Anda di halaman 1dari 30

1

BAB I
PENDAHULUAN
1.1.

Latar Belakang
Posyandu

merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan Bersumber

Daya Masyarakat (UKBM) yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk
dan bersama masyarakat dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan, guna
memberdayakan masyarakat dan memberikan kemudahan kepada masyarakat
dalam memperoleh pelayanan kesehatan dasar, utamanya untuk mempercepat
penurunan angka kematian ibu dan bayi.1
Sejak dicanangkannya Posyandu pada tahun 1986, berbagai hasil telah
banyak dicapai. Angka kematian ibu dan kematian bayi telah berhasil diturunkan
dan umur harapan hidup rata-rata bangsa Indonesia telah meningkat secara
bermakna. Jika pada tahun 1995 angka kematian ibu ( AKI) dan angka kematian
bayi (AKB) masing-masing adalah 373/100.000 kelahiran hidup (SKRT 1995)
serta 60/1000 kelahiran hidup(Susenas 1995), maka pada tahun 2003 AKI turun
menjadi 307/100.000 kelahiran hidup (SDKI,2003), sedangkan AKB turun
menjadi 37/1000 kelahiran hidup. Sementara itu, umur harapan hidup rata-rata
meningkat dari 63,20 tahun pada tahun 1995 menjadi 66,2 tahun pada tahun 2003
(SDKI,2003).2
Secara kuantitas, perkembangan jumlah posyandu di Indonesia sangat
menggembirakan, pada saat posyandu dicanangkan tahun 1986

jumlahnya

tercatat 25.000 posyandu, sedangkan pada tahun 2004, meningkat menjadi


238.669 posyandu. Namun ditinjau dari aspek kualitas, masih ditemukan banyak
masalah, antara lain kelengkapan sarana dan keterampilan kader yang belum
memadai.2
Perkembangan jumlah posyandu juga sangat menggembirakan dimana
disetiap Desa/Kelurahan terdapat 3-4 posyandu. Berdasarkan data laporan Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota tahun 2013, statistik pertumbuhan dan perkembangan
Posyandu di Kepulauan Riau semakin bertambah dan kebutuhan pelayanan
kesehatan melalui Posyandu mendapat respon yang baik dari masyarakat. Jumlah

Posyandu diantaranya Kota batam (364), kota Tanjungpinang (121), Kabupaten


Bintan (150), Kabupaten Karimun (212), Kabupaten Lingga (167), Kabupaten
Natuna (113) dan Kabupaten Kepulauan Anambas (61).3
Hasil

analisis

profil

UKBM

menunjukkan

pergeseran

tingkat

perkembangan posyandu. Pada tahun 2001 tercatat 44,2% strata pratama, 34,7%
strats madya, serta 18,0% strata purnama. Pada tahun 2004 tercatat 33,61 strata
pratama, 39,86% madya, 23,62% strata purnama. Sementara jumlah yang
tergolong mandiri turun dari 3,1% pada tahun 2001 menjadi 2,91% pada tahun
2004.2
Berdasarkan uraian diatas maka penulis tertarik untuk mengambil judul
Laporan Perkembangan Strata Posyandu Di Wilayah Kerja Puskesmas Tiban
Baru Kecamatan Sekupang Kota Batam Tahun 2014.
1.2.

Tujuan Makalah
1. Tujuan Umum
a. Memberikan laporan tentang kegiatan posyandu di Puskesmas Tiban Baru
Kecamatan Sekupang Kota Batam Tahun 2014.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui jumlah posyandu di Puskesmas Tiban Baru Kecamatan
Sekupang Kota Batam Tahun 2014.
b. Untuk mengetahui strata posyandu di Puskesmas Tiban Baru Kecamatan
Sekupang Kota Batam Tahun 2014.
c. Untuk mengetahui perkembangan strata posyandu di puskesmas Tiban
Baru Kecamatan Sekupang Kota Batam Tahun 2014.

1.3.

Manfaat Kegiatan

1. Bagi Penulis
a.

Menambah pengetahuan penulis mengenai penerapan

langsung program kerja di Puskesmas.

