Anda di halaman 1dari 25

MAKALAH

SYIRIK, BID’AH, KHURAFAT, TAKHAYUL DAN


TAWASUL

Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Pada


Mata Kuliah Al - islam kemuhammadiyaan
Dosen pengampu : Drs.Surohim, M.Si

Disusun Oleh:

RINDANG AYU LESTARI ARIYANTO (2014201036)

PROGAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BENGKULU
TAHUN AJARAN 2020
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, karena


dengan rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan
penyusunan makalah ini dengan baik.
Dalam menyelesaikan makalah ini penulis dapat bimbingan dan
bantuan dari bergai pihak. Untuk itu kami mengucapkan terima kasih
kepada:
1. Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya.
2. Bapak Drs.Surohim, M.Si selaku dosen pengampu mata kuliah.
3. Kedua orang tua kami yang senantiasa memberikan semangat dan
dukungan kepada kami.
4. Semua pihak yang telah membantu dalam pembuatan makalah ini.
Penulis menyadari sepenuhnya akan kekurangan dalam penulisan
makalah ini yang jauh dari sempurna baik dalam bentuk ,dalam
penyajian,maupun susunan kata-katanya. Hal ini mengingat segala
keterbatasan yang ada pada diri penulis.
Untuk itu penulis mohon kritik dan saran agar dapat menjadi motivasi
dan pelajaran bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................ i


KATA PENGANTAR ......................................................................... ii
DAFTAR ISI ...................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN .................................................................... 1


1.1 Latar Belakang Masalah .................................................. 1
1.2 Rumusan Penulisan Makalah .......................................... 2

BAB II PEMBAHASAN ..................................................................... 3

BAB III KESIMPULAN ...................................................................... 4

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Di era globalisasi yang telah maju dalam segala bidang terutama
bidang IPTEK ini,masih saja manusia di hadapi dengan masalah
krisis,seperti krisis moneter,krisis pangan,krisis bahan bakar dan yang
patut kita renungkan adalah krisis iman yang merupakan penyebab
manusia menyimpang dari ketauhidan . krisis iman dikarenakan
kurangnya nutrisi rohani serta kurangnya fungsi tauhid dalam
kehidupan sehari-hari manusia.kebanyakan manusia hanya
mementingkan kepentingan dunia disbanding kepentingan akhirat
.sehingga yang terealisasi hanyalah sifat sifat manusia yang berbau
duniawi seperti hedonism,fashionism,kepuasaan hawa nafsu dan lain-
lain.hanya sedikit manusia yang dapat memanfaatkan fungsi dan
peran tauhid secara benar.padahal jika masyarakat modern saat ini
menempatkan tauhid dalam kehidupan sehari-harinya insyaalah akan
tercipta masyarakat yang damai,aman dan terjauh dari sifat-sifat
tercela,seperti korupsi,kolusi,nepotisme,penipuan dan tindakan-
tindakan yang melanggar hokum agama ,maupun hokum perdata dan
pidana Negara yang sedang marak melanda di Negara kita Indonesia .
Pada dasarnya manusia dari sejak lahir berada dalam fitrahnya
yaitu bertauhid .namun sesuai perkembangan lingkungan dan orang
tuanyalah yang menentukan selanjutnya.banyak orang yang beriman
namun tanpa di dasari pengatahuan yang memadai .mereka beribadah
namunada saja yang masih menyimpang dari ketauhidan.
Maka dari uraian di atas sya berupaya untuk menjelaskan
mengenai hal –hal yang menyimpang dari ketauhidan yang kita kenal
dengan istilah tahayul,bidh`ah dan khurafat yang banyak melanda
umat manusia .sebagai umat muslim kita harus paham dan waspada
terhadap 3 hal tersebut.

iv
B. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian dari tahayul,Bidh`ah dan khurafat?
2. Sebutkan contoh dari tahayul,Bidh`ah dan khurafat?
3. Dampak/pengaruh dari tahayul,bid`ah dan khurafat?
4. Bagaimanakah karakteristik ajaran islam?

v
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian,Tahayul,bid`ah dan kurafat (tbc)


2.1.1 Pengertian tahayul
Kata tahayul berasal dari bahasa arab yang artinya : berangan-
angan tinggi ,melamu,membayangkan atau menghayal(kamus
munawwir).mengkait-kaitkan kejadian yang kejadian-kejadian aneh
dengan sesuatu mana yang tidak ada dalam ajaran agama islam
.sebagai contoh tahayul adalah:mempercayai akan mendapatkan
rezeki ketika orang tertimpa kotoran cicak.atau suara burung yang di
anggap aka nada tamu yang dating ,dan lain sebagainya.
Di Indonesia tahayul berkembang dan menyebar dengan
mudah,tidak bisa dilepaskan dari pengaruh agama dan kepercayaan
lama.adanya beberapa bencana alam menimbulkan korban
menjadikan manusia berfikir untuk selalu baik dan menyantuni
alamyang direalisasikan dalam bentuk pemujaan dengan harapan
bahwa sang alam tidak akan percaya lagi.kepercayaan animism dan
dinamisme merupakan suatu aliran yang menimbulkan dari keadaan
di atas, seperti kepercayaan pada pohon besar,atau keris yang di
anggap mempunyai kekuatan tertentu,atau benda-benda
lainnya.kepercayaan itu harus berlanjut dan berkembang
menggunakan mistik(kebatinan) sebagai salah satu alirannya.
Secara bahasa , takhayul berasal dari kata khayal yang berarti apa
yang tergambar  pada seseorang mengenai suatu hal baik dalam keadaan
sadar atau sedang bermimpi.Takhayul diartikan juga percaya kepada
sesuatu yang tidak benar (mustahil).Takhayul merupakan bagian dari
Khurafat.
CONTOH TAKHAYUL
1.      Percaya kepada benda- benda pusaka seperti keris , tombak dan
lain-lainmemiliki kesaktian dan dapat mendatangkan keberkahan
2.      Percaya bahwa air sumur tertentu yang disakralkan dapat
membawakeberkahan jika meminumnya, membuat awet muda jika
dipakai untuk mandi

vi
3.      Seorang suami yang istrinya sedang hamil dilarang memancing
ikan, karenadapat membuat cacat bayi yang ada di dalam kandungan
4.      Percaya jika mata kiri kedutan akan menerima rejeki
5.      Wanita yang belum menikah dilarang berdiri di depan pintu karena
akan.

