Disusun Oleh:
ii
DAFTAR ISI
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di era globalisasi yang telah maju dalam segala bidang terutama
bidang IPTEK ini,masih saja manusia di hadapi dengan masalah
krisis,seperti krisis moneter,krisis pangan,krisis bahan bakar dan yang
patut kita renungkan adalah krisis iman yang merupakan penyebab
manusia menyimpang dari ketauhidan . krisis iman dikarenakan
kurangnya nutrisi rohani serta kurangnya fungsi tauhid dalam
kehidupan sehari-hari manusia.kebanyakan manusia hanya
mementingkan kepentingan dunia disbanding kepentingan akhirat
.sehingga yang terealisasi hanyalah sifat sifat manusia yang berbau
duniawi seperti hedonism,fashionism,kepuasaan hawa nafsu dan lain-
lain.hanya sedikit manusia yang dapat memanfaatkan fungsi dan
peran tauhid secara benar.padahal jika masyarakat modern saat ini
menempatkan tauhid dalam kehidupan sehari-harinya insyaalah akan
tercipta masyarakat yang damai,aman dan terjauh dari sifat-sifat
tercela,seperti korupsi,kolusi,nepotisme,penipuan dan tindakan-
tindakan yang melanggar hokum agama ,maupun hokum perdata dan
pidana Negara yang sedang marak melanda di Negara kita Indonesia .
Pada dasarnya manusia dari sejak lahir berada dalam fitrahnya
yaitu bertauhid .namun sesuai perkembangan lingkungan dan orang
tuanyalah yang menentukan selanjutnya.banyak orang yang beriman
namun tanpa di dasari pengatahuan yang memadai .mereka beribadah
namunada saja yang masih menyimpang dari ketauhidan.
Maka dari uraian di atas sya berupaya untuk menjelaskan
mengenai hal –hal yang menyimpang dari ketauhidan yang kita kenal
dengan istilah tahayul,bidh`ah dan khurafat yang banyak melanda
umat manusia .sebagai umat muslim kita harus paham dan waspada
terhadap 3 hal tersebut.
iv
B. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian dari tahayul,Bidh`ah dan khurafat?
2. Sebutkan contoh dari tahayul,Bidh`ah dan khurafat?
3. Dampak/pengaruh dari tahayul,bid`ah dan khurafat?
4. Bagaimanakah karakteristik ajaran islam?
v
BAB II
PEMBAHASAN
vi
3. Seorang suami yang istrinya sedang hamil dilarang memancing
ikan, karenadapat membuat cacat bayi yang ada di dalam kandungan
4. Percaya jika mata kiri kedutan akan menerima rejeki
5. Wanita yang belum menikah dilarang berdiri di depan pintu karena
akan.
2. pengertian Bid`ah
Menurut bahasa bid`ah sesuatu yang baru (diada-
adakan).menurut istilah: sesuatu yang diada-adakan di dalam masalah
agama yang menyelisihi apa yang di tempuh nabi saw dan para
sahabatnya ,baik berupa aqidah maupun amal.(syaikh muhamad bi
shalih al utsaimin).
Macam – macam bid`ah;
1. Bid`ah Qouliyah : bid `ah yang bersifat pemikiran dan akidah
.contoh:pernyataan bahwa ali bin abu tahlib lebih utama dari
nabi muhamad saw.
2. Bid` ah fil`baadah;
a. Bid`ah fie ushulil`ibadah
Menyebut ibadah yang tidak ada dasar dalam
syariata:sholat/puasa tertentu di luar syariat ,perayaan –
perayaan, dsbb.
b. Bid`ah fie ziaadatil`ibadah
Menambahkan sesuatu pada ibadah yang telah di
syariatkan :menambah rakaat sholat dan lain –lain.
vii
c. Bid` ah dalam pelaksanaan ibadah yang di syariatkan
sehingga tidak sesuai dengan anjuran atau sunah
nabi:dzikir bersama dengan suara keras/merdu
memperketat diri dalam ibadah sampai keluar dari batas
sunnah.
d. Bid`ah dengan menggkhusukan waktu tertentu dalam
melaksanakn ibadah yang di syariatkan : puasa dan
tahajud nifsu sya`ban.
