Anda di halaman 1dari 27

Fungsi Operasi pada

Perusahaan Pelayaran Niaga

Struktur Organisasi Perusahaan


Pelayaran Niaga
1. Dewan Komisaris
2. Direktur Utama
a. Satuan Pengawas Internal
b. Sekretaris Perusahaan
c. Biro Pengadaan Barang & Jasa
d. Biro
Perencanaan,
Pengembangan

Informasi

dan

Struktur Organisasi Perusahaan


Pelayaran Niaga
3. Direktur Usaha
a. Bagian Traffics
b. Bagian Pemasaran
c. Bagian Petikemas
d. Bagian Verifikasi & Evaluasi

Struktur Organisasi Perusahaan


Pelayaran Niaga
4. Direktur Armada
a. Divisi Nautika
1) Bagian Pengawakan
2) Bagian Sertifikasi & ISM Code
3) Bagian Loigistik Nautika

Struktur Organisasi Perusahaan


Pelayaran Niaga
4. Direktur Armada
b. Divisi Teknika
1) Bagian Perawatan Kapal
2) Bagian Logistik Teknika
3) Bagian Data & Laporan

Struktur Organisasi Perusahaan


Pelayaran Niaga
5. Direktur Keuangan
a. Divisi Perbendaharaan
1) Bagian Likuiditas
2) Bagian Pengendalian Pendapatan
3) Bagian Verifikasi & Administrasi

Struktur Organisasi Perusahaan


Pelayaran Niaga
5. Direktur Keuangan
b. Divisi Akuntansi & Anggaran
1) Bagian Akuntansi
2) Bagian Anggaran
3) Bagian Rekonsiliasi & Pelaporan

Struktur Organisasi Perusahaan


Pelayaran Niaga
6. Direktur Personalia & Umum
a. Divisi Sumber Daya Manusia
1) Bagian Perencanaan & Pengembangan
SDM
2) Bagian
SDM

Administrasi

&

3) Bagian
SDM

Kesejahteraan

Pengendalian
&

Perawatan

Struktur Organisasi Perusahaan


Pelayaran Niaga
6. Direktur Personalia & Umum
b. Divisi Hukum & Umum
1) Bagian Keuangan & Asuransi
2) Bagian Tata Usaha & Keamanan
3) Bagian Asset Property Management

Fungsi Usaha/Operasi
1. Tugas Pokok Departemen Usaha/Operasi
a. Mengatur pengoperasian kapal agar menguntungkan;
b. Menyusun anggaran eksploitasi, meliputi pandapatan
freight/charter dan biaya variabel;
c. Memasarkan ruangan kapal dan canvassing muatan;
d. Menyelenggarakan logistik muatan dan mengoptimalkan
penggunaan petikemas;
e. Menyusun
jadwal
pelayaran
memperhatikan jadwal docking,
disusun oleh Departemen Armada;
f.

armada
dengan
survey/repair yang

Menentukan uang tambang (freight);

g. Merundingkan
agen;

agency

agreement

dan

mengangkat

Fungsi Usaha/Operasi
1. Tugas Pokok Departemen Usaha/Operasi
h. Merundingkan kontrak dan menunjuk perusahaan bongkar
muat;
i.

Merundingkan kontrak dengan perusahaan pergudangan


(warehousing), terminal serta penunjukannya;

j.

Merundingkan
kontrak
dengan
kepanduan
dan
perusahaan jasa tunda dan regu pengepilan (mooring);

k. Menghadiri rapat dengan tenaga kerja bongkar muat;


l.

Mentaati peraturan nasional maupun internasional yang


menyangkut
operasi,
misalnya
tentang
muatan
berbahaya, kemasan-kemasan baru, dan cara bongkar
muat baru serta peralatannya;

Fungsi Usaha/Operasi
1. Tugas Pokok Departemen Usaha/Operasi
m. Mengikuti persyaratan-persyaratan angkutan laut, a.L.:
Hague Rules, Hague Visby Rules, Hamburg Rules, Liner
Code, York Antwerp Rules, dan Charter Party serta
ketentuan-ketentuan dalam Bill of Lading untuk pelayaran
jurusan tertentu;
n. Memperhatikan rekomendasi dari P & I Club dan instansiinstansi lain tentang pencegahan serta mengurangi risiko
klaim atas muatan-muatan tertentu;
o. Mengumpulkan port information terbaru dari para agen
dan perwakilan;
p. Apabila perusahaan menjadi anggota suatu conference,
cargo pool, rate agreement, atau consortium (joint
operation), diharapkan mengikuti rapat-rapat organisasi
tersebut;

Fungsi Usaha/Operasi
1. Tugas Pokok Departemen Usaha/Operasi
q. Bila dibutuhkan tambahan tonase, mencharter kapal;
r.

Mungkin mencharterkan kapal milik kepada pihak lain;

s. Mengusulkan kapal untuk diistirahatkan (laid up)


sementara, bila merugikan, sementara menunggu analisis
rute yang menguntungkan;
t.

Menyelenggarakan pembelian-pembelian untuk kebutuhan


departemen/Unit Usaha;

u. Merencanakan
captainnya;

bongkar

muat

kapal

dengan

port

v. menerbitkan letter of employment bagi kapal-kapal;


w. Mengeluarkan instruksi-instruksi operasional kepada kapal
dan para agen/perwakilan;

Fungsi Usaha/Operasi
1. Tugas Pokok Departemen Usaha/Operasi
x. Mengurus dan menangani klaim dan menunjuk average
adjuster dalam hal general average;
y. Mengageni
kapal-kapal
kontrak/surat penunjukan;

asing/principal,

sesuai

z. Melaksanakan pembinaan cabang-cabang, dan lain-lain.

