Belum Diperiksa
Al-Kindi
Abu Ysuf Yaqb ibn Is q as - abb al-Kind (Arab: ,
Latin: Alkindus) (lair: 801 - wafat: 873), dikenal sebagai filsuf pertama yang lair dari
kalangan Islam. emasa idupnya, selain bisa berbaasa Arab, ia mair berbaasa Yunani.
Banyak karya-karya para filsuf Yunani diterjemakannya dalam baasa Arab; antara lain
karya Aristoteles dan Plotinos. ayangnya ada sebua karya Plotinus yang diterjemakannya
sebagai karangan Aristoteles yang berjudulTeologi menurut Aristoteles, yang di kemudian
ari menimbulkan sedikit kebingungan.
Ia adala filsuf berbangsa Arab dan dipandang sebagai filsuf Muslim pertama. ecara etnis,
al-Kindi lair dari keluarga berdara Arab yang berasal dari suku Kinda, sala satu suku
besar daera Jazira Arab elatan. ala satu kelebian al-Kindi adala mengadirkan
filsafat Yunani kepada kaum Muslimin setela terlebi daulu mengislamkan pikiran-pikiran
asing tersebut.
Al Kindi tela menulis banyak karya dalam pelbagai disiplin ilmu,
dari metafisika, etika, logika dan psikologi, ingga ilmu
pengobatan, farmakologi, matematika,astrologi dan optik, juga meliputi topik praktis
seperti parfum, pedang, zoologi, kaca, meteorologi dan gempa bumi.
Di antaranya ia sangat mengargai matematika. Hal ini disebabkan karena matematika, bagi
al-Kindi, adala mukaddima bagi siapa saja yang ingin mempelajari filsafat. Mukaddima
ini begitu penting seingga tidak mungkin bagi seseorang untuk mencapai kealian dalam
filsafat tanpa terlebi dulu menguasai matematika. Matematika di sini meliputi ilmu
tentang bilangan, armoni, geometri dan astronomi.
Yang paling utama dari seluru cakupan matematika di sini adala ilmu bilangan
atau aritmatika karena jika bilangan tidak ada, maka tidak akan ada sesuatu apapun.
Al-Kindi membagi daya jiwa menjadi tiga: daya bernafsu (appetitive), daya pemara
(irascible), dan daya berpikir (cognitive atau rational). ebagaimana Plato, ia
membandingkan ketiga kekuatan jiwa ini dengan mengibaratkan daya berpikir sebagai sais
kereta dan dua kekuatan lainnya (pemara dan nafsu) sebagai dua ekor kuda yang menarik
kereta tersebut. Jika akal budi dapat berkembang dengan baik, maka dua daya jiwa lainnya
dapat dikendalikan dengan baik pula. Orang yang idupnya dikendalikan ole dorongandorongan nafsu birai dan amara diibaratkan al-Kindi seperti anjing dan babi, sedang bagi
mereka yang menjadikan akal budi sebagai tuannya, mereka diibaratkan sebagai raja.
Menurut al-Kindi, fungsi filsafat sesunggunya bukan untuk menggugat
kebenaran wayu atau untuk menuntut keunggulan yang lancang atau menuntut persamaan
dengan wayu. Filsafat arusla sama sekali tidak mengajukan tuntutan sebagai jalan
tertinggi menuju kebenaran dan mau merendakan dirinya sebagai penunjang bagi wayu.
Ia mendefinisikan filsafat sebagai pengetauan tentang segala sesuatu sejau jangkauan
pengetauan manusia. Karena itu, al-Kindi dengan tegas mengatakan bawa filsafat memiliki
keterbatasan dan bawa ia tidak dapat mengatasi problem semisal mukjizat, surga, neraka,
dan keidupan akirat. Dalam semangat ini pula, al-Kindi mempertaankan penciptaan
dunia ex nihilio, kebangkitan jasmani, mukjizat, keabsaan wayu, dan kelairan dan
keancuran dunia ole Tuan.
Al-Kindi mengumpulkan berbagai karya filsafat secara ensiklopedis, yang kemudian
diselesaikan ole Ibnu ina (Avicenna) seabad kemudian. Ia juga toko pertama yang
beradapan dengan berbagai aksi kejam dan penyiksaan yang dilancarkan ole para
bangsawan religius-ortodoks teradap berbagai pemikiran yang dianggap bid'a, dan dalam
keadaan yang sedemikian tragis (teradap para pemikir besar Islam), al Kindi dapat
membebaskan diri dari upaya kejam para bangsawan religius-ortodoks itu.
Tentang siapa guru-gurunya tidak dikenal,karena tidak terekam dalam sejarah hidupnya.
