Anda di halaman 1dari 3

Nama : Maria Galla’

NIM : P10119083
Kelas :E
Dampak pembangunan dalam aspek perubahan iklim, pencemaran, bencana, dan
konflik sosial
Jawaban
Pada dasarnya pembangunan mampu memenuhi kebutuhan masyrakat masa kini
tanpa mengabaikan kemampuan generasi mendatang untuk memenuhi kebutuhan
mereka, sebagai suatu proses perubahan dimana pemanfaatan sumber daya, arah
investasi, orientasi pembangunan dan perubahan kelembagaan selalu dalam
keseimbanan an secara sinergis saling memperkuat potensi masa kini maupun masa
mendatang untuk memenuhi kebutuhan dan aspirasi manusia. Pembangunna
bertujuan untuk memenuhi kesejahteraan masyarkat di segala bidang yang
meyangkut kehidupan manusia.
a. Dampak pembangunan dalam aspek perubahan iklim
Iklim adalah kondisi rata-rata cuaca berdasarkan waktu yang panjang untuk
suatu lokasi di bumi atau planet lain. Beberapa variabel meteorologis yang
biasanya diukur adalah suhu, kelembapan, tekanan atmosfer, angin, dan curah
hujan. Adanya pembangunan gedung-gedung yang menjulang tinggi akan
mempengaruhi sirkulasi udara dan menghambat gerakan angin. Hal ini
menyebabkan terjadinya olakan dan turbulensi yang bergerak naik. Angin yang
bergerak keatas ini akan membawa partikel-patikel seperti polutan, debu, asap
kendaraan dll ke atmosfer permukaan. Pembangunan gedung-gedung yang
berdinding kaca juga akan memantulkan radiasi panas dari matahari, sehingga
daerah sekitar gedung ini akan mengalami peningkatan panas.
b. Dampak pembangunan dalam aspek pencemaran
Dampak buruk dari pembangunan tidak telepas dari pengolahan limbah
industri yang buruk sehingga dapat menimbulkan pencemaran lingkungan,
baik pencemaran air, tanah maupun udara. Adanya pabrik industri dapat
menimbulkan polusi udara yang disebabkan oleh hasil produksi pabrik dengan
bahan bakar polutan seperti solar. Pembangunan juga dapat menghasilkan
berbagai senyawa kimia yang dapat mencermari tanah. Debu atau asap dapat
mengkontaminasi tanah dan ikut serta meningkatkan dampak pencemaran
tanah terhadap lingkungan. Selain debu, senyawa asbestos dari bangunan-
bangunan juga dapat mencemari tanah. Berbagai kegiatan pembangunan juga
telah mengakibatkan perubahan penggunaan lahan dari penggunaan lahan
pertanian ke penggunaan lahan non pertanian, yang pada dasarnya mengubah
kondisi Daerah Aliran Sungai dari daerah yang lolos air menjadi daerah yang
kedap air. Dengan perubahan ini daerah aliran sungai yang merupakan
terjadinya proses pengubahan hujan sebagai masukan menjadi aliran sebagai
keluaran akan mengalami perubahan. Perubahan terjadi pada proses-proses
hidrologi, seperti intersepsi, evapotranspirasi dan infiltrasi. Intersepsi
berkurang, evaporasi menurun, demikian pula infiltrasi air ke dalam tanah.
Secara umum kemampuan DAS untuk menyimpan air (storage) berkurang,
sehingga proses terjadinya aliran permukaan akan lebih cepat. Akibat
perubahan tersebut tampak dari perubahan sifat aliran, yang secara umum
tercermin dalam karakteristik hidrograf aliran, terlebih-lebih adalah aliran
permukaan langsung.
c. Dampak pembangunan dalam aspek bencana
Bencana terjadi disebabkan karena kegagalan dalam melakukan kegiatan
pembangunan yang mengakibatkan peningkatan kerentanan terhadap risiko
bencana. Hal itu dapat terjadi melalui berbagai mekanisme seperti eksploitasi
sumber daya alam yang ceroboh, kurangnya peran pemerintah dalam
mengelola lingkungan sekitar daerah yang terkena kegiatan pembangunan,
dan alokasi anggaran publik yang tidak langsung ditujukan untuk
kesejahteraan rakyat. Pembangunan menggeser hidup masyarakat ke
kawasan yang rentan terhadap risiko bencana. Meningkatnya kepentingan
pembangunan sektoral dan daerah yang berakibat pada berubahnya status,
fungsi dan peruntukan kawasan hutan menjadi penggunaan lain juga menjadi
penyebabnya, yang cenderung saat ini mengabaikan dampak lingkungan,
bahkan analisa dampak lingkungan juga akan ditinggalkan demi investasi dan
pertumbuhan ekonomi semata-mata. Seperti kondisi daerah aliran sungai
(DAS) yang terdegradasi akibat pembukaan lahan yang mengabaikan kaidah
konsevasi antara lain akibat perambahan, perladangan berpindah, illegal
logging, kebakaran hutan, penambangan galian C, pendangkalan sungai, yang
menimbulkan bencana kekeringan dan banjir, kebakaran hutan dan bencana
asap serta dampak pada lingkungan lainnya. Adapun semen yang digunakan
dalam membangun bangunan yang membutuhkan bahan baku kapur, yang
banyak berada di pegunungan karst. Bila terus menerus ditambang, maka
kandungan air di pegunungan itu akan terpengaruh dan akan kandas.
Akibatnya, lahan pertanian di sekitar pegunungan tak lagi bisa berjalan
lantaran kering.
d. Dampak pembangunan dalam aspek konflik sosial
Konflik merupakan suatu proses sosial dimana individu atau kelompok
berusaha untuk memenuhi tujuannya dengan jalan menantang pihak lawan
dengan disertai ancaman dan kekerasan. Konflik sosial yang terjadi dalam
suatu pembangunan yaitu terkait masalah perijinan pembangunan,
pembebasan lahan dan bangunan, relokasi penduduk, masalah ganti rugi, dan
masalah ketidakadanya persetujuan dalam suatu pembangunan atau dalam
hal ini pelaksanaan pembangunan tersebut menuai banyak penolakan dari
berbagai pihak. Jika suatu pembangunan menghasilkan sebuah konflik artinya
pembangunan tersebut belum terencana dengan matang karena pada
dasarnya pembangunan berfungsi untuk mensejahterakan masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai