RINOSINUSITIS

Curiculum Vitae
Nama Tempat/Tgl Lahir Riw Pekerjaan Riw. Pendidikan : Melati Sudiro, dr.,M.Kes.,SpTHT-KL : Berlin , 13 Februari 1966 : 2006- skg Staf di bag. I.Kes THT-KL FKUNPAD/RSHS : 1992 : Lulus Dokter Umum (FK UKI Jakarta) 2005 : Lulus Spesialisasi THT-KL (FK UNPAD-Bdg) S2 Pasca Sarjana FK UNPAD : 2006 FESS FKUI/RSCM 2006 Workshop Imunoterapi- Singapore 2007 Work shop FESS (hands-on)NUH,Singapore 2007 I.C Rinosinusitis AAOHNS annual meeting ( Washington DC) 2007 JIFESS, Jakarta 2007 World Alergy Congress, Bangkok 2008 JiFESS, jakarta
BAGIAN THT-I.KES THT-KL
RSUP Dr.Hasan Sadikin Bandung
Kursus
RINOSINUSITIS UPDATE (EPOS 2007)
Melati Sudiro Bagian Ilmu Kesehatan THT-KL Universitas Padjadjaran Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung BAGIAN THT-I.KES THT-KL
Pendahuluan
Rinitis Rinosinusitis Sinusitis
DokterUmum
allergologist
Ahli THT
Ahli Paru

DEFINISI KLINIK
RINOSINUSITIS (termasuk polip hidung) :
Proses peradangan mukosa hidung dan sinus paranasal yang ditandai oleh dua atau lebih gejala dengan salah satunya adalah :hidung tersumbat/ sekret disertai - nyeri pada wajah/ nyeri tekan pada wajah - penurunan/ hilangnya fungsi penciuman
DEFINISI KLINIK

Hasil pemeriksaan endoskopik - terdapat polip - sekret mukopurulen primer berasal dari meatus media dan/atau edema /obstruksi mukosa terutama di meatus media
Dan /atau

CT Scan : - perubahan mukosa di osteomeatal dan/atau sinus.

Durasi penyakit
Rinosinusitis Akut : 12 minggu dengan resolusi komplit > 12 minggu tanpa resolusi komplit (EPOS 2007)
Rinosinusitis Kronis :

DEFINISI EPIDEMIOLOGI
Rinosinusitis Akut : sudden onset dari 2/ lebih gejala dimana Hidung tersumbat atau hidung beringus(salah satu) yang timbulnya tiba-tiba disertai - nyeri pada wajah/ nyeri tekan pada wajah - penurunan/ hilangnya fungsi penciuman -Anamnesis : SN, ND, NI, mata berair Rinosinusitis Kronis : ~ ARS Gejalanya > 12 minggu Anamnesis : SN, ND, NI, mata berair
Tipe of Rinosinusitis
Acute Rhinosinusitis CRSwNP (Chronic Rhinosinusitis with Nasal Polyps) CRSsNP ( Chronic Rhinosinusitis without Nasal Polyps) Allergic Fungal Rhinosinusitis
J. Clin Imunnol, 118 Nov 2006

Anatomi dan Fisiologi
(Adapted from Mc Cheney, 1998)

Anatomi dan Fisiologi

PATOGENESIS
Patensi Osteum Fungsi Silia Kualitas sekresi hidung
Penurunan Penurunan fungsi baik fungsi baik sendiri atau sendiri atau kombinasi kombinasi
Perubahan fisiologis & terjadilah sinusitis


Ventilasi & Drainase Sinus

Pembersihan mukosilier dari sinus ke osteum sinus pola tertentu Ventilasi dan drainase tergantung dari KOM (Kompleks Osteo Meatal)


KOM (Kompleks Osteo Meatal)

Struktur yang kompleks & rumit di hidung Unit fungsional serambi depan ethmoid anterior drainase & ventilasi sinus frontal, maksilaris dan ethmoid anterior

KOMPLEKS OSTEO MEATAL (KOM)
STRUKTUR ANATOMIK DALAM HIDUNG YANG DAPAT MEMPERSEMPIT VENTILASI DAN DRAINASE DARI SINUS
Adapted from : Miller, A.J. Sinus Anatomy and Funstion In : Bailey, B.J. Head & Neck SurgeryOtolaryngology. 2001