Setelah menyelesaikan pendidikannyadi Bashrah ia melanjutkan ke Baghdad hingga
tamat, ia banyak mengusai berbagaimacam ilmu yang berkembang pada masa itu
seperti ilmu ketabiban (kedokteran),filsafat, ilmu hitung, manthiq (logika), geometri,
astronomi dan lain-lain.Pendeknya ilmu-ilmu yang berasal dari Yunani juga ia pelajari
dansekurang-kurangnya salah satu bahasa ilmu pengetahuan kala itu ia kuasai dengan
baik yaitu bahasa Suryani. Dari buku-buku Yunani yang telah diterjemahkan ke
dalam bahasa Suryani inilah Al-Kindi menterjemahkan ke dalam bahasa Arab.
Pada masa pemerintahanal-Mutashim yang menggantikan al-Makmun pada tahun 218
H (833 M) nama al-Kindisemakin menanjak karena pada waktu itu al-Kindi dipercaya
pihak istana menjadiguru pribadi pendidik putranya yaitu Ahmad bin Mutashim. Pada
masa inilahal-Kindi mempunyai kesempatan untuk menulis karya-karyanya, setelah
pada masaal-Mamun menterjemahkan kitab-kitab Yunani ke dalam bahasa Arab.
Al-Kindi mampu menghidupkan paham Muktazilah. Berkat peran Al-Kindi pula, paham
yang mengutamakan rasionalitas itu ditetapkan sebagai paham resmi kerajaan. Menurut
Al-Nadhim, selama berkutat dan bergelut dengan ilmu pengetahuan di Baitulhikmah, AlKindi telah melahirkan 260 karya. Di antara sederet buah pikirnya dituangkan dalam
risalah-risalah pendek yang tak lagi ditemukan. Karya-karya yang dihasilkannya
menunjukan bahwa Al-Kindi adalah seorang yang berilmu pengetahuan yang luas dan
dalam.
Ratusan karyanya itu dipilah ke berbagai bidang, seperti filsafat, logika, ilmu hitung,
musik, astronomi, geometri, medis, astrologi, dialektika, psikologi, politik dan
meteorologi. Bukunya yang paling banyak adalah geometri sebanyak 32 judul. Filsafat
dan kedokteran masing-masing mencapai 22 judul. Logika sebanyak sembilan judul dan
fisika 12 judul.
Buah pikir yang dihasilkannya begitu berpengaruh terhadap perkembangan peradaban
Barat pada abad pertengahan. Karya-karyanya diterjemahkan ke dalam bahasa Latin
dan bahasa Eropa. Buku-buku itu tetap digunakan selama beberapa abad setelah ia
meninggal dunia.
Al-Kindi dikenal sebagai filosof Muslim pertama, karena dialah orang Islam pertama
yang mendalami ilmu-ilmu filsafat. Hingga abad ke-7 M, filsafat masih didominasi orang
Kristen Suriah. Al-Kindi tak sekedar menerjemahkan karya-karya filsafat Yunani, namun
dia juga menyimpulkan karya-karya filsafat Helenisme. Salah satu kontribusinya yang
besar adalah menyelaraskan filsafat dan agama.
Setelah era Khalifah AL-Mutasim berakhir dan tampuk kepemimpin beralih ke Al-watiq
dan Al-Mutawakkil, peran Al-Kindi semakin dipersempit. Namun, tulisan kaligrafinya
yang menawan sempat membuat Khalifah kepincut. Khalifah AL-Mutawakkil kemudian
mendapuknya sebagai ahli kaligrafi istana. Namun, itu tak berlangsung lama.
Ketika Khalifah Al-Mutawakkil tak lagi menggunakan paham Muktazilah sebagai aliran
pemikiran resmi kerajaan, Al-Kindi tersingkir. Ia dipecat dari berbagai jabatan yang
sempat diembannya. Jabatannya sebagai guru istana pun diambil alih ilmuwan lain yang
tak sepopuler Al-Kindi. Friksi pun sempat terjadi, perpustakaan pribadinya sempat
diambil alih putera-putera Musa. Namun akhirnya Al-Kindiyah perpustakaan pribadi itu
dikembalikan lagi.
Sebagai penggagas filsafat murni dalam dunia Islam, Al-Kindi memandang filasafat
sebagai ilmu pengetahuan yang mulia. Sebab, melalui filsafat-lah, manusia bisa belajar
mengenai sebab dan realitas Ilahi yang pertama da merupakan sebab dari semua
realitas lainnya.
Baginya, filsafat adalah ilmu dari segala ilmu dan kearifan dari segala kearifan. Filsafat,
dalam pandangan Al-Kindi bertujuan untuk memperkuat agama dan merupakan bagian
dari kebudayaan Islam.
