Rotters Social Learning Theory
Rotters Social Learning Theory
JULIAN ROTTER
PENDAHULUAN
Subyek penelitian Rotter : Manusia normal (anak dan
mahasiswa
Reinforcement eksternal memainkan peran penting,
tetapi keefektifan reinforcement tergantung pada
faktor internal yaitu faktor kognitif
Reinforcement yang sama tidak akan mempunyai
nilai yang sama untuk orang lain.
Pendekatan histori dalam kepribadian: untuk
memahami perilaku sesorang perlu mempelajari
masa lalunya
Pendekatan kepribadian menurut Rotter
mengintegrasikan dua bagian dan kecenderungan
yang penting dalam penelitian kepribadian: teori
reinforcement dan teori kognitif
2. Expectancy
Kepercayaan individu bahwa jika ia berperilaku
tertentu dalam situasi tertentu, maka diprediksikan
reinforcement akan muncul
Tingkat harapan ditentukan oleh:
Sejarah reinforcement kita Apakah
reinforcement terjadi sekali atau beberapa kali?
Terjadi kemarin atau beberapa tahun lalu? Apakah
seseorang direinforced setiap waktu atau hanya
perilaku tertentu saja?
Generalisasi tingkat generalisasi. Kita hanya
dapat mendasarkan harapan kita pada hasil
berdasar kejadian masa lalu dalam situasi yang
sama
3. Reinforcement Value
Seberapa besar arti/nilai suatu reinforcement
dibanding reinforcement yang lain bagi individu
Dasarnya adalah pengalaman masa lalu
Setiap orang berbeda dalam memandang
reinforcement.
Adanya hubungan antara harapan dan
reinforcement value. Hubungan antara keduanya
independent (tidak melulu saling berhubungan)
tetapi dapat menunjukkan hubungan yang empiris
karena individu menghubungkannya dengan
pengalaman masa lalu
Freedom of movement
Seberapa besar harapan (expectancy) yang
dimiliki seseorang bahwa dia akan memperoleh
reinforcement tertentu sebagai hasil dari suatu
perilaku
HIGH EXPECTANCY
FREEDOM OF MOVEMENT
Harapan akan sukses tinggi
LOW EXPECTANCY
underachiever
Too high
MOTIVASI PERILAKU
Semua perilaku diarahkan untuk mencapai
satu tujuan (memaksimalkan
reinforcement positif)
Penentu perilaku:
Internal: needs
Eksternal: goals/reinforcement
Perilaku
MOTIVASI PERILAKU
Need dipelajari
Bayi dan anak-anak mempelajari kebutuhan
diasosiasikan dengan pengalaman akan
reinforcement dari refleks dan perilaku lain
yang tidak dipelajari, termasuk kebutuhan
fisiologis. Kebutuhan fisiologis dasar
diasosiasikan dengan kepuasan akan
terpenuhinya kebutuhan dasar seperti lapar,
haus, dsb.
Motivasi : need potential. Perilaku, kebutuhan,
dan tujuan saling berhubungan dan
keberadaannya secara fungsional sebagai
suatu sistem yang berhubungan. Perilaku
yang berbeda dapat mengarah pada tujuan
yang sama need potential.
KATEGORI NEEDS
1. Recognition status: kebutuhan untuk
dianggap kompeten (dalam aktivitas
kerja, sosial, bermain), dianggap
terampil
2. Protection-Dependency: kebutuhan
untuk memiliki orang lain agar terhindar
dari hukuman atau frustrasi
3. Dominance: kebutuhan untuk mengatur
tindakan orang lain
KATEGORI NEEDS
4. Independency: kebutuhan untuk
menentukan keputusan sendiri,
percaya pada diri sendiri
5. Love & Affection: kebutuhan untuk
diterima dan disukai orang lain
6. Physical comfort: kebutuhan yang
dihubungkan dengan upaya mendapat
rasa aman
Locus of Control
Rotter menyatakan bahwa perasaan
atau kepercayaan individu tentang
dorongan yang mengatur perilaku
mereka sama pentingnya dengan
hal-hal yang sungguh-sungguh
terjadi pada diri mereka
Locus of control merupakan salah
satu bentuk generalized expectancy.
Merupakan bagian kepribadian yang
relatif stabil.
Interpersonal Trust
Interpersonal trust merupakan bentuk
generalisasi harapan yang lain selain
locus of control
Interpersonal trust tinggi tidak akan
berbohong, curang, atau mencuri
Rotter mengembangkan
Internal/External (I/E) Scale yang
terdiri dari pasangan-pasangan
pernyataan.
Subjek diminta untuk memilih salah
satu pernyataan yang paling benar
menurut mereka
Tidak boleh memilih dua-duanya atau
tidak memilih sama sekali
Pertanyaan 2
HASIL RISET
Berjudi
Internals memilih untuk bertaruh pada hal-hal
yang pasti dan cenderung untuk memilih
permainan yang tidak terlalu beresiko
Externals cenderung untuk memperbesar
taruhan pada permainan yang lebih beresiko
Aktivitas Politik
Mereka yang ikut serta dalam memperjuangkan
hak-hak warga sipil (demo BBM, LKBH, WWF,
Green Peace dll) biasanya lebih berorientasi
internal
HASIL RISET
Persuasi/ bujukan
Internals secara signifikan lebih berhasil dalam
mengatasi mood orang lain daripada externals
Internals lebih tahan terhadap manipulasi dari
orang
Merokok
Para perokok cenderung lebih external dibanding
bukan perokok
Mereka yang berhenti setelah peringatan bahaya
merokok ditempelkan di bungkus rokok adalah
orang-orang yang lebih berorientasi internal
HASIL RISET
Motivasi berprestasi
Internals belajar lebih banyak di SMU
Internals memiliki rencana untuk masuk PT
Konformitas
Internals kurang konform terhadap mayoritas
dibanding externals
Internals lebih mempercayai penilaian diri
mereka sendiri yang bertentangan dengan
mayoritas dibandingkan externals