RESUME BUKU MASAIL FIQHIYAH-Bambang Priyanto
RESUME BUKU MASAIL FIQHIYAH-Bambang Priyanto
Dosen Pembimbing
Hj. Siti Munawati, S.Pd.i, M.Pd.i
Disusun Oleh;
Bambang Priyanto
NIRM: 4671010114054
SEMESTER 5
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAM ISLAM
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM ASY SYUKRIYYAH
TANGERANG
2015
Kata Pengantar
Segala puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah Swt, Tuhan semesta
alam. Shalawat dan salam semoga selalu tercurah kepada junjungan kita, Nabi
Muhammad SAW, Rasul yang diutus untuk membawa risalah, sebagai penerang jalan
di dunia dan keselamatan di akhirat. Tidak lupa kepada para sahabatnya, tabiin, serta
tabi al-tabiin, dan para ulama pewaris para nabi yang berjasa menyebarkan ajaran
agama islam, sehingga kita bisa mempelajari serta mengamalkan ajaran Allah dan
Rasul-Nya dalam bermuamalah di dunia, sebagai bekal untuk kehidupan di akhirat.
Buku Masail Fiqhiyah: Kajian Hukum Islam, membahas tentang fiqih
kontemporer seperti: Tinjauan Hukum Islam terhadap olah raga tinju, Asuransi, KKN,
Aborsi, dan lain-lain.
Akhirul kalam, penulis ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada para
pihak yang telah membantu membuat resume buku ini, dan juga kepada dosen mata
kuliah Masail Fiqhiyah, Ibu Hj. Siti Munawati, S.Pdi, M.Pdi, yang telah
membimbing selama pembuatan resume ini. Penulis sangat menyadari bahwa resume
ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, saran dan kritik para pakar dalam
bidang fiqih muamalah sangat penulis harapkan guna perbaikan dimasa yang akan
datang.
MASAIL FIQHIYAH
KAJIAN HUKUM ISLAM KONTEMPORER
1|
1. Judul Buku
2. Tahun Terbit
; Januari 2005
3. Penulis
4. Desain Sampul
: Studio Klop
5. Penerbit
: Percetakan Angkasa
6. Alamat Penerbit
7. Jumlah Halaman
8. Cetakan
: Ke-1
Buku ini terbit dengan tebal buku 250 halaman dan terdiri dari 23 bab yang
masing- masing bab khusus membahas permasalahan menurut tinjauan hukum Islam.
Bab-bab yang terdapat dalam buku Masail Fiqhiyah : Kajian Hukum Islam
Kontemporer ini yaitu:
BAB 1
BAB 2
BAB 3
BAB 4
BAB 5
BAB 6
BAB 7
BAB 8
BAB 9
2|
BAB I
Tinjauan Hukum Islam terhadap Olahraga Tinju
3|
A. Pendahuluan
Tinju sebagai cabang olahraga jenis contact sport, yaitu suatu
olahraga yang melakukan kontak langsung yang banyak diarahkan
ke kepala, muka dan perut yang membuat olahraga tinju menjadi
olahraga
keras
dan
sangat
membahayakan,
karena
dapat
yang
mengatakan
bahwa
olahraga
tinju
tidak
berperikamanusiaan.
B. Pengertian dan Macam-macam Olahraga Tinju
Kelas di dalam olahraga tinju ditentukan dari berat badan
petinju, akan tetapi semua kelas tersebut digolongkan menjadi 2
jenis, yaitu: tinju amatir dan tinju profesional.
1. Tinju Amatir
Tinju amatir lebih menekankan pengembangan hobi dan
olahraga tanpa motivasi uang atau bayaran. Tinju amatir
mempunyai aturan yang ketat, yaitu:
a. Memakai pelindung kepala (head guard)
4|
b.
c.
d.
Aturan
perwasitan
yang
ketat,
diantaranya:
wasit
2. Tinju Profesional
Olahraga tinju profesional adalah olahraga tinu yang dibayar,
dengan peraturan yang tidak begitu ketat, seperti berikut:
a.
b.
c.
d.
e.