2. Bagi Puskesmas
a.

Sebagai

bahan

evaluasi

terhadap

program-program yang sedang berjalan di puskesmas.


b.
Memberikan masukan dalam membuat
kebijakan untuk meningkatkan pelayanan kesehatan.
3. Bagi Pengembangan Ilmu Pengetahuan
a. Menambah kepustakaan dalam mengembangkan ilmu-ilmu kedokteran
komunitas.
4. Bagi Masyarakat
a.
Memberikan pengetahuan kepada masyarakat

mengenai

pentingnya menjaga kesehatan diri, keluarga dan lingkungan.


b.
Menambah kesadaran masyarakat untuk selalu menerapkan
prilaku hidup bersih dan sehat .
1.4.

Ruang Lingkup

1. Tempat
Pelaksanaan Kepanitraan Klinik Kedokteran Komunitas bertempat di
Puskesmas Tiban baru kecamatan sekupang kota Batam.
2. Waktu
Waktu pelaksanaan kegiatan Kedokteran Komunitas di mulai sejak tanggal 09
Juni - 26 Juli 2014.

BAB II
GAMBARAN UMUM
2.1.

PROFIL PUSKESMAS TIBAN BARU


2.1.1. Visi dan Misi Puskesmas Tiban Baru
Visi : menjadikan Puskesmas Tiban Baru sebagai pusat pelayanan kesehatan
berkualitas prima menuju kecamatan sehat 2015.
Misi :
a. Memberi pelayanan kesehatan yang bermutu, proaktif, terjangkau, dan
terintegrasi.
b. Menjadikan puskesmas sebagai pusat pembangunan kesehatan.

c. Menjadikan puskesmas sebagai pusat penggerak peran serta masyarakat.


d. Menerapkan menejemen yang transparan pada setiap program.
2.1.2. Struktur Orgaanisasi Puskesmas Tiban Baru
Ka. UPT PKM

Dr. Nuraini

Ka. SUBBAG TU

David, SKM

KEPEGAWAIAN

Leni Marlina, S.KOM

KEUANGAN BENDAHARA :
APBD

BOK

RETRIBUSI

Kurniaman.SE
Marlisnawati

UMUM PERLENGKAPAN ASET : Siti Hajar Syafnidar


PERLENGKAPAN DATA DAN INFORMASI : Drg. Eliza Sovina Helly
JABATAN FUNGSIONAL
UNIT PROMKES
Koordinator

drg. Eliza Sovina Helly

UKK

Siti Hajar Syafnidar

PROMKES

Siti Hajar Syafnidar

UNIT P2PL
Koordinator

dr. Hilda Insyafri

Diare

Deti Hartati

TBC

Deti Hartati

ISPA

Deti Hartati

Kusta

Deti Hartati

Pneumoni

Deti Hartati

Malaria

Budi Asmoro, SKM

DBD

Budi Asmoro, SKM

Campak

Budi Asmoro, SKM

Kesling

Budi Asmoro, SKM

PTM

Sy. Evisusanti, AMK

IMS

Sy. Evisusanti, AMK

Filariasis

Sy. Evisusanti, AMK

Imunisasi

Resti Handayani

Koordinator

dr. Finanda Restuantyas

KIA

Bertha Simanjuntak

KB

Depi Haryani, Amd

Bayi

Resti Handayani

Balita

Resti Handayani

Lansia

Ismaleny, AMK

PKPR

Ismaleny, AMK

Gizi

Siti Nurhayati

MTBS

Marlisnawati

KTA

Yustika Rini, AMK

UKS/UKGS

Ayunah

UNIT KESGA

UNIT PEMULIHAN KESEHATAN


Koordinator

dr. Finanda Restuantyas

Poli Umum

Sy. Evisusanti, AMK

Poli Anak

Siti Hajar Syafnidar

UGD

Ismaleny, AMK

Kebidanan

Depi Haryani, Amd

UNIT PENUNJANG
Koordinator

dr. Hilda Insyafri

LAB

Cici Rianti

Farmasi

Butet Agustina Lingga, AMF

UNIT PELAKSANAAN
Koordinator

drg. Eliza Sovina Helly

Tata Ruang

Budi Asmoro, SKM

Keamanan

Kurniawan, SE

Kesehatan Mata

Raja Mizlinovriana, AMK

Kesehatan Jiwa

Raja Mizlinovriana, AMK

Kesehatan Olahraga

: Raja Mizlinovriana, AMK

POSKESDES

Sisty Chintya Lola, Amd

PUSTU TIBAN LAMA : Yon Piter Hutapea, S.Kep

2.2.