KOM : Konkha media, processus uncinatus, bula etmoid, sel Haler, hiatus semilunaris dll

Etiologi
Rinosinusitis Akut Viral (Common cold) Bakterialis : Streptococcus pneumoniae Haemophilus influenza Moraxella Catarrhalis (>> anak)

Faktor-faktor yang berhubungan dengan RINOSINUSITIS AKUT (EPOS 2007)
- Patogen : superinfeksi bakteri pada mukosa yang rusak oleh infeksi virus (commom cold) - Cilliary Impairment - Alergi (25% - 31,5%) - Helicobacter pylori dan Laringofaringeal Refluks - Pemakaian ETT(ventilator), NGT (Nasogastric Tube) - Infeksi gigi (apikal)/ dentogen kronis
RINOSINUSITIS KRONIS TANPA POLIP HIDUNG (EPOS 2007) Pada 15,5% populasi USA sinus trouble Kuman : - Staph. Aureus (36%) - coag-negative Staphylococcus (20%) - Streptoc. Pneumoniae (17%) - ANAEROB Peranan Jamur
Faktor-faktor yang berhubungan dengan Rinosinusitis Kronis tanpa Polip Hidung Cilliary Impairment Alergi (50 84%) Asma Immunocompromised state Genetik Kehamilan dan hormonal Faktor lingkungan : - asap rokok - low income ? Iatrogenik Helycobacter pylori dan Laringofaringeal refluks

Kelainan struktur anatomik

Septum deviasi
Obstruksi karena kelainan struktur
Concha Bullosa
Choanal Atresia
Atas ijin dr. Sintasari, SpTHT
Rinosinusitis Kronis dengan Polip Hidung (EPOS 2007)

Diagnosis >>> penggunaan Nasal Endoskopi Penting : Dapat membedakan : hipertrofi konkha - polip Insidensi : 0,2% - 1% >>> pada pasien asma

Faktor-faktor yang berhubungan dengan Rinosinusitis Kronis dengan Polip Hidung (EPOS 2007)
Rinitis Alergi : 0,5 4,5% Asma : 7 15% Aspirin sensitivity : 36 60% Genetik : gene expression Faktor lingkungan : polusi, smokers

* RINITIS ALERGI
GEJALA ALERGI
S neezing L acrimation I tching D ischarge O bstruction

PATOGENESIS

PATOGENESIS
J Allergy Clin Immunol 2004;113:1013-23

INFEKSI SALURAN NAFAS BAWAH
Asma
Komorbiditas
Polip hidung
Sinusitis otitis media

*FUNGAL SINUSITIS
Bentuk Rinosinusitis karena jamur :
Noninvasive Fungal sinusitis, Mycetoma Allergic fungal sinusitis (AFS) Invasive Fungal sinusitis, Fulminant fungal sinusitis Indolent fungal sinusitis .. MASIH TERUS BERKEMBANG
DIAGNOSIS RINOSINUSITIS
GEJALA KLINIS PEMERIKSAAN FISIK PEMERIKSAAN PENUNJANG

Comparison of symptoms of acute and chronic suppurative rhinosinusitis Symptom Pain Nasal obstruction Nasal discharge Systemic symptoms Acute +4 +4 +4 +4 Chronic +2 +2 -
+4, severe; +2 moderate; -, not present.
(adapted from Bailey, 2001)

Nyeri di wajah/nyeri kepala/rasa tertekan .

PEMERIKSAAN FISIK
RINOSKOPI ANTERIOR - hipertrofi konkha - mukosa hiperemis - sekret dari osteum sinus - polip Pemeriksaan orofaring : Post Nasal Drip (PND)

PEMERIKSAAN PENUNJANG
TRANSILUMINASI
Hanya untuk sinus maksilaris dan frontalis Sensitivitas dan spesifisitas <<<
NASAL ENDOSKOPI
Rigid atau fleksibel Observasi struktur anatomik dalam hidung

NASAL ENDOSKOPI

* RONTGEN POLOS Posisi : WATERS, CALDWELL, LATERAL * CT SCAN
Waters
Waters view of sinuses. The top of the petrous pyramid (curved arrow) is projected over the floor of the maxillary sinus. The small zygomatic recess of the sinus always appears slightly clouded (white arrow). The best area to judge mucosal thickening is along the anterior margin of the posterolateral antral wall (black arrow). BAGIAN THT-I.KES THT-KL
a
(Adapted from www.szote.com)

