MAKANAN
Aspek pokok penyehatan makanan yg mempengaruhi keamanan
makanan :
1.
Kontaminasi
2.
Pembusukan
3.
Pemalsuan
4.
Keracunan
1. Kontaminasi :
Masuknya zat asing ke dalam makanan yang tidak dikehendaki atau
diinginkan
Kontaminasi makanan adalah terdapatnya bahan atau organisme
berbahaya dalam makanan secara tidak sengaja.
Sumber Kontaminan
Kontaminasi biologis:
Organisme yang hidup dan menimbulkan kontaminani makanan.
Organisme berukuran besar seperti tikus, serangga, sampai yang
amat kecil seperti mikroorganisme.
Penyebab kerusakan makanan atau keracunan makanan.
Clostridium botulinum
Meracuni dengan cara mengeluarkan racun
Penderita yang terserang toksin ini umumnya mengalami kesulitan
bernapas, bisa sebabkan kematian
Terdapat pada makanan kaleng yang sudah rusak, misalnya kaleng
kembung, berkarat, bocor, segel rusak, isinya menggelembung,
berbau, atau berwarna tak normal.
Salmonella sp.
Menginfeksi saluran pencernaan di antaranya penyebab salmonellosis.
Orang bisa menularkan penyakit ini bila menderita sakit atau sebagai
pembawa (karier)
Makanan yang sering tercemar salmonela antara lain daging atau hasil
olahannya, telur retak, dan makanan yang disimpan pada suhu 10-60
derajat C (danger zone).
Kontaminan fisik:
Kontaminan fisik dapat berupa benda-benda asing yang terdapat
dalam makanan, yang bukan menjadi bagian dari makanan tersebut.
Menurunkan nilai estetis makanan juga dapat menimbulkan luka
serius bila tertelan, seperti kerikil, pecahan logam dan lainnya.
Kontaminasi kimiawi
adalah berbagai macam bahan atau unsur kimia yang
menimbulkan pencemaran pada bahan makanan.
Melalui beberapa cara seperti terlarutnya lapisan alat
pengolah karena digunakan untuk mengolah makanan
yang dapat melarutkan zat kimia dalam pelapis
Logam yang terakumulasi di dalam produk perairan
misalnya kerang atau tanaman yang habitat asalnya
tercemar
bahan pembersih atau sanitasi kimia yang tidak bersih
pembilasannya
Penyimpanan yang berdekatan.
Terjadinya pencemaran :
Pencemaran langsung (direct contamination)
Pencemaran silang (cross contamination)
Pencemaran ulang (recontamination)
Beberapa Kasus
Diantara kasus-kasus berikut, manakah yg tergolong kontaminasi
langsung, kontaminasi silang & kontaminasi ulang ?
Beberapa Kasus
1.
2.
3.
4.
Sebagai Agent :
Pada kasus ini dapat kita ambil contoh tumbuhan maupun binatang
yang secara alamiah telah mengandung zat beracun.
Agen penyakit infeksi banyak berasal dari binatang dan menularkan
kepada manusia lewat makanan, tetapi penularannya masih bisa
dengan cara yang lain
Sebagai Vehicle:
Sebagai pembawa penyebab penyakit, seperti bahan kimia atau parasit
yang ikut termakan bersama makanan dan juga mikroorganisme yang
patogen serta bahan radioaktif.
Makanan tersebut semula tidak mengandung zat-zat yang membahayakan
tubuh, tetapi karena satu dan lain hal akhirnya mengandung zat yang
membahayakan kesehatan
Sebagai Media:
Kontaminan yang jumlahnya kecil jika dibiarkan berada
dalam makanan dengan suhu dan waktu yang cukup, maka
akan tumbuh dan berkembang sehingga menjadi banyak
dan dapat menyebabkan wabah yang serius.
Penjamah makanan yang menderita sakit atau karier
menularkan penyakit yang dideritanya melalui saluran
pernapasan, sewaktu batuk atau bersin dan melalui saluran
pencernaan, biasanya kuman penyakit mencemari makanan
karena terjadi kontak atau bersentuhan dengan tangan yang
mengandung kuman penyakit.
2. Pembusukan
Proses berubahan komposisi makanan
baik sebagian atau seluruhnya dari
keadaan normal menjadi tidak normal dan
tidak dikehendaki sebagai akibat dari
maturasi, fermentasi ataupun kontaminasi
3. Pemalsuan :
Upaya perubahan tampilan/sifat mutu
dengan cara menambah atau mengganti bahan
makanan yang disengaja dengan tujuan
meningkatkan tampilan makanan untuk
memperoleh keuntungan shg merugikan
konsumen
Contoh pemalsuan:
- Pemakaian zat warna rhodamin B, sunset yellow, wantex,
dll
- Pemakaian zat pemanis (sacharin, siklamat)
- Bahan pengawet/pengental (asam bensoat, sitric acid,
soda kue, dll)
- Bahan pengganti (tomat dg pepaya pada saus tomat)
- Merk/label (tidak sesuai dengan kandungan sebenarnya)
4. Keracunan:
Bagaimanan Mencegahnya?
Keracunan oleh bakteri pembentuk spora terutama
dapat diatasi dengan pendinginan cepat, dimana
makanan yang usai dimasak sesegera mungkin
dibawa ke suhu di bawah 4 C jika tidak langsung
dikonsumsi.
Untuk jumlah makanan yang besar maka sebaiknya
diusahakan dapat mencapai suhu 31.5 C dalam
waktu 2 jam dan mencapai 4 C dalam 4 jam
berikutnya.