Osteology Ternak Unggas
Osteology Ternak Unggas
Disusun Oleh:
M. Arifin
115050100111040
Masdhuhaa
115050100111039
Garin Janur. H
115050100111056
Vandy Rahmat
115050100111057
Ahmad Syauqi
115050100111058
Nasrul Fatah A
115050100111062
Gusroni Guntur
115050100111066
Miftahul Huda
115050100111070
Devy Ayu Istiqomah
115050100111074
Muhammad Qolik
115050100111072
Eko Prasetyo
115050100111078
Dhimaz Mawarinha
115050100111099
Vicky Fery A
115050100111101
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2012
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat, taufiq beserta hidayahnya
penulis dapat menyelesaikan karya tulis yang berjudul, Makalah Osteology Ternak Unggas.
Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas segenap pihak yang
secara langsung maupun tidak langsung telah membantu penyusunan karya tulis ini antara
lain:
1. Allah SWT. Atas rahmat kesehatan dan kelancaran yang diberikan kepada
kami selama penulisan karya tulis ini.
2. Ibu Irida Novianti, S.pt.M.agr.Sc, selaku dosen pembimbing atas saran dan
bimbingannya selama proses penulisan.
3. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu yang telah
banyak membantu dalam penulisan ini.
Kesempurnaan hanyalah milik Allah SWT. Oleh karena itu, penulis menyadari
sepenuhnya bahwa tulisan ini mungkin masih jauh dari sempurna sehingga memerlukan
kritik dan saran dari pembaca. Akhir kata, penulis berharap semoga karya tulis ini bisa
memberikan manfaat kepada masyarakat.
Penulis
i
DAFTAR ISI
2
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
i
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
1
1
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Fungsi Rangka
B. Tinjaun Osteologi rangka
C. Struktur tulang dan fungsinya
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Saran
2
2
4
6
6
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR GAMBAR
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Ruang Lingkup Masalah
Tulang merupakan kerangka terpenting dari tubuh ternak sehingga ternak mampu
melakukan semua kegiatan yang dapat dilakukannya, seperti bergerak dan beraktivitas.
Dengan adanya tulang ternak memiliki bentuk tubuh yang spesifik sesuai spesiesnya masingmasing. Unsur penyusun tulang terbentuk atas beberapa mineral organik seperti kalsium dan
3
phospor sehingga tulang mempunyai sifat keras dan lunak. Sifat keras pada tulang ternak
terbentuk karena tulang tersebut termasuk dalam tulang peyusun kerangka utama sehingga
tubuh ternak bergantung dengan bentuk tulang tersebut. Kemudian untuk sifat lunak tulang
ternak ini hanya terdapat pada persendian-persendian karena sifatnya yang elastis yang
memungkinkan tubuh ternak dapat bergerak bebas.
Di dalam makalah ini penyusun hanya membahas tentang osteologi anatomi pada
ternak unggas dengan pembahasan secara spesifik khusus osteologi anatomi ternak unggas.
Osteologi ternak unggas mencakup bagian-bagian pertulangan dan fungsi dari masing-masing
tulang yang ada. Pembahasan osteologi pada ternak unggas secara umum tidak dijelaskan
karena spesifikasi dan antarspesies. Oleh karena itu, penyusun hanya mengkaji unsur-unsur
penting osteologi unggas khusus anatominya saja.
Pada pembahasan makalah ini terdapat macam-macam tulang pada unggas, nama
lainnya, bentuk anatominya, fungsi masing-masing tulang, fungsi rangka, dan peninjauan
masing-masing fungsi tersebut. Kemudian, pada setiap sub bagian pembahasannya dijelaskan
dengan rinci mengenahi peran serta tulang tersebut dalam membentuk kerangka bagian tubuh
ternak.
B. Rumusan Masalah
Tujuan penulisan makalah ini antara lain:
1. Apa pengertian osteologi? Pengertian osteology pada ternak unggas?
2. Apa saja struktur system pertulangan(osteology) pada unggas?serta letak serta ciri-ciri
dari masing-masing bagiannya?
3. Apa komposis penyusun tulang dari osteology ternak unggas?
C. Tujuan Penulisan
Manfaat penulisan makalah ini adalah:
1. Dalam penulisan makalah ini diharapkan pembaca mampu memahami arti kata osteology
ternak unggas.
2. Serta mampu mengenal struktur system pertulangan pada unggas.
3. mengetahui fungsi atau guna osteology rangka pada ternak unggas.
