,5 gr
6. Protein 6,39 gr
7. Beta-Karoten 5 mg
8. Thiamin (Vit B1) 0,2 mg (15 %)
9. Riboflavin (Vit. B2) 0,11 mg (7%)
10. Niacin (Vit. B3) 0,7 mg (5%)
11. Asam pantotenat (B5) 0,596 mg (12%)
12. Vit. B6 1,235 mg (95%)
13. Vit. C 31,2 mg (52%)
14. Kalsium 181 mg (18%)
15. Besi 1,7 mg (14%)
16. Magnesium 25 mg (7%)
17. Fosfor 153 mg (7%)
18. Kalium 401 mg
19. Sodium 17 mg (1%)
20. Seng 1,16 mg (12%)
21. Mangan 1,672 mg
22. Folat (Vit. B9) 3 mg
23. Selenium 14,2 mg
Beberapa manfaat bawang putih utuk pengobatan penyakit, antara lain:
Bawang putih untuk mengobati flu dan batuk
Kandungan sulfur yang dimiliki bawangputih memiliki aroma khas untuk
meningkatkan dn mempercepat kerja membran moucus di saluran
pernapasan yang membantu melegakan tenggorokan dan mengeluarkan
lender. Bawang putih mentah mengandung phytochemical untuk
membunuh bakteri dan virus penyebab penyakit.
Bawang putih mengobati kolesterol
Kandungan allicin dan alliin pada bawang putih bermanfaat sebagai
antikolesterol dan memperkecil gejala dari penyakit jantung dan
menyembuhkan tekanan darah tinggi.
Bawang putih untuk kanker
Bawang putih maupun bawang merah dipercaya dapat mencegah
timbulnya gejala kanker terutama kanker perut dan usus besar.
Bawang putih dan kehamilan
Mengkonsumsi bawang putih selama masa hamil dapat mengurangi risiko
komplikasi kehamilan pre-eclampsia dan membantu menaikkan berat
badan bayi selama dalam kandungan
Bawang putih dan sakit perut
Menurut seorang pakar kimia terkemuka dan pakar ahli terapi, bawang
putih mengandung allicin yang dapat merangsang dinding perut dan usus
untuk melancarkan enzim pencernaan dan mengeluarkan enzim yang tidak
normal dari sistem pencernaan.
Bawang putih dan arthritis
Bawang putih juga sangat kaya akan kandungan natrium yakni senyawa
yang diperlukan untuk pengendali dan penjaga otot, apabila tubuh
kekurangan natrium akan menyebabkan kelumpuhan dan sembelit.
Didalam natrium juga mengandung zink, mangan, dan vitamin B1 yang
penting untuk syaraf, kesehatan otot dan metabolism karbohidrat dalam
tubuh.
Beberapa manfaat lain bawang putih antara lain:
