Anda di halaman 1dari 34

Macam-Macam Teknik

Kultur Tumbuhan
Disusun oleh
Aginta Putri Rehulina Keliat
140410120037

Kultur Antera
Kultur
Kulturanter
antermerupakan
merupakanisolasi
isolasisteril
steril
anter
anterdan
danperkembangan
perkembangankultur
kulturkalus
kalus
haploid
haploiddari
daripolen
polensecara
secaraininvitro.
vitro.
Produksi
kalus
danadalah
embriokultur
somatik
dari
Kultur
anther
yang
kultur
antherdari
danseluruhkepala
pollen telah berhasil
diinisiasi
sari.
dilakukan
pada
berbagai
spesies.
Produksi
tanaman
haploid.

Teknik untuk
mendapatkan tanaman
homo-zigot adalah melalui
penanaman anter
tanaman F1 setelah
dilakukan persilangan dari
tetua tanaman yang kita
kehendaki (Gambar 1.2).
Produksi embrio haploid,
yaitu embrio yang hanya
memiliki 1 set dari
pasangan kromosom
normal. Ini dihasilkan dari
jaringan gametofitik pada
anther. Kalus haploid yang
terbentuk kemudian
diseleksi.
Tanaman homozigot
diperoleh melalui aplikasi
kolkisin (penggandaan
kromosom).

1. Menghasilkan tanaman haploid (monohaploid)

1. Membudidayakan
kepala sari anggrek
Dendrobium
menggunakan
medium MS atau
VW

2. Membudidayakan
anter padi dengan
menggunakan
medium NG

Conto
h
Kultur
Anter
a

Prosedur Kultur Antera

Pengambilan
Sterilisasi
Bunga
Anter
Atau
Kuncup
Eksplan
Ditanam
Sterilisasi
dipotong
yang
bunga
anter
diatas
secara
masih
eksplan
diambil
digojog
dicelupkan
pemanasan
dan
medium
kimiawi
kuncup
dimasukkan
anter
dan
selama
dengan
ke
dicuci
dimasukkan
pada
dalam
10ke
dengan
bahan
menit
clorox
dalam
spirtus
ke
yang
didalam
air
5%
dalam
dan
steril
berdaging
chlorox
dibakar.
larutan
larutan
dan
Diulang
dengan
10%
satuchlorox
tetes
sampai
pisau
twe
da
st

Faktor-faktor yang menentukan hasil Kultur Anter

Kultur Embrio
Kultur embrio
merupakan isolasi
dan pertumbuhan
aseptik embrio
zigotik matur dan
immatur yang
bertujuan untuk
mendapatkan
tanaman yang viabel.

Kegunaan Kultur Embrio


1. Penyelamatan embrio setelah persilangan intergenerik

Contoh
Kultur
Embrio
Pada
Tanaman
Clover
(Trifoliu
m sp.)

Fase 1. Embiro mengalami


hambatan pertumbuhan karena
konsentrasi sukrose yang tinggi,
auksin dan sitokinin yang rendah
selama 1-2 minggu. Haarus
dipindah media.
Fase 2. Konsentrasi sukrosa
normal, auksin rendah, dan
sitokinin sedang. Embrio tumbuh
lagi dan kadang tunas mulai
terlihat
Fase 3. Embrio dengan tunas
dipindahkan ke media dengan
auksin rendah dan sitokinin tinggi
untuk simulasi perbanyakan tunas.
Tunas kemudian diakarkan dan
dipindah tanam.
Fase 4. Embrio dengan
pertumbuhan baru tetapi tidak
teratur, dipindahkan ke media baru
untuk induksi embriogenesis
somatik.

Macam-macam
Kultur Embrio
1. Kultur embrio biji yang masih muda

Teknik Kultur Embrio


Untuk kultur embrio biasanya tidak ada masalah dengan sterilisasi

1. Genotif

Faktor yang
Mempengaruhi
Keberhasilan

Kultur Protoplas
Kultur
protoplas
merupakan
isolasi steril
protoplas
yang
bertujuan
untuk
memodifikasi
genetik sel.

Ini merupakan
langkah
lanjutan dari
kultur suspensi
sel dimana
dinding sel dari
sel sel yang
disuspensikan,
dihilangkan
dengan
menggunakan
enzim untuk
mencerna
selulosa
sehingga
didapatkan
protoplasma,
yaitu isi sel
yang dikelilingi
oleh membran

Dengan
penghilangan
dinding sel,
materi asing
dapat
dimasukkan,
termasuk
materi
genetik dasar
DNA dan RNA,
atau
mefusikan
selsel dari
spesies
spesies yang
sepenuhnya
berbeda

Contoh Kultur Protoplas


Teknik kultur protoplas
telah digunakan pada
sejumlah percobaan,
seperti fusi protoplas dan
injeksi DNA secara langsung
(mikroinjeksi dan
microprojectile
bombardment).

