Orientasi Asas Dan Dasar Taman Siswa Dari Ki Hajar Dewantara Pernyataan asas
Taman Siswa di tahun 1922 diupayakan sebagai asas perjuangan yang
diperlukan pada waktu itu menjelaskan sifat taman siswa pada umumnya.
Asas Taman Siswa memuat 7 pasal, secara singkat dapat diuraikan sebagai
berikut.
Pasal ke-5 memiliki pokok asas untuk percaya kepada kekuatan sendiri.
Kesemua dasar ini sama sekali tidak bertentangan dengan asas 1922 yang
menjadi pijakan awal Ki Hajar Dewantara dalam merintis pendidikan di
Indonesia, karena poin-poin penting yang termaktub dalam dasar Taman
Siswa ini hanyalah mempertegas dari hal-hal yang telah dikemukan
dalam Asas Taman Siswa.
Oleh karena itu, dalam era sekarang eksistensi roh pendidikan seperti
yang dikembangkan Ki Hajar Dewantara hendaknya tetap menjadi pola-
pola pikir yang terus didayakan oleh generasi muda, karena
bagaimanapun juga mengubah Indonesia menjadi lepas dari belenggu
penjajahan tidak lain adalah karena pendidikan. Maka berhati-hatilah
dalam menyusun kebijakan pendidikan.
Upaya menjunjung derajad bangsa akan berhasil, apabila dimulai dari bawah,
karena Rakyat sebagai sumber kekuatan, sehingga harus mendapatkan
pengajaran agar pandai melakukan upaya bagi kemakmuran negeri.
Pengajaran berarti mendidik anak untuk mencari sendiri ilmu pengetahuan yang
perlu dan baik untuk lahir, batin, dan umum, guru harus mampu mendidik anak-
anak untuk mandiri dan merdeka. Karena pendidikan harus bisa memerdekakan
manusia dari ketergantungan kepada orang lain dan bersandar pada kekuatan
sendiri.