A. KOMPETENSI INTI
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan
sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalamberinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasankemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural
pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu
menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
B. KOMPETENSI DASAR
1.2 Mensyukuri kekayaan alam Indonesia berupa minyak bumi, batubara dan gas alam
serta berbagai bahan tambang lainnya sebagai anugrah Tuhan YME dan dapat
dipergunakan untuk kemakmuran rakyat Indonesia
2.2 Berperilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, kerjasama dan proaktif dalam
melakukan percobaan dan berdiskusi.
3.8 Menjelaskan penggolongan senyawa hidrokarbon berdasarkan struktur dan
hubungannya dengan sifat senyawa
4.8 Menyajikan hasil diskusi kelompok tentang penggolongan senyawa hidrokarbon
berdasarkan struktur dan hubungannya dengan sifat senyawa.
C. INDIKATOR
1.2.1 Mengagumi terbentuknya minyak bumi sebagai wujud kebesaran Tuhan Yang Maha
Esa
2.1.1 Memiliki rasa ingin tahu mengenai kandungan minyak bumi yang menjadi bahan
bakar minyak.
2.2.1 Menunjukkan disiplin, kerjasama dan tanggung jawab dalam berdiskusi
3.8.1 Menggolongkan hidrokarbon berdasarkan kejenuhan ikatan
3.8.2 Menjelaskan tata nama senyawa hidrokarbon golongan alkana
D. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Diberikan kesempatan mengamati proses terbentuknya minyak bumi, peserta didik
mengagumi terbentuknya minyak bumi sebagai wujud kebesaran Tuhan Yang Maha Esa
2. Diberikan kesempatan mengamati proses terbentuknya minyak bumi, peserta didik
menunjukkan rasa ingin tahu pengolahan kandungan minyak bumi yang menjadi bahan
bakar minyak.
3. Melalui diskusi kelompok, peserta didik dapat mengelompokkan senyawa hidrokarbon
berdasarkan kejenuhan ikatan
4. Melalui diskusi kelompok, peserta didik dapat menjelaskan tata nama senyawa alkana
sesuai aturan IUPAC secara benar
5. Melalui diskusi kelompok, peserta didik dapat menggambarkan struktur senyawa alkana
sesuai aturan IUPAC secara benar
6. Melalui diskusi kelompok, peserta didik mampu mengaanalisis nama alkana yang sesuai
dengan aturan IUPAC secara benar
E. MATERI PEMBELAJARAN
Penggolongan Hidrokarbon
Berdasarkan ikatan yang terdapat pada rantai karbonnya, hidrokarbon dibedakan
menjadi:
1. Hidrokarbon Jenuh, yaitu hidrokarbon yang pada rantai karbonnya semua berikatan
tunggal. Hidrokarbon ini disebut juga sebagai alkana.
2. Hidrokarbon Tak Jenuh, yaitu hidrokarbon yang pada rantai karbonnya terdapat
ikatan rangkap dua (alkena) atau tiga (alkuna).
Alkana
a. Deret Homolog
- Rumus umum alkana CnH2n+2
- Antara suku mempunyai pembeda CH2
- Selisih massa antara suku sebesar 14
b. Tata Nama Alkana
Pemberian nama senyawa karbon didasarkan pada aturan IUPAC (International
Union and Pure Applied Chemistry)
1. Nama alkana diambil berdasarkan jumlah atom akrbon yang menyusunnya
dengan akhiran “ana”
Rumus Molekul Nama
- CH4 metana
- C2H4 etana
- C3H8 propana
- C4H10 butana
- C5H12 pentana
- C6H14 heksana
- C7H16 heptana
- C8H18 oktana
- C9H20 nonana
- C10H22 dekana
2. Bila rantai karbon tak bercabang, maka di depan nama tersebut diberi huruf
n (dari kata normal)
3. Bila rantai karbon bercabang, maka ditentukan dahuku rantai utama (rantai
induk), yaitu rantai atom karbon terpanjang dan diberi nomor urut dari ujung
yang paling dekat dengan letak cabang.
4. Menetapkan gugus cabang (alkil), yaitu alkana yang kehilangan sebuah atom
karbon, dengan rumus umum CnH2n-1.
Nama gugus alkil disesuaikan dengan nama alkananya dengan mengganti
akhiran ana dengan akhiran il., sehingga
CH3˗ : metal C4H9˗ : butil
C2H5˗ : etil C5H11˗ : amil
C3H7˗ : propil
5. Gugus alkil yang mempunyai rantai bercabang atau tidak terikat pada atom
karbon primer diberi nama tertentu
CH3 – CH –
|
CH3
Isopropil
CH3
|
CH3 – C–
|
CH3
Tersier butil
6. Urutan penyebutannya:
Nomor letak cabang – nama cabang – nama rantai utama
7. Bila terdapat lebih dari satu cabang yang sama, maka disebut sekali, tetapi
diawali dengan jumlahnya dengan angka latin (1 = mono, 2 = di, 3 = tri, dan
seterusnya)
F. METODE PEMBELAJARAN:
Pendekatan : Scientific
Strategi : Kolaboratif & Kooperatif
Metode : Diskusi.
2. Alat/Bahan
Nomor untuk diundi
3. Sumber Belajar
Michael Purba, Kimia Kelas X SMA /MA , Erlangga ,Jakarta
Supplement books:
- Cerdas Belajar Kimia, Nana Sutresna, Grafindo Media Pratama, 2008
- Buku pegangan Kimia jilid 1, Buku Kimia Penunjang Aktifitas Siswa
Internet
http://e-dukasi.net
http://psb-psma.org
H. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN
Pertemuan 1
Susiyuniarti, S. Hut
NIP. 19800211 200502 2 002
Mengetahui,
Instruktur 1 Instruktur 2