Itu
adalah
tanda
awal
terjadinya
gegar
otak
Sulistijono,
apabila
keadaan
tidak
sadar
diri
perlahan-lahan,
lambatnya
aktivitas
otot,
stop,
namun
petinju
terus
melakukan
pukulan
yang
Wajah
merupakan
wilayah
yang
menurut
hadits
yang
7|
BAB 2
Asuransi, Hukum dan Permasalahannya
A. Pendahuluan
Salah satu persoalan hukum yang tidak ada nashnya secara
tersurat adalah asuransi. Oleh karena itu, masalah asuransi dapat
digolongkan sebagai masalah ijtihadiyah. Pembahasan tentang
masalah asuransi ini akan dibatasi pada pembahasan tentang
pengertian, tinjauan hukum Islam dan masalah penyelesaian yang
berkaitan dengan jamaah haji Indonesia yang meninggal dalam
pelaksanaan ibadah haji.
B. Asuransi
1. Pengertian Asuransi
a. Pengertian Menurut Bahasa
b.
8|
b.
c.
d.
e.
f.
dari
usaha
asuransi
lebih
besar
dari
madharatnya
d. Asuransi adalah akad yang madharatnya dinafikan atas
dasar lost profit sharing (untung-rugi)
e. Asuransi termasuk kategori koperasi yang dibolehkan Islam
f. Bertujuan gotong-royong dan solidaritas antara orang-orang
yang
9|
diasuransikan
g. Tidak
mengandung
diketahui dengan
gharar
karena
sesuatunya
dapat
jelas
tidak
ditemukan
dalil
yang
mengharamkannya.
i. Darurat dan sudah menjadi kebiasaan
j. Akad asuransi itu mudharabah
k. Menganalogikan akad asuransi dengan hukum-hukum yang
telah diakui dalam Islam, seperti Wadiah (titipan), sistrem
pensiun, dan lain-lain.
Namun dalam forum internasional alasan dan dalil mereka
dianggap lemah.
Alasan
yang
dikemukakan
membolehkan
asuransi
oleh
golongan
ditolak
oleh
ulama
ulama
yang
yang
mewajibkan
sesuatu
yang
tidak
diwajibkan,
wenangan.
b. Sesuatu yang dipertanggungkan bersifat spekulatif
c. Asuransi tidak termasuk dalam konsep Al Wadiah karena
barang yang
ditanggung
tidak
berada
di
tangan
penanggung
d. Asuransi tidak termasuk dalam konsep akad mudharabah
(bagi hasil)
sebelumnya
memaparkan
pendapat-pendapat
para
ulama
11 |
BAB 3
Hukum Qurban (Udhiyyah) dengan Uang
A. Pendahuluan
Qurban sebagai suatu jenis peribadatan yang hukumnya
sunnah
muakkadah,
merupajan
bentuk
ritual
yang
memiliki
penyembelihan
binatang
ternak,
yang
biasa
disebut
tersebut
disebabkan
perbedaan
pemahaman
pelaksaaan
hal
tersebut
membantu
dan
pendayagunaan
qurban,
apakah
dapat
maka
hal
seperti
inipun
diperbolehkan,
karena
pada
nash
Al
Quran,
yang
menyebutkan
Pendayagunaan
yang mengurangi
nilai
ibadah
harus
dilaksanakan
sesuai
syarat
yang
upaya
untuk
memperlancar
dan
pekerjaan
kehutanan,
dan
pekerjaan
lainnya
yang
D. Hukum
Meninggalkan
Puasa
Bagi
Pekerja
Berat
(Pekerja Kasar)
Menurut
Sayid
Sabiq,
diantara
orang-orang
yang
mempunyai
pekerjaan
berat
yang
tidak
mendapatkan
Muhammad
Abdullah
berpendapat,
yang
dimaksud
berat
diwajibkan
yang
qadha,
sifatnya
sebagaimana
diharapkan kesembuhannya.
16 |
temporer.
Bagi
penderita
mereka
sakit
yang
BAB 5
Pandangan Islam terhadap Penyelenggaraan Asuransi Kesehatan dan
Pembiayaan bersama secara Gotong Royong untuk Masyarakat Miskin
A. Pegertian Asuransi
Para komentator hukum positif menggunakan istilah asuransi
dalam dua pengertian, yaitu:
1. Prinsip dan teori asuransi
2. Wasilah yang digunakan untuk menerapkan prinsip dan teori
asuransi
Wasilah ini berbeda-beda karena mengikuti lembaga
lembaga
yyang
menetapkan
asuransi
dan
persetujuan
yang
dalam
asuransi,
yaitu
Wasilah yang
kontrak-kontrak
yang
17 |
C. Jenis-Jenis Asuransi
1. Asuransi dengan Cicilan Tetap
Asuransi
dengan
cicilan
tetrap
ialah
asuransi
yang
bahwa
perusahaan
asuransi
berkewajiban
atau
sebuah
badan
usaha
umum
untuk
adalah
halal.
