Anda di halaman 1dari 3

PEDOMAN DIAGNOSIS & TERAPI

Stroke Iskemik Akut


Revisi : 0
Disusun

Diperiksa

Hal : 2/3
Disetujui

31 Januari 2008
RSUD
KAB. GRESIK

Ka.

MR

Direktur

A. PENGERTIAN
Stroke iskemik akut adalah defisit neurologik fokal yang timbul mendadak, berlangsung
lebih dari 24 jam, disebabkan oleh gangguan primer peredaran darah otak berupa trombosis, emboli
atau kelainan non-oklusif.
Patofisiologi
Iskemik ini terjadi oleh proses trombosis, emboli atau kelainan non oklusif pada sistem
karotis atau vertebrobasiler yang mengakibatkan kematian sel neuron dan defisit neurologik fokal.

B. TUJUAN
o
o
o
o

Menentukan diagnosis penyakit


Menentukan pengobatan
Mengurangi kecacatan
Pencegahan serangan ulang.

C. URAIAN KEGIATAN
a. Diagnosis
Anamnesis dan pemeriksaan klinik yang cermat ditemukan adanya gejala dan tanda defisit
neurologik.
Adanya gambaran iskemik otak pada pemeriksaan neuroimaging ( CT scan ) merupakan
penunjang diagnosis pasti stroke iskemik.
Pemeriksaan neurovaskular secara fisik maupun pemeriksaan penunjang lainnya ditujukan
untuk mencari faktor resiko yang mendasari terjadinya stroke dan penyulit yang terjadi.
Diperlukan fasilitas standar untuk menunjang ketepatan dan kecepatan diagnosis sebagai
berikut :
1. CT scan.
Pemeriksaan CT scan kepala tanpa kontras harus dilakukan sesegera mungkin setelah
penderita tiba diruang gawat darurat.
2. Elektrokardiografi (ECG).
Pemeriksaan ECG harus dilakukan pada semua penderita stroke akut.
3. Kadar gula darah.
Pemeriksan kadar gula dilakukan karena tingginya kadar gula darah pada penderita stroke
akut berkaitan dengan tingginya angka kecacatan dan kematian, serta mendeteksi keadaan
hipoglikemia yang memberikan gambaran klinik yang menyerupai stroke.
4. Elektrolit dan faal ginjal.
Diperiksa untuk kemungkinan pemberian osmoterapi pada stroke yang disertai peningkatan
tekanan intrakranial.

Dilarang mengubah dan atau menggandakan dokumen ini tanpa persetujuan Management Representative atau Direktur RSUD Gresik

PEDOMAN DIAGNOSIS & TERAPI


Stroke Iskemik Akut
Revisi : 0
Disusun

Diperiksa

Hal : 2/3
Disetujui

31 Januari 2008
RSUD
KAB. GRESIK

Ka.

