Disusun Oleh :
Nama
: SUHARTI
NIM
Kelas
: B / 30
ii
KATA PENGANTAR
Dengan mengucap puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas petunjuk
dan bimbingan serta hidayah-Nya, makalh ini dapat kami selesaikan tepat pada
waktunya.
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu
syarat kenaikan pangkat.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari
sempurna. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang
konstruktif untuk perbaikan dan penyempurnaa lebih lanjut.
Meskipun ini sifatnya sederhana semoga bermanfaat bagi pembaca pada
umumnya dan bagi penulis pada khususnya.
Penulis
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL
......................................................................
KATA PENGANTAR
.....................................................................
ii
...................................................................................
iii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
.............................................................
B.
C.
.........................................
D.
......................................
......................................................
..................................................
Hakekat Bermain
1. Definisi Bermain
..................................
...........................
...................................................
......................
.............................................................
Bermain Bebas
B.
Bermain Terpimpin
......................................................
BAB IV PENUTUP
A.
Kesimpulan
.................................................................
13
B.
Saran
...........................................................................
13
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Kita semua gemar bermain terutama saat kita masih kanak-kanak.
Bermain adalah aktifitas yang khas, berbeda dengan bukan bermain, dalam hal
ini adalah bekerja atau aktifitas lain yang serius fungsional dan selalu
dilakukan dalam rangka suatu hasil. Bermain tidak memperdulikan hasil akhir
tetapi yang lebih penting disini adalah proses bermain itu sendiri. Bermain
selalu menyenangkan dan tidak pernah menjadi beban. Bila anak sudah
menganggap bermain sebagai suatu beban, artinya yang ia lakukan bukanlah
bermain.
Orang dewasa mengenal kegiatan bekerja selain kegiatan bermain.
Kendati bukan bekerja mempunyai fungsi tersendiri sebagai bagian dari
keseimbangan kehidupannya. Anak-anak dilain pihak, hanya mengenal
kegiatan bermain. Hal ini disebabkan perbendaharaan antara kegiatan bekerja
dan bermain pada masa kanak-kanak masih amat tipis. Bermain adalah sesuatu
yang menyenangkan. Apabila kita ingin memahami pengertian bermain, kita
perhatikan saja wajah anak-anak bila wajah mereka menampilkan percikan air
muka yang cerah dan berseri-seri, itulah bermain. Namun bila wajah mereka
muram dan cemberut maka itu bukan lagi bermain.
Dengan ketrampilan dan kemampuannya yang masih serba terbatas
anak melakukan aktivitas bermain (justru) untuk mendapatkan informasi
tentang dunia sekitarnya serta tentang siapa dirinya. Bermain memungkinkan
anak-anak mengeksplorasi berbagai pengalaman dalam berbagai situasi dan
sudut kehidupan. Dengan demikian, kegiatan bermain merupakan bagian yang
penting dalam proses tumbuh kembangnya disemua bidang kehidupan
diantaranya mencakup fisik, intelektual, emosi, sosial.
Kegiatan bermain memberi anak pengalaman berhadapan dengan
masalah-masalah dan menganggapnya sebagai tantangan-tantangan yang
menggairahkan. Dengan demikian diharapkan, kelak ia tumbuh menjadi orang
1
Rumusan Masalah
Berdasarkan paparan diatas, dalam makalah ini penulis menentukan
rumusan masalah sebagai berikut :
Apakah permainan bebas dan terpimpin sudah dilakukan di PAUD /
TK mengikuti aturan ada ?
C.
D.
mahasiswa,
makalah
ini diharapkan
dapat
memberikan
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Hakekat Bermain
1. Definisi Bermain
Berdasarkan pengamatan, pengalaman dan hasil penelitian para
ahli, bahwa bermain mempunyai arti sebagai berikut :
a. Anak memperoleh kesempatan mengembangkan potensi-potensi
yang ada padanya.
b. Memberikan peluang bagi anak untuk berkembang seutuhnya, baik
fisik, intelektual bahasa dan perilaku (psiksososial serta emosional)
c. Anak terbiasa menggunakan seluruh aspek panca indranya
sehingga terlatih dengan baik.
d. Secara alamiah memotivasi anak untuk mengetahui sesuatu lebih
mendalam lagi.
2. Karakteristik Bermain Anak
Karakteristik bermain anak antara lain :
a.
Bermain relatif bebas dari aturan-aturan, kecuali anakanak membuat aturan mereka sendiri.
b.
c.
Bermain
lebih
memfokuskanpada
kegiatan
atau
b.
c.
d.
e.
f.
2.
3.
4.
5.
6.
Aristoteles
Berpendapat bahwa anak-anak perlu didorong untuk bermain
dengan apa yang mereka tekuni dewasa nanti. Pendidikan untuk
anak perlu disesuaikan dengan minat serta tahap perkembangan
anak.
b.
c.
Montessori (1961)
Menggambarkan jika ketika anak bermain, dan berada dalam
situasi keserasian, akan merekontroksi sebuah kreativitas.
e.
Sigmund Freud
Freud memandang bermain sama seperti fantasi atau lamunan.
Melaluio
bermain
ataupun
fantasi,
seseorang
dapat
2.
Merupakan
kegiatan
yang
dilakukan
secara sukarela
3.
