Anda di halaman 1dari 4

ANALISIS KADAR AIR (Metode Thermografimetri)

ANALISIS HASIL HASIL PERTANIAN


ANALISIS KADAR AIR
(Metode Thermografimetri)
A.TUJUAN
Agar mahasiswa mendapatkan pengetahuan dan terampil menganalisis kadar air bahan hasil
perkebunan metode thermografimetri.
B. DASAR TEORI
Air yang terkandung dalam baahan pangan merupakan salah satu factor penyebab kerusakan
pada bahan pangan. Pada umumnya bahan pangan yang mudah rusak adalah bahan pangan yang
memiliki kandungan air yang tinggi,air dibutuhkan mikroba untuk pertumbuhannya. Demikian
juga air dibutuhkan untuk berlangsungnya reaksi-reaksi biokimia yang terjadi didalam bahan
pangan,misalnya reaksi-reaksi yang dikatalisiss oleh enzim. Air yang dibutuhkan untuk
terjadinya berbagai reaksi didalam bahan pangan serta tumbuhnya mikroba adalah air bebas. Air
yang terikat secara kimia sulit digunakan mikrobia untuk hidup. Oleh karena itu dilakukan
analisa kadar air. Analisa kadar air dapat dilakukan dengan beberapa metode contohnya: metode
thermografimetri,metode thermovolumettri dll,(daryus.2006).
Kadar air dalam bahan pangan sangat mempengaruhi kualitas dan daya simpan dari bahan
pangan tersebut. Oleh karena itu,penentuan kadar air dari satu bahan pangan sangat penting agar
dalam proses pengolahan maupun pendistribusian mendapatkan penanganan yang tepat.
Penentuan kadar air dalam bahan pangan dapat dilakukan dengan beberapa metode,yaitu metode
pengeringan dengan oven,metode destilasi,metode kimia,dan metode khusus.
Air yang terdapat dalam bahan pertanian dan perkrbunan meliputi:
1.Air bebaas,terdapat diantara ruang-ruang antar sel dan inter granular dan pori-pori yang
terdapat dalam bahan.
2.Air yang membentuk hidrat
3.Air yang terjerat pada permukaan koloid seperti protein,pectin pati,selulosa dll.(Anonim.2010).
Pengeringan adalah proses penurunan air daari hasil pertanian sampai kadar air setimbang
dengan keadaan udara disekelilingnya atau sampai kadar air dimana mutu hasil pertanian
tersebut dapat dipertahankan dari serangan jamur,aktifitas serangga dan enzim,pengeringan
biasanya dilakukan dengan oven. Metode oven (thermografimetri) memiliki beberapa
kekurangan yaitu bahan lain ikut menguap,ada air yang terikat kuat pada bahan yang tidak
terhitung. Berat sampel yang dihitung setelah dikeluarkan dari oven. Berat sampel setelah
konstan dapat diartikan bahwa air yang terdapat daalam sampel telah mengguap dan yang tersisa
hanya padatan dan air yang benar-benar terikat kuat dalam sampel. Setelah itu dapat dilakukan
perhitungan untuk mmengetahui % kadar air dalam bahan.(Anonim.2009).
C. BAHAN DAN ALAT
C.1.BAHAN
a) Lada putih
b) Pala
c) Cengkeh