Prinsip dalam ibadah adalah : semua ibadah itu di larang , kecuali dalil
yang memerintahkan (dari allah dan rasulullah).prinsip dasar di luar
ibadah adalah segala sesuatu boleh dilakukan kecuali ada dalil yang
melararang nya.
Hadist nabi yang diriwayatkan oleh ibnu majjah dan abu daud : suatu
ketika para bersama rasulullah dan beliau memberi perin gatan sampai
hati kami bergetar dan meneteskan air mata.kemudian kami berkata, ya
rasulullah berikan kami petunjuk rasulullah menjawab hendaklah kalian itu
bertakwa kepada allah, kamu mendengar dan kamu tahu. Sesungguhnya
seorang napsi ( abasiyah) karena tidak taqwa pada allah, mereka akan
datangi perselisihan /perbedaan yang besar.wajib bagi kamu untuk
melaksanakan sunahku dan sunnah khulafaurrhasyidin yang telah di beri
petunjuk .dan peganggi itu seperti kamu mengigit dangan gigi
geraham.dan wajigb kamu tinggalkan oleh kamu perkara –perkara yang di
ada – adakan karena tiap bid`ah itu adalah sesat.(ibunu majjah,juga abu
dawud dalam lafal yang berbeda).
viii
Bahaya bid`ah (aspek i` tiqody):
Tasabuh / menyerupai dengan umat yahudi dan nasrani, sudah
menjadi kebiasaan yahudi dan nasrani untuk menambah ajaran
agama.
Melecehkan kesempurnaan agama islam yang telah dibawa nabi
muhamad saw,karena menganggap ajaran nabi masih kurang.
Penentengan terhadap firman allah dan penyelisihan terhadap
hadist – hadist nabi saw tentang bid`ah dan perintah untuk
menjauhi nya.
Menuduh nabi saw menutupi ajaran yang mesti harus di sampaikan
kepada umatnya.
Menempatkan diri sederajat dengan rasulullah saw sebagai
pembawa risalah / penentu ajaran.
Menyestkan diri dan orang lain, karena maksud yang baik di
lakukukan dengan cara yang salah .
ix
memecah belah umat islam, karena bid`ah tidak mungkin sealu
sama dan meluasnya fitnah dalam agama / syirik.
Hilangnya perhatian umat terhadap aspek – aspek ajaran
(ushul)dan lebih mengedepankan aspek – aspek cabang (furu`)
Bid`ah
Mengadakan ibadah yang baru dalam islam
Dimaksudkan sebagai bentuk ibadah dengan kaifiyat tertentu
Kreativitas untuk menuju kebaikan di luar yang di ajarkan nabi.
x
3. Pengertian khurafat
Kata khurafat berasal dari bahasa arab; al- khurafat yang berarti
dongeng,legenda, kisah,cerita bohong,asumsi,dugaan,kepercayaan dan
keyakinan yang tidak masuk akal , atau akidah yang tidak benar
.mengingat dongeng,cerita kisah,dan hal – hal yang tidak masuk akal di
atas umumnya menarik dan mempesona ,maka khurafat juga di sebut al
–hadis al- mustamlah min al kidb ,cerita bohong yang menarikdan
mempesona .
Sedangkan secara istilah ,khurafat adalah suatu kepercayaan
,keyakinan,pandangan dan ajaran yang sesungguhnya yang memiliki
dasar dari agama tetapi di yakini bahwa hal tersebut berasal dan
memiliki dasar agama.dengan demikian bagi umat islam ajaran atau
pandangan,kepercayaan dan keyakinan apa saja yang dipastikan
ketidakbenarannya atau yang jelas – jelas bertentanggan dengan ajaran
al-qur`an dan hadis nabi,dimasukkan dalam kategori khurafat.
xi
diam – diam mereka coba merenungkan kebenarannya.setibanya di
rumah masing – masing mereka mendiskusikan cerita tersebut ke sanak
keluarga dantetangga terdekat.akhirnya cerita itu berkembang dan
tersebar di seluruh masyarajat juhainah .dalam perkembangannya
kemudian cerita – cerita yang tidak masuk akal dan tidak didasarkan pada
sumber al-qur`an maupun sunah itu,oleh masyarakat dianggap sebagai
sebuah cerita bernilai religious dan mempunyai dasar dari agama.