2. pengertian Bid`ah
Menurut bahasa bid`ah sesuatu yang baru (diada-
adakan).menurut istilah: sesuatu yang diada-adakan di dalam masalah
agama yang menyelisihi apa yang di tempuh nabi saw dan para
sahabatnya ,baik berupa aqidah maupun amal.(syaikh muhamad bi
shalih al utsaimin).
Macam – macam bid`ah;
1. Bid`ah Qouliyah : bid `ah yang bersifat pemikiran dan akidah
.contoh:pernyataan bahwa ali bin abu tahlib lebih utama dari
nabi muhamad saw.
2. Bid` ah fil`baadah;
a. Bid`ah fie ushulil`ibadah
Menyebut ibadah yang tidak ada dasar dalam
syariata:sholat/puasa tertentu di luar syariat ,perayaan –
perayaan, dsbb.
b. Bid`ah fie ziaadatil`ibadah
Menambahkan sesuatu pada ibadah yang telah di
syariatkan :menambah rakaat sholat dan lain –lain.

vii
c. Bid` ah dalam pelaksanaan ibadah yang di syariatkan
sehingga tidak sesuai dengan anjuran atau sunah
nabi:dzikir bersama dengan suara keras/merdu
memperketat diri dalam ibadah sampai keluar dari batas
sunnah.
d. Bid`ah dengan menggkhusukan waktu tertentu dalam
melaksanakn ibadah yang di syariatkan : puasa dan
tahajud nifsu sya`ban.

Prinsip dalam ibadah adalah : semua ibadah itu di larang , kecuali dalil
yang memerintahkan (dari allah dan rasulullah).prinsip dasar di luar
ibadah adalah segala sesuatu boleh dilakukan kecuali ada dalil yang
melararang nya.

Hadist nabi yang diriwayatkan oleh ibnu majjah dan abu daud : suatu
ketika para bersama rasulullah dan beliau memberi perin gatan sampai
hati kami bergetar dan meneteskan air mata.kemudian kami berkata, ya
rasulullah berikan kami petunjuk rasulullah menjawab hendaklah kalian itu
bertakwa kepada allah, kamu mendengar dan kamu tahu. Sesungguhnya
seorang napsi ( abasiyah) karena tidak taqwa pada allah, mereka akan
datangi perselisihan /perbedaan yang besar.wajib bagi kamu untuk
melaksanakan sunahku dan sunnah khulafaurrhasyidin yang telah di beri
petunjuk .dan peganggi itu seperti kamu mengigit dangan gigi
geraham.dan wajigb kamu tinggalkan oleh kamu perkara –perkara yang di
ada – adakan karena tiap bid`ah itu adalah sesat.(ibunu majjah,juga abu
dawud dalam lafal yang berbeda).

Hadist riwaya muslim(1718),rasulullah bersabda:sebaik – baiknya


perkataan adalah firman allah , sebaik – baik nya petunjuk adalah
petunjuk nabi muhamad saw, sejelek – jeleknya perkara adalah sesuatu
yang diada – adakan (bid`ah) dan setiap bid`ah itu adalah sesat.

viii
Bahaya bid`ah (aspek i` tiqody):
 Tasabuh / menyerupai dengan umat yahudi dan nasrani, sudah
menjadi kebiasaan yahudi dan nasrani untuk menambah ajaran
agama.
 Melecehkan kesempurnaan agama islam yang telah dibawa nabi
muhamad saw,karena menganggap ajaran nabi masih kurang.
 Penentengan terhadap firman allah dan penyelisihan terhadap
hadist – hadist nabi saw tentang bid`ah dan perintah untuk
menjauhi nya.
 Menuduh nabi saw menutupi ajaran yang mesti harus di sampaikan
kepada umatnya.
 Menempatkan diri sederajat dengan rasulullah saw sebagai
pembawa risalah / penentu ajaran.
 Menyestkan diri dan orang lain, karena maksud yang baik di
lakukukan dengan cara yang salah .

Bahaya bid`ah (aspek amaliah);


 merusak amalan – amalan syar `I yang telah ditentukan oleh allah
dan rasul nya
 tersingkirnya amalan sunah yang di syariatkan oleh bid`ah yang
melembaga
 cenderung kepada perbuatan syurik,ghuluw (berlebihan) yang
merusak kemurnian islam
 mengaburkan nilai – nilai ibadah dan ketentuan syariat
 amalan bertolak dan berdosa.

Bahaya bid`ah (aspek syiar islam)


 memudarnya citra islam sebagai agama yang mengatur segala
aspek kehidupan secara holostik,(hablun minannas)

ix
 memecah belah umat islam, karena bid`ah tidak mungkin sealu
sama dan meluasnya fitnah dalam agama / syirik.
 Hilangnya perhatian umat terhadap aspek – aspek ajaran
(ushul)dan lebih mengedepankan aspek – aspek cabang (furu`)

Perbandingan bid`ah dengan sanna sunnatan khasanah (contoh jalan


yang baik/sunni).

Bid`ah
 Mengadakan ibadah yang baru dalam islam
 Dimaksudkan sebagai bentuk ibadah dengan kaifiyat tertentu
 Kreativitas untuk menuju kebaikan di luar yang di ajarkan nabi.

Sanna sunnatan khasanah

 Memberi contoh amal yang baik dalam islam


 Dimaksudkan sebagai cara,sarana dalam melaksanakan perintah
 Bertumpu pada prinsip ittiba` nabi dalam tujuan dan khaifayat

Prinsip- prinsip mutabbah`ah nabi (mengikuti ajaran nabi);


1. Sebab;alasan mengerjakannya ,hanya di terima jika
dilatarbelakangi oleh sesuatu yang di isyaratkan,puasa jelang
bangun rumah tidak sah.
2. Jenis ; harus sesuai dengan ketentuan , kuda tidak sah untuk
kurban
3. Kadar/bilangan/takaran;solat subuh 3 rakaat tidak sah
4. Kaifiyah/cara;sesuai dengan ketentuan ,wudhu tidak sah jika tidak
tertib
5. Waktu;sesuai dengan ketentuan,menyembelih kurban pada 1
dzulhijjah tidak sah
6. Tempat;thawaf di monas tidak sah.