MR

Direktur

5. Darah lengkap.
Diperlukan untuk menentukan keadaan hematologik yang dapat mempengaruhi stroke
iskemik, misalnya : anemia, polisitemia, dan keganasan.
6. Faal hemostasis .
Pemeriksaan jumlah trombosit, waktu protrombin (PT), dan tromboplastin (aPTT)
diperlukan terutama untuk peggunaan obat antikoagulan dan trobolitik.
7. X foto thoraks.
Melihat adanya pembesaran jantung dan edema paru.
8. Pemeriksaan lain diperlukan sesuai indikasi : tes faal hati, saturasi oksigen analisis gas
darah, toksikologi, kadar alkohol darah, EEG dsb.
b. Penatalaksanaan.
Terapi umum meliputi :
1. Memelihara jalan nafas, fungsi kardiovaskular.
2. Mengatasi febris bila ada febris dengan obat antipiretika, kompres dingin, mengatasi
sumber penyebabnya.
3. Memantau dan mengelola tekanan darah dengan berpedoman pada konsensus. Obat
antihipertensi diberikan bila tekanan sistolik > 220 mmHg atau diastolik >20 mmHg
Pemberian anti hipertensi dengan tekanan darah < 220/120 mmHg bila ada rencana
pemberian rtPA, stroke akut disertai ensefalopati hipertensi, diseksi aorta, gagal
ginjal, edema paru, gagal jantungkiri, infark miokard.
4. Memantau dan mengelola kadar gula darah
Keadaan hipoglikemi maupun hiperglikemi dapat memperluas kerusakan sel otak.
Kadar gula di atas 200mg% harus segera diturunkan dengan suntikan insulin. Setiap
tindakan yang menyebabkan hiperglikemia, seperti pemberian infus dekstrose,
pemberian obat kortikosteroid harus dihindarkan.
Pengobatan penyulit neurologik
1. Edema otak
Pada stroke iskemik akut, edema otak sering terjadi 3 5 hari setelah serangan, yang
dapat
mengakibatkan herniasi dan kompresi batang otak. Berikut adalah penatalaksanaan edema otak
dengan peningkatan TIK :
a. Melakukan elevasi tempat tidur dengan kepala lebih tinggi hingga 20 30 derajat.
b. Hiperventilasi ( ventilator ) dengan mempertahankan PCO2 30 35 mmHg yang dapat
menyebabkan vasokonstriksi serebral sehingga menurunkan TIK sampai 25 30 %,
dilakukan hanya sementara saja.
c. Osmoterapi dengan menggunakan larutan manitol 20 %, diberikan dengan dosis awal 1
1,5 g/kgBB selama 20 memnit, dilanjutkan dengan dosis 0,25 0,5 g/kgBB setiap 4 6 jam.
d. Tindakan bedah. (konsultasi bedah saraf )

Dilarang mengubah dan atau menggandakan dokumen ini tanpa persetujuan Management Representative atau Direktur RSUD Gresik

PEDOMAN DIAGNOSIS & TERAPI


Stroke Iskemik Akut
Revisi : 0
Disusun

Diperiksa

Hal : 2/3
Disetujui

31 Januari 2008
RSUD
KAB. GRESIK

Ka.

MR

Direktur

2. Kejang
Serangan kejang pada stroke iskemik akut seringkali parsial, dengan atau tanpa diikuti kejang
umum. Kejang dapat diberikan obat obat epilepsi Carbamazepine sebagai pilihan utama. Bila
disertai serangan status kejang dapat diberikan injeksi phenitoin
3. Transformasi perdarahan.
Sekitar 5 % kasus stroke iskemik akut akan mengalami transformasi terjadi perdarahan
simtomatik. Keadaan ini terjadi terutama pada pemberian obat- obat trombolitik dan
antikoagulan.
Terapi spesifik
1. Acetosal dosis rendah ( 100 300 mg )
2. Pemberian obat obat neuroprotektan, misalnya pirasetam, citicoline
yang diduga dapat melindungi neuron dari kematian sel akibat iskemia.
Tempat perawatan.
Ruang perawatan intensif.
Diberikan pada penderita stroke iskemik akut dengan :
1. Gangguan jantung atau paru yang berat.
2. Infark otak luas ( 50% vaskularisasi a. serebri media ), yang ditandai hemiplegia, devisai
mata dan penurunan kesdaran.
3. Infark batang otak yang luas, ditandai pola pernafasan abnormal, penurunan kesadaran,
obstruksi jalan nafas akibat kelumpuhan otot otot faring dan lidah.
4. Keadaan keadaan non neurologik lain yang menyebabkan keadaan umum penderita
( sepsis ).
Rehabilitasi medik (konsultasi rehab medik)
Dilakukan rehabilitasi dini untuk menurunkan angka kecacatan dan mencegah terjadinya
penyulit akibat imobilisasi atau tirah baring yang lama, misalnya pneumonia, trombosis vena
dalam, dekubitus dan kontraktur.
Prevensi sekunder.
Dilakukan untuk mencegah serangan stroke ulang, upaya prevensi sekunder dilakukan
sedini mungkin sebelum penderita pulang, Upaya ini ditujukan pada mekanisme patologik atau
faktor resiko yang mendasari terjadinya stroke iskemik. Pemberian obat anti platelet ( acetosal,
clopidogrel, cilostasol) dapat diberikan serta pemberian penyuluhan tentang stroke terhadap
penderita dan keluarga.

Dilarang mengubah dan atau menggandakan dokumen ini tanpa persetujuan Management Representative atau Direktur RSUD Gresik

Anda mungkin juga menyukai