Khurafat ini berkembang dengan pesat dan seirama dengan
pembudayaan apa yang di sebut dengan taklidisme (ajaran yang bersikap
ikut –ikutan )dengan bersikap taklid tanpa mengembangkan sikap kritsi
dalam menerima kebenaran cerita ,pendapat,fatwa dan sejenisnya yang
berkaitan dengan wilayah keagamaan akan menimbulkan bentuk – bentuk
yang menyimpang dari ajaran agama islam.sikap kritis yang dibutuhkan
adalah melihat sejauh mana cerita,pendapat,fatwa dan sejenisnya itu
disimpulkan dari sumber islam yang otentik .jika sikap ini tidak
dikembangkan ,maka munculnya penyimpangan dari ajaran agama
islamtampaknya tidak terhindarkan lagi.
Khurafat seperti disebutkan di atas banyak ditemukan dalam
masyarakat kita dalam kehidupan manusia.khurafat tidak hanya
menyangkut sesuatu(benda)yang di anggap mempunyai legitimasi islam
,tetapi juga menyangkut manusia sendiri,yang kesemuannya diyakini
mempunyai dan memiliki kekuatan magis padahal yang mempunyai
kekuatan seperti itu hanyalah allah semata. Contoh khurafat yang popular
di indoneisia ,misalnya tentang kewalian dan keramatan seseorang.cerita
yang dikategorikan khurafat sampai saat ini masih berkembang di
masyarakat misalnya,tentang syaikh abdul kadir jailani,adalah
kepawaiannya berduel dengan malaikat.dalam duel itu abdul kadir
jailanidan malaikta ini bermula dari pencabutan nyawa
seseorang.kematian ini memunculkan rasa iba dalam diri abdul kadir
jailani terhadap yang ditinggalkannya.rasa iba ini menggerakkan hatinya
untuk berdialog de ngan malaikat yang mencabut nyawa tadi, agar
seorang yang dicabut nyawanya tersebut dapat di anulir mengingat
xii
keluarganya amat terpukul dengan kematiannya.upaya dialog abdul kadir
jailani sebagai jalan terakhir untuk mengembalikan orang yang mati tadi
tidak membuahkan hasil.akhirnya terjadilah duel,dan dalam duel
tersebutdimenangkan oleh abdul kadir jailani kekalahan malaikat itu
mengharuskannya untuk mengembalikan nyawa kepada yang telah di
cabut nyawanya tadi.akhirnya hiduplah kembali orang tersebut ,dan
kembalinya orang tersebut sangat membahagiakan keluarganya.
xiii
itu,permohonan atau doa mesti dikabulkan allah karena wali
dan ulama itu kekasih-nya.
xiv
14)Perempuan hamil/ngidam tidak boleh makan sembarangan,seperti
kepiting nanti jalannya atau usahanya selalu mundurr,sebab kepiting
jalannya mundur dll. Kalau anak balita air liurnya selalu ngeces
(menetes),berarti ibunya waktu ngidam dulu ada yang tidak
kesampaian keiginannya.
15)Jika seseorang tersedak,tergigit lidah atau tergigit bibir, tandanya ada
orang yang membicarakan dia.
16)Tangan kanan gatal,akan dapat uang.
17)Wanita hamil dilarang keluar di saat terjadi gerhana.
18)Suara burung gagak tanda kesialan/ada yang mau meninggal.
19)Masuk ketempat yang angker/hutan/lembah izin dulu kepada
datuk/makhluk penguasa.
20)Hataman al-qur`an dengan telor-telor yang dihiasi.
21)Anak lahir bulan safar harus ditimbang dengan buah-buahan atau lain-
lain.
