JURUSAN GIZI
JL. WOLTER MONGINSIDI NO.115 PEDURUNGAN - SEMARANG
PERENCANAAN TERAPI DIET (ADIME)
NAMA
MAHASISWA
KELAS
SEMESTER
Iga D. Pratiwi
Mawar Lestari
REGULER A
V
IDENTITAS PASIEN
NAMA
PASIEN
(INISIAL)
: Tn. A
SUKU
BANGSA
INA
ALAMAT
UMUR
46 th
PEKERJAAN : Supir
JENIS
KELAMIN
: Laki-laki
ASESMEN GIZI
DATA RIWAYAT DIET/ MAKAN (FOOD/ NUTRITION HISTORY)
Kebiasaan :
o
o
o
o
Biasa makan di luar rumah, biasa makan 2x sehari, tidak pernah sarapan pagi.
Mengkonsumsi kopi 2x sehari, suka mengkonsumsi pecel dan masakan padang
Makanan kesukaan cenderung bersantan, dan berupa goreng-gorengan.
Konsumsi tempe 2-3x sehari, jerohan 2x perminggu, buah 1x perhari.
Hasil recall :
Energi : 2300 kalori
Kebutuhan Energi Tn. A yang sebenarnya adalah 1944 kkal (berdasarkan rumus Broca dengan BBI
54 kg)
Jadi Tn. A mengkonsumsi energi 118,3% dari kebutuhan yang seharusnya.
Kesimpulan: Pola makan pasien tidak sehat
DATA BIOKIMIA/ PEMERIKSAAN MEDIS/ TERAPI MEDIS YANG DIPEROLEH
(BIOCHEMICAL DATA, MEDICAL TEST, and PROCEDURES)
Hari pertama:
Kolesterol : 250 mg/dl (<200 mg/dl) kolesterol tinggi
Umur = 46 tahun,
BB = 94 kg,
TB = 160 cm
merokok.
DIAGNOSIS GIZI
NO PROBLEM
1
2
ETIOLOGI
Perubahan nilai
laboratorium (dalam
hal ini profil asam
urat, ureum, dan
kreatinin)
N.C 2.2
Kurangnya aktivitas
fisik
NB-2.1
SIMPTOM
Asupan energi rata-rata 2300
kkal/hari dan 118,3% dari
kebutuhan
IMT = 36,7 dan BB perhitungan
melampaui 174% dikatagorikan
oobesitas/gemuk.
data asam urat dan kreatinin yang
diatas ambang batas normal.
Disusul dengan tingginya ureum
dan kolesterol.
tidak pernah olah raga
1. kelebihan intake energi berkaitan dengan Pola makan tidak sehat, suka makan bersantan
dan gorengan ditandai dengan Asupan energi rata-rata 2300 kkal/hari dan 118,3% dari
kebutuhan.
2. Berat badan lebih berkaitan dengan makan tidak teratur namun dengan porsi besar (sering jajan
diluar) ditandai dengan perhitungan IMT dan BB perhitungan yang dikatagorikan kedalam
obesitas dan gemuk.
3. Perubahan nilai laboratorium (dalam hal ini profil asam urat, ureum, dan kreatinin berkaitan
dengan gangguan metabolisme purin ditandai dengan data asam urat dan kreatinin yang diatas
ambang batas normal. Disusul dengan tingginya ureum dan kolesterol.
4. Kurangnya aktivitas fisik berkaitan dengan kurangnya pengetahuan mengenai pentingnya
aktivitas fisik atau gerak badan dan ketersediaan waktu berkaitan dengan pekerjaan ditandai
dengan tidak pernah olahraga
INTERVENSI GIZI
PERENCANAAN
TERAPI DIET : Makanan Biasa / 1700 kkal / Rendah Energi / Rendah Purin / Rendah Garam II
Tujuan :
- Mencapai dan mempertahankan status gizi optimal serta menurunkan kadar asam urat dalam
darah dan urin.
- Menurunkan berat badan, 0,5- 1 kg per minggu
- Menurunkan tekanan darah dari 160/100 mmHg menjadi 140/80 dalam waktu 2 x 24 jam
- Menurunkan kadar asam urat dalam darah dan urin menjadi normal.
PRINSIP DAN SYARAT DIIT
1. Energi yang diberikan adalah 1694 kkal (hasil pengurangan 250 kkal untuk program penurunan
berat badan).
2. KH yang diberikan adalah 65% dari kebutuhan energi yaitu 261,5 289,1g
3. Lemak yang diberikan adalah 20% dari kebutuhan energi yaitu 35,7 39.5 g
4. Protein yang diberikan adalah 15% dari kebutuhan energi yaitu 60,3 66,7g
5. Pemberian asupan natrium 600 800 mgNa
6. Pemberian purin 100-150 mg/dl.
7. Vitamin dan mineral cukup sesuai kebutuhan.
8. Cairan 2-2,5 liter per hari.
9. Bentuk makanan yang diberikan adalah makanan biasa.
PERHITUNGAN KEBUTUHAN GIZI
Rumus Broca:
Energi = 1944 250 = 1694 kkal
BMR
= 30 x 54
= 1620
Energi
= 1944
KH 65%
CARA
PEMBERIAN
(food delivery):
FREKUENSI :
JUMLAH YANG
DIBERIKAN
3 x makan utama
2 x selingan
Pemeriksaan laboratorium
1 mgg
Uji laboratorium
berat badan
1 mgg
Penimbangan
TARGET
PENCAPAIAN
sesuai diit yang
diberikan, habis.
Nilai laboratorium
normal
turun 0,25 0,5 kg
Tekanan darah
2x sehari
Tensimeter
3x sehari
Recall
Menghabiskan
makanan dan tidak
mengkonsumsi
makanan dari luar
Bahan Makanan
1. Makanan pokok /
sumber karbohidrat
2. Sayuran
METODE YANG
DIGUNAKAN
Recall, comstock
Dianjurkan
Nasi, singkong, kentang, ubi, roti,
pasta, mie, bihun, tepung terigu,
tapioka, hunkwee, tepung beras,
cake dan biskuit
Wortel, jagung muda, labu, ketimun,
sawi putih
4. Kacang-kacangan /
protein nabati
5. Buah-buahan
6. Bumbu dapur
7. Lemak
8. Minuman
TERAPI EDUKASI
Sasaran: Pasien dan Keluarga
Metode: Penyuluhan individu
E=1694 kkal
P= 63,5 g
L= 37,6 g
KH= 275,3 g
Tidak Dianjurkan
Fast food
Waktu: 30 menit
Alat bantu: Leaflet dan food model
Materi:
1. Edukasi mengenai pola gaya hidup dan perilaku yang sehat, edukasi ini merupakan cara untuk
memotivasi perubahan perilaku. Selain pasien juga bisa ditegaskan untuk keluarga sehingga bisa
mendukung terapi diit yang dianjurkan.
2.
Konseling, dengan maksud membuka wawasan pasien untuk menyadari masalah yang sedang
dihadapinya. Konseling meliputi diet yang harus diberikan untuk ditaati, aktivitas fisik yang harus
dijalankan, serta upaya memonitor assm urat dan pembatasan konsumsi makanan tinggi purin.