Anda di halaman 1dari 9

STROKE ISKEMIK DENGAN

ATRIUM FIBRILASI
Hary Sulistiarto* Endang Kustiowati**

Bagian IP. Saraf FK UNDIP/ RSDK Semarang

PENDAHULUAN
Stroke penyebab kematian dan kecacatan utama
di Indonesia
Insiden stroke 100-300 per 100.000 penduduk
Stroke emboli 15-20% dari kasus stroke.
Sumber emboli tersering dari jantung adalah atrial
fibrilasi.
Manifestasi klinis : gangguan neurologi fokal sesuai
dengan lokasi pembuluh darah yang tersumbat yang
maksimal saat onset. ditemukan kelainan jantung
sebagai sumber emboli

LAPORAN KASUS
seorang wanita, 60 tahun, masuk rumah
sakit dengan kesadaran menurun, tiba-tiba
sewaktu sedang menonton tv. sejak + 5 jam
sebelum masuk rumah sakit. Penderita bila
dipanggil hanya membuka mata setelah itu
menutup lagi. Tidak ada nyeri kepala,
muntah , dan kejang. penderita tidak bisa
bicara, dan lemah anggota gerak kanan.
Oleh keluarga, penderita dibawa ke rumah
sakit

Pada pemeriksaan :
GCS: E3M5Vafasia global,
TD: 150/100 mmHg, N: 72x/mnt ireguler
Bising jantung (+),
Nn. Kranial: paresis N.VII dekstra tipe sentral,
Motorik: kesan hemiplegi dekstra spastika.
Siriraj Stroke Score: -0,5.
Lab: darah tepi dbn, ASTO titer: EKG: atrial fibrilasi dg respon ventrikel normal
CT Scan : infark luas di daerah temporoparietal kiri.
Ekokardiografi : severe mitral stenosis dan trombus di
atrium kiri.

Penderita
dikelola
sebagai
stroke
kardioemboli
Terapi : pemberian neuroprotektor dengan
pemberian
piracetam
dan
citicholin,
Penderita diberi ASA 2x160mg sebagai anti
platelet, warfarin 1x1 tablet sebagai anti
koagulan dan digoksin 2x1/2 tablet untuk
atrium fibrilasinya.
Selama 20 hari dirawat terdapat perbaikan
kesadaran GCS : E4M6Vafasia motorik , motorik
tetap hemiplegi.

PEMBAHASAN
Defisit neurologisnya maksimal saat onset.
Sumber emboli: atrial fibrilasi yang merupakan
penyebab tersering emboli dari jantung
disamping adanya moderate severe mitral
stenosis.
Letak oklusinya dari gambaran CT Scan,
diperkirakan terkena pada cabang proksimal
dari arteri serebri media, bisa terjadi bila
embolinya dengan ukuran yang cukup besar.
AF berdasarkan heart rate yang ireguler dan
hasil EKG.

Terapi: pemberian neuroprotektor, ASA 2x160mg


sebagai anti platelet, warfarin 1x1tablet sebagai
anti koagulan dan digoksin 2x1/2 tablet untuk
atrium fibrilasinya.
Pengobatan diberikan digoksin dan pemberian
antikoagulan karena didapatkannya trombus di
jantung. Pemberian antikoagulan sekaligus
sebagai sekunder prevention
Selama 20 hari dirawat terdapat perbaikan
kesadaran GCS : E4M6Vafasia motorik , motorik tetap
hemiplegi.

KESIMPULAN
Seorang wanita 60 tahun dengan stroke
infark, dengan faktor resiko kelainan
jantung berupa atrium fibrilasi dan mitral
stenosis. Kelainan jantung inilah yang
sebagai sumber emboli.
Walaupun infark yang luas dan dengan
kelainan jantung bila didiagnosis dan
diterapi dengan cepat dan tepat akan
memberikan prognosis yang lebih baik.

Anda mungkin juga menyukai