22)Anak laki-laki lahir diberi anting-anting emas kalau kakaknya
meninggal.
23)Supaya anak cepat berjalan,kakinya dipukul dengan sejenis ikan,atau
pelepah pisang.
24)Anak kecil diberi kapur di dahi(kening)atau dibelakang kuping,diberi
arang bekas kuali,kunyit agar tidak kesindiran.
25)Menghambur beras kuning pada acara-acara yang dianggap sakral.
26)Memberi lampu pada penerangan ari-ari,tembuni bayi yang baru
lahir,dan memberi garam,merica,bahkan buku dan pensil di dalam
tembuni.
xv
atau tidak memiliki ilmu sama sekali,khususnya ilmu-ilmu
agama,alias orang bodoh(jahil).artinya orang-orang yang malas
tidak mau belajar,orang yang meras cukup dan puas dengan ilmu
yang dimilikinya sehingga tidak perlu lagi menuntut dan
mendalami ilmu agam.kadang-kadang ada pengetahuan sedikit
sudah merasa cukup dan hebat ,itupun pengetahuan didapat dari
sembarang orang.
6. Tawasul
Tawassul atau wasilah adalah dua kata yang secara bahasa
memiliki arti yang sama. Kata tawassul diambil dari kata; توس – يتوسل – توسل
ال Apabila seseorang melakukan suatu amal untuk mendekatkan dirinya
dengan amal tersebut kepada siapa yang dimaksud.
Kata “wasilah” secara bahasa memiliki beberapa pengertian khusus
dibanding dengan kata “tawassul”. Ia memiliki pengertian suatu
kedudukan di sisi seorang raja, suatu derajat dan kedekatan. Bisa juga
diartikan sebagai suatu derajat paling tinggi di syurga, sebagaimana yang
dimaksud dalam sabda Rasulullah s.a.w: “… kemudian memohonlah
kepada Allah S.W.T untukku al-wasilah, yaitu suatu derajat di syurga
xvi
yang tidak pantas kecuali bagi salah seorang diantara hamba Allah. Dan
aku berharap orang tersebut adalah aku. Barang siapa memohon (kepada
Allah) bagiku al-wasilah maka ia berhak untuk mendapat syafa’at”. H.R.
Muslim.
Sedang dalam istilah syara’ tawassul adalah suatu amal yang
dilakukan oleh seorang hamba baik yang wajib atau sunnah untuk
mendekatkan dirinya kepada Allah S.W.T dan mengantarkannya untuk
meraih ridlo-Nya.
a. Syarat orang yang berawasul
1. Orang yang bertawassul harus seorang mukmin yang shalih.
2. Amal yang dipersembahkan adalah amal yang disyari’atkan Allah S.W.T
kepada hamba-Nya untuk lebih mendekatkan diri kepada-Nya.
3. Amal yang disyari’atkan tersebut dalam pelaksanaannya harus sesuai
dengan petunjuk dan contoh Rasulullah s.a.w.
b. Rukun Tawasul
1. Amal yang disyari’atkan tersebut dalam pelaksanaannya harus sesuai
dengan petunjuk dan contoh Rasulullah s.a.w.
2. Al-Wasil atau Al-Mutawassil (orang yang bertawassul) yaitu; seorang
hamba yang lemah, sangat butuh dan memohon kedekatan dengan Allah
S.W.T karena sangat berharap untuk dipenuhi kebutuhannya untuk
mendapatkan segala macam kebaikan dan dijauhkan dari semua
keburukan dan kejahatan.
3. Al-Mutawassal Bih (apa yang dipersembahkan dalam bertawassul) yaitu
amal shalih yang dipersembahkan untuk lebih mendekatkan diri kepada
Allah S.W.T.
c. Macam-macam tawashul yang dibolehkan
1. Keimanan.
Semua bentuk keimanan yang dituntut oleh Allah S.W.T dari mulai
beriman kepada Allah, para malaikat, kitab-kitab suci, para nabi dan rasul,
hari akhir dan beriman kepada qadla dan qadar bisa dijadikan sebagai
wasilah.
