BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Ulul Albab
1. Ulul Albab dan Konsep Barat Mengenai Intelektual
Sebelum berbicara lebih jauh tentang Ulul Albab, kita akan
meninjau terlebih dahulu beberapa istilah lain dalam bahasa Indonesia,
yaitu sarjana, ilmuwan, intelektual. Sarjana diartikan sebagai orang yang
lulus dari perguruan tinggi dengan membawa gelar. Jumlahnya banyak,
karena setiap tahun universitas memproduksi sarjana. Ilmuwan ialah
orang yang mendalami ilmunya, kemudian mengembangkan ilmunya,
baik dengan pengamatan maupun dengan analisisnya sendiri. Diantara
sekian banyak sarjana, beberapa orang sajalah yang kemudian
berkembang menjadi ilmuwan. Sebagian besar terbenam dalam kegiatan
rutin, dan menjadi tukang-tukang profesional.
Kaum intelektual bukanlah sarjana yang hanya menunjukkan
kelompok orang yang sudah melewati pendidikan tinggi dan memperoleh
gelar sarjana (asli atau palsu. Mereka juga bukan sekadar ilmuwan yang
mendalami dan mengembangkan ilmu dengan penalaran dan penelitian.
Mereka adalah kelompok orang yang merasa terpanggil untuk
memperbaiki
masyarakatnya,
menangkap
aspirasi
mereka,
definisi
ialah
menafsirkan
pemuda
dalam
pengalaman
tradisi
masa
lalumasyarakat,
dan
ketrampilan
dinamakan
Lubb. Jadi
Lubb
terkandung makna
aktif;
dinamis; menyaring atau memilik dari sesuatu hal. Sekali lagi Lubb
terkandung makna aflikatif progress; membuang sesuatu yang tidak
bermanfaat dan mengambil hal ihwal yang berfaedah.
Al-Raghib al-Asfahani mendefinisikan Lubb sebagai pemikiran
jernih yang terbebas dari kekeliruan atau kecacatan dalam berpikir.
Pemikiran jenis inilah yang mampu menyingkap rahasia-rahasia dan
hikmah dibalik hukum yang diturunkan Allah. Berangkat dari pengertian
bahwa Lubb merupakan saripati sesuatu, semisal kacang yang memiliki
kulit yang menutupi isinya. Isi kacang dinamai Lubb. Jadi Ulul Albab
ialah orang-orang yang memiliki akal murni yang tidak di selubungi oleh
kulit, yakni kabut ide yang dapat melahirkan kerancuan dalam berpikir.
Ulul Albab juga bisa diartikan sebagai orang yang memiliki otak berlapislapis.Keistimewaan-keistimewaan Ulul Albab melingkar dalam dan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
QS Al-Baqarah: 179
QS Al-Baqarah : 197
QS Al-Baqoroh: 269
QS Ali Imran : 7
QS Ali Imran : 190
QS Al Maidah : 100
QS Yusuf : 111
QS Ar Rad : 19
QS Ibrahim : 52
QS Shaad : 29
QS Shaad : 43
QS Az Zumar : 9
QS Az Zumar : 18
QS Az Zumar : 21
QS Al mukmin : 54
At Thalaq : 10
Dari ayat-ayat tersebut di atas yang tentunya berbeda, maka arti dan
makna dari Ulul Albab juga berbeda sesuai dengan konteks pengunaanya.
Namun dapat diambil kesimpulan secara ringkas bahwa Ulul Albab bukan
hanya mereka yang berpikir tentang alam fisik, botani dan sejarah. Mereka
juga bukan orang-orang yang hanya memiliki kriteria yang hanya terkait
dengan aktfitas fisik, melainkan juga dengan amal (perbuatan) kongkritnya.
Dalam salah satu buku yang berjudul A, Corcondance Of The Quran
kata Ulul Albab bisa mempunyai beberapa arti:
1. Orang yang mempunyai pemikiran (mind) yang luas atau mendalam
2. Orang yang mempunyai perasaan (heart) yang peka, sensitif atau yang
3.
4.
halus perasaannya.
Orang yang memilki daya pikir (intelect) yang tajam atau kuat
Orang yang memilki pandangan yang dalam atau wawasan (insight)
5.
6.
jelas.
