Anda di halaman 1dari 6

RANCANGAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Satuan pendidikan

: SMAN 1 KUNDUR

Mata Pelajaran

: Kimia

Kelas / semester

:X/2

Materi Pokok

: Rumus kimia danTatanama

Alokasi waktu

: 1 x 3 JP

A. Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural,berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan
mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar
3.10 Menerapkan aturan IUPAC untuk penamaan senyawa anorganik dan organik
sederhana.
4.10 Menalar aturan IUPAC dalam penamaan senyawa anorgaik dan organik
sederhana.
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
Setelah pembelajaran
3.10.1. siswa dapat memahami rumus molekul dengan baik dan benar.
3.10.2. siswa dapat memahami rumus empiris dengan baik dan benar.

3.10.3. siswa dapat memahami aturan IUPAC dengan baik dan benar.
3.10.4. siswa dapat menerapkan aturan IUPAC dalam tatanama senyawa ion
dengan baik dan benar.
D. Tujuan Pembelajaran
1. Peserta didik memahami bahwa adanya bumi merupakan wujud kebesaran Tuhan
YME.
2. Peserta didik dapat menunjukkan sifat positif (individu dan sosial) dalam diskusi
kelompok.
3. Peserta didik dapat menunjukkan rasa ingin tahu.
4. Peserta didik dapat menunjukkan perilaku dan sikap menerima, menghargai,
melaksanakan kejujuran, ketelitian, disiplin, dan tanggung jawab.
5. Peserta didik dapat menuliskan nama senyawa biner, senyawa ion, dan senyawa
organik sederhana.
E. Materi Pembelajaran
Fakta
Saat ini, terdapat jutaan senyawa kimia yang sudah diketahui.
Saat ini digunakan sistem tata nama yang bersifat universal dan berlaku secara
internasional.
Penamaan tata nama senyawa kimia tersebut diatur oleh badan International
Union and Pure Applied Chemistry atau dikenal dengan IUPAC.
Jumlah senyawa organik lebih banyak daripada senyawa anorganik. Oleh
karena itu, tata namanya lebih kompleks.
Konsep
Rumus kimia
Tata nama senyawa
Prinsip

Rumus molekul
Rumus empiris
Tata nama senyawa ion
Nama ion positif (kation)
Nama ion negatif (anion)
Tata nama senyawa kovalen biner
Tata nama senyawa organik
Tata nama hidrat

Prosedur

Menjelaskan tentang rumus kimia yang berkaitan dengan tata nama senyawa,
persamaan reaksi, serta hukum dasar ilmu kimia.
Ringkasan materi

Rumus Kimia
Rumus kimia suatu zat menyatakan komposisi dari partikel terkecil
penyusun zat tersebut, yang dinyatakan dengan lambang unsur penyusun, serta
perbandingan jumlah atom-atom unsurpenyusun partikel tersebut yang
dinyatakan dengan angka (angka 1 tidak dituliskan).
Contoh: rumus kimia gula pasir adalah C12H22O11, artinya gula pasir tersusun
dari molekul-molekul gula di mana setiap molekulnya dibentuk dari gabungan
12 atom C, 22 atom H, dan 11 atom O.
Rumus kimia dibedakan menjadi rumus molekul dan rumus empiris.

Rumus molekul
Menyatakan jenis dan jumlah sesungguhnya dari atom-atom yang
menyusun suatu molekul, yang dinyatakan dengan lambang unsur-unsurnya.
Contoh: parikel penyusun air adalah molekul-molekul air, yang setiap
molekulnya tersusun oleh dua atom hidrogen dan sebuah atom oksigen, maka
rumus molekulnya adalah H2O.

Rumus empiris
Menunjukkan jenis dan perbandingan paling sedehana dari atom-atom
penyusun suatu zat.
Contoh : rumus molekul glukosa adalah C6H12O6. Perbandingan atom
C : H : O = 1 : 2 : 1, sehingga rumus empirisnya adalah CH2O. Tetapi rumus
C2H4O2 bukan merupakan rumus empiris dari glukosa, sebab rumus empiris
harus menyatakan perbandingan paling sederhana atau paling kecil.

Mengartikan rumus kimia


Agar tidak terjadi kesalahan mengartikan rumus kimia, perhatikan
contoh berikut:
Rumus kimia
Artinya
S
Atom belerang
8S
Delapan atom belerang
S8
Satu molekul belerang (gabungan dari 8 atom belerang)
MgSO4.5H2O Satu satuan kristal garam inggris yang mengikat 5 molekul
air
2MgSO4
Dua satuan rumus kimia garam inggris
MgSO4
Satu satuan rumus kimia garam inggris

Tata nama senyawa

Pemberian nama suatu senyawa diatur oleh badan internasional IUPAC


(International Union and Pure Applied Chemistry) dan diikuti oleh semua
negara.
Misalnya:
NaCl : natrium klorida (garam dapur)
CaCl2 : kalsium klorida
MgO : magnesium oksida
CO2 : karbon dioksida (gas asam arang)
NaOH : natrium hidroksida (soda kaustik)

Tata nama senyawa ion


Nama senyawa ion merupakan gabungan dari nama ion positif (disebut
terlebih dahulu) baru diikuti dengan nama ion negatifnya.
Contoh:
MgCl2 : magnesium klorida
AlBr3 : aluminium bromida

Nama ion positif (kation)


Ion positif umumnya terbentuk dari logam yang melepaskan
elektronnya. Nama ion positif diambil dari nama logamnya dan kadangkadang disertai dengan muatannya, terutama untuk logam yang dapat
membentuk lebih dari satu ion positif.
Contoh:
Na+ : ion natrium
Fe2+ : ion besi (II)
Logam-logam golongan utama IA,IIA, dan IIIA hanya dapat
membentuk ion dengan satu muatan. Gol IA hanya dapat membentuk ion
bermuatan +1, Gol IIA hanya dapat membentuk ion bernuatan +2, dan Gol
IIIA hanya dapat membentuk ion dengan muatan +3.
Unsur-unsur transisi (Gol IIIB VIIIB serta IB dan IIB ) umumnya
dapat membentuk ion positif dengan muatan lebih dari satu macam.
Contoh: Fe dapat membentuk ion Fe2+ dan Fe3+.

