Anda di halaman 1dari 3

Pengertian penelitian

Penelitian diterjemahkan dari kata Research (Inggris) yaitu re (kembali) dan


search (mencari) atau mencari kembali yang kemudian para ahli
menerjemahkannya sebagai riset. Hillway (1956) mengatakan bahwa penelitian
tidak lain dari sesuatu metode studi yang dilakukan seseorang melalui penyelidikan
yang hati-hati dan sempurna terhadap suatu masalah, sehingga diperoleh
pemecahan yang tepat terhadap masalah tersebut. Sementara itu Whitney (1960)
mengemukakan pengertian penelitian adalah pencarian atas sesuatu (inquiry)
secara sistematis dengan penekanan bahwa pencarian ini dilakukan terhadap
masalah-masalah yang dapat dipecahkan. Dengan demikian selain merupakan
suatu proses dan metode, penelitian diharapkan mampu mencari pemecahan
masalah yang diteliti (problem solving). Pada hakekatnya penelitian merupakan
suatu usaha untuk menjembatani dunia konsepsual (conceptual world) dengan
dunia empiris (empirical world; Balian, Edward S, 1983).
Dari berbagai ahli yang mencoba membuat definisi penelitian yang tepat, pada
dasarnya penelitian adalah suatu proses penyelidikan atau pencarian sesuatu (fakta
dan prinsip-prinsip) yang dilakukan secara sistematis, hati-hati, kritis (critical
thinking) dan harus dilakukan dengan sungguh-sungguh dengan harapan dapat
ditemukan pemecahan masalah yang tepat terhadap permasalahan yang sedang
diteliti. Dari pengertian tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa penelitian
merupakan suatu metode untuk menemukan kebenaran dari suatu permasalahan
yang timbul, sehingga penelitian merupakan metode berpikir secara kritis dan
sistematis.

Pengertian Ilmu
merupakan kumpulan proses kegiatan terhadap suatu kondisi dengan
menggunakan berbagai cara, alat, prosedur dan metode ilmiah lainnya guna
menghasilkan pengetahuan ilmiah yang analisis, objektif, empiris, sistematis dan
verifikatif.
Unsur Ilmu:
1. Substansi lebih dikenal sebagai objek material dan formal (Subjek matter).
2. Informasi yakni tuturan dan pemahaman dan penjelasan yang bersifat abstrak tentang
unsur substansi itu baik yang dapat aman dan diukur maupun sebaliknya.
3. Metodelogi adalah cara kerja yang mengotak-atik unsur substansi dan unsur informasi
dengan menggunakan cara berfikir dan kerja tertentu yang secara umum dikenal dengan
metode ilmiah kemudian metode penelitian.

Dalam

penyelenggaraan

penelitian,

ilmu

dipandang

sebagai

proses.

Ilmu

dikembangkan melalui cara kerja ilmiah sesuai dengan pendekatan dan model penelitian
yang digunakan. Hasil penelitian dialihkan dalam penyelenggaraan pendidikan, terutama
dalam kegiatan pembelajaran. Dosen akan mengalihkan bahan pengajaran berdasarkan
hasil penelitian. Sementara itu, mahasiswa akan memperoleh unsur-unsur ilmu yang
segar dan mutakhir. Hasil penelitian tersebut diuji kembali dalam penyelenggaraan
penelitian berikutnya secara terus menerus dan berkesinambungan.
Di samping itu, penelitian dapat dijadikan sebagai cara kerja untuk memecahkan
masalah kemasyarakatan secara ilmiah. Cara pemecahan masalah yang demikian tentu
saja sangat tergantung kepada karakteristik dan daya ampuh masing-masing disiplin atau
bidang ilmu. Oleh karena itu, penelitian dilakukan dengan menggunakan pendekatan
interdisipliner atau pendekatan multidisipliner. Dengan cara demikian, substansi disiplin
atau bidang ilmu akan berkembang, karena pada dasarnya ilmu merupakan deskripsi,
eksplanasi, dan prediksi tentang kehidupan dalam arti yang luas, mencakup gejala
alamiah, gejala sosial, dan gejala budaya, sebagai buku besar yang penuh dengan
pertanda dan misteri.
Ilmu berkembang melalui penelitian dan penelitian berkembang melalui suatu metode
penelitian yang secara teknis adalah metode penelitian. Perkembangan adalah perubahan
kearah yang lebih lengkap