x
3. Pengertian khurafat
Kata khurafat berasal dari bahasa arab; al- khurafat yang berarti
dongeng,legenda, kisah,cerita bohong,asumsi,dugaan,kepercayaan dan
keyakinan yang tidak masuk akal , atau akidah yang tidak benar
.mengingat dongeng,cerita kisah,dan hal – hal yang tidak masuk akal di
atas umumnya menarik dan mempesona ,maka khurafat juga di sebut al
–hadis al- mustamlah min al kidb ,cerita bohong yang menarikdan
mempesona .
Sedangkan secara istilah ,khurafat adalah suatu kepercayaan
,keyakinan,pandangan dan ajaran yang sesungguhnya yang memiliki
dasar dari agama tetapi di yakini bahwa hal tersebut berasal dan
memiliki dasar agama.dengan demikian bagi umat islam ajaran atau
pandangan,kepercayaan dan keyakinan apa saja yang dipastikan
ketidakbenarannya atau yang jelas – jelas bertentanggan dengan ajaran
al-qur`an dan hadis nabi,dimasukkan dalam kategori khurafat.

Asal – usul khurafat

Menurut ibn kalabi,awal cerita khurafat ini berasal dari bani`udrah


atau yang lebih popular dikenal dengan bani juhainah.suatu ketikada ada
salah satu seorang dari bani juhainah ini pulang ke kampong
halamannya.kedatangannya mengundang banyak anggota bani juhainah
dating untuk sekedar melihat nya karena sudah lama tak pulang
kampong.ketika banyak orang berkerumun untuk mengunjungginya ,ia
banyak bercerita tentang banyak hal yang ada kaitannyan dengan wilayah
keagamaan ,seperti yang pernah dilihat dan dirasakan selama
kepergiannya.cerita – cerita yang dikemukakan memang sulit diterima
oleh akal,namunc cerita yang disampaikan sungguh amat mempesona
para hadirin yang mendengarnnya.
Meskipun cerita itu tidak bisa diterima oleh akal, namun tidak sedikit
diantara hadirin yang mendengarkannya secara seksama meskipunsecara

xi
diam – diam mereka coba merenungkan kebenarannya.setibanya di
rumah masing – masing mereka mendiskusikan cerita tersebut ke sanak
keluarga dantetangga terdekat.akhirnya cerita itu berkembang dan
tersebar di seluruh masyarajat juhainah .dalam perkembangannya
kemudian cerita – cerita yang tidak masuk akal dan tidak didasarkan pada
sumber al-qur`an maupun sunah itu,oleh masyarakat dianggap sebagai
sebuah cerita bernilai religious dan mempunyai dasar dari agama.
Khurafat ini berkembang dengan pesat dan seirama dengan
pembudayaan apa yang di sebut dengan taklidisme (ajaran yang bersikap
ikut –ikutan )dengan bersikap taklid tanpa mengembangkan sikap kritsi
dalam menerima kebenaran cerita ,pendapat,fatwa dan sejenisnya yang
berkaitan dengan wilayah keagamaan akan menimbulkan bentuk – bentuk
yang menyimpang dari ajaran agama islam.sikap kritis yang dibutuhkan
adalah melihat sejauh mana cerita,pendapat,fatwa dan sejenisnya itu
disimpulkan dari sumber islam yang otentik .jika sikap ini tidak
dikembangkan ,maka munculnya penyimpangan dari ajaran agama
islamtampaknya tidak terhindarkan lagi.
Khurafat seperti disebutkan di atas banyak ditemukan dalam
masyarakat kita dalam kehidupan manusia.khurafat tidak hanya
menyangkut sesuatu(benda)yang di anggap mempunyai legitimasi islam
,tetapi juga menyangkut manusia sendiri,yang kesemuannya diyakini
mempunyai dan memiliki kekuatan magis padahal yang mempunyai
kekuatan seperti itu hanyalah allah semata. Contoh khurafat yang popular
di indoneisia ,misalnya tentang kewalian dan keramatan seseorang.cerita
yang dikategorikan khurafat sampai saat ini masih berkembang di
masyarakat misalnya,tentang syaikh abdul kadir jailani,adalah
kepawaiannya berduel dengan malaikat.dalam duel itu abdul kadir
jailanidan malaikta ini bermula dari pencabutan nyawa
seseorang.kematian ini memunculkan rasa iba dalam diri abdul kadir
jailani terhadap yang ditinggalkannya.rasa iba ini menggerakkan hatinya
untuk berdialog de ngan malaikat yang mencabut nyawa tadi, agar
seorang yang dicabut nyawanya tersebut dapat di anulir mengingat

xii
keluarganya amat terpukul dengan kematiannya.upaya dialog abdul kadir
jailani sebagai jalan terakhir untuk mengembalikan orang yang mati tadi
tidak membuahkan hasil.akhirnya terjadilah duel,dan dalam duel
tersebutdimenangkan oleh abdul kadir jailani kekalahan malaikat itu
mengharuskannya untuk mengembalikan nyawa kepada yang telah di
cabut nyawanya tadi.akhirnya hiduplah kembali orang tersebut ,dan
kembalinya orang tersebut sangat membahagiakan keluarganya.

Bentuk – bentuk khurafat


Djarnawi hadikusuma ,dalam salah satu buku nya ahlus sunnah wal
jama`ah ,bid`ah dan khurafat,menjelaskan beberapa prilaku yang bisa
dikategorikan sebagai perbuatan khurafat yaitu:
(1) Mempercayai bahwa berjabat tangan dengan orang yang
pernah berjabat tangan dengan orang yang secara bersantai
sampai kepada orang yang pernah berjabat dengan
rasulullah akan masuk surga.
(2) Mendapatkan barakah dengan mencucup tangan para
ulama demikian itu dikerjakan dengan kepercayaan bahwa
berkah allah kepada ulama itu akan berlimpah kepadanya.
(3) Mempercayai beberapa ulama tertentu keramat serta
menjadi kekasih allah sehingga terjaga dari berbuat
dosa.andaikata pun berbuat dosa,maka sekedar sengaja
diperbuatkannya untuk menyembunyikan kesuciannya tidak
dengan niat maksiat.
(4) Memakai ayat – ayat al-qur`an untuk azimat menolak
bala`pengasihan dan sebagainya.
(5) Mengambil wasilah (perantara)orang yang telah mati untuk
mendoa kepada allah(permohonan) orang yang berziarah
kuburnya itudikabulkan.ada yang memohon dapat
jodoh,anak,rizki,pangkat keselamatan dunia akhirat dan
sebagainya .mereka percaya dengan
syafa`at(pertolongan)arwah para wali dan ulama

xiii
itu,permohonan atau doa mesti dikabulkan allah karena wali
dan ulama itu kekasih-nya.