2. Shalat.
Dalam hadits riwayat at-Tirmidzi, Ahmad dam Ibnu Majah dijelaskan
bahwa; seorang laki-laki buta datang kepada Rasulullah s.aw memiunta
kepada beliau agar dido’akan supaya ia bisa melihat kembali. Maka
Rasulullah s.a.w menyuruhnya berwudlu, shalat dua raka’at dan berdo’a.
xvii
Lalu beliau mendo’akan laki-laki tersebut, maka Allah S.W.T
mengembalikan penglihatannya.
3. Shaum.
An Nasaiy dalam sunannya meriwayatkan bahwa, Abu Umamah datang
kepada Rasulullah dan berkata; “ Ya Rasulullah, tunjukkanlah kepadaku
suatu amalan yang menyebabkanku bisa masuk syurga. Beliau
menjawab: “Hendaklah kamu shaum karena tidak ada (amalan) yang bisa
menandinginya”.
4. Bershadaqah.
Rasulullah s.a.w bersabda: “Jagalah diri kalian dari siksa api neraka walau
dengan sebelah butir kurma”. Beliaupun bersabda: “Shodaqah itu akan
menhapus kesalahan sebagaimana air memadamkan api”. Beliau juga
bersabda: “Amalan kebajikan akan menghindarkan perselisihan yang
buruk, dan shadaqah sirriyyah (yang disembunyikan) akan memadamkan
murka Tuhan, dan silaturahmi akan menambahkan umur”.
5. Haji.
Rasulullah s.a.w bersabda: “Haji mabrur tidak ada balasan (yang pantas)
baginya kecuali syurga”. Beliau juga bersabda: “Barang siapa berhaji , dia
tidak berbuat jorok dan kefasikan maka keluarlah ia dari dosa-dosanya
seperti pada hari ia diklahirkan oleh ibunya”. H.R. Bukhori dan Muslim
6. Dzikir
Allah S.W.T berfirman dalam hadits qudsi: “Aku bersama prasangka
hamba-Ku , dan Aku beserta dia jika ia menyebut-Ku di dalam dirinya nya
mak Aku sebut ia didalam diriKu, jika ia menyebut-Ku dalam suatu
kumpulan maka Aku sebut ia dalam kumpulan yang lebih baik darinya”.
H.R. Bukhori dan Muslim.[7]
B. Pandangan Islam terhadap syirik, Bid’ah, Khurafat, Takhayul dan Tawasul
1. Pandangan Islam tentang Syirik
Syirik kepada Allah adalah perbuatan zhalim yang besar. Karena ia
melewati batas terhadap hak Allah yang khusus, yaitu tauhid.
Tauhidadalah keadilan paling adil dan syirik adalah kezaliman yang paling
bengis dan kejahatan yang paling keji; karena ia
merendahkan Rabb semesta alam, menyombongkan diri dari taat kepada-
Nya dan memalingkan kemurnian hak- Nya kepada selain-Nya serta
memutarkan selainnya dengannya.[8]
Imam Syafi’i dan sejumlah pengikutnya, misalnya melarang segala
bentuk kemusyrikan, baik syirik besar maupun syirik kecil, seperti berdo’a
dan minta tolong kepada selain Allah, bersujud kepada selain Allah, ruku’
kepada selain Allah, nadzar kepada selain Allah, menyembelih binatang
xviii
untuk selain Allah, keyakinan bahwa seseorang itu dapat mengetahui hal-
hal yang ghaib, bersumpah dengan menyebut selain Allah”, menyatakan
“Apa yang dikehendaki oleh Allah dan kamu” , dan mempunyai keyakinan
bahwa sihir itu sendiri memiliki kekuatan untuk mempengaruhi orang”
2. Pandangan Islam terhadap Bid’ah
Bid’ah adalah suatu amalan yang diada-adakan atau menambah
amalan dalam ritual ibadah, padahal tidak dicontohkan oleh Rosulullah
Saw. Dalam masalah ibadah, tidak dibenarkan seseorang bertaqarrub
(beribadah) kepada Allah dengan cara yang tidak disyariatkan Rasulullah
shallallahu alaihi wa sallam kepada kita. Karena itu, ulama kalangan
mazhab Hanafi radhiallahu anhu berkata,
ُول هللا صلى هللا َي َت َعب َّْد َها أَصْ َحابُ ُك ُّل عِ َبادَ ٍة لَ ْم
kِ َفالَ َت َع َّب ُدو َها َرسkعليه وسلم
Artinya :”Semua ibadah yang tidak dilakukan para shahabat Rasulullah
shallallahu alaihi wa sallam, hendaklah jangan kalian beribadah dengannya”
Ungkapan senada juga dinyatakan oleh Imam Malik rahimahullah,
ً الَ َي ُكونُ ْال َي ْو َم دِينا، ً َف َما لَ ْم َي ُكنْ َي ْو َم ِئ ٍذ دِينا
Artinya:”Apa yang pada hari itu bukan bagian dari agama, maka pada hari
inipun bukan bagian dari agama”.