Orang yang memilki kebijakan (wisdom) yakni mampu mendekati
kebenaran dengan pertimbangan-pertimbangan yang terbuka dan adil.
Jadi dari berbagai pengertian tersebut diatas dapat dipahami bahwa
Ulul Albab adalah seseorang yang mempunyai otak yang berlapis-lapis dan
sekaligus memiliki perasaan yang peka tehadap sekitarnya. Ulul Albab
adalah orang yang:
1. Memiliki akal pikiran yang murni dan jernih serta mata hati uyang
tajam dalam menangkap fenomena yang dihadapi, memanfaatkan qolbu
untuk berdzikir kepada Allah SWt dan memanfaatkan akal dan pikiran
untuk mengungkap rahasia alam semesta, giat melakukan kajian dan
penelitian untuk kemashlatan hidup, suka merenung dan mengkaji ayatayat Nya dan berusaha enangkap pelajaran darinya, serta berusaha
2.
3.
4.
5.
6.
maupum masyarakat
mampu memilih dan menerapkan jalan yang benar dan baik yang
diridhoi olehyNya serta mampu membedakan mana yang lebih
bermanfaat dan menguntungkan dan mana yang kurang bermsanfaat
dan menguntungkan bagi kehidupan duna dan akhirat.
10
7.
8.
ilmuwan terdahulu.
Bersikap terbuka dan kritis terhadap pendapat, ide dan teori dari mana
pun datangnya kemudian bersungguh-sungguh berusaha untuk engikuti
9.
ajaran-ajaran dan nilai-nilai Ilahi dengan cara yang baik dan benar.
10. Sabar dan tahan uji walaupn ditimpa musibah dan gangguan setan (jin
dan manusia)
11. Sadar dan peduli terhadap pelestarian lingkungan hidup
12. Tidak mau berbuat onar, kesalahan dan kerusuhan serta berbuat makar
di masyarakat
Adapun konsep pendidikan mengenai ulul albab dalam tarbiyatu ulial
albab (dzikir, fakir dan amal saleh), menjelaskan bahwa sosok Ulul Albab
adalah orang yang mengedepankan dzikir, fakir dan amal saleh. Ia memiliki
ilmu yang luas, pandangan mata yang tajam, otak yang cerdas, hati yang
lembut dan semangat serta jiwa pejuang (jihad dijalan Allah) dengan
sebenar-benarnya pejuang. Menurut A.M Saefuddin, yang dikutip oleh H.
Muhaimmin, bahwa Ulul Albab adalah pemikir, intelektual yang memiliki
ketajaman analisis terhadap gejala dan proses alamiah dengan metode ilmiah
induktif dan deduktif, serta intelektual yang membangun keperibadiannya
dengan dzikir dalam keadaan dan situasi apapun. Ulul Albab adalah
intelektual muslim yang tangguh, yang tidak hanya memiliki ketajaman
analisis obyektif, tetap juga subyektif.
Penjelasan-penjelasan mengenai pengertian Ulul Albab diatas juga
sudah ada yang mencakup ciri-ciri atau karakterisitik Ulul Albab itu sendiri,
yang akan dibahas lebih lanjut pada poin selanjutnya.
11
Seperti disebutkan dalam Al-Quran: Dan orang yang bersungguhsungguh dalam ilmu pengetahuan mengembangkannya dengan seluruh
tenaganya, sambil berkata: Kami percaya, ini semuanya berasal dari
hadirat Tuhan kami, dan tidak mendapat peringatan seperti itu kecuali
ulul-albab. (Q.S. Al-Imran :7). Termasuk dalam bersungguh-sungguh
mencari ilmu ialah kesenangannya menafakuri ciptaan Allah di langit dan
di bumi. Menyelidiki dan mengamati semua rahasia wahyu (al-Quran
maupun gejala-gejala alam), menangkap hukum-hukum yang tersirat di
dalamnya, kemudian menerapkannya dalam masyarakat demi kebaikan
bersama. Allah menyebutkan tanda ulul al-bab ini sebagai berikut:
"Sesungguhnya, dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya
malam dan siang terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi ulul al-bab"
(QS. Ali Imran: 190).
Menurut Ibn Katsir, selain mampu memahami fenomena alam
dengan segenap hukumnya yang menunjukkan tanda-tanda keagungan,
kemurahan dan rahmat Ilahi, Ulul Albab juga seorang yang senantiasa
berdzikir dan berpikir, yang melahirkan kekuatan intelektual, kekayaan
spiritual dan keluhuran moral dalam dirinya.
