Ikm Des2006 10
Ikm Des2006 10
NJJA
AUUA
ANN PPU
USSTTA
AKKA
A
ABSTRACT
Basically, knowledge has three basics: ontology, epistemology, dan axiology.
The stdy of helminthology is also important to be reviewed from that three
basics. The study of helminthology by using ecoepidemiology approach that
focus on the relationship among host, agent, and environment, need to be
applied widely as an policy in controlling prevalence, incidence, and
distribution of geohelminth. Controlling can be conducted by using satelite
technology for ecoepidemiology sensing, geographic information system,
medical geography, biometeorology, environmental health, and integration
among them all.
180
Universitas Sumatera Utara
saat ini, mesti mempertimbangkan pentingnya ini di Indonesia sesungguhnya juga masih lebih
visi-visi dan disiplin ilmu-ilmu baru yang banyak menjadi percakapan pada tataran
dapat membantu upaya memerangi dan akademis yang masih perlu diterjemahkan
mencegah penyakit ini. Ekoepidemiologi dalam tingkatan pengambilan keputusan dan
adalah salah satu dari disiplin ilmu tersebut. kebijakan. Mengingat pendekatan ekoepidemiologis
Kajian Helmintologi dengan menggunakan yang didukung oleh data penginderaan jauh
pendekatan ekoepidemiologi yang menitik- dan aplikasi SIG, dengan menitikberatkan
beratkan pada keterkaitan hubungan antara pengamatannya pada perubahan dan
inang (host), agen (agent), dan lingkungan penyebaran spesifik lingkungan geohelminths
(environment) yang terkondisikan atau dalam hubungannya dengan konsentrasi telur
membantu perkembangbiakan suatu penyakit, atau larva geohelminths di tanah serta
perlu digunakan secara lebih luas pada pengaruhnya terhadap prevalensi infeksi
kesehatan masyarakat sebagai suatu kebijakan geohelminth di masyarakat, belum pernah
dalam melakukan pengontrolan secara dilakukan apalagi di daerah daerah otonomi
terintegrasi yang nyata terhadap masalah- maka perlu dilakukan penelitian terlebih
masalah kesehatan masyarakat. Pengontrolan dahulu.
dapat dilakukan secara terintegrasi yakni dengan Pemilihan topik kajian helmintologi
menggunakan jasa satelit bagi penginderaan dalam perspektif filsafat ilmu dapat dijadikan
epidemiologi, Sistem Informasi Geografis bahan referensi bagi para mahasiswa yang
(SIG), medical geography, biometeorologi, ingin mendalami bidang ilmu epidemiologi,
kesehatan lingkungan, serta integrasi di parasitologi (khususnya geohelminth), dan
antara kesemuanya itu. medical geography. Hasil penelitian bidang
Dengan menggunakan pendekatan ini dapat dipergunakan sebagai database,
ekoepidemiologis, yang didukung oleh data oleh pihak Dinkes dalam menentukan
penginderaan jauh dan aplikasi SIG, diharapkan prioritas Rencana Strategis tahunan, jangka
gejala atau kejadian infeksi geohelminth yang menengah, maupun jangka panjang ke depan.
bervariasi ini dapat dijelaskan melalui suatu Melalui aplikasi teknologi remote sensing
penelitian prospektif. Penelitian dilakukan dan SIG, pihak Dinkes dapat melakukan
dengan menitikberatkan pengamatannya pada pengontrolan dinamika geohelminth secara
perubahan dan penyebaran spesifik lingkungan akurat dan cepat. Dapat juga digunakan
geohelminth tersebut dalam hubungannya sebagai pedoman bagi petugas kesehatan
dengan konsentrasi telur dan larva geohelminth dalam menentukan prioritas penyuluhan dan
di tanah serta pengaruhnya terhadap prevalensi isi pesan pemberantasan penyakit cacing,
infeksi geohelminth di masyarakat. Bro- terutama yang penularannya melalui tanah.
Basmussen (1984), dan Morales (2006),
mengatakan bahwa ekoepidemiologi adalah PEMBAHASAN
suatu konsep baru sebagai analogi bagi
epidemiologi manusia. Hingga saat ini Filsafat Ilmu dan Pengetahuan
disiplin ini masih semata diterapkan sebagai Ilmu, seperti dikemukakan oleh
suatu kegiatan akademis, belum Suriasumantri (1980) adalah merupakan
diterjemahkan ke dalam kebijakan-kebijakan kumpulan pengetahuan yang mempunyai
kesehatan masyarakat di banyak negara. ciri-ciri tertentu yang membedakan ilmu
Upaya-upaya untuk mengaitkan kebijakan- dengan pengetahuan-pengetahuan lainnya.
kebijakan kesehatan masyarakat dengan The Liang Gie (1991), mengemukakan
ekoepidemiologi bagi suatu pengontrolan bahwa ilmu merupakan aktivitas manusia,
secara luas dan cepat terhadap penyakit suatu kegiatan melakukan sesuatu yang
terkait lingkungan telah dilakukan sejak dilaksanakan orang atau lebih tepat suatu
lama. Di Venezuela misalnya, sudah mulai rangkaian aktivitas yang membentuk suatu
dilakukan penerapan visi-visi proses. The Liang Gie (1991) juga
ekoepidemiologi dalam praktik keseharian menyimpulkan bahwa ilmu adalah rangkaian
dari kesehatan masyarakat. aktivitas manusia yang rasional dan kognitif
Bagaimana penerapan pendekatan dengan berbagai metode berupa angka
ekoepidemiologi di Indonesia, yang prosedur dan tata langkah sehingga
didukung oleh data penginderaan jauh dan menghasilkan kumpulan pengetahuan yang
aplikasi SIG? Pendekatan ekoepidemiologis sistematis mengenai gejala-gejala kealaman,