Maksudnya adalah sesuatu yang tidak dianggap agama pada masa
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam dan tidak dijadikan sebagai ibadah
kepada Allah, maka hal tersebut tidak dianggap agama setelah itu
xix
tidak menggunakan akal dan hati mereka untuk mencari dan
mengamalkan kebenaran. Dan itu merupakan sebab mereka dimasukan
ke dalam Neraka.
4. Pandangan Islam tentang takhayul
ْس َعلَ ْي ِه أَمْ ُر َنا َفه َُو َر ٌّد َ ِ أَنَّ َرسُو َل هَّللا
َ َمنْ َع ِم َل َع َماًل لَي:صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم َقا َل
Artinya :” "Barangsiapa yang mengada-adakan dalam (urusan) agama ini
suatu pekerjaan yang tiada daripadanya, maka (yang diada-adakan itu)
tertolak." (Hadis Bukhari, Muslim).
Kepercayaa rakyat, atau yang sering kali juga disebut tahayul,
adalah kepercayaa yang oleh orang berpendidikan barat dianggap
sederhana bahkan pandir, tidak berdasarkan logika. Sehingga secara
ilmiah tidak dapat dipertanggung jawabkan. Berhubung kata “Tahayul”
mengandung arti merendahkan atau menghina.
Allah berfirman: “ kami tidak menyembah mereka melainkan supaya
mereka mendekatkan kami kepada Allah dengan sedekat-dekatnya”( Q.S
39:3)
Dari ayat tersebut maka para ahli bid’ah menjadikan takhayul
sebagai penguat argumen mereka dengan menyandarkan syari’at secara
dusta kepada salafus shahih
5. Pandangan Islam tentang Tawasul
Dan secara terminology, tawassul adalah usaha mendekatkan diri kepada
Allah SWT dengan menggunakan wasilah (perantara).
Allah berfirman dalam Q.S Al-Maidah:53
َ َيا أَ ُّي َها الَّذ
َ فِي َس ِبيلِ ِه لَ َعلَّ ُك ْم ُت ْفلِحkِين آَ َم ُنوا ا َّتقُوا هَّللا َ َوا ْب َت ُغوا إِلَ ْي ِه ْال َوسِ يلَ َة َو َجا ِه ُدوا
ُون
Artinya: Orang-orang yang mereka seru itu, mereka sendiri mencari jalan
kepada Tuhan mereka siapa di antara mereka yang lebih dekat (kepada
Allah) dan mengharapkan rahmat-Nya dan takut akan azab-Nya;
sesungguhnya azab Tuhanmu adalah suatu yang (harus) ditakuti.( Q.S Al-
Isro’17:57)
Macam-macam tawasul yang dibolehkan:
xx
a. Keimanan.
Semua bentuk keimanan yang dituntut oleh Allah S.W.T dari mulai
beriman kepada Allah, para malaikat, kitab-kitab suci, para nabi dan rasul,
hari akhir dan beriman kepada qadla dan qadar bisa dijadikan sebagai
wasilah.
b. Shalat.
