Metode Interaksional
Metode Interaksional
PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Metode Interaksional Pembelajaran Aqidah
Akhlak dan Fiqih
Metode pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang digunakan
untuk menglimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk
kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran.1
Pada dasarnya guru adalah seorang pendidik. Pendidik adalah orang
dewasa dengan segala kemampuan yang dimilikinya untuk dapat mengubah
psikis dan pola pikir anak didiknya dari tidak tahu menjadi tahu serta
mendewasakan anak didiknya. Salah satu hal yang harus dilakukan oleh guru
adalah dengan mengajar di kelas. Salah satu yang paling penting adalah
performance guru di kelas. Bagaimana seorang guru dapat menguasai keadaan
kelas sehingga tercipta suasana belajar yang menyenangkan. Dengan demikian
guru harus menerapkan metode pembelajaranyang sesuai dengan karakteristik
peserta didiknya.
Metode
interaksional
dikembangkan
oleh
Wilbur
ini
menunjukkan
bahwa
komunikasi
selalu
berlangsung.2
Metode
interaksional
berlawanan
dengan
interaksi
biasa
yang
ditandai
dengan
orang-orang
yang
mengembangkan
potensi
manusiawinya
melalui
interaksi
sosial,
tepatnya
melalui
metode
interaksional
memandang
hubungan
segera
akan
diambil
tindakannya.
Setiap
tersebut
berinteraksi
dengan
kedua
komunikator
menanyakan
nama,
pasti
alamat,
akan
nomor
B. Macam-macam
Metode
Interaksional
Pembelajaran
dimaksud
metode
ceramah
adalah
cara
menurut
dengan
penyampaian
M.
metode
pesan
Basyiruddin
ceramah
pengajaran
yang
Usman
yang
adalah
teknik
sudah
lazim
bilamana
diperlukan.3
Pengertian
senada
juga
dalamKamus
yang
dimaksud
Besar
Bahasa
dengan
Indonesia
metode
ceramah
beberapa
pengertian
diatas
dapat
penulis
yang
fakta
atau
informasi;
b) Jumlah siswanya terlalu banyak;
c) Guru adalah seorang pembicara yang baik, berwibawa
dan dapat merangsang siswa.
b. Kelebihan Metode Ceramah
1) Suasana kelas berjalan dengan tenang karena murid
melakukan aktivitas yang sama, sehingga guru dapat
mengawasi murid sekaligus secara komfrehensif.
2) Tidak membutuhkan tenaga yang banyak dan waktu
yang lama, dengan waktu yang singkat murid dapat
menerima pelajaran sekaligus secara bersamaan.
3) Pelajaran bisa dilaksanakan dengan cepat, karena dalam
waktu yang sedikit dapat diuraikan bahan yang banyak.
4) Melatih
para
pelajar
untuk
menggunakan
pokok-pokok
permasalahannya
saja,
kecakapan
dan
kesempatan
mengeluarkan pendapat.
7) Guru lebih aktif sedangkan murid bersikap pasif.
8) Bila guru menyampaikan bahan sebanyak-banyaknya
dalam
waktu
yang
terbatas,
menimbulkan
kesan
pemompaan
atau
pemaksaan
penerimaan siswa.
9) Cenderung
membosankan
dan
terhadap
kempuan
perhatian
siswa
berkurang, kerena guru kurang memperhatikan faktorfaktor psikologis siswa, sehingga bahan yang dijelaskan
menjadi kabur.
Untuk
mengatasi
kelemahan-kelemahan
tersebut
sewaktu
ceramah berlangsung.
2. Metode Diskusi
a. Pengertian Metode Diskusi
Di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia dijelaskan
bahwa yang dimaksud dengan metode diskusi adalah .Cara
belajar atau mengajar yang melakukan tukar pikiran antara
murid dengan guru, murid dengan murid sebagai peserta
diskusi. Namun tidak semua kegiatan bertukar pikiran
dapat dikatakan berdiskusi. Menurut Maidar G. Arsjad dan
Mukti U.S. diskusi pada dasarnyaadalah.Suatu bentuk tukar
pikiran yang teratur dan terarah, baik dalam kelompok
kecil atau besar, dengan tujuan untuk mendapatkan suatu
pengertian,
kesepakatan,
dan
keputusan
bersama
beberapa
pengertian
diatas
dapat
penulis
murid
berpikir
atau
mengeluarkan
dan
tata
tertib
mematuhi
layaknya
peraturan-
dalam
suatu
musyawarah.
5) Membantu murid untuk mengambil keputusan yang
lebih baik.
6) Tidak terjebak kedalam pikiran individu yang kadangkadang salah, penuh prasangka dan sempit. Dengan
diskusi seseorang dapat mempertimbangkan alasanalasan/pikiran-pikiran orang lain.7
c. Kelemahan Metode Diskusi
Menurut Roetiyah N.K., di dalam bukunya Strategi
Belajar
Mengajardisebutkan
bahwa
kekuarangan
kepada
peserta
didik
untuk
dikerjakan
secara
kegiatan
Tanya
Jawab
adalah
metode
penyajian
dalam
mengemukakan
pendapat.
5) Pembuka jalan bagi proses belajar lainnya.
c. Kekurangan Metode Tanya Jawab :
1) Pada kelas besar, pertanyaan yang diajukan tidak dapat
disebarkan kepada seluruh siswa, sehingga siswa tidak
memiliki kesempatan yang sama untuk menjawab
maupun bertanya.
2) Siswa yang tidak aktif kurang memperhatikan bahkan
tidak terlibat secara mental.
3) Menimbulkan rasa gugup pada
memiliki
keberanian
menjawab
siswa
dan
yang
tidak
bertanya
(kemampuan lisan).
4) Dapat membuang waktu bila siswa tidak responsive
terhadap pertanyaan.
BAB III
PENUTUP
Dari hasil beberapa refresi dan penelitian yang dilakukan,
mengenai perbandingan metodologi ceramah dan diskusi dalam
memahami pelajaran aqidah akhlak dan fiqih maka dapat
disimpulkan sebagi berikut:
1. Metode yang sering digunakan dalam pengajaran aqidah
akhlak dan fiqih umumnya adalah metode ceramah dan
metode diskusi. Meskipun penggunaan metode ceramah dan
metode diskusi tidak secara tuntas dapat mencapai tujuan
yang diharapkan, namun kedua metode tersebut cukup efektif
untuk
meningkatkan
prestasi
siswa,
adapun
dalam
khususnya
tidak
terlalu
pengembangan metode
pembelajaran
Akidah
dalam
sering
ini
dapat
Akhlak
seperti
pelajaran
mengenai
Kalimat
Tauhid,
Bagaiman
DAFTAR PUSTAKA
Bahri, Syaiful, dkk. 2010. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta :
Rineka Cipta.
Daradjat, Zakiyah. 1995. Metodi Khusus Pengajaran Agama
Islam. Jakarta: Bumi Aksara.
Sholahuddin, Mahfuz, dkk. 1986.
Islam. Surabaya: PT. Bina Ilmu.
Metodologi
Pendidikan