Inti
yang
diberikan
para
18 |
BAB 6
Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN)
Dalam Perspektif Islam
juga,
nepotism,
artinya
kecenderungan
untuk
19 |
B. Kriteria KKN
Diantara kriteria KKN adalah sebagai berikut:
1. Penyalahgunaan wewenang
2. Penyelewengan dana, seperti dalam bentuk pengeluaran
fiktif, manipulasi harga, penggelapan atau pencurian.
Penyebab atau sumber KKN biasanya dipicu oleh faktorfaktor seperti:
a. Proyek pembangunan fisik dan pengadaan barang
b. Bea cukai
c. Perpajakan
d. Pemberian izin usaha
e. Pemberian fasilitas kredit perbankan
C. Dampak Negatif KKN
Adapun dampak negatif KKN antara lain;.
1. Menghancurkan wibawa hukum
2. Menurunkan etos kerja
3. Menurunnya kualitas
4. Kesenjangan sosial dan ekonomi
D. Kedudukan KKN Dalam hukum Islam
KKN yangmerupakan praktek memakan harta secara
bathil
diharamkan
karena
merupakan
suatu
perbuatan
penyalah
gunaan
jabatan
dalam
memperkaya
suatu
dan
Hukuman
Tindak
Pidana
Pencurian
Menurut Islam
Telah sepakat para ulama bahwa mencuri itu hukumnya
haram, sehingga hukuman potong tangan terhadap pencuri wajib
dilakukan oleh hakim jika telah memenuhi syarat dinamakan
pencurian. Di dalam Surat AL Maidah ayat 38 disebutkan tentang
hukum potong tangan bagi pencuri.
Tujuan disyariatkannya hukum potong tangan tersebut adalah
22 |
untuk:
1. Memelihara harta milik
2. Menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat
3. Mencegah si pencuri agar tidak mengulangi perbuatannya
4. Mewujudkan keadilan yang setimpal
5. Memperbaiki dan mendidik pelaku pencurian
C. Pelaksanaan Hukuman Pencurian
Dalam
pelaksanaan
hukuman
pencuris
harus
barang
yang
dicuri,
dan
diambil
secara
sembunyi-
nishabnya,
yang
menurut
pendapat
ulama
dari
tempat
secara
sembunyi-sembunyi
penyimpanannya
Situasi dan kondisi juga merupakan hal yang diperhatikan,
seperti ketika zaman Umar, beliau menangguhkan
hukum
BAB 8
Dampak Negatif Minum Khamr/Minuman Keras (Miras) dan Hukumnya
Menurut Islam
A. Pengertian Khamr dan Kriterianya
Secara etimologi, khamr berasal dari kata khamara yang
artinya menutupi. Dinamakan Khamr karena menyelubungi akal lalu
menutupi dan menghalanginya
B. Dampak Negatif Minuman Khamr (Minuman Keras)
Terhadap Peminumnya
Khamr adalah pintu kesesatan dan kerusakan, induk
segala
e. Disebutkan
pula
bahwa
minum
khamr
itu
dapat
masa Abu Bakar, sesuai hadits riwayat dari bukhari dan Muslim.
Sedangkan Imam Malik, Abu Hanifah dan Ahmad berpendapat
80 kali dera, dengan melihat pelaksanaan di masa Umar, yang
ditingkatkan hukumannya, disamakan dengn perbuatan dusta.
Menurut pendapat Sayid Sabiq, perbuatan Rasulullah menjadi
hujjah yang tidak bisa ditinggalkan karena praktek di masa Umar,
dengan demikian tambahan dariUmarbisa dikatakan sebagai tazir
yang boleh dilaksanakan apabila hakim menghendakinya.
a. muslim
b.
berakal
c.
d.
sakit,
tetapi
syarat
sakit
itu
hanya
bersifat
berakal
c.
Baligh
d.
Keinginan sendiri
e.
h.
26 |
E. Kesimpulan
1. Barang Khamr adalah segala sesuatu yang memabukkan
dengan tidak melihat bahan yang dijadikannya..
2. Khamr mengandung alkohol yang bisa membahayakan
jasmani, masyarakat, dan bahkan negara.
3. Pengharaman Islam terhadap khamr sangat beralasan,
karena khamr tersebut tidak hanya merusak sel tubuh
peminumnya tetapi juga merusak mentalnya.