Pada Bab I telah disinggung mengenai Ibn Salam, fisikawan
muslim yang mendapatkan hadiah Nobel tahun 1979, yang mengatakan
bahwa dalam Al-quran terdapat dua perintah, yaitu tafakur dan tasyakur.
Ulul Albab menggabungkan keduanya, yaitu memikirkan sekaligus
mengembangkan dan memanfaatkan hasilnya, sehingga nikmat Allah
semakin bertambah (Jalaluddin Rahmad, 1988, 213). "Sesungguhnya, jika
kamu bersyukur, pasti kami akan menambah (nikmat) kepadamu. Jika
kamu mengingkari (nikmatKu), maka sesungguhnya adzab-Ku sangat
pedih" (QS. Ibrahim:7).
Manusia akan mampu menemukan citra dirinya sebagai manusia,
serta mampu menaklukkan jagat raya bila mau berpikir dan berdzikir.
Berpengetahuan tinggi serta menguasai teknologi. "Jika kamu mampu
menembus (melintasi) penjuru langit dan bumi, maka lintasilah. Kamu
12
meskipun
kuantitas
yang
jahat
mengagumkan
dirimu.
13
14
15
16
Sifat ketuhanan tersebut Ulul Albab harus mampu merealisasikan rasa atau
sikap optimis, berani, dinamis, kreatif, progresif, dan mampu mengamalkan
amar Maruf Nahi Mungkar. Dengan sifat atau etos keja macam ini, maka
tidak mustahil amanat Allah SWT tersebut dapat terealisasi. Allah SWT
menciptakan manusia dimuka bumi ini bukan dengan main-main
sebagaimana firman Allah dalam Q.S. Al Anbiyaa ayat 16 : Dan tidaklah
Kami ciptakan Iangit dan bumi dan segala yang ada diantara keduanya
dengan bermain-main
Adapun maksud ayat tersebut, Allah menciptakan langit dan bumi dan
apa yang ada diantara keduanya itu terdapat didalamnya dengan maksud dan
tujuan yang mengandung hikmat dalam kehidupan makhluk Allah SWT yang
ada dimuka bumi ini.
Oleh karena itu Ulul Albab sebagai sosok seorang kholifah yang
diciptakan Allah SWT yang memiliki kemuliaan dan serta mempunyai
kepeksaan akal dan hati dalam memahami segala apa yang Allah SWT
ciptakan dimuka bumi ini. Manusia Ulul Albab merupakan sosok manusia
yang memiliki kepekaan akal dan hati yang cerdas serta mampu memahami
gejala atau fenomena alam yang terjadi. Dalam tafsir Mafghi disebutkan Ulul
Albab adalah orang yang mau mengunakan pikiranya, mengambil faedah
dariNya, mengambil hidayah dariNya serta mengsambarkan keagungan Allah
SWT dan mau mengingat hikmah akal dan keutamaan-Nya. Seorang Ulul
Albab ialah orang yang menyadari akan aktivitas hidupnya dalam rangka
pengabdian kepada Alah SWT. Sehingga ia harus mengoptimalkan potensi
yang dimilikinya untuk dapat digunakan sebagai peningkatan taraf hidup
kaum muslimim dan pemeliharaan alam beserta isinya.
2. Tanggung Jawab Ulul Al-Bab
a. Memenuhi Janji
Janji Allah yang disebut mitsaq ini didefinisikan oleh Dr. Muhammad
17
Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak
Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap
jiwa mereka (seraya berfirman): Bukankah Aku ini Tuhanmu?
Mereka menjawab: Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi
saksi. (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu
tidak mengatakan: Sesungguhnya kami (bani Adam) adalah orangorang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan). (Q.S. Al Araf :
172)
Dengan janji ini, setiap cendekiawan jauh sebelum diciptakan dengan
hidup yang nyata telah berjanji kepada Allah untuk mengikuti
perintah-Nya, menghentikan larangan-Nya, melaksanakan seluruh
rangkaian ibadah yang telah disyariatkan-Nya, dan mengikuti seruan
Rasul-Nya. Setelah itu dipenuhi janji kepada dirinya, untuk memilih
komitmen terhadap nilai Islam dan dipenuhi pula janjinya dengan
sesama manusia karena hidup pada hakekatnya paduan antara janji.