Nama ion negatif (anion)


Ion negatif dapat terbentuk dari sebuah atom (monoatomik) atau
beberapa atom (poliatomik). Untuk ion negatif monoatomik, maka namanya
disebut seperti nama unsurnya dan ditambahkan dengan akhiran ida.
Rumus kimia
Nama unsur
Nama anion
FFluorin
Fluorida
Cl
Klorin
Klorida
Br
Bromin
Bromida
O2Oksigen
Oksida
2S
Sulfur
Sulfida
N3Nitrogen
Nitrida
Untuk ion poliatomik yang mengandung oksigen (ion oksi) diberi
nama dari atom non-oksigen dan diberi akhiran dengan at atau it. Selain itu,
beberapa ion oksi ada yang ditambahi awalan per- atau hipo-.

SO42- : sulfat
ClO- : hipoklorit
ClO3- : klorat
ClO4- : perklorat
AsO43- : arsenit
C2O42- : oksalat
Tata nama senyawa kovalen biner
Adalah senyawa yang terbentuk dari dua unsur yang berbeda. Senyawa
biner tidak selalu berupa molekul diatomik. Penulisan rumus kimia senyawa
biner didahului dengan unsur yang lebih elektropositif dan diikuti oleh unsur
yang lebih elektronegatif, misalnya IF3 menunjukkan bahwa F lebih
elektonegatif daripada I dan sebaliknya I lebih elektropositif daripada F.
Tata nama senyawa kovalen biner mengikuti aturan sebagai berikut:
Atom yang di depan disebut sesuai dengan nama unsurnya, diikuti
dengan nama unsur berikutnya, dan diberi akhiran ida.
Jumlah atom (angka subskrip) disebut sebagai awalan dengan
menggunakan angka latin.
Contoh :
SO2 : Belerang dioksida
N2O4 : Dinitrogen tetroksida
P2O5 : Difosfor pentoksida

Contoh:

Tata nama senyawa organik


Jumlah senyawa organik lebih banyak daripada senyawa anorganik.
Oleh karena itu, tata namanya lebih kompleks.
Contoh:
CH4
: Metana
CH3Cl
: Klorometana
C2H4
: Etena
CH3COOH : Asam etanoat
C2H5OH
: Etanol
C2H5NO2
: Nitrobenzena
F. Metode Pembelajaran
1.
2.
3.
4.

Pendekatan
Strategi
Metode
Model

: Scientific learning
: Explicit Instruction (Pengajaran Langsung)
: Ceramah, Diskusi, Tanya jawab, dan Penugasan
: Cooperative Learning

G. Media, alat, dan sumber pembelajaran


1. Media
2. Alat dan Bahan
3. Sumber Belajar

: Power Point, Peta Konsep


: Papan Tulis, LCD, spidol, Infokus.
: Buku paket kimia SMA kelas X

H. Langkah- langkah kegiatan pembelajaran


Kegiatan
Pendahuluan

Deskripsi

Guru memberi salam dan menanyakan kabar


peserta didik.
Guru melakukan absensi peserta didik.

Waktu
10 menit

Kegiatan inti

Guru memeriksa kesiapan pembelajaran (kondisi


kelas, sarana pembelajaran, infokus).
Guru memberikan motivasi belajar kepada
peserta didik dan menyampaikan tujuan
pembelajaran serta kompetensi yang harus
dikuasai peserta didik.
1. Mengamati (observing)
Mengkaji literatur tentang tata nama
senyawa
anorganik
dan
organik
sederhana menurut aturan IUPAC.

160 menit

2. Menanya (questioning)
Bagaimana menerapkan aturan IUPAC
untuk memberi nama senyawa.
3. Pengumpulan data (experimenting)
Mengkaji literatur untuk menjawab
pertanyaan yang berkaitan dengan tat
nama senyawa anorganik dan organik
sederhan menurut aturan IUPAC.
Mendiskusikan aturan IUPAC untuk
memberi nama senyawa.
4. Mengasosiasi (associating)
Menyimpulkan penerapan aturan tata
nama senyawa anorganik dan organik
sederhana menurut aturan IUPAC.
Berlatih memberi nama senyawa sesuai
aturan IUPAC.

Penutup

5. Mengkomunikasikan (communicating)
Mempresentasikan penerapan aturan tata
nama senyawa anorganik dan organik
sederhana menurut aturan IUPAC
menggunakan tata bahasa yang benar.
Bersama
peserta
didik
guru
menyimpulkan pelajaran tentang rumus
kimia dan tata nama senyawa kimia.
Guru memberikan pertanyaan untuk
mengetahui
apakah
siswa
sudah
memahami materi tentang rumus kimia
dan tata nama senyawa kimia.
Guru memberi latihan dan PR.
Menyampaikan informasi tentang materi
pelajaran yang akan dibahas pada
pertemuan selanjutnya.
Guru
menutuo
pelajaran
dengan
mengucapkan salam.

10 menit

Anda mungkin juga menyukai