Eter(alkoksi Alkana) Sri Wahyu Widyastuti (08708251023) Psn PPs UNY 2009
Slide 2:
Eter Eter adalah suatu senyawa yang mengandung satu gugus R—O—R' Eter merupakan
isomer atau turunan dari alkohol (unsur H pada OH diganti oleh alkil atau aril) Eter atau
alkoksi alkana adalah golongan senyawa yang mempunyai dua gugus alkil yang terikat
pada satu atom oksigen Rumus Umum Eter
Slide 3:
Macam Eter Ditinjau dari Gugus Alkilnya Eter sederhana (homogen) Eter majemuk
(campuran) apabila gugus alkil yang diikat sama atau R=R’ CH3–CH2–O–CH2–CH3
(dietil eter atau etoksi etana) Contoh: CH3 – O – CH3 (dimetil eter atau metoksi metana)
apabila gugus alkil yang diikat oleh atom oksigen berlainan atau R bukan R’ Contoh:
CH3–O–CH2–CH3 (metil etil eter atau metoksi metana) CH3–O–CH2–CH2–CH3 (metil
propil eter atau metoksi propana)
Slide 4:
Tata Nama Eter Menurut IUPAC Eter diberi nama sesuai nama alkananya dengan awalan
“alkoksi“ Rantai karbon terpendek yang mengikat gugus fungsi –O– ditetapkan sebagai
gugus fungsi alkoksinya Contoh: CH3 – O – CH3 (dimetil eter) CH3–O–CH2–CH3
(metil etil eter) Menurut aturan trivial menyebutkan nama kedua gugus alkil yang
mengapit gugus –O– kemudian diberi akhiran eter CH3 – O – CH3 (metoksi metana)
CH3–O–CH2–CH3 (metoksi etana) Contoh:
Slide 5:
Sifat-Sifat Eter Wujud eter Metil eter berbentuk gas pada suhu kamar, sedangkan eter
sederhana lainnya berbentuk cairan yang mudah menguap. Eter yang dimulai dengan
( C17 H35 )2 O berupa padatan Titik didih rendah sehingga mudah menguap Hal ini
disebabkan karena tidak adanya ikatan hidrogen pada eter Sulit larut dalam air, karena
kepolarannya rendah Sebagai pelarut yang baik senyawa-senyawa organik yang tak larut
dalam air
:
Sifat-Sifat Eter Eter merupakan senyawa non elektrolit sehingga tidak dapat
menghantarkan listrik Mudah terbakar dengan nyala terang dan kuning serta
menghasilkan CO2 dan H2O Pada umumnya bersifat racun Uap eter pada konsentrasi
tertentu jika bereaksi dengan udara dapat menimbulkan ledakan Bersifat anastetik
(membius) Eter sukar bereaksi, kecuali dengan asam halida kuat (HI dan H Br)
Slide 7:
Tidak dapat bereaksi dengan logam Na dan PCl2 serta PCl5 (dalam suasana dingin). Sifat
ini juga yang membedakan antara eter dengan alkohol Sifat-Sifat Eter
Slide 8:
Reaksi Eter Pembakaran Bila dididihkan dengan air akan membentuk alkohol Reaksi
dengan Logam Aktif Berbeda dengan alkohol, eter tidak bereaksi dengan logam natrium
(logam aktif)
Slide 9:
Reaksi Eter Reaksi dengan PCl5 Eter bereaksi dengan PCl5, tetapi tidak membebaskan
HCl Reaksi dengan Hidrogen Halida (HX) Eter terurai oleh asam halida, terutama oleh
HI. Jika asam halida terbatas Jika asam halida berlebihan
Slide 10:
Pembuatan Eter Sintesa Williamson Dilakukan dengan cara mereaksikan alkil halida dan
suatu alkoksida (alkanoat) Na – alkanoat + alkil halogen ? eter + Na – halogen Alkil
halida + peroksida
Slide 11:
Pembuatan Eter Dehidrasi alkohol dengan H2SO4 pekat pada temperatur 1300 C Eter
bisa didapat dengan menarik air dari alkohol, dengan menggunakan asam sulfat pekat
Dalam hal ini, alkohol harus berlebihan supaya tak terbentuk alkena dan menggunakan
suhu 2500 – 2600C supaya hasilnya maksimal
Slide 12:
Senyawa Eter & Manfaatnya Dietil eter (etoksi etana) Cairan yang mudah terbakar,
jernih, tak berwarna, dan bertitik didih rendah serta berbau khas. Merupakan sebuah
isomernya butanol Berformula CH3-CH2-O-CH2-CH3 Digunakan sebagai pelarut
senyawa-senyawa organik dan telah digunakan sebagai anestesi umum (obat bius) di
rumah sakit MTBE (Metil Tertier Butil Eter) Senyawa eter ini digunakan untuk menaikan
angka oktan besin menggantikan kedudukan TEL / TML, sehingga diperoleh bensin yang
ramah lingkungan. Sebab tidak menghasilkan debu timbal (Pb2+) seperti bila digunakan
TEL / TML
Slide 13:
terima kasih