Contoh tahayul,bid`ah dan khurafat


Sebagian masyarakat ada yang masih mempercaya hal – hal seperti
dibawah ini:
1) Jika tanaman hias tertentu(bunga sri rejeki)yang ditanam dalam tempat
bunga berdaun lebat,dianggap akan dapat rezeki,
2) Membuat bubur merah dan putih sebagai syarat dalam suatu upacara
supaya sukses.
3) Memasang/menusuk cabai dan bawang dengan lidi untuk penolak
hujan.
4) Memasang jimat – jimat,rajah/wafaq,isim,bertuliskan arab atau lainnya
diatas pintu masuk agar segala unsur yang jahat tidak bisa masuk.atau
membawa jimat – jimat.
5) Burung hantu berbunyi sebagai tanda tidak baik,kupu – kupu masuk
rumah tanda aka nada tamu yang dating.
6) Bulu landak,gunting, pisau , cermin , daun jerangau untuk mengusir
hantu anak.
7) Memukul benda – benda nampan, dandang , panic , kentongan ,
nyiru ,dll kalau ada anak yang hilang(katanya disembunyikan makhluk
halus),atau kalau ada gerhana.
8) Kunang – kunang penjelmaan kuku mayat.
9) Jika kulit bergerak (kedutan dibawah mata dll)menandakan ada
sesuatu yang akan terjadi.
10)Jika kendaraan membawa mayat,atau menabrak kucing akan sial.
11)Rumah yang dibangun salah letak,tidak sesuai dengan arah fengsui
akan menimbulkan kesialan.
12)Salah memberi nama pada anak menyebabkan sering sakit,atau
wajahnya sama dengan orang tuanya si anak harus dijual(lewat
upacara).
13)Jika perempuan makan pisang kembar,anaknya nanti akan kembar.

xiv
14)Perempuan hamil/ngidam tidak boleh makan sembarangan,seperti
kepiting nanti jalannya atau usahanya selalu mundurr,sebab kepiting
jalannya mundur dll. Kalau anak balita air liurnya selalu ngeces
(menetes),berarti ibunya waktu ngidam dulu ada yang tidak
kesampaian keiginannya.
15)Jika seseorang tersedak,tergigit lidah atau tergigit bibir, tandanya ada
orang yang membicarakan dia.
16)Tangan kanan gatal,akan dapat uang.
17)Wanita hamil dilarang keluar di saat terjadi gerhana.
18)Suara burung gagak tanda kesialan/ada yang mau meninggal.
19)Masuk ketempat yang angker/hutan/lembah izin dulu kepada
datuk/makhluk penguasa.
20)Hataman al-qur`an dengan telor-telor yang dihiasi.
21)Anak lahir bulan safar harus ditimbang dengan buah-buahan atau lain-
lain.
22)Anak laki-laki lahir diberi anting-anting emas kalau kakaknya
meninggal.
23)Supaya anak cepat berjalan,kakinya dipukul dengan sejenis ikan,atau
pelepah pisang.
24)Anak kecil diberi kapur di dahi(kening)atau dibelakang kuping,diberi
arang bekas kuali,kunyit agar tidak kesindiran.
25)Menghambur beras kuning pada acara-acara yang dianggap sakral.
26)Memberi lampu pada penerangan ari-ari,tembuni bayi yang baru
lahir,dan memberi garam,merica,bahkan buku dan pensil di dalam
tembuni.

Orang yang bisa terserang penyakit tahayul,bid`ah,dan khurafat(tbc)

Penyakit ini bisa menyerang siapa saja.orang kota,orang desa,orang


kaya,orang miskin ,orang biasa atau tokoh masyarakat semuanya
bisa tertular virus TBC (tahayul, bid`ah dan churafat).pada
umumnya orang yang kurang memiliki ilmu ,tidak menambah ilmu

xv
atau tidak memiliki ilmu sama sekali,khususnya ilmu-ilmu
agama,alias orang bodoh(jahil).artinya orang-orang yang malas
tidak mau belajar,orang yang meras cukup dan puas dengan ilmu
yang dimilikinya sehingga tidak perlu lagi menuntut dan
mendalami ilmu agam.kadang-kadang ada pengetahuan sedikit
sudah merasa cukup dan hebat ,itupun pengetahuan didapat dari
sembarang orang.

Pekembangan penyakit tahayul,bid`ah dan khurafat(TBC)

Sesuai dengan namanya TBC(tahayul,bid`ah dan churafat),penyakit ini


bisa berkembang dalam berbagai aspek,baik pada aspek
hubungan dengan allah(hablu min allah)Maupun pasa aspek
hubungan sesame manusia (hablu min nas),lebih khusus lagi
dalam bidang akidah,ibadah,dan syari`ah,dalam arti luas TBC
(tahayul,bid`ah dan churafat)dalam bidang akidah berkembang
tahayul yang menjurus kepada syirik,seperti mempercayai dan
menyakini ada kekuatan atau kekuasaan selain allah.

Cara terhindar penyakit tahayul,bid`ah dan khurafat(TBC)

Bagaimana caranya agaraqidah,syariah dan ibadah kita terhindar atau


tidak terjangkit oleh penyakit TBC (Tahayul,bid`ah dan khurafat) ini satu-
satunya terapi adalah dengan berilmu,rajin mengikuti pengajian/majelis
taklim yang banyak membaca dan bertanya.hanya orang-orang yang
berilmu yang tidak tertipu.
Bukankah allah berfirman dalam surah al-mujadalah ayat 11 bahwa
allah akan mengangkat derajat orang-orang yang beriman dan berilmu
beberpa derajat.tidak sama orang yang mengetahui dengan orang yang
tidak mengetahui.mari kita periksa lagi aqidah dan ibadah yang kita
lakukan apakah sudah sesuai dengan virus penyakit TBC(tahayul,bid`ah
dan churafat).

6.      Tawasul
Tawassul atau wasilah adalah dua kata yang secara bahasa
memiliki arti yang sama. Kata tawassul diambil dari kata; ‫توس‬ – ‫يتوسل‬ – ‫توسل‬
‫ال‬  Apabila seseorang melakukan suatu amal untuk mendekatkan dirinya
dengan amal tersebut kepada siapa yang dimaksud.
Kata “wasilah” secara bahasa memiliki beberapa pengertian khusus
dibanding dengan kata “tawassul”. Ia memiliki pengertian suatu
kedudukan di sisi seorang raja, suatu derajat dan kedekatan. Bisa juga
diartikan sebagai suatu derajat paling tinggi di syurga, sebagaimana yang
dimaksud dalam sabda Rasulullah s.a.w: “… kemudian memohonlah
kepada Allah S.W.T  untukku al-wasilah, yaitu suatu derajat di syurga

xvi
yang tidak pantas kecuali bagi salah seorang diantara hamba Allah. Dan
aku berharap orang tersebut adalah aku. Barang siapa memohon (kepada
Allah) bagiku al-wasilah maka ia berhak untuk mendapat syafa’at”.  H.R.
Muslim.
Sedang dalam istilah syara’ tawassul adalah suatu amal yang
dilakukan oleh seorang hamba baik yang wajib atau sunnah untuk
mendekatkan dirinya kepada Allah S.W.T dan mengantarkannya untuk
meraih ridlo-Nya.
a.       Syarat orang yang berawasul
1.      Orang yang bertawassul harus seorang mukmin yang shalih.
2.      Amal yang dipersembahkan adalah amal yang disyari’atkan Allah S.W.T
kepada hamba-Nya untuk lebih mendekatkan diri kepada-Nya.
3.      Amal yang disyari’atkan tersebut dalam pelaksanaannya harus sesuai
dengan petunjuk dan contoh Rasulullah s.a.w.

b.      Rukun Tawasul
1.       Amal yang disyari’atkan tersebut dalam pelaksanaannya harus sesuai
dengan petunjuk dan contoh Rasulullah s.a.w.
2.       Al-Wasil atau Al-Mutawassil (orang yang bertawassul) yaitu; seorang
hamba yang lemah, sangat butuh dan memohon kedekatan dengan Allah
S.W.T karena sangat berharap untuk dipenuhi kebutuhannya untuk
mendapatkan segala macam kebaikan dan dijauhkan dari semua
keburukan dan kejahatan.
3.       Al-Mutawassal Bih (apa yang dipersembahkan dalam bertawassul) yaitu
amal shalih yang dipersembahkan untuk lebih mendekatkan diri kepada
Allah S.W.T.
c.       Macam-macam tawashul yang dibolehkan
1.       Keimanan.
Semua bentuk keimanan yang dituntut oleh Allah S.W.T dari mulai
beriman kepada Allah, para malaikat, kitab-kitab suci, para nabi dan rasul,
hari akhir dan beriman kepada qadla dan qadar bisa dijadikan sebagai
wasilah.
2.       Shalat.
Dalam hadits riwayat at-Tirmidzi, Ahmad dam Ibnu Majah dijelaskan
bahwa; seorang laki-laki buta datang kepada Rasulullah s.aw memiunta
kepada beliau agar dido’akan supaya ia bisa melihat kembali. Maka
Rasulullah s.a.w menyuruhnya berwudlu, shalat dua raka’at dan berdo’a.

xvii
Lalu beliau mendo’akan laki-laki tersebut, maka Allah S.W.T
mengembalikan penglihatannya.
3.       Shaum.
An Nasaiy dalam sunannya meriwayatkan bahwa, Abu Umamah datang
kepada Rasulullah dan berkata; “ Ya Rasulullah, tunjukkanlah kepadaku
suatu amalan yang menyebabkanku bisa masuk syurga. Beliau
menjawab: “Hendaklah kamu shaum karena tidak ada (amalan) yang bisa
menandinginya”.
4.       Bershadaqah.
Rasulullah s.a.w bersabda: “Jagalah diri kalian dari siksa api neraka walau
dengan sebelah butir kurma”. Beliaupun bersabda: “Shodaqah itu akan
menhapus kesalahan sebagaimana air memadamkan api”. Beliau juga
bersabda: “Amalan kebajikan akan menghindarkan perselisihan yang
buruk, dan shadaqah sirriyyah (yang disembunyikan) akan memadamkan
murka Tuhan, dan silaturahmi akan menambahkan umur”.
5.       Haji.
Rasulullah s.a.w  bersabda: “Haji mabrur tidak ada balasan (yang pantas)
baginya kecuali syurga”. Beliau juga bersabda: “Barang siapa berhaji , dia
tidak berbuat jorok dan kefasikan maka  keluarlah ia dari dosa-dosanya
seperti pada hari ia diklahirkan oleh ibunya”. H.R. Bukhori dan Muslim
6.       Dzikir
Allah S.W.T berfirman dalam hadits qudsi: “Aku bersama prasangka
hamba-Ku , dan Aku beserta dia jika ia menyebut-Ku di dalam dirinya nya
mak Aku sebut ia didalam diriKu, jika ia menyebut-Ku dalam suatu
kumpulan maka Aku sebut ia dalam kumpulan yang lebih baik darinya”.
H.R. Bukhori dan Muslim.[7]
B.     Pandangan Islam terhadap syirik, Bid’ah, Khurafat, Takhayul dan Tawasul
1.      Pandangan Islam tentang Syirik
Syirik kepada Allah adalah perbuatan zhalim yang besar. Karena ia
melewati batas terhadap hak Allah  yang khusus, yaitu tauhid.
Tauhidadalah keadilan paling adil dan syirik adalah kezaliman yang paling
bengis dan kejahatan yang paling keji;  karena ia
merendahkan Rabb semesta alam, menyombongkan diri dari taat kepada-
Nya dan memalingkan kemurnian hak- Nya kepada selain-Nya serta
memutarkan selainnya dengannya.[8]
Imam Syafi’i dan sejumlah pengikutnya, misalnya melarang segala
bentuk kemusyrikan, baik syirik besar maupun syirik kecil, seperti berdo’a
dan minta tolong kepada selain Allah, bersujud  kepada selain Allah, ruku’
kepada selain Allah, nadzar kepada selain Allah, menyembelih binatang

xviii
untuk selain Allah, keyakinan bahwa seseorang  itu dapat mengetahui hal-
hal yang ghaib, bersumpah dengan menyebut selain Allah”, menyatakan
“Apa yang dikehendaki oleh Allah dan kamu” , dan mempunyai keyakinan
bahwa sihir itu sendiri memiliki kekuatan untuk mempengaruhi orang”
2.      Pandangan Islam terhadap Bid’ah
Bid’ah adalah suatu amalan yang diada-adakan atau menambah
amalan dalam ritual ibadah, padahal tidak dicontohkan oleh Rosulullah
Saw. Dalam masalah ibadah, tidak dibenarkan seseorang bertaqarrub
(beribadah) kepada Allah dengan cara yang tidak disyariatkan Rasulullah
shallallahu alaihi wa sallam kepada kita. Karena itu, ulama kalangan
mazhab Hanafi radhiallahu anhu berkata,
‫ُول هللا صلى هللا َي َت َعب َّْد َها أَصْ َحابُ ُك ُّل عِ َبادَ ٍة لَ ْم‬
kِ ‫ َفالَ َت َع َّب ُدو َها َرس‬k‫عليه وسلم‬ 
Artinya :”Semua ibadah yang tidak dilakukan para shahabat Rasulullah
shallallahu alaihi wa sallam, hendaklah jangan kalian beribadah dengannya”
Ungkapan senada juga dinyatakan oleh Imam Malik rahimahullah,
ً ‫ الَ َي ُكونُ ْال َي ْو َم دِينا‬، ً ‫َف َما لَ ْم َي ُكنْ َي ْو َم ِئ ٍذ دِينا‬
Artinya:”Apa yang pada hari itu bukan bagian dari agama, maka pada hari
inipun bukan bagian dari agama”.
Maksudnya adalah sesuatu yang tidak dianggap agama pada masa
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam dan tidak dijadikan sebagai ibadah
kepada Allah, maka hal tersebut tidak dianggap agama setelah itu

3.      Pandangan Islam tentang Khurafat


Islam adalah agama yang mengagungkan kebenaran. Tolok ukur
kebenaran dalam Islam bersumber dari wahyu Allah Ta’ala, baik dalam al-
Qur’an maupun al-Sunnah. Islam juga mengagungkan ilmu dan
mengharamkan berkata tanpa dasar ilmu yang benar.
Allah Ta’ala berfirman:
َ ‫ِّك َفاَل َت ُكو َننَّ م َِن ْالمُمْ َت ِر‬
﴾ ‫ين‬ َ ‫ ْال َح ُّق مِنْ َرب‬ ﴿
“Kebenaran itu adalah dari Rabb-mu, sebab itu janganlah sekali-kali kamu
termasuk orang-orang yang ragu.” (QS. al-Baqarah: 147)
Di antara cara berfikir yang menyimpang dari kebenaran adalah
percaya kepada khurafat dan mitos. Yang dimaksud dengan mitos adalah
cerita-cerita bohong tentang suatu hal seperti asal usul tempat, alam,
manusia dan sebagainya yang mengandung arti mendalam dan
diungkapkan dengan cara gaib. Sedangkan definisi khurafat adalah ajaran
atau keyakinan yang tidak mempunyai landasan kebenaran.
Percaya dan bersandar pada khurafat dan mitos (cerita-cerita bohong)
adalah salah satu cara berfikir dan berdalil orang-orang musrik. Mereka

xix
tidak menggunakan akal dan hati mereka untuk mencari dan
mengamalkan kebenaran. Dan itu merupakan sebab mereka dimasukan
ke dalam Neraka.
4.      Pandangan Islam tentang takhayul

‫ْس َعلَ ْي ِه أَمْ ُر َنا َفه َُو َر ٌّد‬ َ ِ ‫أَنَّ َرسُو َل هَّللا‬
َ ‫ َمنْ َع ِم َل َع َماًل لَي‬:‫صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم َقا َل‬
Artinya :” "Barangsiapa yang mengada-adakan dalam (urusan) agama ini
suatu pekerjaan yang tiada daripadanya, maka (yang diada-adakan itu)
tertolak." (Hadis Bukhari, Muslim).
Kepercayaa rakyat, atau yang sering kali juga disebut tahayul,
adalah kepercayaa yang oleh orang berpendidikan barat dianggap
sederhana bahkan pandir, tidak berdasarkan logika. Sehingga secara
ilmiah tidak dapat dipertanggung jawabkan. Berhubung kata “Tahayul”
mengandung arti merendahkan atau menghina.
Allah berfirman: “ kami tidak menyembah mereka melainkan supaya
mereka mendekatkan kami kepada Allah dengan sedekat-dekatnya”( Q.S
39:3)
Dari ayat tersebut maka para ahli bid’ah menjadikan takhayul
sebagai penguat argumen mereka dengan menyandarkan syari’at secara
dusta kepada salafus shahih
5.      Pandangan Islam tentang Tawasul
Dan secara terminology, tawassul adalah usaha mendekatkan diri kepada
Allah SWT dengan menggunakan wasilah (perantara).
Allah berfirman dalam Q.S Al-Maidah:53
َ ‫َيا أَ ُّي َها الَّذ‬
َ ‫ فِي َس ِبيلِ ِه لَ َعلَّ ُك ْم ُت ْفلِح‬k‫ِين آَ َم ُنوا ا َّتقُوا هَّللا َ َوا ْب َت ُغوا إِلَ ْي ِه ْال َوسِ يلَ َة َو َجا ِه ُدوا‬
‫ُون‬

Artinya: Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan


carilah jalan yang mendekatkan diri kepada-Nya, dan berjihadlah pada
jalan-Nya, supaya kamu mendapat keberuntungan(QS Al-Maidah 5:35 )
Firman Allah dalam Q.S Al-Isro’:57
َ ‫ون إِلَى َرب ِِّه ُم ْال َوسِ يلَ َة أَ ُّي ُه ْم أَ ْق َربُ َو َيرْ ج‬
َ ُ‫ُون َرحْ َم َت ُه َو َي َخاف‬
‫ون‬ َ ‫ُون َي ْب َت ُغ‬ َ ‫ِين َي ْدع‬ َ ‫أُولَئ‬
َ ‫ِك الَّذ‬
k‫ان َمحْ ُذورً ا‬
َ ‫ك َك‬ َ ‫َع َذا َب ُه إِنَّ َع َذ‬
َ ‫اب َر ِّب‬

