Dermatitis Atopik
Dermatitis Atopik
I.
DEFINISI
Dermatitis atopik (DA) adalah penyakit kulit kronik yang berulang, sering
terjadi pada awal kehidupan (bayi) dan waktu anak-anak. Dermatitis atopik sering
dikaitkan dengan fungsi sawar kulit yang abnormal dan sensitisasi alergen. Tidak
ada kriteria atau diagnosa khusus yang mampu membedakan dermatitis atopik
dengan penyakit lain. Dengan itu, diagnosa dermatitis atopik berdasarkan kriteria
yang dijelaskan oleh Hanifin dan Rajka adalah seperti berikut: (1,2)
Kriteria mayor (harus memenuhi 3
atau lebih kriteria)
Pruritus
Morfologi dan distribusi
yang tipikal
Likenifikasi fleksura pada
orang dewasa
Keterlibatan wajah dan
ekstensor pada bayi dan
anak-anak
Dermatitis- kronik atau
kronik yang berulang
Riwayat keluarga atau
personal asma, rhinitis
alergi, dermatitis atopik
Katarak (anteriorsubkapsular)
Cheilitis
Konjungtivitis - rekuren
Eksim asentuasi
perifolikuler
Fasial palor/fasial eritema
Intoleren terhadap makanan
Dermatitis tangan nonalergi, iritan
Iktiosis
Peningkatan IgE
Tipe 1 (immediate) tes
reaktivitas kulit
Infeksi (kulit) S.aureus,
herpes simpleks
Infraorbital fold (DennieMorgan lines)
Gatal sewaktu berkeringat
Keratokonus
Keratosis pilaris
Dermatitis payudara
Warna hitam pada orbital
Palmar hyperlinearity
Pityriasis alba
Dermografisme putih
Intoleren pada wool
1
II.
EPIDEMIOLOGI
Sejak tahun 1960, telah terjadi peningkatan kasus dermatitis atopik
ETIOLOGI
Dermatitis atopik merupakan penyakit kulit inflamatori yang sangat
meskipun
banyak
pasien
dengan
penyakit
berat
GEJALA KLINIS
Diagnosa dermatitis atopik adalah berdasarkan tabel yang telah
Gambar 1. Gambar kiri menunjukkan bayi dengan lesi dermatitis atopik . Gambar kanan menunjukkan lesi
dermatitis atopik yang berkrusta pada anak ini. (1)
Pada dermatitis kronik, lesi pada ketiga-tiga stadium ini muncul pada
penderita yang sama. Pada semua stadium dermatitis atopik, kulit penderita
menjadi kering. Distribusi dan reaksi lesi dermatitis atopik ini berbeda
mengikut umur penderita dan aktivitas penyakit tersebut. Pada bayi, lesi yang
muncul adalah dalam stadium akut dan predileksinya adalah wajah, kulit
kepala, dan bagian ekstensor pada tubuh. Namun begitu, bagian yang
dipakaikan popok tidak terjejas.(1)
Pada anak-anak yang lebih meningkat umurnya dan mempunyai
kelainan atau penyakit kulit lain yang kronik, penderita lebih cenderung untuk
terkena dermatitis atopik kronik yang ditandai dengan gejala seperti
likenifikasi dan lokasinya pada ekstensor fleksura. Dermatitis atopik biasanya
hilang dengan sendiri seiring dengan pertambahan usia penderita. Namun,
penderita lebih cenderung kepada terjadinya pruritus dan inflamasi apabila
terpapar pada iritan eksogen. Ekzema pada tangan
menjadi manifestatsi
Gambar 2. Gambar di atas menunjukkan likenifikasi pada bagian leher dan bahu pasien dermatitis atopik (1)
VI.
DIAGNOSA
Kriteria major dari dermatitis atopik adalah pruritus dan dermatitis
VII.
DIAGNOSA BANDING
Diagnosa banding bagi penyakit dermatitis atopik dapat dilihat dalam
table berikut: (1)
VIII.
KOMPLIKASI
Komplikasi yang dapat terjadi pada penderita dermatitis atopik adalah
seperti berikut(5)
Infeksi bakteri.
Infeksi
sekunder
biasanya
dengan
viral warts.
Ekzema herpeticum.
Terdapat
kecenderungan
untuk
vaccinia.
Katarak. Sebuah bentuk spesifik dari katarak yang arang
IX.
PENATALAKSANAAN
Langkah-langkah umum dalam penatalaksanaa dermatitis atopik
meliputi menjelaskan mengenai penyakit dan pengobatan kepada
pasien dan orang tuanya, menekankan biasanya prognosis adalah baik.
Seorang anak harus mengenakan pakaian cotton longgar dan
menghindari wool dan cuaca panas yang berlebihan. Kuku harus
dipotong pendek. Kucing dan anjing menyebabkan eksaserbasi pada
beberapa pasien dan sebaiknya dijauhkan. Pengecualian tungau
housedust dari rumah lingkungan adalah sulit.(5)
Pengobatan
Emolien
Steroid topical
Takrolimus topical
Indikasi
Dermatitis; Ichtyosis
Semua tipe dermatitis
Dermatitis pada wajah dan tangan
9
Perban tar
Antihistamin oral
Antibiotik oral
Pengecualian diet
PUVA,
cyclosporine
Dermatitis likenifikasi/ekskoriasi
Pruritus
Superinfeksi bakteri
Alergi makanan/dermatitis resisten
dan Dermatitis resisten dan kronik
azathiopine
Tabel 1. Pengobatan pada dermatitis atopik.(5)
Terapi topikal
Emolien
Teknik wet-wrap
Pengecualian diet
Beberapa anak dengan dermatitis atopik mempunyai riwayat alergi
terhadap makanan (mis. urtikaria mulut pada kontak dengan makanan,
atau gejala gastrointestinal) dan jelas bahwa makanan yang
menyebabkan alergi harus dihindari. Jika tidak, pengobatan diet
dicadangkan untuk minoritas yang belum membaik dengan standard
11
terapi. Diet bebas dari susu sapi atau telur dapat diperhatikan oleh ahli
gizi untuk memastikan pengecualian dan mencegah kekurangan gizi.(5)
12
Daftar Pustaka
1. Leung D. Atopic Dermatitis. In: Wolff K, Goldsmith LA, Katz SI,
Gilchrest BA, Paller AS, Leffel DJ, editors. Fitzpatricks
Dermatology in General Medicine. 7th Edition. USA: McGraw-Hill
Company; 2008. p. 146-58
2. James W. Atopic Dermatitis, Eczema and Non-Infectious
Immunodeficiency Disorder. In: James W, editor. Andrew's Disease
of The Skin:Clinical Dermatology. 10th ed. Philadelphia: Pa:
Mosby Elsevier; 2009. p. 69-76.
3. Habif TP. Atopic Dermatitis. In: Habif TP, editor. Clinical
Dermatology: A Color Guide to Diagnosis and Therapy. 4 th Edition.
USA: Mosby; 2003. p.105-7
4. Friedmann PS. Atopic Dermatitis. In: Burns T, Breathnach S, Cox
N, Griffiths CG, editors. Rooks Textbook of Dermatology. 8 th
Edition. USA: Wiley-Blackwell; 2010. p.24.01-24.26
5. Gawkrodger DA. Atopic Eczema. In: Gawkrodger DA, editor.
Dermatology: An Illustrated Colour Text. 3rd Edition. USA:
Churchill Livingstone; 2003. p. 32-3
13