POSYANDU

2.2.1. Pengertian Posyandu


Pos pelayanan terpadu atau yang lebih dikenal dengan sebutan posyandu,
yaitu merupakan wahana kegiatan keterpaduan KB-kesehatan ditingkat kelurahan
atau desa, yang melakukan kegiatan lima program prioritas yaitu: KB, Gizi, KIA,
Imunisasi dan penanggulangan diare.1
2.2.2. Tujuan penyelenggaraan Posyandu
Menurut Depkes tujuan diselenggarakan Posyandu adalah untuk:
1. Menurunkan Angka Kematian Bayi (AKB), Angka Kematian Ibu (ibu
hamil, melahirkan dan nifas).

2. Mempercepat penerimaan atau membudayakan Norma Keluarga Kecil


Bahagia dan Sejahtera (NKKBS).
3. Meningkatkan peran serta dan kemampuan masyarakat untuk
mengembangkan kegiatan kesehatan dan Keluarga Berencana beserta
kegiatan lainnya yang dapat menunjang tercapainya masyarakat hidup
sehat sejahtera.
4. Berfungsi sebagai Wahana Gerakan Reproduksi Keluarga Sejahtera,
Gerakan Ketahanan Keluarga dan Gerakan Ekonomi Keluarga
Sejahtera.4
2.2.3. Manfaat Posyandu
1. Bagi Masyarakat
a. Memperoleh kemudahan untuk mendapatkan informasi dan pelayanan
kesehatan dasar terutama berkaitan dengan penurunan AKI dan AKB.
b. Memperoleh bantuan secara profesional dalam pemecahan masalah
kesehatan terutama berkaitan dengan ibu dan anak.
c. Efisiensi dalam mendapatkan pelayanan terpadu kesehatan dan sektor lain
terkait.

2. Bagi kader, pengurus posyandu dan tokoh masyarakat


a. Mendapatkan informasi terdahulu tentang upaya kesehatan yang terkait
dengan penurunan AKI dan AKB.
b. Dapat mewujudkan aktualisasi dirinya dalam membantu masyarakat
menyelesaikan masalah kesehatan terkait dengan penurunan AKI dan
3.

AKB.
Bagi Puskesmas
a. Optimalisasi fungsi puskesmas sebagai pusat penggerak pembangunan
berwawasan kesehatan, pusat pemberdayaan masyarakat, pusat pelayanan
kesehatan strata pratama.
b. Dapat lebih spesifik membantu masyarakat dalam pemecahan masalah
kesehatan sesuai kondisi setempat.
c. Meningkatkan efisiensi waktu, tenaga dan dana melalui pemberian
pelayanan secara terpadu.

4. Bagi sektor lain


a. Dapat lebih spesifik membantu masyarakat dalam pemecahan masalah
sektor terkait, utamanya yang terkait dengan upaya penurunan AKI dan
AKB sesuai kondisi setempat.
b. Meningkatkan efisiensi mealui pemberian pelayanan secara terpadu sesuai
dengan tupoksi masing-masing sektor.4
2.2.4. Kegiatan Utama Posyandu
1. Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)
a. Ibu hamil
Pelayanan yang diselenggarakan untuk ibu hamil mencakup :
1. Penimbangan berat badan dan pemberian tablet besi yang
dilakukan oleh kader kesehatan. Jika ada petugas Puskesmas
ditambah dengan pengukuran tekanan darah dan pemberian
imunisasi Tetanus Toxoid. Bila tersedia ruang pemeriksaan,
ditambah dengan pemeriksaan tinggi fundus/usia kehamilan.
Apabila ditemukan kelainan, segera dirujuk ke Puskesmas.
2. Kelompok ibu hamil. Kegiatan kelompok ibu hamil adalah sebagai
berikut:
a. Penyuluhan; tanda dan bahaya pada ibu hamil, persiapan
persalinan, persiapan menyusui, KB dan gizi.
b. Perawatan payudara dan pemberian ASI.
c. Peragaan pola makan ibu hamil.
d. Peragaan bayi baru lahir.
e. Senam ibu hamil.5
b. Ibu Nifas dan menyusui
Pelayanan yang diselenggarakan untuk ibu nifas dan menyusui
mencakup :
1. Penyuluhan kesehatan, KB, ASI dan gizi ibu nifas, perawatan
2.
3.
4.
5.