4. Hukuman peminum khamr adalah 40 kali dera cambuk,
namun
jika
hakim
menghendaki
80
kali
dera
demi
BAB 9
Jilbab dalam Persepsi Hukum Islam, Pancasila dan UUD 1945
A. Pandangan Hukum Islam Terhadap Jilbab
1. Pengertian Jilbab
Kata Jilbab berasal dari bahasa Arab yang berarti
penghalang,
penutup,
kerudung/selendang,.
lebaryang
dipakai
dan
Jilbab
wanita
pelindung,
sarung,
kemeja,
jiga
bermakna
kain
untuk
menutupi
kepala
yang
dan
b.
seluruh
28 |
b.
c.
5. Hikmah
Menutup
Aurat
dan
Memakai
Jilbab
(Busana
Muslimah)
Adapun hikmah menutup aurat adalah :
a.
b.
c.
d.
e.
29 |
a.
b.
c.
d.
Busana
agak
longgar/tidak
ketat
agar
tidak
Soeharto
terhadap
Pancasila
halaman
27
b. Para Pendidik
c. Peranan media massa
d. Para Perancang mode
e. Yang berwenang dalam bidang legislatif
f. Badan eksekutif
BAB 10
Pandangan Hukum Islam tentang Euthanasia
A. Pendahuluan
Para penderit penyakit berat ada yang tabah dan sabar dalam
menghadapinya serta tidak berputus asa dalam menghadapinya
disertai dengan usaha penyembuhannya. Tapi tidak sedikit pula
yang tidasabar dan tabah, bahkan ada yang berputus asa dengan
penyakitnya. Setelah ia mengetahui penyakit itu sukar atau tidak
dapat disembuhkan, apalagi biaya yang tak terjangkau, timbul
dalam
pikirannya
bahwa
usaha
apapun
akan
sia-sia
dan
hingga
dia
membunuh
dirinya
sendiri
maka
pelaksanaan
perintah
atau
kewajiban,
seperti
d.
hak
pemerintah
perampok/pengganggu
32 |
untuk
menghukum
ketertiban
bunuh
BAB 11
Hukum Berpacaran dalam Hukum Islam
menunjukkan
keinginan
untuk
bertunangan atau
menikah
dengan
yang
berakhlaq
baik
adalah
wanita
4) Haddaqah
jadi beban
suami
5) Barraqah
suka
berhias
34 |
c.
d.
e.
tanpa
suami
f. Diutamakan Gadis
g.
Karena Keturunannya
h.
c.
d.
BAB 12
Mengubah Ciptaan Allah dan Mempercantik Diri dalam Perspektif
Hukum Islam
orang
yang
melakukannya
maupun
yang
minta
fungsional,
baik
karena
bawaan
lahir
maupun
kecelakaan.
Termasuk yang dilarang adalah menyambung rambut bagi
perempuan, maka bagi laki-laki lebih diharamkan lagi. Menyemir
rambut kepala yang sudah beruban termasuk yang dilarang. Para
36 |
Muslim)
BAB 13
37 |
siapa
menghindari
perkawinan,
berarti
dia
telah
selama
suami
menjalankan
ketentuan-
c.
38 |
4) Saling mewarisi
5) Sahnya menasabkan anak kepada suami
2. Kewajiban Suami Istri Dalam Perkawinan
a.
Kewajiban suami
1) Memberikan nafkah kepada istri dan anak-anaknya.
2) Membimbing anak dan istrinya untuk menjalankan
ajaran agama
3) Bergaul dengan cara yang baik dengan istrinya, yaitu
menghormati dan memperlakukannya secara wajar,
memperhatikan
kebutuhan,
menahan
diri
dari
menjadi
problem
solver
permasalahan
di
keluarga.
b.
tangga
yanag
aman
dan
damai
adalah
BAB 14
Poligami dalam Perspektif Islam
A. Pendahuluan
Polemik yang muncul berkenaan dengan usaha perubahan
Undang-Undang Perkawinann (UUP), salah satu diantaranya adalah
masalah
poligami.
Bagaimanakah
pandangan
Islam
terhadap
poligami?
B. Pengertian Poligami
Poligami adalah mengawini beberapa lawan jenis dalam waktu
bersamaan. Berpoligami berarti menjalankan poligami. Poligami
sama dengan poligini, yaitu mengawini beberapa wanita dalam
waktu yaang sama.