Fungsi Usaha/Operasi
2. Beberapa Prosedur berkaitan dengan Bidang
Usaha/Operasi
a. Prosedur Kerja di Bidang Usaha/Operasi
b. Arus Dokumen Muatan dalam
dengan Perusahaan Pelayaran

kaitannya

c. Prosedur Pemuatan untuk Muatan Keluar atau


Muatan Ekspor
d. Prosedur dan Administrasi Muatan Masuk atau
Muatan Impor
e. Muatan Transshipment

Fungsi Usaha/Operasi
3. Term of Trade dan Term of Shipment
a. Kondisi
Ekspor

Harga/Term

Perdagangan

b. Term of Shipment (Syarat Angkutan)

Barang

Fungsi Usaha/Operasi
4. Petikemas
a. Pengertian, Ukuran dan Jenis Petikemas
b. Biaya-biaya pada Operasi Petikemas
c. Pengelolaan Petikemas

Fungsi Usaha/Operasi
5. Surat Muatan (Bill of Lading)
a. Pengertian dan Fungsi BoL
b. Jenis-jenis Bill of Lading

Fungsi Usaha/Operasi
a. Unit/Divisi Pemasaran
Pemasaran pada umumnya mengadakan
pendekatan pembinaan hubungan baik dengan
para pelanggan yaitu pengguna jasa angkutan
laut sehingga kedua belah pihak memperoleh
keuntungan

Tugas Pokok Unit/Divisi Pemasaran


1. Melakukan analisis potensi pasar sebagai dasar
penentuan/penetapan jenis kapal dan pola
operasionalnya;
2. Menetapkan langkah penjajagan dan
dalam meningkatkan pangsa pasar;

strategi

3. Memantau perkembangan arus barang serta


mengikuti perkembangan kebijakan ekonomi di
setiap negara yang menjadi wilayah pemasaran
perusahaan;
4. Melakukan pendekatan dengan pusat pemakai
jasa, baik yang berbentuk asosiasi institusi dan
lembaga niaga ekonomi ataupun pemakai jasa
angkutan

Tugas Pokok Unit/Divisi Pemasaran


5. Mengikuti perkembangan tarip menggunakan hasil
negosiasi tarip yang berkembang untuk dasar
pengambilan langkah kebijakan dalam melakukan
persaingan;
6. Mengkordinasikan program pemasaran dan cara
penanganannya dengan cabang-cabang dan
perwakilan di luar negeri;
7. Mengevaluasi pangsa pasar setiap wilayah
pemasaran secara berkala dan menentukan
langkah penangannya

Analisis Pasar
Meliputi analisis terhadap :
1. Pangsa dan
perusahaan;

kekuatan

pasar

yang

dikuasai

2. Pangsa dan kekuatan pasar pesaing;


3. Pangsa dan kekuatan pasar para pelanggan;
4. Tingkat tarip uang tambang yang kompetitif;
5. Muatan unggulan di wilayah pemasaran;
6. Potensi muatan balik dan kemampuan perusahaan
memperoleh pangsa

Strategi Pemasaran
Data dan informasi yang diperlukan untuk menyusun
strategi pemasaran:
1. Data statistik potensi muatan di wilayah
pemasaran termasuk asal dan tujuan muatan,
rincian potensi muatan menurut jenis dan rute
pelayaran,
2. Pangsa pasar yang dikuasai perusahaan dan yang
dikuasai para pesaing utama;
3. Data kekuatan para pesaing;
4. Analisis ULSA perusahaan;
5. Tingkat tarip uang tambang yang kompetitif;
6. Saran/keluhan para pelanggan

Fungsi Usaha/Operasi
b. Unit/Divisi Traffic
Tugas Pokok Unit/Divisi Traffic:
1. Menetapkan
dan
memantau
Perencanaan Produksi Usaha;

pelaksanaan

2. Memantau pelaksanaan pola operasi di setiap


rute yang dilayani;
3. Menyusun jadwal pelayaran;
4. Memantau kesesuaian pelaksanaan dan kinerja
operasional
terhadap
perencanaan
yang
ditetapkan;
5. ;

Fungsi Usaha/Operasi
b. Unit/Divisi Traffic
Tugas Pokok Unit/Divisi Traffic:

7. Menganggarkan dan memantau pelaksanaan kiner


keuangan pelayaran (voyage account) setiap tr
termasuk pelayanan lain yang diselenggarakan;
8. Menyusun
perencanaan
kegiatan
angkutan dengan petikemas (bila ada);
9. Mengadministrasikan kegiatan
termasuk keuangannya;

fisik

pelayana

operasion

Fungsi Usaha/Operasi
b. Unit/Divisi Traffic
Tugas Pokok Unit/Divisi Traffic:

10.Mengkordinasikan kebijakan operasional dala


pelayanan muatan di kapal dengan cabang-caban
dan perwakilan di luar negeri serta mentaati jadw
pelayaran dengan baik;

11.Melakukan evaluasi dan identifikasi masalah seca


berkala terhadap kegiatan usaha di setiap ru
pelayaran termasuk pelayanan petikemas;

b. Unit Divisi Traffic


Kriteria efisiensi pengoperasian kapal:
1. Menangani dan menata muatan di kapal
berdasarkan prinsip penanganan dan penataan
muatan yang terbaik;
2. Penekanan biaya dalam hal :
a. Menekan tingkat kerusakan muatan;
b. Mengusahakan terlaksananya quick despatch;
c. Menerapkan prinsip efisiensi berlayar;
d. Penggunaan dunnage secara efisien;
e. Menghindari terjadinya delay

Anda mungkin juga menyukai