Dalam hadits riwayat at-Tirmidzi, Ahmad dam Ibnu Majah dijelaskan
bahwa; seorang laki-laki buta datang kepada Rasulullah s.aw memiunta
kepada beliau agar dido’akan supaya ia bisa melihat kembali. Maka
Rasulullah s.a.w menyuruhnya berwudlu, shalat dua raka’at dan berdo’a.
Lalu beliau mendo’akan laki-laki tersebut, maka Allah S.W.T
mengembalikan penglihatannya.
c. haum.
An Nasaiy dalam sunannya meriwayatkan bahwa, Abu Umamah datang
kepada Rasulullah dan berkata; “ Ya Rasulullah, tunjukkanlah kepadaku
suatu amalan yang menyebabkanku bisa masuk syurga. Beliau
menjawab: “Hendaklah kamu shaum karena tidak ada (amalan) yang bisa
menandinginya”.
d. Asmaul Husna
Allah S.W.T berfirman: “Dan Allah memiliki asmaul husna (nama-nama
yang baik), maka berdo’alah kalian dengan (menyebut nama-nama)Nya”.
Q.S. Al a’raf: 180.
Tawasul yang dilarang meliputi:
a. Tawassul dengan meminta do’a kepada orang mati.Ini jelas tidak boleh,
karena mayit tidak mampu berdo’a seperti ketika masih hidup.
b. Berkurban untuk arwah para wali dan orang shalih.
Ini jelas hukumnya haram, karena setiap hewan yang disembelih bukan
atras nama Allah maka hukumnya menjadi haram. Apalagi jika
diperuntukkan kepada selain Allah, ini jelas adalah suatu bentuk
kemusyrikan
Dan tentunya masih banyak bentuk-bentuk tawassul yuang tidak
dibolehkan dan diharamkan dalam ajaran Islam, yang apabila tidak
memiliki landasan dalil syar’i, tidak lahir dari seorang mukmin dan
pelaksanaannya tidak sesuai atau menyalahi ketentuan Allah dan sunnah
Rasulullah s.a.w maka bisa dipastikan bahwa tawassul tersebut adalah
termasuk tawassul yang diharamkan.[9]
xxi
Syirik adalah menyamakan antara selain Allah dengan Allah ta’ala
dalam perkara yang termasuk kategori kekhususan yang hanya dimiliki
oleh Allah ta’ala. Perbuatan syirik akan merontokkan dan menyapu bersih
seluruh amal kebajikan. Dalam ungkapan al-Qur’an, segenap perbuatan
baik manusia akan menjadi sia-sia belaka. Tak jarang terjadi, suatu
kekeliruan kecil yang dilakukan dalam kehidupan sanggup meruntuhkan
dan nenghancurkan berbagai usaha yang dibangun manusia dengan
susah payah.
Dampak dari perbuatan Syirik meliputi:
a. Penyebab kehinaan manusia
Hal itu disebabkan karena adanya penyembahan kepada selain Allah
ta’ala, yaitu kepada makhluk yang tidak bisa memberikan manfaat kepada
mereka.
b. Menjadi pintu bagi berkembangnya khurafat
Ketika ada keyakinan bahwa ada manusia yang bisa memberikan manfaat
kepada makhluk lainnya maka akan timbullah kurafat,dongeng dan
takhayul yang tidak sesuai antara logika dan perasaan manusia.
c. Kedzaliman yang sangat besar
... ََوا ْل َكافِ ُرونَ ُه ُم ال َّظالِ ُمون
Artinya “dan orang-orang kafir itulah orang-orang yang dzolim”( Q.S al
baqoroh:254)
ش ْر َك لَ ُظ ْل ٌم َعظِ ي ٌم
ِّ إِنَّ ال
xxii
2. Dampak Bid’ah
Bid’ah adalah suatu amalan yang diada-adakan atau menambah
amalan dalam ritual ibadah, padahal tidak dicontohkan oleh Rosulullah
Saw.
Rasulullah bersabda : Sebaik-baik perkataan adalah firman Allah,
sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk Nabi Muhammad SAW, sejelek-jelek
perkara adalah sesuatu yang diada-adakan (bid’ah), dan setiap bid’ah itu
adalah sesat.