kebersihan jalan lahir (vagina).


Pemberian vitamin A dan tablet besi.
Perawatan payudara.
Senam ibu nifas.
Jika ada tenaga kesehatan puskesmas dan tersedia ruangan,
dilakukan pemeriksaan kesehatan umum, pemeriksaan payudara,
pemeriksaan tinggi fundus uteri dan pemeriksaan lochia. Apabila

ditemukan kelainan, segera dirujuk ke Puskesmas.5


c. Bayi dan Anak balita

Pelayanan

posyandu

untuk

balita

harus

dilaksanakan

secara

menyenangkan dan memacu kreatifitas tumbuh kembang anak. Untuk


itu perlu disediakan permainan yang sesuai dengan umur balita.
Adapun jenis pelayanan yang dapat diselenggarakan mencakup :
1. Penimbangan berat badan
2. Penentuan status pertumbuhan
3. Penyuluhan
4. Jika ada tenaga kesehatan Puskesmas dilakukan pemeriksaan
kesehatan, imunisasi dan deteksi dini tumbuh kembang. Apabila
ditemukan kelaian segera rujuk ke Puskesmas.5
2. Keluarga Berecana (KB)
Pelayanan KB di Posyandu yang dapat diselenggarakan oleh kader
adalah pemberian kondom dan pemberian pil ulang. Jika ada tenaga
kesehatan puskesmas dilakukan suntik KB, dan konseling KB. Apabila
tersedia ruangan dan peralatan yang menunjang dilakukan pemasangan
IUD. 5
3. Imunisasi
Pelayanan Imunisasi di Posyandu hanya dilaksanakan apabila ada
petugas puskesmas. Jenis imuniasasi yang diberikan disesuaikan dengan
program, baik terhadap bayi dan balita maupun terhadap ibu hamil.5
4. Gizi
Pelayanan gizi di Posyandu dilakukan oleh kader. Sasarannya adalah
bayi, balita, ibu hami, WUS. Jenis pelayanan yang diberikan meliputi
penimbangan

berat

badan,

deteksi

dini

gangguan

pertumbuhan,

penyuluhan gizi, pemberian PMT, pemberian vit A, dan pemberian sirup


FE. Khusus ibu hamil dan ibu nifas ditambah pemberian tablet besi serta
kapsul iodium untuk yang bertempat tinggal didaerah gondok endemik.
Apabila setelah dua kali penimbangan tidak ada kenaikkan berat badan,
segera dirujuk ke Puskesmas.5
5. Pencegahan dan penanggulangan diare

10

Pencegahan diare di Posyandu dilakukan antara lain dengan


penyuluhan prilaku hidup bersih dan sehat. Penanggulan diare di Posyandu
dilakukan diantara lain penyuluhan, pemberian larutan gula garam, yang
dapat dibuat sendiri oleh masyarakat atau pemberian oralit yang
disediakan. 5