Bawang putih sebagai penyembuh wasir
Bawang putih dapat membantu meningkatkan stamina
Bawang putih rempah yang membantu mengendaikan gejala diabetes
Bawang putih dapat mengobati sakit perut
Anti radang
Anti bakteri
Menyuburkan rambut
Membersihkan jerawat
Menyembuhkan penyakit kulit
Mengontrol berat badan
Mengusir hama tanaman
Zat perekat alami
Menyembuhkan sariawan
Mengusir nyamuk
Menghilangkan gatal akibat jamur
Mengatasi keracunan
Pertolongan pertama pada keracunan merkuri
Campuran umpan cacing
3. Bahan yang Digunakan
1. Kelapa parut 3 kg
2. Air kelapa 400 ml
3. Daun papaya 1 lembar
4. Bawang putih 6 siung
4. Alat yang Digunakan
1. Saringan kelapa 1 buah
2. Serbet 1 buah
3. Gelas ukur 100 ml 1 buah
4. Gelas kimia 4 buah
5. Corong pisah 2 buah
6. Panci/Baskom 2 buah
7. Botol plastic 4 buah
8. Corong 1 buah
9. Pengaduk kaca 2 buah
10. Neraca analitik 1 buah
5. Langkah Kerja
5.1 Langkah Kerja Pembuatan VCO Dengan Daun Pepaya
1. Memeras kelapa parut 1 kg yang sudah ditambahkan 50 ml air kelapa
menggunakan serbet, lalu ambil santannya
2. Mengukur volume santan yang diperoleh
3. Mencuci daun papaya, dikeringkan sebentar, dibuang tulang daunnya, lalu
menimbang daun papaya
4. Menghancurkan daun papaya dengan cara meremas-remas daun papaya di
dalam gelas kimia yang berisi 50 ml air kelapa
5. Menyaring perasan daun papaya dan mengukur volumenya.
6. Menyiapkan corong pisah/botol plastic yang sudah dibilas dengan air
kelapa. Untuk botol plastic, terlebih dahulu dipotong bagian bawahnya,
tetapi jangan sampai putus.
7. Menyampurkan santan dan air kelapa tadi, lalu memasukkannya ke dalam
botol plastic.
8. Jangan lupa melapisi bagian tutup botol dengan plastic agar mudah dalam
penyaringan
9. Setelah 24 jam akan terbentuk 3 lapisan, yaitu blondo, minyak murni
(VCO), cairan bibit.
10. Memisahkan VCO dari blondo dan cairan bibit dengan cara membuat
lubang pada plastic yang melapisi mulut botol untuk mengeluarkan cairan
bibit.
11. Setelah cairan bibit keluar semuanya, tutup kembali lubang untuk
sementara, kemudian menyiapkan wadah untuk VCO, setelah VCO keluar
semuanya, menyaring menggunakan tisu atau kapas hingga VCO berwarna
bening.
5.2 Langkah Kerja Pembuatan VCO Dengan Bawang Putih
Untuk langkah kerja pembuatan VCO menggunakan bawang putih sama
seperti pembuatan VCO menggunakan papaya. Bawang putih sebanyak 6 siung,
dibersihkan dari kulitnya, lalu ditumbuk sampai halus, kemudian menyampurkan
bawang putih yang telah halus dalam 50 ml air kelapa.





6. Data Pengamatan
Tabel 1. Pembuatan VCO menggunakan daun papaya
Kelapa
parut + air
kelapa
Daun
papaya +
air kelapa
Krim yang
dihasilkan
Daun papaya
yang
digunakan
Jumlah
VCO yang
didapat
Warna VCO
186 ml 53 ml 239 ml 3,521 gr 40 ml Keruh, bau
khas kelapa
sedikit
berkurang
Tabel 2. Pembuatan VCO menggunakan bawang putih
Kelapa
parut + air
kelapa
Bawang
putih + air
kelapa
Krim yang
dihasilkan
Bawang
putih yang
digunakan
Jumlah
VCO yang
didapat
Warna VCO
500 ml 60 ml 560 ml 6 siung 50 ml Bening, berbau
menyengat
seperti bau
khas bawang
putih

7. Analisa Data
Dari praktikum pembuatan VCO yang telah dilakukan, dapat dianalisa bahwa:
Berdasarkan tabel 1. Pembuatan VCO menggunakan daun papaya, kelapa parut
dan air kelapa yang diperas, menghasilkan santan sebanyak 186 ml, daun papaya
yang digunakan sebanyak 1 lembar dengan massa 3,521 gr sehingga menghasilkan
campuran dengan air kelapa sebanyak 53 ml. Krim yang dihasilkan dari
pencampuran santan dan air daun papaya adalah sebanyak 239 ml. Setelah
diinkubasi selama 24 jam, akan terbentuk 3 lapisan, yaitu lapisan atas berupa
blondo, lapisan tengah berupa minyak murni (VCO), dan lapisan bawah berupa
cairan bibit. Setelah dilakukan penyaringan, diperoleh 40 ml VCO. Namun ternyata
masih ada minyak yang tertinggal pada blondo. Hal ini karena penyaringan yang
kurang efektif. Warna VCO yang dihasilkan sedikit keruh, dan bau khas kelapa
sedikit berkurang.