Relevansi penelitian dengan ilmu pengetahuan, berkembang dari upaya manusia


menc`ri jawaban atas berbagai pertanyaan seperti ini apa?; itu apa?; mengapa
begini?; mengapa begitu? dan selanjutnya berkembang menjadi pertanyaan
bagaimana hal itu terjadi? serta bagaimana memecahkannya?. Dengan
dorongan ingin tahu tersebut manusia selalu ingin mendapatkan pengetahuan
mengenai permasalahan yang tidak diketahuinya sehingga pada akhirnya muncul
pengetahuan-pengetahuan baru yang dikenal sebagai ilmu pengetahuan
(knowledgement) yang sistematis dan terorganisir. Dengan menggunakan akal dan
pikiran yang reflektif, manusia merasa mampu memecahkan masalah yang
dihadapi.

Pendekatan yang digunakan dapat bersifat ilmiah dan non-ilmiah. Pendekatan


ilmiah dapat berupa penelitian-penelitian sedangkan pendekatan non-ilmiah dapat
berupa akal sehat, prasangka, intuisi, penemuan kebetulan atau coba-coba (trial
and error) dan mendapat otoritas ilmiah atau pikiran kritis. Berdasakan pengertian

di atas, terdapat hubungan yang erat antara ilmu pengetahuan dan penelitian. Para
ahli menyebutkan bahwa tidak mungkin memisahkan ilmu dengan penelitian dan
diibaratkan sebagai dua sisi mata uang yang sama. Almack (1930) mengatakan
bahwa penelitian dan ilmu merupakan hasil dan proses. Penelitian merupakan
proses sedangkan hasilnya adalah ilmu. Whitney (1960) menegaskan bahwa ilmu
dan penelitian merupakan proses yang berlangsung secara bersama-sama. Artinya
ilmu dan penelitian adalah proses yang sama sedangkan hasil dari proses tersebut
adalah kebenaran (truth). Kebenaran yang dimaksudkan adalah pengetahuan yang
benar yang kebenarannya terbuka untuk diuji oleh siapa saja yang berkeinginan
untuk mengujinya.
Dengan relevansi atau hubungan tersebut dapat disebutkan berbagai aspek
yang menjadi peranan dari ilmu dan penelitian sehingga dapat disebutkan sesuatu
yang dilakukan itu merupakan karya keilmuan, seperti:
a. Mencandra/ Deskripsi. Fungsi ini berusaha untuk menggambarkan atau
menjelaskan hal-hal yang menjadi pokok permasalahan.
b. Menerangkan/ Eksplanasi. Fungsi ini berusaha untuk menerangkan kondisikondisi yang mendasari munculnya permasalahan atau terjadinya peristiwaperistiwa.
c. Penyusunan Teori. Fungsi ini berusaha untuk menyusun teori/ prinsip/ aturanaturan mengenai hubungan antara kondisi/ peristiwa yang satu dengan yang lain.
d. Peramalan/ Prediksi. Fungsi ini berusaha untuk mengadakan ramalan/ prediksi,
estimasi dan proyeksi terhadap permasalahan/ peristiwa dan dampak yang akan
terjadi.
e. Pengendalian/ Controling. Fungsi ini berusaha untuk melakukan tindakantindakan pengendalian terhadap permasalahan/ peristiwa/ gejala.
Dari semua penjelasan tersebut, jelaslah sudah bahwa terdapat keterkaitan
antara ilmu pengetahuan dengan penelitian. Melakukan penelitian memang
dibutuhkan ilmu pengetahuan dan tidak akan muncul pengetahuan baru bila tidak
ada sebuah penelitian. Dapat diketahui bahwa dari ilmu pengetahuan itu akan
muncul permasalahan-permasalahan baru yang harus dipecahkan melalui
penelitian, dengan ilmu pengetahuan pula penelitian dapat dikerjakan, dan hasil
pemecahan masalah dari penelitian tersebut juga dapat dijadikan sebagai sebuah
ilmu pengetahuan baru.

Anda mungkin juga menyukai