CT SCAN
CT imaging
Dapat mengevaluasi dan melihat kelainan anatomi secara detail
(Adapted from www.szote.com)

Kapan CT-Scan dilakukan ? 4 6 minggu setelah terapi medikamentosa : - Untuk mengurangi efek kongesti sinus yang reversibel - Tidak dilakukan pada saat infeksi akut
TERAPI MEDIKAMENTOSA Antibiotika (FDA Approved) lactamase : Amoksilin clavulanate Cefdinir Cefuroxime Loracarbef Makrolide : Claritromicin Azitromicin
Quinolone : Ciprofloxacin Levofloxacin Moxifloxacin
TERAPI ADJUNCTIVE
1 2 Steroid oral Intranasal steroid generasi: Beclometasone generasi : Triamsinolone acetonide Budesonide Mometasone Fluticasone Dekongestan - Topikal - Oral : pseudoefedrin Anti histamin Kombinasi anti histamin + pseudoefedrin Mukolitik Jamur : amphoterisin B lavage

Kesimpulan
Faktor KOM memegang peranan penting dalam patogenesis Rhinosinusitis Rinitis Alergi penting dipahami, merupakan faktor predisposisi Rinosinusitis yang cukup sering Pemeriksaan Nasal endoskopi penting untuk mendiagnosis rinosinusitis CT Scan lebih berperan terutama untuk melihat KOM, dibandingkan foto polos

RINOSINUSITIS

Diunggah oleh

Informasi Dokumen

Deskripsi Asli:

Judul Asli

Hak Cipta

Format Tersedia

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apakah konten ini tidak pantas?

Hak Cipta:

Format Tersedia

RINOSINUSITIS

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

Curiculum Vitae

RINOSINUSITIS UPDATE (EPOS 2007)

BAGIAN THT-I.KES THT-KL

RINOSINUSITIS (termasuk polip hidung) :

CT Scan : - perubahan mukosa di osteomeatal dan/atau sinus.

BAGIAN THT-I.KES THT-KL

BAGIAN THT-I.KES THT-KL

BAGIAN THT-I.KES THT-KL

Anatomi dan Fisiologi

(Adapted from Mc Cheney, 1998)

BAGIAN THT-I.KES THT-KL

Anatomi dan Fisiologi

BAGIAN THT-I.KES THT-KL

Perubahan fisiologis & terjadilah sinusitis

BAGIAN THT-I.KES THT-KL

Ventilasi & Drainase Sinus

BAGIAN THT-I.KES THT-KL

BAGIAN THT-I.KES THT-KL

KOM (Kompleks Osteo Meatal)

BAGIAN THT-I.KES THT-KL

KOMPLEKS OSTEO MEATAL (KOM)

BAGIAN THT-I.KES THT-KL

BAGIAN THT-I.KES THT-KL

BAGIAN THT-I.KES THT-KL

Faktor-faktor yang berhubungan dengan RINOSINUSITIS AKUT (EPOS 2007)

BAGIAN THT-I.KES THT-KL

Kelainan struktur anatomik

Atas ijin dr. Sintasari, SpTHT

Rinosinusitis Kronis dengan Polip Hidung (EPOS 2007)

BAGIAN THT-I.KES THT-KL

BAGIAN THT-I.KES THT-KL

S neezing L acrimation I tching D ischarge O bstruction

BAGIAN THT-I.KES THT-KL

BAGIAN THT-I.KES THT-KL

J Allergy Clin Immunol 2004;113:1013-23

BAGIAN THT-I.KES THT-KL

INFEKSI SALURAN NAFAS BAWAH

Sinusitis otitis media

BAGIAN THT-I.KES THT-KL

+4, severe; +2 moderate; -, not present.

(adapted from Bailey, 2001)

BAGIAN THT-I.KES THT-KL

Nyeri di wajah/nyeri kepala/rasa tertekan .

BAGIAN THT-I.KES THT-KL

BAGIAN THT-I.KES THT-KL

BAGIAN THT-I.KES THT-KL

BAGIAN THT-I.KES THT-KL

BAGIAN THT-I.KES THT-KL

(Adapted from www.szote.com)

BAGIAN THT-I.KES THT-KL

Quinolone : Ciprofloxacin Levofloxacin Moxifloxacin

BAGIAN THT-I.KES THT-KL

Anda mungkin juga menyukai