Anda di halaman 1dari 2

BAGAIMANA BILA “DADDY DAY CARE”

DITERAPKAN DI INDONESIA???

Di film Daddy Day Care diceritakan bahwa terdapat dua sekolah bagi
anak usia dini yang masing-masing memiliki sistem pembelajaran yang berbeda.
Kedua sekolah tersebut adalah Chapman dan Daddy Day Care.

Chapman memiliki sistem pembelajaran yang lebih terstruktur dan formal.


Bahkan anak usia dini dijejali dengan berbagai mata pelajaran yang seharusnya
belum pantas untuk diterima bagi anak seusia mereka. Contohnya dengan
memberi pelajaran berbagai macam bahasa asing kepada anak-anak.
Berbeda dengan Daddy Day Care yang menawarkan konsep pembelajaran yang
santai, menyenangkan dan ceria bagi anak usia dini. Sehingga anak merasa
nyaman dan senang ketika bermain bersama teman-temannya, bahkan anak
bisa bermain sekaligus belajar dengan teman-temannya tanpa adanya tekanan
dari apapun.

Menurut saya, akan sangat bagus apabila sistem pembelajaran seperti


yang diterapkan di Daddy Day Care juga diterapkan di Indonesia. Sistem
pembelajaran yang menyenangkan, santai dan ceria seperti itu akan
mempermudah bagi anak usia dini untuk mengekspresikan perasaannya dan
mengembangkan kecerdasannya. Seperti halnya tujuan dari sekolah bagi anak
usia dini yang di Indonesia kini dikenal dengan PAUD (Pendidikan Anak Usia
Dini), Kelompok Belajar, dan Taman Kanak-Kanak, adalah bertujuan untuk
membimbing dan mengembangkan potensi setiap anak agar dapat berkembang
secara optimal sesuai tipe kecerdasannya.

Maka saya rasa konsep pembelajaran yang seperti itu akan sangat
membantu bagi perkembangan anak, karena biasanya guru dan orang tua sering
mengajarkan anak sesuai dengan jalan pemikiran mereka sebagai orang
dewasa, padahal setiap anak usia dini itu memiliki potensi yang berbeda – beda
dan mereka belajar dengan caranya sendiri.

Disinilah guru berperan untuk memberikan pembelajaran yang sesuai


dengan karakteristik anak dan usia tingkat perkembangan anak. Jangan sampai
anak menerima materi pembelajaran yang diluar batas tingkat kecerdasannya,
seperti contohnya yang diterapkan di Chapman pada cerita fim Daddy Day Care,
dimana anak usia dini sudah dibebani dengan pelajaran bahasa asing, padahal
hakekatnya anak usia dini adalah anak yang suka bermain dan menggunakan
sebagian besar waktu mereka untuk bermain. Pembelajaran seperti itu akan
akan mengurangi celah bagi anak untuk bermain sambil belajar.Hal tersebut juga
akan menjadi tekanan bagi anak, anak dituntut untuk bisa memahami setiap
pelajaran, padahal belum tentu anak tersebut memahami dan menguasainya.

Oleh sebab itu, pola pembelajaran seperti yang diterapkan di film Daddy
Day Care saya rasa sangat perlu diterapkan di Indonesia, karena pentingnya
kemerdekaan dan kebebasan anak dari segala tekanan di lingkungannya serta
suasana belajar yang menyenagkan, sehingga anak tidak takut untuk
bereksplorasi dengan setiap bakat dan kemampuan – kemampuan yang ia miliki.

Nama : Trivena Dyah Wijayanti


NIM : 27 2010 026
Progdi : PG PAUD

Anda mungkin juga menyukai