4. Pembaca mengetahui letak serta ciri-ciri tulang-tulang pada ternak unggas.
5. Serta mengetahui fungsi system osteology pada ternak unggas.
BAB II
PEMBAHASAN
OSTEOLOGY yaitu ilmu yang mempelajari tentang kerangka (skeleton)
OSTEOLOGY UNGGAS yaitu ilmu yang mempelajari tentang kerangka (skeleton) pada ternak
unggas.
a. Ossa longa
b.Ossa plana
c. Ossa brevia/brevis
d. Ossa irregularia/irregularis
Ditinjau dari penulangan (osteogenesis) ada 2 macam:
a. Osteogenesis desmalis
b. Osteogenesis enchondralis
Ditinjau dari perhubungan tulang ada 2 macam :
a. Synarthosis.
b. Diarthrosis
Disamping itu diarthrosis dibagi jadi 3 kelompok :
a. Jumlah tulang yang menyusun
b. Gerakannya
c. Bentuknya
1. Skull atau tulang kepala (Tengkorak). Tulang kepala terdiri dari dua bagian yaitu :
a. bagian cranium berbentuk bulat untuk melindungi otak dan alat-alat pendengaran.
Tulang yang membentuk bagian cranium sangat banyak, namun yang perlu
diperhatikan yaitu os occipitales yang berhubungan dengan tulang leher
(vertebrae cervicalis) yaitu atlas dan epistrophcus (axial)
b. bagian facial berbentuk kerucut terletak pada muka cranium yang terdiri dari
kerangka rahang dan tulang lidah. Bagian facial terdiri dari banyak tulang, tetapi
yang perlu diperhatikan yaitu incisive, mandible (mandibula), dan quadratum.
Tulang incisive yang membentuk paruh atas dan tulang mandible yang
membentuk paruh bawah. Paruh bagian atas dapat bergerak apabila mandibula
ditekan dengan bantuan tulang quadratum.
2. Vertebrae cervicalis atau tulang leher, membentuk kerangka leher yang berjumlah 13
atau 14 buah. Tulang leher pertama : atlas dan tulang leher yang kedua :
epithropheus keduanya berguna untuk menggerakkan tengkorak atau tulang kepala
ayam. Tulang leher ini satu sama lain saling bertautan dan dapat berputar sehingga
memberikan kebebasan pada leher dan kepala ayam untuk makan, membersihkan
bulu, pertahanan dan tujuan lainnya.
3. Furcula, istilah biologi untuk tulang garpu atau wishbone terbentuk dari
penggabungan dua tulang selangka di sekitar tulang dada. Furcula merupakan bagian
6
penting dari mekanisme penerbangan burung. Ia menjadi titik penghubung untuk otot
dan alat penguat bagi sayap.
4. Clavucula, coracoid, dan scapula, ketiga tulang ini bersama-sama membatasi suatu
lubang yang disebut foramen triosseum, dan berfungsi sebagai kontrol untuk
mengangkat sayap
5. patela ialah tulang lutut kecil
6. tarso metatarsus ialah persatuan antara dua tulang yaitu tarso dan metatarsus
7. digit ialah salah satu bagian paling distal dari anggota badan, seperti jari tangan atau
kaki
8. Tibia atau tulang kering, atau shankbone, lebih besar dan kuat dari dua tulang di kaki
di bawah lutut pada vertebrata (yang lainnya adalah fibula), dan menghubungkan lutut
dengan tulang pergelangan kaki
9. fibula atau tulang betis, tempat di sisi lateral tibia, dengan terhubung atas dan di
bawah, yang paling ramping dari semua tulang panjang.
10. Femur atau tulang paha, adalah tulang (paling dekat dengan pusat tubuh) paling
proksimal dari tungkai yang digunakan berjalan atau melompat
11. Ischium, membentuk bagian bawah dan belakang tulang pinggul, Terletak di bawah tulang
pangkal paha dan di belakang simfisis. Bagian superior dari tulang ini membentuk sekitar
sepertiga dari acetabulum.
12. Pubis Untuk tulang pada banyak mamalia sering disebut tulang penis
13. Illium adalah tulang menonjol dan terbesar dari panggul, dan muncul dalam
kebanyakan vertebrata termasuk mamalia dan burung.