2.2.5. Kegiatan Pengembangan/ Tambahan Posyandu


Dalam keadaan tertentu masyrakat dapat menambah kegiatan Posyandu
dengan kegiatan baru, disamping lima kegiatan utama yang telah ditetapkan.
Kegiatan baru tersebut misalnya; perbaikan kesehatan lingkungan, pemberantasan
penyakit menular, dan berbagai program pembangunan masyarakat desa lainnya.
Posyandu yang seperti ini disebut dengan nama Posyandu Plus.
Penambahan kegiatan baru sebaiknya dilakukan apabila lima kegiatan
utama telah dilaksanakan dengan baik dalam arti cakupannya diatas 50%, serta
tersedia sumber daya yang mendukung. Penetepan kegiatan baru harus mendapat
dukungan dari seluruh masyarakat yang tercermin dari hasil survey mawas diri
(SMD) dan disepakati bersama melalui forum Musyawarah Masyarakat Desa
(MMD).
Pada saat ini telah dikenal beberapa kegiatan tambahan posyandu yang
telah diselenggarakan antara lain:
1. Bina Keluarga Balita (BKB)
2. Kelompok Peminat Kesehatan Ibu dan Anak (KP-KIA)
3. Penemuan dini dan pengamatana penyakit potensial Kejadian Luar Biasa
(KLB), misalnya:IS PA, DBD, Gizi buruk, Polio, Campak, Difteri,
Pertusis, Tetanus neonatorum.
4. Pengembangan Anak Usia Dini (PAUD)
5. Usaha Kesehatan Gigi Masyarakat Desa (UKGMD)

11

6. Penyediaan air bersih dan penyehatan lingkungan pemukiman (PAB-PLP)


7. Program disertivikasi tanaman pangan dan pemanfaatan pekarangan,
melalui Tanaman Obat Keluarga (TOGA).
8. Desa siaga
9. Pos Malaria Desa (Posamaldes)
10. Kegiatan ekonomi produktif, seperti; usaha peningkatan pendapatan
keluarga (UP2K), usaha simpan pinjem.
11. Tabungan ibu bersalin (Tabulin), tabungan masyarakat (tabumas).5

2.2.6. Pelaksanaan Pelayanan Posyandu

Pelaksanaan posyandu dikelompokkan menjadi 5 langkah kegiatan


atau sistem meja pada hari buka posyandu. Langkah 1-4 dilaksanakan oleh
kader sedangkan langkah yang kelima oleh petugas kesehatan/penyuluh
KB. Lima langkah kegiatan tersebut mencerminkan lima jenis kegiatan.
A. Pendaftaran
Pendaftaran ditujukan untuk mendaftarkan ibu hamil dan balita
yang datang pada saat pelayanan posyandu.
1. Kader mendaftar bayi/balita yang dibawa ibu, yaitu nama
bayi/balita tersebut ditulis pada secarik kertas yang kemudian
diselipkan pada KMS.
2. Apabila balita merupakan peserta baru, berarti KMS baru
diberikan, nama anak ditulis pada KMS dan secarik kertas
kemudian diselipkan pada KMS.
3. Selain itu, kader juga mendaftar ibu hamil yaitu nama ibu hamil
tersebut ditulis pada formulir atau register ibu ibu hamil.
4. Apabila ibu hamil tidak membawa balita langsung dipersilahkan
menuju ke kegiatan/meja 4.
B. Penimbangan
Penimbangan yang dilakukan di posyandu merupakan upaya
pengamatan terhadap derajar kesehatan ibu dan anak dan terutama

12

ditujukan pada tumbuh kembang anak. Oleh sebab itu setiap kader yang
bertugas harus mempunyai keterampilan yang memadai untuk :
1. Menjelaskan data KMS atau keadaan anak berdasarkan data
kenaikan berat badan yang digambarkan grafik KMS kepada ibu
dari anak yang bersangkutan.
2. Memberikan nasehat kepada setiap ibu/keluarga dengan mengacu
pada data KMS anaknya atau dari hasil pengamatan mengenai
masalah yang dialami sasaran.
3. Memberikan rujukan ke Puskesmas apabila diperlukan untuk balita,
ibu hamil dan menyusui berikut ini :
a. Balita : apabila berat badannya di bawah garis merah (BGM)
pada KMS, 2 kali berturut-turut badannya tidak naik, kelihatan
sakit (lesu, kurus, busung lapar, mencret, rabun mata dan
sebagainya)
b. Ibu hamil dan menyusui : apabila keadaannya kurus, pucat,
bengkak kaki, pusing terus menerus, sesak napas, gondokan dan
sebagainya.
c. Memberikan pelayanan gizi dan kesehatan dasar oleh kader
Posyandu, misalnya pemberian pil tambah darah (pil besi,
vitamin A, oralit dan sebagainya).
Tata cara yang dapat dijadikan pedoman kader terhadap penimbangan
adalah :
a. Kader di kegiatan 1 meminta orang tua balita untuk membawa
bayi/balitanya dan menyerahkan KMS kepada kader di kegiatan 2.
b. Kader di kegiatan 2 menimbang dan mencatat hasil penimbangan
bayi/balita tersebut pada secarik kertas yang diselipkan dalam
KMS.
C. Pencatatan
Pencatatan yang dimaksud adalah pencatatan yang dilakukan oleh
kader pada KMS setelah proses penimbangan. Tata cara pencatatan
yang dilakukan kader pada saat pelayanan Posyandu yaitu :
1. Setelah ditimbang kader meminta keluarga balita menyerahkan
KMS dan kertas catatan kepada kader di kegiatan 3 setelah itu