Prosedur Isolasi Protoplas

Kalus atau
Larutan
Diberi
Debris
Protoplas
yang
dihaluskan
medium
dan
disaring
digojog
dipisahkan
irisan
protoplas
remah
pemurni
lagi
dengan
jaringan
pelan-pelan
(masif)
selama
dari
viabel
sambil
nylon
debris
diberi
atau
yang
2 atau
menit
filter
daun
digoyangkan
enzim
dan
terapung
daun
dan
dan
diberi
yang
medium
dihilangkan
larutan
larutan
sudah
medium
terpisah
pelan-pelan.
dan
yang
dibuang.
disterilisasi
budidaya.
digojog
epidermis
lolosSelanjutnya
ditampung
diatas
dimasukkan
Protoplas
atasshaker
dan
diber
dalam
dis
baw
ke
se

Prosedur Fusi Protoplas

Suspensi
Diambil
Campuran
Setelah
Diinkubasikan
Bila
Ditambahkan
Canpuran
Endapan
sudah
2-5
1didalan
protoplas
ml
disentrifugasi
fusi,
larutan
menit
dari
larutan
pada
ditambahkan
centifuge
setiap
,dan
A
pelan-pelan
suhu
dan
Ca
suspensi
suspensi,
selama
15
B ditambahkan
dimasukkan
menit
medium
ditambahkan
3
protoplas
menit.
kemudian
danbudidaya
ditambahkan
ke
medium
dibagi
dalam
disentifugasi.
2 tetes
KAO
0,2
budidaya
larutan
larutan
ml
sebanyak
0,2dalam
ml
osmolitikum.
dan
larutan
KAO
satu
0,2-0,5
dituangkan
sampai
petridis
PEG.
ml.ala

Faktor Yang
Mempengaruhi
Keberhasilan dan
1. Kondisi jaringan donor
Viabilitas

Propagasi atau Kloning


Propagasi adalah pembiakkan secara
vegetatif untuk mendapatkan klon.
Sedangkan klon adalah suatu populasi
yang mempunyai sifat morfologis dan
sifat genetik yang sama
Dapat dihasilkan tanaman dengan
jumlah besar dalam waktu yang relatif
singkat

Kultur Organ
Eksplan
Eksplanpadapropagasi
pada propagasikultur
kulturorgan
organdapat
dapat
berupa
berupatunas
tunasadventif
adventifataupun
ataupunakar
akaradventif
adventif, ,
misalnya
misalnyapucuk
pucuktanaman
tanamantebu,
tebu,umbu
umbuwortel,
wortel,
tunas
pucuk
padabawang
putih,
daun
muda
dan
tunas
pucuk
pada bawang
putih,
daun
muda
tangkai
daun.
dan
tangkai
daun.

Kultur Meristem
Kultur meristem (atau mikropropagasi)
merupakan isolasi
dan pertumbuhan aseptik ujung tunas (shoottips) atau meristem seca-ra in vitro.
Meristem seringkali
digunakan untuk
menyebutkan ujung tunas
dari tunas apikal atau
lateral. Meristem
sebenarnya adalah apikal
dome dengan primordia
daun terkecil, biasanya
berdiameter kurang dari 2
mm.

Kegunaan Kultur Meristem


1. Mengeliminasi pathogen.

Contoh Kultur Meristem


Digunakan untuk berbagai species
tanaman, antara lain pisang,
kentang, sawit, eukaliptus, krisan,
dan stroberi.

Produksi tanaman bebas virus,


seperti pada tanaman kentang,
tebu, dan anggrek.

Prosedur Kultur Meristem


Pemeliharaan
Persiapan
eksplan
sampai
medium
tumbuh
dankalus
alat
dan planlet
Sterilisasi alat
Aklimatisasi
atau
danpemindahan
medium
ke
lapangan
(plot)

Kultur Biji Steril

3. Produksi bibit yg bebas H & P untuk eksplan at

Kegunaan
Kultur Biji
Steril

Prosedur Kultur Biji Steril

Biji diambil
dibilas
kacangdengan
dibawa
disterilisasikan
dikecambahkan
ke
dibuang
dengan
LAF. aquades
air
Botol
dengan
pinset,
di
kulit
sebanyak
atas
yang
arinya,
diletakkan
sublimat
medium
steril
berisi
3-4
dicuci
sebanyak
MS
kali
biji
dan
didengan
diisi
sampai
atas
digoyang-goyangkan
satu
3
alkohol
petridish
kali,
air
detergent
kali.
dan
masing-masing
70%
ditergent
yang
dan
hilang.
ada
botol
selama
dengan
kertas
selam
digo
5

Daftar Pustaka
Hendaryono, Ir. D.P.S dan Ir. Ari W. 1994. Teknik
Kultur Jaringan. Kanisius : Yogyakarta
Henuhili, Victoria. 2013. Kultur Jaringan
Tumbuhan. Universitas Negeri Yogyakarta.
Kusuma, Leo Anjar. 2010. Kultur Jaringan
Tanaman Jarak Pagar. Universitas Negeri
Yogyakarta.
Kuswandi, Paramita Cahyaningrum. 2012.
Embryo
Culture.
Universitas
Negeri
Yogyakarta.
Suliansyah,
Irfan.
2009.
Kultur
Jaringan
Tanaman. Universitas Andalas.

Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai