Makalah Tarekat
Makalah Tarekat
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Tarekat adalah salah satu bentuk kelanjutan usaha para suf
terdahulu
dalam
menyebarluaskan
tasawuf
sesuai
melalui
persucian
jiwa.
Ajaran
tasawuf
yang
harus
seperangkat
ilmu
mendekatkan
diri
kepada
Allah.
dari
penulisan
makalah
ini
adalah
untuk
BAB II
ISI
2.1 Definisi Tarekat
Tarekat
berasal
dari
bahasa
metode,
sistem (al-uslub),
(3)
terkemuka
dari
kaum (syarif
al-qaum) dan
(8)
2 Annemarie Schimel, 1975. Dimensi Mistik dalam Islam. Ter Supadri Djoko
Darmono, dkk, dari Mystical Dimension Of Islam. Jakarta : Pustaka Firdaus
3 Ensiklopedia Islam Jilid 5. hlm.66
4Harun Nasution. Islam ditinjau dari berbagia speknya. Jilid II,UI Press:
Jakarta
3
merupakan
perkumpulan
yang
didirikan
1994. Tarekat
Naqsabandiyah
di
dunia suf dan tasawuf yaitu memerlukan suatu cara atau jalan
untuk dapat mencapai tujuan utama yang ingin dicapai oleh
seseorang dalam lapangan tasawuf.
Hasil pengaaman dari seorang suf yang diikuti oleh para
murid ari gurunya merupakan dasar dari rumusan Tarekat yang
menjurus juga pada tujuan untuk lebih mendekatkan diri kepad
Allah.
Dalam
perkembangannya
digunakan
sebagai
nama
mempunyai
pengalaman
tertentu
bagaimana
cara
otoritas
tertentu
dan
berpengalaman
khusus.
pada
setiap
tarikat
syekh
itu
sangat
kuat
dan
berusaha
semaksimal
mungkin
untuk
dan
doa
guna
permantapan
serta
dari
tarikat
adalah
agar
para
pengikut
yang
rukhsan
dan
takwil
untuk
memelihara
keutamaan.
4. Mengisi waktu dengan wirid-wirid untuk selalu menghadirkan
Tuhan dlam hati.
5. Mencurigai diri dari segala sesuatu agar dapat keluar dari
hawa nafsu.
Disamping itu setiap tarekat mengharuskan memilih muridmurinya memiliki 5 syarat pula yaitu :
1. Perasaan yang tajam.
2. Ilmu yang betul.
3. Cita-cita yang tinggi.
4. Kepribadian yang disenangi.
5. Mempunyai pendangan yang menyelamatkan.
Adab yang harus dimiliki oleh murid-murid ada 5, yaitu :
1. Mengikuti setiap perintah syekh meskipun bertentangan
dengan pendapatnya.
2. Menjauhi larangan syekh meskipun disenanginya.
3. Manjaga
kehormatan
syekh
baik
dihadapan
maupun
yang
satu
dengan
yang
lain.
Tarikat
mempunyai
Tarekat Di Indonesia
Sebagai bentuk tasawuf yang melembaga, tarekat ini
merupakan
kelanjutan
dari
pengikut-pengikut
Suf
yang
Hamka,
1984. Tasawuf
perkembangan
dan
Pemurniannya, Pustaka
episode.
Manaqib
ini
dibaca
dengan
tujuan
agar
suluk
dari
tarekat
ini
sangat
sederhana
dalam
dari
nafsu
amarah,
lawwamah,
mulhammah,
Diniyah
(Nasehat-Nasehat
Agama).
Dan
Al-
Tarekat
Khalidiyah
merupakan
salah
satu
mengenai
beberapa
persoalan
yang
diterima
dari
memengaruhi
dunia
islam
mula
abad
ke-13
lokalnya
hidupnya,
yang
bahkan
kematiannya. Akan
didukung
dipuja
tetapi
dan
pada
dan
dimuliakan
sepanjang
diagung-agungkan
saat-saat
itu
telah
setelah
terjadi
dunia
islam
melihat
bahwa
tarekat
bukan
hanya
13
Tokoh-Tokoh Tarekat
ini
berdiri
pada
abad
ke
IX
di
Persia
yang
tarekat
Naqsyabandiyah,
ini
yang
Al-khalidiyah,
merupakan
Al-Muradiyah,
cabang
dari
Al-Mujaddiyah,
Saniyah, dll.