14. Caudal vertebrae adalah tulang yang membentuk ekor binatang berekor
15. Synsacrum adalah struktur rangka, terutama digambarkan pada burung dan
dinosaurus, dimana sakrum diperpanjang oleh penggabungan vertebra lumbal ekor
atau tambahan leburan atau sebagian menyatu
16. Scapula atau tulang belikat, adalah tulang yang menghubungkan humerus (tulang
lengan atas) dengan klavikula (tulang selangka).
17. Lumbar vertebrae adalah segmen terbesar dari bagian bergerak tulang belakang, dan
ditandai dengan tidak adanya transversarium foramen dalam proses melintang.
18. Humerus adalah tulang panjang di lengan atau anggota tubuh depan yang berjalan dari
bahu ke siku. Secara anatomis, menghubungkan skapula dan lengan bawah (terdiri
dari radius dan ulna),
19. Ulna adalah salah satu dari dua tulang panjang di lengan bawah, yang lainnya adalah
jari-jari. Hal ini dalam bentuk prismatik dan berjalan sejajar dengan jari-jari, yang
lebih pendek dan lebih kecil
20. Radius adalah salah satu dari dua tulang besar lengan bawah, yang lainnya adalah
ulna. Memanjang dari sisi lateral siku ke sisi ibu jari pergelangan tangan dan berjalan
7
sejajar dengan ulna, yang melebihi itu panjang dan ukurannya. Ini adalah tulang
panjang, prisma berbentuk dan sedikit melengkung secara longitudinal. Jari-jari
berartikulasi dengan kapitulum humerus, takik radial dan kepala ulna.
21. Carpus atau tulang pergelangan tangan adalah gugus tunggal tulang di pergelangan
tangan antara radius dan ulna dan metacarpus. Tulang-tulang dari tulang pergelangan
tangan tidak termasuk jari individu (atau jari kaki dalam hewan berkaki empat),
sedangkan yang dari metacarpus lakukan. Bagian yang sesuai kaki adalah tarsus itu,
22. Metacarpus, dalam anatomi manusia, metacarpus adalah bagian antara dari kerangka
tangan yang terletak antara falang (tulang jari-jari) dan tulang pergelangan tangan
yang membentuk koneksi ke lengan bawah. Metacarpus ini terdiri dari tulang
metakarpal. Setara dalam kaki adalah metatarsus tersebut.
23. Aluna atau para Alula, atau sayap bajingan, adalah tonjolan kecil di tepi anterior dari
sayap modern (dan beberapa kuno) burung.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Kesimpulan dari materi osteology pada unggas yaitu bahwasanya fungsi dari setiap
bagian tubuh pada unggas hapir sama namun, ada beberapa yang berbeda dalam pemberian
nama bagian unggas tersebut. Hal itu dikarnakan pada setiap unggas memiliki spesifikasi
masing-masing.
Saran
Untuk meningkatkan pembelajaran dari mata kuliah Anatomi dan Histologi Ternak
perlu pemahaman yang baik karena dalam pembelajaran mata kuliah ini banyak bahasabahasa yang digunakan dalam penamaan bagian-bagian dari tubuh hewan ternak, khususnya
pada osteology unggas yang sangat sulit apabila tidak dipelajari secara rinci dan betul-betul
memahaminya. Oleh karena itu diharapkan mahasiswa perlu adanya peningkatan
pembelajaran pada mata kuliah khususnya Anatomi dan Histologi Ternak.
DAFTAR PUSTA
10
Os.Supracoracoideus
Os.Pectoralis superfisialis
Os.Femur
Os.Tibia
Os.Sternum
Os.Fibula
LAMPIRAN
Os.humerus
Os.Tarsometatarsus
DAFTAR GAMBAR
Os.Phalank I digit
I
v.thoracalis
Os.Tarsometatarsus
v.thorac
I,II,III,IV digita
v.lumbo sacral
v.coccygealis
v.pygostyle
v.thorac
illium
Procesus
uncinatus
Costae
sternale
pubis
ischium
PELVIS
Costae
asternale
OS.COSTAE
11
Ligamentum sternotrioseus
clavicularate
lateral
cranial
scapula
Prosessus
coracoide
lateral caudal
Prosesus
thoracica
Prosessus
clavicula
median
cranial
Prosessus
abdominal
Ligamentum sternoclaviculare
Prosessus
median
Carina
sterni
Foramen
pneumaticus
Crista deltoideus
Os.humerus
Os.radiu
s
Os.ulna
Os.Carp
al
Os.Digiti IIIV
Os.carpometacarpals
(fusi:metacarpal II,III dan
IV)
12