Berdasarkan tabel 3. Pembuatan VCO menggunakan bawang putih, kelapa parut
dan air kelapa yang diperas, menghasilkan santan sebanyak 500 ml, bawang putih
yang digunakan sebanyak 6 siung, sehingga menghasilkan campuran dengan air
kelapa sebanyak 60 ml. Krim yang dihasilkan dari pencampuran santan dan larutan
bawang putih adalah sebanyak 560 ml. Setelah diinkubasi selama 24 jam, akan
terbentuk 3 lapisan, yaitu lapisan atas berupa blondo, lapisan tengah berupa minyak
murni (VCO), dan lapisan bawah berupa cairan bibit. Setelah dilakukan
penyaringan, diperoleh 50 ml VCO.
8. Kesimpulan
Dari praktikum yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa:
1. VCO (Virgin Coconut Oil) merupakan minyak kelapa murni yang terbuat dari
kelapa segar sebagai bahan baku dan tanpa proses pemanasan, bergizi tinggi dan
mengandung 50-53% asam laurat.
2. VCO diproses dengan meniru cara alam sehingga tidak merusak kandungan
esensial dari minyak kelapa.
3. Pembuatan VCO dengan cara fermentasi memiliki lebih banyak keuntungan
dibandingkan dengan cara tradisional.
4. Minyak VCO yang dihasilkan dari 3,521 gr daun papaya dan krim sebanyak 239
ml adalah sebanyak 40 ml dengan warna yang sedikit keruh dan bau khas
kelapanya berkurang.
5. Minyak VCO yang dihasilkan dari 6 siung bawang putih dan krim sebanyak 560
ml adalah sebanyak 50 ml dengan warna yang bening dan berbau menyengat khas
bawang putih.
6. Setelah proses fermentasi akan terbentuk 3 lapisan, lapisan atas blondo, lapisan
tengah berupa minyak kelapa murni (VCO), lapisan bawah berupa cairan bibit.
7. Pemisahan minyak dari blondo harus dilakukan seefektif mungkin agar diperoleh
minyak kelapa murni dengan hasil yang maksimal.
9. Daftar Pustaka
- Jobsheet.2013.Penuntun Praktikum Rekayasa Bioproses.Politeknik Negeri
Sriwijaya. Palembang.
- http://bushare.blogspot.com/2012/03/pembuatan-virgin-coconut-oil.html
- http://jtp.ub.ac.id/index.php/jtp/article/download/241/360
http://omahkucing.blogspot.com/2013/05/fungsi-virgin-coconut-oli-bagi.html
- http://industri12.blogspot.com/2012/12/proses-pembuatan-VCO-virgine-
coconut.html
- minyak_kelapa.com/artikel/manfaat.php
- http://www.blidibaga.blogspot.com/2006/06/informasi_lengkapcoconut_oil.html
- http://navanafaa.blogspot.com/2013/05/laporanpraktikum-pembuatan-virgin.html
- http://khasiatdaunpepaya.blogspot.com/2013/01/membedah-manfaat-enzim-
papain.html
- http://id.wikipedia.org/wiki/pepaya
- http://manfaatnyasehat.blogspot.com/2013/06/manfaat-daun-pepaya-biji-bunga-
dan-akar.html
- http://keju.blogspot.com/1970/01/isi-kandungan-gizi-daun-pepaya-komposisi-
nutrisi-bahan-makanan.html
- http://meditalera.com/3/1619/kandungan-daun-pepaya-carica-papaya
- http://www.bimbingan.org/mengenal-kandungan-tanin-dalam-daun-pepaya.html
- http://www.bawangputih.org/kandungan-senyawa-dan-khasiat-bawang-putih/
- http://kamuslimah.com/kesehatan/kandungan-dan-khasiat-bawang-putih/
- http://manfaatnyasehat.blogspot.com/2013/06/1001-manfaat-bawang-putih-dan-
kandungan.html
- id.wikipedia.org/wiki/bawang-putih
- http:/./bawang-putih.blogspot.com/2009/06/scribd
-

Anda mungkin juga menyukai