Memberikan
kebebasan
anak
untuk
bertindak
4.
5.
Mempunyai
unsur
berpetualang
didalamnya
6.
7.
8.
Memberikan
kesempatan-kesempatan
Memperluas
minat
dan
pemusatan
perhatian
10.
11.
12.
13.
14.
g.
Singer
Bermain, teutama bermain imajinatif sebagai kekuatan positif
untuk perkembangan manusia, bermain memberikan suatu cara
bagi anak untuk memajukan kecepatan masuknya perangsangan
(stimulasi) baik dari luar maupun dari dalam yaitu aktivitas otak
yang
secara
konstan
memainkan
pengalaman-pengalaman.
kembali
dan
merekam
BAB III
RAGAM PERMAINAN ANAK
Aktivitas bermain merupakan suatu rangkaian usaha kegiatan di
PAUD. Kegiatan yang dilakukan membutuhkan pengaturan lingkungan
bermain dan belajar serta alat-alat permaianan yang dibutuhkan. Di PAUD
dikenal dua kategori bermain, yaitu bermain bebas dan bermain terpimpin.
A.
Bermain Bebas
Dalam permainan bebas anak boleh memilih sendiri kegiatan yang
diinginkannya serta alat-alat yang ingin digunakannya. Bermain bebas
merupakan bentuk bermain aktif baik dengan alat maupun tanpa alat, didalam
maupun diluar ruangan. Saat bermain bebas anak-anak membutuhkan tempat,
waktu, peralatan bermain, serta kebebasan. Kebebasan yang diberikan adalah
kebebsana yang tertib, yaitu kebebasan yang bertanggungjawab. Kebebasan
tersebut diarahkan pada tumbuhnya disiplin diri secara bertahap.
Tugas guru dalam kegiatan bermain bebas adalah melakukan observasi
terhadap anak-anak dan mendorong atau memotivasi anak untuk lebih aktif
bermain. Adapun contoh-contoh aktifitas bermain bebas baik didalam maupun
diluar ruangan :
Didalam Ruangan
Bermain Balok
Saat bermain balok anak-anak bebas mengeluarkan dan menggunakan
imajinasi serta keinginannya untuk menemukan agar dapat bermain
dengan kreatif. Di PAUD hendaknya disediakan beberapa set dan
jenis balok, seperti balok-balok ukuran besar, ukuran kecil dan balok
yang dapat dimainkan dimeja (table blocks)
Balok meja biasanya terdiri dari balok-balok bujur sangkar berwarna
atau polos, yang dapat dimainkan secara individual atau berpasangan
sambil duduk mengelilingi meja. Dapat pula ditambahkan bentuk7
bentuk lain untuk lebih menstimulasi daya cipta dan daya eksplorasi
anak.
-
Halaman sekolah adalah tempat yang menyenangkan bagi anakanak. Mereka dapat bersosialisasi serta mengembangkan fisiknya baik
dengan berlari maupun dengan memainkan alat lain yang disediakan
seperti : ayunan, papan jungkit, papan luncur, palang bertingkat, jembatan
goyang, jaring-jaring laba-laba dan lain-lain.
Ketika anak-anak bermain diluar, pengawasan oleh guru sangat
diperlukan. Dibutuhkan kerjasama guru dalam mengawasi anak-anak saat
bermain yang juga disesuaikan dengan luasnya area bermain.
Kegiatan ini merupakan pembuka kegiatan fisik yang menarik dan
mempunyai banyak manfaat, antara lain :
1.
Dapat dipindah-pindahkan
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Bermain Terpimpin
Dalam kegiatan bermain terpimpin anak tidak bebas, melainkan
terikat pada peraturan permainan atau kegiatan tertentu. Biasanya permainan
dan alat permainan diciptakan ileh guru sendiri. Oleh karena itu gru TK /
PAUD harus kreatif mencipta (permainan dan alat) agar kegiatan
pembelajaran tidak membosankan serta anak dan guru tidak mengalami
kejenuhan.
Aktifitas permainan terpimpin yang dapat membentu guru mencipta
permainan, antar lain sebagai berikut :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Dasar pemikiran yang melandasi permainan yang baik dan sehat bagi
perkembangan anak, yaitu berikut ini :
1.
2.
3.
Anak-anak
merupakan
permainan anak.
9
unsur
terpenting
dalam
setiap
4.
5.
6.
Mana Sepatuku
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Kelompok
yang
anggotanya
terakhirnya
Kata polisi
1.
anak-anak
duduk
dalam
3.
4.
Bila
pemimpin
hanya
11
5.
Bila
ada
yang
melakukan
7.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
2.
3.
4.
5.
Dan sebagainya.
13
BAB IV
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dari pembahasan pada bab sebelumnya diatas dapat ditarik
kesimpulan bahwa permainan merupakan hal yang harus diajarkan kepada
anak karena permainan merupakan dunia anak yang dapat menunjang pada
kehidupannya di masa depan karena di dalam permainan itu sendiri terdapat
proses belajar.
B.
Saran
Disarankan kepada penulis selanjutnya untuk memperkaya lagi
bahan rujukan yang digunakan untuk memperluas cakrawala ilmu yang
didapat juga untuk memperkaya materi yang bisa dipelajari.
14