Apabila janji dipenuhi, maka akan terwujudlah harmoni kehidupan
dan apabila janji banyak dilanggar maka rusaklah kehidupan.
Termasuk dalam janji dengan sesama manusia ini adalah seorang
cendekiawan harus mempertahankan kejujuran, keterbukaan dan
kesungguhan hati, menghindari manipulasi data, pemalsuan informasi,
hanya memikirkan kepentingan pribadi dan lain-lain yang akan
menjatuhkan nilai-nilai Sains itu sendiri.
Apabila cendekiawan komitmen dengan janjinya kepada sesama
manusia maka tidak akan terjadi kasus yang mengerikan seperti yang
terjadi di Prancis, beberapa tahun lalu. Diberitakan bahwa telah
diketemukan janin-janin beku dalam kantong-kantong plastik dalam
sebuah truck yang menuju Prancis lewat Swiss. Menurut berita
tersebut, janin-janin itu dikirim untuk penelitian pengembangan
beatuty creams di laboratorium-laboratorium di Prancis. Pada halaman
18
antara
sesama
manusia.
Termasuk
didalamnya
..
Dan berpegang kamu semuanya kepada tali (agama) Allah seraya
berjamaah, dan janganlah kamu bercerai-berai. (Q.S. Ali Imran :
103)
Selanjutnya tanggung jawab lain cendekiawan adalah membangkitkan
dan membantu masyarakat, bukan memegang kepemimpinan politik
negara. Bila masyarakat dibimbing dan dibangunkan secara benar, dia
akan
melahirkan
pemimpin-pemimpin
yang
tangguh
untuk
tantangan
kehidupan
yang
19
yang
mendasari
pengembangan
rasa
dan
pikiran.
20
berdzikir
dan
mendapt
kemengangan
setelah
mereka
teraniaya
3. Puisi ada yang baik dan ada yang buruk
Rongga perut salah seorang dari kalian sungguh lebih baik berisi
nanah daripada berisi puisi yang membuat kamu dicerca orang
4. Musik dan Nyanyian merupakan tuntutan hidup manusia
Pembeda antara pernikahan yang halal dan yang haram adalah suara
rebana dan nyanyian
5. Perupa (pelukis dan pematung) : terancam ?!
Adapun sikap umat Islam terhadap doktrin tersebut yaitu:
21
1.
Kubu ulama normatif: teks doktrin tentang seni bersifat tekstual yang
2.
3.
dengan kemampuan olah rasa, akal dan iman sehingga mampu mencipta
suatu karya artistik yang berguna bagi dirinya dan kemanusiaan.
Proses kreatif berkesenian termasuk dimensi ibadah yang dapat
menghantarkan seorang muslim mencapai kualitas tertinggi sebagai ulul
albab (manusia cerdas),yaitu yang telah berhasil mengolah rasa dengan
kontemplatif, akal dengan berfikir logis dan didasarkan pada keimanan
(tunduk, syukur).(QS. Ali Imran: 191).
Segi-segi proses kreatif
1. Intuisi yang muncul karena adanya inspirasi/ilham dari Allah Tuhan
Maha Pemberi Ilham.
2. merenung di depan karyanya, menggunakan Sensasi yang muncul
setelah olah rasa, akal dan iman terhadap obyek ciptaan Allah.
3. Pengawasan/kontrol yaitu Masa jumud (kemandegan) proses kreatif
ketika Seniman karya analisanya lebih banyak daripada perasaannya.
Kunci pokok pencarian identitas baik identitas pribadi maupun
identitas kolektif adalah kewajaran dan kejujuran. Seni hakikatnya adalah
keindahan, dan keindahan itu adalah shifah Ilahiyyah. Karenanya nilainilai yang diekspresikan adalah nilai-nilai Ilahiyyah yang berkonotasi
kebaikan. Seniman Muslim yang berhasil mengekspresikan keindahan
Ilahiyah berarti telah mendapatkan identitasnya sebagai seniman muslim.
Semua ciptaan Allah itu indah (sumber seni) yang mengandung
bentuk, warna, proporsi, ruang, suasana yang merupakan unsur keindahan.
22