Salah seorang penulis buku tentang studi Islam, Henry Corbin, menggambarkan akhir
hayat dari sang filosof Islam. Menurut Corbin, pada tahun 873, Al-Kindi tutup usia dalam
kesendirian dan kesepian. Saat itu, Baghdad tengah dikuasai rezim Al-Mutamid. Begitu
dia meninggal, buku- buku filsafat yang dihasilkannya banyak yang hilang.
Sejarawan Felix Klein-Franke menduga lenyapnya sejumlah karya filsafat Al-Kindi akibat
dimusnahkan rezim Al-Mutawakkil yang tak senang dengan paham Muktazilah. Selain
itu, papar Klein-Franke, bisa juga lenyapnya karya-karya AL-Kindi akibat ulah serangan
bangsa Mongol di bawah pimpinan Hulagu Khan yang membumi hanguskan kota
Baghdad dan Baitulhikmah.
Hingga kini, Al-Kindi tetap dikenang sebagai ilmuwan Islam yang banyak berjasa bagi
ilmu pengetahuan dan peradaban manusia.
B. Kiprah Al-Kindi
Al-Kindi adalah seorang filsuf, matematikawan, fisikawan, astronom, dokter, geografi
dan bahkan seorang ahli dalam musik.
Dalam matematika, ia menulis empat buku tentang sistem bilangan dan meletakkan
dasar dari sebagian besar aritmatika modern. Tidak diragukan sistem angka Arab
sebagian besar dikembangkan oleh al-khawarizmi, tetapi al-Kindi juga membuat
kontribusi yang kaya untuk itu. Dia juga memberikan kontribusi untuk geometri bola
untuk membantu dirinya dalam studi astronomi.
Dalam kimia, ia menentang gagasan bahwa logam dasar bisa diubah menjadi logam
mulia. Berbeda dengan pandangan alkimia yang berlaku, ia tegas bahwa reaksi kimia
tidak bisa membawa transformasi elemen. Dalam fisika, ia membuat kontribusi kaya
untuk optik geometri dan menulis buku tentang itu. Buku ini kemudian dengan pedoman
yang disediakan dan inspirasi bagi ilmuwan terkemuka seperti Roger Bacon.
Dalam pengobatan, kontribusi utamanya terdiri dari fakta bahwa ia adalah orang
pertama yang secara sistematis menentukan dosis untuk administrasi yang terdaftar dari
semua obat yang dikenal pada waktu itu. Hal ini diselesaikan pandangan benturan-ting
yang berlaku di antara dokter pada dosis yang menyebabkan kesulitan dalam menulis
resep.
Sangat sedikit yang diketahui pada aspek ilmiah musik di zamannya. Ia menunjukkan
bahwa berbagai catatan yang bergabung untuk menghasilkan harmoni, memiliki
lapangan khusus masing-masing. Dengan demikian, catatan dengan terlalu rendah atau
terlalu tinggi pitch yang adalah non-pleatant. Tingkat harmoni tergantung pada frekuensi
catatan, dll Ia juga menunjukkan kenyataan bahwa ketika suara diproduksi, itu
menghasilkan gelombang di udara yang menyerang telinga-drum. Karyanya berisi notasi
dalam menentukan pitch.
Dia adalah seorang penulis yang produktif, jumlah buku yang ditulis oleh dia adalah 241,
yang menonjol antara yang dibagi sebagai berikut: Astronomi 16, Aritmatika 11,
Geometri 32, Kedokteran 22, Fisika 12, Filsafat 22, Logic 9, Psikologi 5, Music 7.
Selain itu, berbagai monografi yang ditulis oleh dia pasang surut perhatian, instrumen
astronomi, batu, batu mulia, dll Dia juga seorang penerjemah awal karya-karya Yunani
ke dalam bahasa Arab, tetapi fakta ini sebagian besar telah over-dibayangi oleh tulisantulisan banyak nya asli. Sangat disayangkan bahwa sebagian besar buku-bukunya tidak
lagi masih ada, tetapi mereka ada berbicara sangat tinggi standar tentang beasiswa dan
kontribusi. Dia dikenal sebagai Alkindus dalam bahasa Latin dan sejumlah besar bukubukunya telah diterjemahkan ke dalam bahasa Latin oleh Gherard dari Cremona. Bukubukunya yang diterjemahkan ke dalam bahasa Latin pada abad pertengahan terdiri
a.
Pengetahuan Inderawi
secara keseluruhan dan begitu juga obyek yang tidak memperlihatkan dirinya
secara keseluruhan, sehingga hal ini akan memberikan informasi pengetahuan yang
salah pula.
b.
Pengetahuan Rasional
Pengetahuan Isyraqi