Bahaya Bid’ah meliputi:
a. Tasabuh/menyerupai dengan umat Yahudi dan Nasrani, sudah menjadi
kebiasaan Yahudi dan Nasrani untuk menambah ajaran agama.
b. Melecehkan kesempurnaan agama Islam yang telah dibawa Nabi
Muhammad SAW, karena menganggap ajaran Nabi masih kurang.
c. Penentangan terhadap firman Allah dan penyelisihan terhadap hadits-
hadits Nabi SAW tentang bid’ah dan perintah untuk menjauhinya.
d. Menuduh Nabi SAW menutupi ajaran yang mesti harus disampaikan
kepada umatnya.
e. Menempatkan diri sederajat dengan Rasul SAW sebagai pembawa
risalah / penentu ajaran.
f. Menyesatkan diri dan orang lain, karena maksud yang baik dilakukan
dengan cara yang salah (dlolalah)
g. Mengaburkan nilai-nilai ibadah dan ketentuan syariat
h. Amalan bertolak dan berdosa[11]
3. Dampak Khurafat dan Takhayul
Pengertian Kurafat Mempercayai suatu benda/ tempat/ hari/ waktu/
bacaan/ tulisan dan yang sejenisnya mempunyai kekuatan dan pengaruh
yang dapat memberikan manfaat dan atau madharat secara i’tiqody
(keyakinan).
Pengertian takhayul yaitu Mempercayai suatu kejadian/ keadaan/
firasat/ ramalan tertentu akan menyebabkan terjadinya sesuatu yang
belum diketahui.
BAHAYA KHURAFAT DAN TAHAYUL
1. Manusia tersandera oleh sesuatu yang tidak ada dasar dan ilmunya
xxiii
5. Pintu syirik yang berbahaya dan berdosa.
Jadi, bid’ah merusak agama dan keyakinan terhadap Allah dan
Rasulullah. Sedangkan khurafat dan takhayul merendahkan manusia
sebagai makhluk yang tertinggi dihadapan Allah. Sehingga adanya tauhid
adalah untuk membebaskan manusia dari seluruh kenistaan tersebut,
karena semua hanya untuk Allah SWT.[12]
4. Dampak Tawassul
Tawassul adalah usaha mendekatkan diri kepada Allah SWT
dengan menggunakan wasilah (perantara).
Dampak-dampak dari tawsul meliputi:
1. Memperoleh kepuasan batin
Seorang yang mendekatkan diri kepada Allah maka mereka akan puas
terhadap apa yang Allah berikan kepada mereka serta yakin bahwa
semua yang mereka dapatkan akan memberikan hikmah kepada mereka.
2. Terhindar dari maksiat
Orang yang dekat dengan Allah maka mereka merasa bahwa Allah selalu
berada disisinya sehingga mereka takut untuk melakukan kemaksiatan
karena merasa Allah selalu melihat apa yang mereka lakukan.
BAB III
SIMPULAN
xxiv
Kurafat Mempercayai suatu benda/ tempat/ hari/ waktu/ bacaan/
tulisan dan yang sejenisnya mempunyai kekuatan.
Takhayul yaitu mempercayai suatu kejadian/ keadaan/ firasat/
ramalan tertentu akan menyebabkan terjadinya sesuatu. Sehingga
menyebabkan manusia berada dibawah ikatan/pengaruh sesama makhluk
yang merendahkan kedudukannya, dn merupakan pintu syirik yang
berbahaya dan berdosa.
Tawasul adalah suatu amal yang dilakukan oleh seorang hamba
baik yang wajib atau sunnah untuk mendekatkan dirinya kepada Allah
S.W.T dan mengantarkannya untuk meraih ridlo-Nya. Sehingga tawasul
merupakan suatu upaya dari seorang hamba untuk lebih mendekatkan diri
kepada Rabb nya untuk menghindari berbagai bentuk syirik, bid’ah,
khurafat maupun takhayul yang dapat merusak keimanan seseorang.
DAFTAR PUSTAKA
xxv