Anda di halaman 1dari 2

KERUSAKAN TANAH DAN DAN DAMPAKNYA

Tanah secara umum merupakan suatu benda alami heterogen yang terdiri atas komponen-
komponen padat, cair, gas, dan mempunyai sifat serta perilaku yang dinamik. Tanah
merupakan akumulasi tubuh alam yang bebas yang menduduki sebagian besar permukaan
bumi dan mempunyai sifat-sifat sebagai akibat pengaruh iklim dan organisme yang
bekerja pada batuan induk pada relief tertentu dan dalam jangka waktu tertentu. Dari
berbagai unsur yang terkandung, tanah merupakan unsur yang penting dalam Geografi.

Kerusakan tanah salah satunya terjadi sebagai dampak negatif pembangunan. Dampak
kerusakan tanah tersebut merupakan masalah bagi pembangunan yang pada akhirnya kan
mempengaruhi jalannya proses pembangunan itu sendiri. Kerusakan tanah secara garis
besar terjadi oleh pengaruh proses erosi, penjernihan tanah, kehilangan unsur hara, serta
terakumulasinya zat pencemar dalam tanah. Proses-proses tersebut terjadi diantaranya
dipicu oleh adanya pembangunan yang tidak memperhatikan segi lingkungan.

Kerusakan tanah terjadi sebagai akibat eksplorasi lahan yang tidak terkontrol dan kurang
memperhatikan unsur lingkungan gunan mendukung jalannya pembangunan.
Pembangunan dalam realitanya sering kali lebih mengutamakan nilai ekonomis dan
mengabaikan aspek lingkungan. Secara lebih lanjut pembangunan berjalan ekspansif,
diantaranya menyangkut segi pemanfaatan ruang / lahan. Dalam pemanfaatannya sering
kali aspek tata guna lahan yang sesuai dan seimbang terabaikan sehingga pada akhirnya
akan menimbulkan terganggunya kestabilan ekosistem alam dan permasalahan
lingkungan, diantaranya kerusakan dan pencemaran tanah.

Faktor dan proses terjadinya kerusakan tanah.

Terjadinya kerusakan tanah merupakan akibat proses alam yang berjalan tidak seimbang
sehingga bersifat destruktif. Ketidakseimbangan tersebut muncul salah satunya
dipengaruhi oleh adanya pemanfaatan ruang yang tidak sesuai dan tidak terkendali.
Pembangunan gedung-gedung serta infrastuktur lain di daerah peresapan / tangkapan
hujan serta pembangunan infrastruktur di daerah buffer yang melebihi kapasitas
maksimal kepadatan misalnya, hal ini akan berujung pada dampak terjadinya banjir
dimana air hujan yang seharusnya dapat meresap terhalang dan menjadi suatu aliran
permukaan. Terjadinya banjir tersebut pada akhirnya akan menimbulkan erosi yang pada
akhirnya akan membawa dampak pada kerusakan tanah. Sebagai contoh kasus
pembangunan vila-vila, dan infrastruktur lain di daerah Puncak, Bogor dapat
dikategorikan merupakan Pembangunan Tak Berkelanjutan karena secara lebih detail dan
lebih lanjut dilihat pembangunan tersebut kurang bertumpu pada lingkungan; mulai dari
pembukaan lahan vegetasi sebagai daerah peresapan air dan penahan air sampai pada
perubahan ekosistem dataran kaki pegunungan. Pembangunan infrastruktur di daerah
Puncak memang menawarkan prospek ekonomi yang cukup besar, terkait dengan fakta
kawasan Puncak sebagai tempat wisata. Keindahan panorama, kesejukkan, dan juga daya
tarik alam merupakan daya tarik utama daerah Puncak. Namun dalam kenyataannya
intervensi manusia tersebut sering kali merusak daya tarik alam tersebut. Fakta Puncak
sebagai tempat wisata menjadi salah satu pemicu maraknya pembangunan sarana
infrastruktur pendukung, vila-vila serta infrastruktur lain yang berkembang seiring
prospek ekonomi yang ditawarkan.

Eksplorasi lahan yang tidak terkendali menyangkut pembukaan lahan hutan secara tidak
tyerkendali guna mendukung pembangunan infrastruktur serta kepentingan industri, pada
akhirnya akan menimbulkan terganggunya kestabilan ekosistem alam yang berujung pada
kerusakan lingkungan diantaranya juga kerusakan tanah.

Faktor penyabab terjadinya kerusakan tanah juga dipicu oleh akibat adanya pencemaran
tanah oleh akumulasi berbagai zat pencemar. Pembangunan infrastruktur terutama
menyangkut industrialisasi yang tidak memperhatikan dan kuran bertumpu pada aspek
lingkungan sering kali menimbulkan pencemaran termasuk juga pencemaran tanah oleh
limbah yang dihasilkan. Zat pencemar tersebut pada akhirnya akan menyebabkan
kerusakan tanah. Tanah yang tercemar mengalami perubahan fisik, struktur, maupun
tekturnya. Selain itu juga akan berdampak pada kematian organisme yang menggunakan
tanah sebagai medium hidupnya sehingga produktifitas ekosistem menurun. Dampak bagi
manusia terjadi secara tidak langsung oleh zat polutan yang pada akhirnya akan
berpengaruh pada kesehatan.

Akibat masalah kerusakan dan pencemaran tanah terhadap pembangunan.

Secara sistematis masalah pembangunan muncul sebagai dampak pembangunan, masalah


tersebut pada akhirnya akan berpengaruh terhadap jalannya proses pembangunan itu
sendiri. Secara analogi pencemaran dan kerusakan tanah yang merupakan suatu
permasalahan pembangunan juga akan berpengaruh pada jalannya proses pembangunan.
Dalam garis besar pencemaran dan kerusakan tanah akan berpengaruh pada segi daya
dukung lingkungan, lebih lanjut juga akan berpengaruh pada segi daya dukung sumber
daya manusia terhadap proses pembangunan. Pencemaran dan kerusakan tanah akan
berpengaruh pada menurunnya tingkat kesehatan masyarakat dan lingkungan oleh
pengaruh zat pencemar yang ada, selain juga mengakibatkan menurunnya angka
produktifitas ekosistem oleh akibat kerusakan tanah yang terjadi. Penurunan tingkat
kesehatan SDM serta penurunan produktifitas ekosistem lingkungan yang ada akan
membawa pengaruh yang cukup siqnifikan terhadap jalannya proses pembangunan.
Kerusakan dan pencemaran tanah ini merupakan gambaran permasalahan dari
ketidakberlanjutan suatu pembangunan.

Anda mungkin juga menyukai