Menurut Drs. Sidi Ghazalba, poligami ialah perkawinan antara
seorang laki-laki dengan lebih dari satu wanita. Lawannya poliandri,
ialah perkawinan seorang wanita dengan beberapa orang laki-laki.
C. Tantangan Orientalis Terhadap Poligami
Kaum Orientalis selalu mencari celah untuk mencari
40 |
Yahudi
memperbolehkan
poligami
yang
tidak
terbatas
4. Penduduk asli Australia, Amerika, Cina, Jerman, dan Sisilia
sudah melakukan poligami
5. Ahli pikir Inggris Herbert Spencer di dalam bukunya Ilmu
Masyarakat menjelaskan bahwa sebelum datang Islam,
wanita
itu
diperjualbelikan
ataupun
digadaikaan
dan
dipinjamkan.
Dengan ini jelas, bahwa poligami sudah menjadi kebudayaan
pada masa sebelum Islam datang.
D. Hukum Poligami dalam Islam
Menurut Mahmud Syaltut, mantan Syekh Al Azhar hukum
poligami adalah mubah. Poligami dibolehkan selama tidak ada
kekhawatiran
penganiayaan
terhadap
istri.
Jika
dikhawatirkan
pertama
beralasan
bahwa
Allah
SWT
dalam
keadaan
darurat,
Muhammad
Rasyud
Ridha,
menghalangi
suami
memiliki
penyakit
yang
berkembang, yaitu: -
1. Pendapat Pertama
membolehkan
Syafii)
3. Pendapat Ketiga
Dr. Yusuf Qardhawi mengharamkan pernikahan beda agama lakilaki musi=lim dengan ahli kitab, tapi membolehkannya dalam
keadaan tertentu dengan syarat yang sangat ketat:
1. Kitabiyah itu benar-benar berpeganng padaajaran samawi,
bukan atheis
2. Kitabiyah yang mushanah (menjaga diri dari zina)
3. Tidak dalam kaum yang bermusuhan dengan kaun muslimin
4. Dibalik pernikahan dengan kitabiyah itu tidak akan terjadi
fitnah, yaitu mafsadah atau kemudharatan
Selanjutnya
madharat
yang
Dr.
akan
Yusuf
Qardhawi
muncul
menyampaikan
dengan
perkawinan
banyak
dengan
43 |
c.
d.
e.
f. Masalah ekonomi
g.
h.
Cemburu berlebihan
Penyimpangan seksual
Kelainan kepribadian
44 |
a.
Saling pengertian
b.
c.
d.
Percaya mempercayai
e.
h.
kemampuan
menyelesaikan
perbedaan
BAB 17
45 |
pandangan
wanita
yang
belum
baligh
dan
yang
sudah
Iddah
dengan
Ilmu
Pengetahuan
dan
Teknologi Modern
Iddah tetap relevan dengan adanya pengetahuan dan
teknologi modern, karena ketetapan itu tidak terdapat padasatu
segi saja melainkan dilatarbelakangi oleh berbagai hal, yaitu:
1. Pembersihan rahim
2. Kesempatan untuk berduka cita
3. Kesempatan untuk berfikir
46 |
BAB 18
Kedudukan Anak Luar Nikah Menurut Hukum Islam
nasab
suami
ibunya
yang
melian,
tetapi
BAB 19
Pandangan Hukum Islam terhadap Aborsi dan Penggunaan Kontrasepsi
Darurat
A. Pendahuluan
Hubungan seksual berlainan jenis tak dapat dihindarkan, karena
ini
merupakan
tuntutan
biologis
untuk
mengembangkan
sebagian
orang
melakukan
aborsi.
Bagaimanakah
c.
d.
e.
Segumpal darah
h.
Segumpal daging
i. Tulang-belulang
j. Daging
k.
Makhluk lain
C. Pengertian Aborsi
1. Menurut Bahasa
Kata aborsi bersala dari kata bahasa inggris yaitu abortion
yang berarti gugur
2. Menurut istilah
Menurut sardikin Guna Putra, aborsi adalah pengakhiran
kehamilan atas hasil konspsi sebelum jsnin dapat hidup di
luar kandungan
D. Macam-Macam Aborsi
Aborsi itu ada dua macam, yaitu:
1. Aborsi spontan (spontaneous aborts)
2. Aborsi yang disengaja (abottus provocatus)
a. Dorongan ekonomi/pribadi
b.
Dorongan kecantikan
c.
Dorongan moral
d.