Artinya: Orang-orang yang mereka seru itu, mereka sendiri mencari jalan
kepada Tuhan mereka siapa di antara mereka yang lebih dekat (kepada
Allah) dan mengharapkan rahmat-Nya dan takut akan azab-Nya;
sesungguhnya azab Tuhanmu adalah suatu yang (harus) ditakuti.( Q.S Al-
Isro’17:57)
Macam-macam tawasul yang dibolehkan:

xx
a.       Keimanan.
Semua bentuk keimanan yang dituntut oleh Allah S.W.T dari mulai
beriman kepada Allah, para malaikat, kitab-kitab suci, para nabi dan rasul,
hari akhir dan beriman kepada qadla dan qadar bisa dijadikan sebagai
wasilah.
b.      Shalat.
Dalam hadits riwayat at-Tirmidzi, Ahmad dam Ibnu Majah dijelaskan
bahwa; seorang laki-laki buta datang kepada Rasulullah s.aw memiunta
kepada beliau agar dido’akan supaya ia bisa melihat kembali. Maka
Rasulullah s.a.w menyuruhnya berwudlu, shalat dua raka’at dan berdo’a.
Lalu beliau mendo’akan laki-laki tersebut, maka Allah S.W.T
mengembalikan penglihatannya.
c.       haum.
An Nasaiy dalam sunannya meriwayatkan bahwa, Abu Umamah datang
kepada Rasulullah dan berkata; “ Ya Rasulullah, tunjukkanlah kepadaku
suatu amalan yang menyebabkanku bisa masuk syurga. Beliau
menjawab: “Hendaklah kamu shaum karena tidak ada (amalan) yang bisa
menandinginya”.
d.      Asmaul Husna
Allah S.W.T berfirman: “Dan Allah memiliki asmaul husna (nama-nama
yang baik), maka berdo’alah kalian dengan (menyebut nama-nama)Nya”.
Q.S. Al a’raf: 180.
Tawasul yang dilarang meliputi:
a.       Tawassul dengan meminta do’a kepada orang mati.Ini jelas tidak boleh,
karena mayit tidak mampu berdo’a seperti ketika masih hidup.
b.      Berkurban untuk arwah para wali dan orang shalih.
Ini jelas hukumnya haram, karena setiap hewan yang disembelih bukan
atras nama Allah maka hukumnya menjadi haram. Apalagi jika
diperuntukkan kepada selain Allah, ini jelas adalah suatu bentuk
kemusyrikan
Dan tentunya masih banyak bentuk-bentuk tawassul yuang tidak
dibolehkan dan diharamkan dalam ajaran Islam, yang apabila tidak
memiliki landasan dalil syar’i, tidak lahir dari seorang mukmin dan
pelaksanaannya tidak sesuai atau menyalahi ketentuan Allah dan sunnah
Rasulullah s.a.w maka bisa dipastikan bahwa tawassul tersebut adalah
termasuk tawassul yang diharamkan.[9]

C.     Dampak Syirik, Bid’ah, Khurafat, Takhayul dan Tawasul


1.      Dampak syirik

xxi
Syirik adalah menyamakan antara selain Allah dengan Allah ta’ala
dalam perkara yang termasuk kategori kekhususan yang hanya dimiliki
oleh Allah ta’ala. Perbuatan syirik akan merontokkan dan menyapu bersih
seluruh amal kebajikan. Dalam ungkapan al-Qur’an, segenap perbuatan
baik manusia akan menjadi sia-sia belaka. Tak jarang terjadi, suatu
kekeliruan kecil yang dilakukan dalam kehidupan sanggup meruntuhkan
dan nenghancurkan berbagai usaha yang dibangun manusia dengan
susah payah.
Dampak dari perbuatan Syirik meliputi:
a.       Penyebab kehinaan manusia
Hal itu disebabkan karena adanya penyembahan kepada selain Allah
ta’ala, yaitu kepada makhluk yang tidak bisa memberikan manfaat kepada
mereka.
b.      Menjadi pintu bagi berkembangnya khurafat
Ketika ada keyakinan bahwa ada manusia yang bisa memberikan manfaat
kepada makhluk lainnya maka akan timbullah kurafat,dongeng dan
takhayul yang tidak sesuai antara logika dan perasaan manusia.
c.      Kedzaliman yang sangat besar
... َ‫َوا ْل َكافِ ُرونَ ُه ُم ال َّظالِ ُمون‬
Artinya “dan orang-orang kafir itulah orang-orang yang dzolim”( Q.S al
baqoroh:254)
‫ش ْر َك لَ ُظ ْل ٌم َعظِ ي ٌم‬
ِّ ‫إِنَّ ال‬

Artinya :”susungguhnya syirik merupakan dosa yang besar”.


      Stirik termasuk kedzaliman jiwa, hal itu dikarenakan menghalangi
mereka merasakan kesenangan dan kenikmatan tauhid dalam
kehidupannya. Bahkan menggiring dirinya menuju azab yang besar.
d.      Sumber Ketakutan
Pelaku kesyirikan tidak memiliki rasa percaya dan tawakal kepada Allah
ta’ala. Mereka terombang-ambing terhadap perasaan, khurafat dan
takhayul, mereka takut akan kesengsaraan, takut kepada hartanya dan
takut terhadap segala hal sehingga hidupnya menjadi sengsara.
e.       Melemahkan Potensi Manusia
Syirik menjadikan orang bergantung kepada selain Allah yang menurutnya
akan memberikan syafa’at bagi mereka sehingga potensi yang mereka
punya menjadi sia-sia dan tidak berguna.
f.       Masuk Neraka
Syirik merupakan sebab paling utama masuknya seseorang  ke neraka.
(Q.S al-maidah:72)[10]