Di kawasan mesir tarekat didirikan oleh Muhammad Ibnu
Abdul Karim As-Sammani (w. 1775) tarekat ini disebut tarekat
Hafniyah, tarekat yang berasal dari rumpun Mesopatamia Irak
Anutannya berakar pada tasawuf Abdul Kasim Al-Junaidi yang
meninggal sekitar tahun 910 atau menganut paham tasawuf
Abdul Qadir Al-Jailani (w. 1078) tarekat suhrawardiyah yang
dirintis
oleh
abu
Hafs
As
Suhrawardi
(w
1234)
Tarekat
yang
disampaikannya,
maka
semakin
Tarekat
Tahiruddin,
pendiri
Tarekat
Khalwatiyah,
Tarekat
ini
sebanyak seribu kali. Jadi jumlah dzikir Allah, Allah dari semua
tingkat lhatifah sebanyak sebelas ribu.
2. Rabithah
Rabithah secara harfyah berarti ikatan, yakni ikatan yang
mengikat sesuatu dengan sesuatu yang lain. Rabithah di
kalangan para ahli tarekat diartikan sebagai suatu wasilah
yang berhubungan kecintaan hati orang yang melakukan
rabithah dengan yang di rabithaniyah. Rabithah menurut ahli
tarekat dibagi dua yaitu : Rabithah yang dilarang oleh syara
dan Rabithah yang dibenarkan oleh syara. Rabithah yang
dilarang adalah dimana orang yang melakukan rabithah
keyakinan bahwa yang menjadi rabithah tersebut dapat
memberi manfaat dan madhurut secara hakiki kepadanya,
seperti halnya orang yang musyrik yang menjadikan berhala
sebagai rabithah mereka untuk dekat dengan Allah, di mana
pada hakekatnya, mereka meyakini bahwa berhala-berhala
tersebut dapat member manfaat dan mudharat pada mereka.
Adapun Rabithah yang di bolehkan syara adalah rabithah
yang tidak demikian seperti halnya rabithah antara seseorang
makmum dengan Iman di dalam Sholat, dimana sah tidaknya
shalat makmum tergantung kepada terpenuhi atau tidaknya
syarat-syarat untuk menjadi makmum, tergantung kepada
kepatuhannya untuk mengikuti seluruh gerak-gerik sholat
sang Imam, selama imam itu tidak melakukan sesuatu yang
membatalkan shalat. Contoh lain
3. Suluk 40 Hari
17
praktek
me9njalankan
tidak
khalawat
makan
para
ahli
daging
selama
tentang
tarekat
keluarga
Rasulullah
saw.
Dimana
didalamnya
telah
dihalalkan
oleh
Allah
merupakan
suatu
dengan
bunyi-bunyian
(instrumentalia)
seperti
memukul rebana.
6. Bernafas,
yaitu
mengatur
cara
bernafas
pada
waktu
bacaan-bacaan
tertentu
untuk
menimbulkan
kekhidmatan.
e. Bernafas, yaitu mengatur cara bernafas pada waktu
melakukan zikir tertentu.
Kaum suf berpendapat bahwa kehidupan dan alam ini
penuh dengan rahasia-rahasia tersembunyi, akan tetapi rahasia
itu telah tertutup dengan dinding-dinding yang membatasi,
adapun dinding itu adalah hawa nafsu manusia itu sendiri,
keinginan dan kemewahan hidup di dunia. Tetapi rahasia itu
mungkin terbuka dan dinding itu mingkin tersingkap dan
manusia dapat melihat dan merasai atau berhubungan langsung
dengan
Allah,
yang
rahasia,
asalkan
manusia
menempuh
19
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Tarekat yang ada pada saat sekarang ini di dalam Islam
belum ada pada mulanya berkembang di masyarakat, akan
tetapi untuk memasuki dunia suf dan tashawwuf memerlukan
suatu cara atau jalan untuk dapat mencapai tujuan yang utama.
Di dalam pemberian nama suatu kelompok Tarekat dengan suatu
ajaran tertentu dan dalam cara memberikan latihan-latihan
selalu dimisbahkan kepada guru/syekh mursyid awal yang
menumbuhkembangkannya. Tarekat mempunyai tujuan agar
para pengikut yang tergabung di dalamnya dapat berada
sedekat mungkin bersama Allah SWT. Sesuai dengan bimbingan
seorang guru atau mursyid. Jika diperhatikan tujuan tarekat
persis sama dengan tujuan tasawuf, bedanya hanya pada
tasawuf tanpa bimbingan sedangkan tarekat selalu ada syekh
mursyid sebagai pembimbingnya. Karena itu dapat disimpulkan
bahwa setiap tarekat itu adalah tasawuf, tapi setiap tasawuf
belum tentu tarekat.
3.2 Saran
Atas berkat rahmat Allah SWT, makalah ini dapat penulis
selesaikan dengan sebaik mungkin. Meskipun makalah ini telah
tersusun dengan sistematisnya, namun penulis menyadari masih
banyaknya kekurangan atau bahkan terdapat kesalahan di dalam
makalah ini. Oleh sebab itu, penulis sangat mengharapkan adanya
saran-sarang yang membangun untuk penyempurnaan makalah ini.
20
21