Dorongan lingkungan
BAB 20
Tinjauan Hukum Islam terhadap Penggantian Kelamin bagi Khuntsa
A. Pengertian Khuntsa
1. Menurut Bahasa (Etimologi)
Khuntsa adalah orang yang memiliki apa yang dimiliki lakilaki dan perempuan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia
disebutkan sebagai berikut:
a. Banci
adalah
manusianyang
bersifat
laki-laki
dan
perempuan
b.
B. Macam-Macam Khuntsa
Menurut fuqaha khuntsa terbagi dua macam;
1. Khuntsa Wafhid (Ghair Musykil)
Yaitu khuntsa yang jelas dapat dihukumkan sebagai laki-laki
atau perempuan
2. Khuntsa Musykil
Yaitu yang dalam bentuk tubuhnya ada keganjilan, tidak
dapat diketahui apakah dia laki-laki atau perempuan
C. Tinjauan Hukum Islam Terhadap Penggantian Kelamin
Bagi Khuntsa
Dalam menjawab pertanyaan apakah boleh melakukan
operasi penggantian kelamin, bergantung pada dua hal:
1. Apakah
operasi
itu
membentu
penyembuhan
dan
mempertegas identitasnya?
2. Atau
apakah
operasi
itu
justru
membantu
seseorang
matinya seseorang.
BAB 21
Aspek Jual Beli dan Hutang Piutang dalam Fiqih Muamalah
A. Pengertian Fikih Muamalah
Fikih Muamalah adalah fikih yang membahas masalah tukar
menukar barang atau sesuatu yang memberikan manfaat dengan
cara ditentukan seperti jual-0beli, sewa-menyewa, dan usaha
lainnya.
B. Jual Beli
52 |
yang
kepunyaan
dijual
yang
adalah
milik
diwakilinya,
si
penjual,
atau
yang
mengusahakan.
4) Barang yang dijual harus diketahui si penjual dan si
pembeli
5) Ijab dan qabul
3. Jual Beli Terlarang
1) Membeli barang semata mata agar orang lain tidak bisa
mendapatkannya, walaupun dengan harga tinggi
2) Membeli barang yang sudah dibeli orang lain
3) Membeli barang dibawah harga pasar karena penjual
tidak mengetahui haraga pasar
4) Membeli barang untuk ditahan, dan dijual kembali ketika
harga
mahal,
sedangkan
masyarakat
membutuhkan
barang tersebut
5) Menjual
suatu
barang
yang
tidak
berguna,
tetapi
rinci
3. Bai ajal, Jual beli kredit
4. Bai samsarah, jual beli melalui makelar
5. Bai makruh, jual beli karena paksaan
6. Bai Mudhtar, jual beli terpaksa
7. Bai Gharar, Jual beli yang tidak jelas
8. Bai Saham, Jual beli pesanan
9. Bai Taljiah, menjual pura-pura
C. Utang Piutang (Al Qardh)
Utang piutang ialah memberikan sesuatu kepada seseorang ,
denganperjanjian akan membayar yang sama dengan itu. Dasar
hukum hutang piutang adalah Al Quran dan hadits
D. Riba Dalam Jual Beli dan Utang Piutang
1. Pengertian Riba
Rinba menurut bahasa berarti ketambahan. Sedangkan
menurut syara adalah ketambahan modal, sedikit ataui
banyak dalam hutang piutang
2. Hukum Riba
Riba diharamkan berdasarkan Al Quran dan AL Hadits;
a. Al Quran
Baqarah: 278-279
b. Al Hadits
54 |
Tiap-tiap
piutang
yang
mengambil
Bai Salam
b.
Bai Murabahah
Kemungkinan risiko yang harus diantisipasi dalah:
1) Default atau kelalaian
2) Fluktuasi harga komparatif
3) Penolakan nasabah
c.
Bai Istishna
BAB 22
55 |
mendorong
untuk
berusaha
keras,
kreatif,
dan
produktif.
pengamatan
pihak
DEPAG
RI,
bahwa
57 |
BAB 23
Pornografi dan Pornoaksi dalam Pandangan Hukum Islam
Prof.
Dadang
Hawari,
ada
banyak
b.
c.
d.
e.
dampak
h.
Hukum
Islam
Terhadap
Pornografi
dan
Pornoaksi
Menurut
hukum
Islam,
perbuatan
pornografi
dan
sensual
dan
sejenisnya
serta
berprilaku
yang
dapat
60 |