Oleh :
NENDEN SRI ASTUTI (2520142501)
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan Pendahuluan Keperawatan Medikal Bedah 1 pada Tn.W dengan
Hematuria di Poliklinik Bedah RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten disusun
untuk memenuhi Tugas Laporan Pendahuluan Individu PKK KMB 1 Semester
IV , pada :
Hari
: Jumat
Tanggal
: 12 Mei 2016
Praktikan,
(................................................)
Mengetahui,
CI lahan,
(..........................................)
CI Akademik,
(.............................................)
BAB I
KONSEP PENYAKIT
A. DEFINISI
Hematuri adalah suatu gejala yang ditandai dengan adanya darah
atau sel darah merah dalam urin. Secara klinis, hematuri dapat
dikelompokkan menjadi: Hematuri makroskopis (gross hematuria) adalah
suatu keadaan urin bercampur darah dan dapat dilihat dengan mata
telanjang. Keadaan ini dapat terjadi bila 1 liter urin bercampur dengan 1
ml darah. Hematuri mikroskopis yaitu hematuri yang hanya dapat
diketahui secara mikroskopis atau tes kimiawi.
B. ETIOLOGI
Hematuria dapat disebabkan oleh kelainan-kelainan yang berada di
dalam sistem urogenitalia atau kelianan yang berada di luar urogenitalia.
Kelainan yang berasal dari sistem urogenitalia antara lain.
1. Infeksi/inflamasi, antara lain pielonefritis, glomerulonefritis, ureteritis,
sistitis, dan uretritis
2. Tumor jinak/tumor ganas, antara lain tumor Wilm, tumor Grawitz,
tumor pielum, tumor ureter, tumor buli-buli, tumor prostat, dan
hiperplasia prostat jinak.
3. Kelainan bawaan sistem urogenitalia, antara lain kista ginjal dan ren
mobilis
4. Trauma yang mencederai sistem urogenitalia
5. Batu saluran kemih
C. MANIFESTASI KLINIS
Terjadi retensi urin akibat sumbatan divesika urinaria oleh bekuan darah
D. PATOFISIOLOGI
Etiologi dan
patofisiologi
hematuria
bervariasi.
Misalnya,
mikroskopi,
Hematuria yang tidak disertai rasa nyeri terjadi juga pada penyakit
saluran kemih yang non malignant dan kanker ginjal karena itu tiap
terjadi hematuri harus diteliti. Cystitis merupakan gejala dari tumor
kandung kemih, karena tumor merupakan benda asing di dalam
kandung kemih.
Chemotherapy merupakan paliatif. 5- Fluorouracil (5-FU) dan
doxorubicin (adriamycin) merupakan bahan yang paling sering
dipakai. Thiotepa dapat diamsukkan ke dalam kandung kemih sebagai
pengobatan topikal. Klien dibiarkan menderita dehidrasi 8 sampai 12
jam sebelum pengobatan dengan theotipa dan obat diabiarkan dalam
kandung kemih selama dua jam.
2. Diagnosa Keperawatan
a. Nyeri
(akut)
berhubungan
dengan
proses
penyakit
therapi:
pembedahan,
ajarkan
klien
dan
radiasi,
keluarga
khemotherapi,
tentang
cara
menghadapinya
3) Berikan
pengalihan
seperti
reposisi
dan
aktivitas
DAFTAR PUSTAKA
1. Carpenito, Lynda Juall. 2001. Buku Saku Diagnosa Keperawatan. EGC.
Jakarta
2. Aru W, Sudoyo, dkk. 2010. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Ed.5 Jilid 2.
Jakarta : InternalPublishing
3. Brunner, Suddarth. 2006. Keperawatan MedikalBedah volume 2. Jakarta :
EGC
4. Corwin, Elisabeth J. 2009. Buku Saku Patofisiologi. Jakarta : EGC
5. Nanda International, 2015. Diagnosis Keperawatan: Definisi & Klasifikasi
2015-2017 Edisi 10. Jakarta, penerbit: Buku Kedokteran EGC