Terapi Inhalasi
Terapi Inhalasi
Terapi Inhalasi
Pendahuluan
Terapi inhalasi adalah pemberian obat yang secara langsung
ke dalam saluran napas melalui hirupan.
Terapi ini sudah lama dikenal pemakaiannya 4000 tahun
SM pada masyarakat Mesir, India, Yunani maupun Roma.
Prinsip terapi inhalasi mengubah obat cair menjadi
bentuk aerosol
Aerosol
Sediaan yang mengandung satu atau lebih zat
berkhasiat dalam wadah yang diberi tekanan, berisi
propelan atau campuran propelan yang cukup
untuk memancarkan isinya hingga habis
Aerosol farmasetik adalah sediaan yang
dikemas dibawah tekanan, mengandung zat aktif
terapeutik yang dilepas pada saat sistem katup
yang sesuai ditekan.
Nebulizer
Ultrasonic nebulizer
Jet Nebulizer
Gas jet berkecepatan tinggi yang berasal
dari udara yang dipadatkan dalam
silinder kemudian ditiupkan melalui
lubang kecil sehingga akan dihasilkan
tekanan negatif yang selanjutnya akan
memecah larutan menjadi bentuk
aerosol yang akan dihisap oleh pasien
melalui mouth piece atau sungkup.
Easyhaler
Turbuhaler
Terapi Oksigen
Definisi
1.Cardiac-respiratory arrest
2.Hipoksemia (PaO2 < 60 mmHg, SaO2 <90%)
3.Hipotensi (tekanan darah sistolik <100 mmHg)
4.Curah jantung rendah dan asidosis metabolik (bikarbonat <18
mmol/L)
5.Distress respirasi
Low flow
Pada sistem aliran rendah, udara ruangan terpakai
karena aliran oksigen tidak cukup untuk memenuhi
kebutuhan aliran udara inspirasi
Sistem aliran rendah akan memberikan konsentrasi
oksigen 23-60%
Kanul oksigen
Kanul nasal sederhana dan nyaman untuk
pemakaian jangka panjang.
Dapat memberikan oksigen konsentrasi
yang rendah (24-40%), tergantung flow
oksigen (1-6 l/menit).
Aliran oksigen lebih dari 4 l/ menit akan
mengakibatkan ketidaknyamanan (iritasi dan
dermatitis).
High flow
Pada sistem aliran tinggi, aliran oksigen dan
kapasitas reservoir cukup untuk memenuhi seluruh
kebutuhan aliran udara inspirasi.
Sistem aliran tinggi akan memberikan konsentrasi
oksigen sesuai dengan konsentrasi yang diatur baik
rendah ataupun tinggi.
CPAP
Continuous Positive Airway Pressure
Metode ini mempertahankan tekanan jalan
napas tetap positif sepanjang siklus
pernapasan
Hanya digunakan pada penderita dengan
napas spontan
Biasa diberikan pada anak yang mempunyai
gejala obstructive sleep apnea syndrome
(OSAS)
Kontraindikasi
1. Tidak terdapat kontraindikasi spesifik jika terdapat indikasi pemberian
oksigen
2. Kanul oksigen dan kateter nasal tidak boleh diberikan pada pasien
dengan obstruksi nasal misalnya polip nasal dan atresia choana
3. Kateter nasal tidak boleh diberikan pada pasien dengan trauma
maksilofasial, pasien dengan atau dicurigai fraktur basis cranii atau
terdapat gangguan koagulasi
4. Bayi yang diintubasi untuk proteksi jalan napas sebaiknya dipasang
Continuous Positive Airway Pressure (CPAP) dibanding T-piece karena
glottis yang terbuka dapat menyebabkan hilangnya end-expiratory
pressure fisiologis