d) Kembang pk
C.2.ALAT
a) Spatula
b) Neraca analitik
c) Desiikator
d) Oven
e) Botol timbang
D. METODE KERJA
1. Ditimbang bahan yang telah dihaluskan sebanyak 1-2 gram dalam botol timbang yang telah
diketahui beratnya.
2. Kemudian masukkan kedalam oven pada suhu 105C selama 4 jam.
3. Selanjutnya dinginkan dalam desikator kemudian timbang.
4. Panaskan kembali dalam oven selama 30 menit dan dinginkan lalu timbang kembali.
5. Perlakuan diatas diulangi hingga tercapai berat konstan,yaitu selisih penimbangan berturutturut kurang dari 0,2 mg atau 0,0002 g.
6. Hitung kadar air bahan secara dry basis (db) berdasarkan berat kering bahan dan wet basis
(wb) berdasarkan berat basah bahan dengan rumus.
E. HASIL PENGAMATAN
1.Tabel pengamatan
No Jenis bahan Berat sampel (g) Berat sampel (g) Berat botol kosong (g) Kadar air (%)
4 jam 4,5 jam 5 jam 5,5 jam 6 jam 6,5 jam wb db
1 Lada putih 1,0063
1,0077
2 Pala 1,0175
1,0105
3 Cengkeh 1,0107
1,0124
4 PK 1,0008
1,0005

F. PEMBAHASAN
Air merupakan komponen yang sangat penting dalam kehidupan,termasuk dalam produk hasil
pertanian dan perkebunan,air yang terkandung dalam bahan pangan merupakan bentuk fisik dan
faktor penting dalam kerusakan bahan pangan. Oleh karena itu kandungan air kandungan dalam
bahan pangan harus diperhatikan,dikarenakan air dapat membantu pertumbuhan
mikroorganisme.
Ada beberapa metode untuk menentukan kadar air dalam bahan pangan. Salah satunya metode
thermografimetri atau metode oven yang mengunakan suhu panas untuk proses pengeringan.
Tetapi didalam metode pengeringan memiliki beberapa kekurangan yaitu: bahan lain yang
terdapat dalam sampel ikut menguap. Bahan yang telah dikeringkan harus didapatkan berat
konstan yaitu selisih penimbangan 0,2 mg. berat sampel yang telah konstan tersebut dapat
diartikan bahwa air yang terdapat pada sampel telah menguap. Yang tersisa hannya padatan dan

air yang terikat kuat dalam bahan. Setelah itu dapat dihitung % kadar air dalam bahan.
Setelah melakukan pengujian kadar air dari beberapa sampel yaitu: lada putih,pala,cengkeh,dan
kembang pk. Cengkeh memiliki % kadar air paling tinggi dibandingkan dengan sampel lain. Ini
menunjukkan air bebas yang terdapat pada cengkeh banyak,mungkin dikarenakan pada saat
penjemuran cengkeh belum kering. Tapi faktor udara pada lingkungan praktikum juga sangat
berpengaruh dalam penentuan kadar air. Maka dari itu setelah melakukan pengerigan atau
pengovenan dianjurkan sempel wajib dimasukkan kedalam desikator. Desikator yang memiliki
selika gel yang berfungsi menyerap air. Setelah bahan atau sampel dimasukkan kedalam selama
15 menit,barulah timbang sampel tersebut. Pemanasan atau pengovenan dihentikan setelah
mendapatkan selisih penimbangan seberat 0,2 mg atau 0,0002 g. perhitungan % kadar air
berdasarkan dry basis (db) dan wet basis (wb).
G. KESIMPULAN
Setelah melakukan praktikum analisis kadar air metode thermografimetri dapat disimpulkan
bahwa:
1. Penentuan kadar air dapat dilakukan dengan metode thermografimetri
2. Air bebas yang terdapat dalam bahan telah menguap yang tersisa hanya air yang terikat kuat
dalam bahan.
3. Dalam penentuan kadar air metode thermografimetri sampel dipanaskan dengan suhu 105C
DAFTAR PUSTAKA
Anonim.2009. LAPORAN PRAKTIKUM PENENTUAN KADAR AIR.http://blog.web.id.
Diakses 16 oktober 2010.
Anonim.2010.METODE OVEN.http://sceibd.com. Diakses 16 oktober 2010
Daryus.2006. KANDUNGAN AIR DALAM BAHAN PANGAN.http://id.shvoong.com.
Diakses 16 oktober 2010.

kadar air =

Kehilanganberat x 100
berat contoh

BC x 100
B A

0,216 gr x 100
2,0002 gr

10,79

Anda mungkin juga menyukai