xxii
2.      Dampak Bid’ah
Bid’ah adalah suatu amalan yang diada-adakan atau menambah
amalan dalam ritual ibadah, padahal tidak dicontohkan oleh Rosulullah
Saw.
Rasulullah bersabda : Sebaik-baik perkataan adalah firman Allah,
sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk Nabi Muhammad SAW, sejelek-jelek
perkara adalah sesuatu yang diada-adakan (bid’ah), dan setiap bid’ah itu
adalah sesat.
Bahaya Bid’ah meliputi:
a.       Tasabuh/menyerupai dengan umat Yahudi dan Nasrani, sudah menjadi
kebiasaan Yahudi dan Nasrani untuk menambah ajaran agama.
b.      Melecehkan kesempurnaan agama Islam yang telah dibawa Nabi
Muhammad SAW, karena menganggap ajaran Nabi masih kurang.
c.       Penentangan terhadap firman Allah dan penyelisihan terhadap hadits-
hadits Nabi SAW tentang bid’ah dan perintah untuk menjauhinya.
d.      Menuduh Nabi SAW menutupi ajaran yang mesti harus disampaikan
kepada umatnya.
e.       Menempatkan diri sederajat dengan Rasul SAW sebagai pembawa
risalah / penentu ajaran.
f.       Menyesatkan diri dan orang lain, karena maksud yang baik dilakukan
dengan cara yang salah (dlolalah)
g.      Mengaburkan nilai-nilai ibadah dan ketentuan syariat
h.      Amalan bertolak dan berdosa[11]
3.      Dampak Khurafat dan Takhayul
Pengertian Kurafat Mempercayai suatu benda/ tempat/ hari/ waktu/
bacaan/ tulisan dan yang sejenisnya mempunyai kekuatan dan pengaruh
yang dapat memberikan manfaat dan atau madharat secara i’tiqody
(keyakinan).
Pengertian takhayul yaitu Mempercayai suatu kejadian/ keadaan/
firasat/ ramalan tertentu akan menyebabkan terjadinya sesuatu yang
belum diketahui.
BAHAYA KHURAFAT DAN TAHAYUL
1.      Manusia tersandera oleh sesuatu yang tidak ada dasar dan ilmunya

2.       Manusia berada dibawah ikatan/pengaruh sesama makhluk yang


merendahkan kedudukannya
3.      Membodohkan/menistakan dan cenderung menempuh jalan pintas
4.      Menumbuhkan sikap pesimis, fatalistis, primitif, skeptis, ghuluw, egois,
opportunis, takabur, dll.

xxiii
5.      Pintu syirik yang berbahaya dan berdosa.
Jadi, bid’ah merusak agama dan keyakinan terhadap Allah dan
Rasulullah. Sedangkan khurafat dan takhayul merendahkan manusia
sebagai makhluk yang tertinggi dihadapan Allah. Sehingga adanya tauhid
adalah untuk membebaskan manusia dari seluruh kenistaan tersebut,
karena semua hanya untuk Allah SWT.[12]
4.      Dampak Tawassul
Tawassul adalah usaha mendekatkan diri kepada Allah SWT
dengan menggunakan wasilah (perantara).
Dampak-dampak dari tawsul meliputi:
1.      Memperoleh kepuasan batin
Seorang yang mendekatkan diri kepada Allah maka mereka akan puas
terhadap apa yang Allah berikan kepada mereka serta yakin bahwa
semua yang mereka dapatkan akan memberikan hikmah kepada mereka.
2.      Terhindar dari maksiat
Orang yang dekat dengan Allah maka mereka merasa bahwa Allah selalu
berada disisinya sehingga mereka takut untuk melakukan kemaksiatan
karena merasa Allah selalu melihat apa yang mereka lakukan.

BAB III
SIMPULAN

Syirik kepada Allah adalah perbuatan zhalim yang besar. Imam


Syafi’i dan sejumlah pengikutnya melarang segala bentuk kemusyrikan,
baik syirik besar maupun syirik kecil. Karena banyak memiliki bahaya
yang meliputi :Penyebab kehinaan manusia,Menjadi pintu bagi
berkembangnya khurafat,Kedzaliman yang sangat besar dan Masuk
Neraka.
Bid’ah adalah suatu amalan yang diada-adakan atau menambah
amalan dalam ritual ibadah, padahal tidak dicontohkan oleh Rosulullah
Saw yang akan menimbulkan dampak meliputi: Tasabuh/menyerupai
dengan umat Yahudi dan Nasrani,Melecehkan kesempurnaan agama
Islam yang telah dibawa Nabi Muhammad SAW,Penentangan terhadap
firman Allah dan penyelisihan terhadap hadits-hadits Nabi SAW ,menuduh
Nabi SAW menutupi ajaran yang mesti harus disampaikan kepada
umatnya dan menempatkan diri sederajat dengan Rasul SAW.

xxiv
Kurafat Mempercayai suatu benda/ tempat/ hari/ waktu/ bacaan/
tulisan dan yang sejenisnya mempunyai kekuatan.
Takhayul yaitu mempercayai suatu kejadian/ keadaan/ firasat/
ramalan tertentu akan menyebabkan terjadinya sesuatu. Sehingga
menyebabkan manusia berada dibawah ikatan/pengaruh sesama makhluk
yang merendahkan kedudukannya, dn merupakan pintu syirik yang
berbahaya dan berdosa.
Tawasul adalah suatu amal yang dilakukan oleh seorang hamba
baik yang wajib atau sunnah untuk mendekatkan dirinya kepada Allah
S.W.T dan mengantarkannya untuk meraih ridlo-Nya. Sehingga tawasul
merupakan suatu upaya dari seorang hamba untuk lebih mendekatkan diri
kepada Rabb nya untuk menghindari berbagai bentuk syirik, bid’ah,
khurafat maupun takhayul yang dapat merusak keimanan seseorang.

DAFTAR PUSTAKA

Al-Khumayyis ,Muhammad bin Abdurrohman.Pandangan Ulama Bermazhab


Syafi’i terhadap Syirik. Kantor Kerjasama Da’wah dan Konseling.Riyadh:
2004.
At Tuwaijry ,Muhammad bin Ibrahim bin Abdullah.Hakikat Syirik Dan Macam-
Macamnya.Islamhouse.2007.
https://abinyaraafi.wordpress.com/2012/01/26/pengertian-dan-ruang-lingkup-
syirik/diakses pada 22 maret 2015.
https://abinyaraafi.wordpress.com/2012/01/26/pengertian-dan-ruang-lingkup-
syirik/
file:///C:/Users/Acer/Documents/tauhid/pengertian-tahayul-bidah-dan-
khurafat.html
www.risalahislam.com)
https://almanaar.wordpress.com/2007/11/07/tawasul-dalam-pandangan-islam/
http://tiarblogzaldelen.blogspot.com/2012/09/bahaya-bidah-tahayul-dan-
khurafat.html

xxv

Anda mungkin juga menyukai