Tugas Klinisi
Tegakkan diagnosis sedini mungkin Mencari penyebab : intrahepatal atau ekstrahepatal Intervensi dini Cegah sekuele
Perlu pemeriksaan intensif sedini mungkin untuk mencegah hati yang progresif dan permanen
Etiologi
INTRAHEPATAL EKSTRAHEPATAL
2.
Kelainan Intrahepatal
a. Idopatik
1. 2. 3. 4. 5.
Idiopathic Neonatal Hepatitis Kolestasis Intrahepatal Persisten Sindrom Alagille Sindrome Zellweger Intrahepatic Bile Duct Paucity
b. Anatomik 1. Fibrosis hepatik Kongenital 2. Penyakit Caroli c. Kelainan metabolisme 1. Asam amino: Tyrosinemia 2. Lipid : Peny. Gaucher. Peny. Niemann Pick 3. Kabohidrat : Galaktosemia 4. Penyakit Empedu 5. Penyakit metabolik tdk khas : Defisiensi Antitripsin, Kistik Fibrosis
Manifestasi Umum
Kolestasis
Retensi/ Regugitasi Kosentrasi asam empedu di usus
Malabsorpsi Lemak : malnutrisi Vitamin : Kulit tebal, osteopenia Degenerasi neuromuskular Hipoprotombinemia Diare/ steatorea, feses dempul
Manifestasi Umum
Penyakit Hati Progresif (Sirosis Biller)
Hipertensi Porta
Gagal Hati
Evaluasi Kolestasis
Untuk membedakan antara kolestasis intara hepatal dan ektra hepatal 1. Anamnesis a. Riwayat keluarga Saudara kandung kolestasis : mungkin kelainan genetik/ metabolik b. Riwayat Kehamilan atau Kelahiran TORCH, Hepatitis B, BB lahir
2. KLINIS
Alagille (1985) : 4 patokan klinis untuk membedakan Kolestasis Intra/ ekstrahepatal BB lahir Warna Tinja Umur saat tinja akolik Keadaan Hepar
Usaha tahap pertama untuk membedakan Intra/ ekstrahepatal Mengunpulkan tinja 3 porsi Ditempat berwara gelap Porsi I : pkl.06.00-14.00 Porsi II : pkl.14.00-22.00 Porsi III : pkl.22.00-06.00 Bila warna tetap dempul : kol. Ekstrahepatal Bila warna fluktuaktif : Kol. Intrahepatal
3. Pemeriksaan penunjang
a. Laboratorium rutin : DL,FL,UL,LFT Khusus : DAT (UAD) b. Pencitraan : menentukan patensi duktus menilai parenkim hati c. Biopsi hati Lab rutin : DL,UL,FL LFT : SGOT, SGPT, GT,AP Protrombin Time, Tromboplastin Time
c. Biopsi hati
Hepatitis neonatal Infiltrat inflamasi lobulus Nekrosis hepatoseluler Gambaran lobulus kacau Atresia Biller Proliferasi duktus biller Sumbatan empedu Fibrosis Porta Edema Gambaran lobulus normal
Pengelolaan
Terapi Medikamentosa 1. Memperbaiki aliran empedu Fenobarbital 5 mg/kgBB bagi 2 dosis po Kerja : induksi Sitokrom P 450 Induksi Na K ATP ase Kolestiramin 0.5 gram/kgBB bagi 3 dosis po Kerja : memotong sirkulasi enterohepatik asam empedu sekunder
a.
Asam Ursodioksikolat (Urdafalk) 3-10 mg/kgBB bagi 3 dosis po Kerja : memperbaiki daya ikat kompetitif terhadap asam litokolat yang toksis b. Terapi Nutrisi Agar anak tumbuh dan berkembang optimal Mengatasi melabsorpsi lemak : medium Chain Trigliserida (MCT) Mengatasi def, vitamin yang larut dalam lemak Vit A 10000 U/hr, Vit D 5000 - 8000 IU Vit E 150 IU/hr, Vit K 2,5 - 5 mg/hr Zinc 1 mg/kg, Ca dan P bila perlu
c. Terapi Bedah
Bila Dx/ Atresia Biller sudah ditegakkan intervensi bedah portoentrostomi Transplantasi, bila : Sirosis Pasca operasi portoenterostomi : aliran empedu tetap jelek
PROGNOSIS
Kolestasis Ekstrahepatal : Bila tidak segera dikoreksi sebelum 12 minggu, maka : 50 % meninggal pada tahun I 25 % meninggal pada tahun II Sisanya meninggal pada usia < 9 tahun Kolestasis intrahepatal : Prognosis tergantung pada luas kerusakan hepar Hepatitis neonatal : kesembuhan 64 %
EKSTRA HEPATIK
INTRA HEPATIK
Terapi
Luminal 5 mg/ kgBB --> 2 ds Kolestiramin 0.5 gr/kgBB/hr 3 ds
UAD 3 x (-)
Bili me Operasi
Bili me
Bili me
Bili me
Prednison me