13

kader memindahkan catatan hasil penimbangan tersebut ke dalam


KMS anak.
2. Kader menyerahkan KMS kepada keluarga balita dan selanjutnya
menuju kegiatan 4.
D. Penyuluhan
Penyuluhan merupakan bagian yang paling penting dalam
pengelolaan Posyandu. Penyuluhan yang dilakukan hendaknya sesuai
dengan kebutuhan posyandu yang bersangkutan dan diarahkan pada
perubahan pengetahuan, sikap dan perilaku masyarakat dengan
penekanan upaya promosi dan preventif.
Tata cara yang harus dijadikan pedoman oleh kader dalam
melakukan penyuluhan adalah :
1. Kader yang bertugas menerima KMS bayi/balita dari keluarga
balita selanjutnya kader membaca data KMS bayi/balita tersebut.
2. Kader memberikan nasehat kepada keluarga bayi/balita baik
mengacu pada data KMS maupun hasil pengamatan terhadap
bayi/balita yang menerima pelayanan di Posyandu.
3. Kader juga dapat memberikan penyuluhan gizi atau pertolongan
dasar misalnya pemberian makanan tambahan (PMT), tablet
tambah darah, vitamin A, oralit dan sebagainya.
4. Apabila tidak ada petugas kesehatan di kegiatan 5 kader dapat
melakukan rujukan ke tenaga kesehatan, bidan, PKB atau
Puskesmas apabila ditemukan masalah pada bayi/balita, ibu hamil,
atau menyusui.
E. Pelayanan Kesehatan dan KB
Khusus untuk kegiatan ini hanya dapat dilakukan oleh petugas
kesehatan, bidan, atau PKB yang memberikan pelayanan antara lain :
1. Imunisasi
2. Pelayanan keluarga berencana
3. Pemberian tablet tambah darah (pil besi), vitamin A dan obatobatan lainnya.6
2.2.7. Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Kedatangan Ibu Di Posyandu

14

1. Pengetahuan ibu tentang manfaat posyandu


2. Motivasi ibu untuk membawa anak nya ke posyandu
3. Dukungan dan motivasi dari kader posyandu dan tokoh masyarakat
4. Sarana dan prasarana di posyandu
5. Jarak dari Posyandu tersebut7
2.2.8. Indikator Keberhasilan Posyandu
1. Grafik SKDN
Grafik SKDN memperlihatkan cakupan pelayanan Posyandu terhadap
tumbuh kembang bayi/balita.
S : Semua, mencerminkan data jumlah balita yang menjadi sasaran
Posyandu.
K : Kartu, mencerminkan data jumlah balita yang terdaftar di Posyandu
ditandai dengan pemilikan Kartu Menuju Sehat.
D : Datang, mencerminkan data jumlah balita yang secara aktif datang ke
Posyandu.
N : Naik, mencerminkan jumlah balita yang naik timbangan berat
badannya.
2. Cakupan pelayanan
a. Utamanya, cakupan pelayanan berkaitan dengan penyelenggaraan
imunisasi, pemberian makanan tambahan dan perbaikan gizi untuk
bayi/balita, ibu hamil dan pelayanan KB bagi pasangan usia subur.
b. Cakupan pelayanan yang diselenggarakan di Posyandu berkaitan erat
dalam penentuan sertifikasi Posyandu.
c. Semakin banyak keluarga sasaran yang memanfaatkan pelayanan di
posyandu menunjukan semakin baik cakupan pelayanannya.
d. Secara sederhana, cakupan pelayanan untuk semua jenis pelayanan
adalah >50%.

3. Partisipasi Masyarakat
a. Partisipasi masyarakat terlihat dari kepedulian dan peran serta
masyarakat dalam penyelenggaraan Posyandu.
b. Partisipasi masyarakat tidak semata-mata diukur dari seberapa banyak
keluarga dan masyarakat memanfaatkan pelayanan posyandu.

15

c. Partisipasi masyarakat yang diharapkan dalam bentuk dukungan


pengumpulan dana sehat.8
2.2.9. Sertifikasi Posyandu
1. Posyandu Pratama
Kriteria :
a. Jumlah penimbang pertahun paling banyak 8 kali
b. Jumlah kader paling banyak adalah 5 orang
c. Cakupan bayi ditimbang < 50% dari jumlah bayi yang ada
d. Cakupan peserta KB < 50% dari PUS yang ada
e. Cakupan KIA < 50% dari jumlah bayi yang ada
f. Cakupan imunisasi < 50% dari jumlah bayi yang ada
g. Program tambahan belum ada
h. Cakupan dana sehat <50%.
Perencanaan peningkatan pratama sampai madya sampai madya bisa 2-3
tahun.
2. Posyandu Madya
Kriteria :
a. Jumlah penimbang pertahun lebih dari 8 kali
b. Jumlah kader paling banyak adalah 5 orang atau lebih.
c. Cakupan bayi ditimbang 50% dari jumlah bayi yang ada
d. Cakupan peserta KB 50% dari PUS yang ada
e. Cakupan KIA 50% dari jumlah bayi yang ada
f. Cakupan imunisasi 50% dari jumlah bayi yang ada
g. Program tambahan belum ada
h. Cakupan dana sehat <50%.
Perencanaan peningkatan madya sampai purnama sampai madya bisa 2-3
tahun
3. Posyandu Purnama
Kriteria :
a. Jumlah penimbang pertahun lebih dari 8 kali
b. Jumlah kader paling banyak adalah 5 orang atau lebih
c. Cakupan bayi ditimbang > 50% dari jumlah bayi yang ada
d. Cakupan peserta KB > 50% dari PUS yang ada
e. Cakupan KIA >i 50% dari jumlah bayi yang ada
f. Cakupan imunisasi > 50% dari jumlah bayi yang ada
g. memperoleh sumber pembiyaaan dari dana sehat yang dikelola
masyarakat yang jumlah peserta masih terbatas yakni kurang dari 50 %
kepala keluarga (KK) di wilayah kerja posyandu.
h. Program tambahan sudah ada
i. Cakupan dana sehat <50%
4. Posyandu Mandiri
Kriteria :

16

a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.

Jumlah penimbang pertahun lebih dari 8 kali


Jumlah kader paling banyak adalah 5 orang atau lebih
Cakupan bayi ditimbang >50% dari jumlah bayi yang ada
Cakupan peserta KB >50% dari PUS yang ada
Cakupan KIA >50% dari jumlah bayi yang ada
Cakupan imunisasi >50% dari jumlah bayi yang ada
Program tambahan sudah ada.
Cakupan dana sehat >50%.5

Posyandu

2.3.

Kerangka Teori

Program Tambahan: Program Pokok:


Dana Sehat
Kader
BKB
GIZI
KP-KIA
KIA
Penemuan dini dan pengamatan
penyakit potensial KLB; ISPA,DBD, gizi buruk,Campak, difetri ,pertusis, tet
KB
PAUD
Imunisasi
UKGMD
Diare
PAB-PLP
TOGA
Desa siaga
POsmaldes
UP2K
TABULIN, TABUMAS

Sertifikasi

Pratama

Madya

Purnama

Mandi

17

Gambar 1. Kerangka
Teori

2.4.
Klasifikasi Variabel
2.4.1.
Variabel Independen
Variabel independen adalah variabel bebas yang mempengaruhi variabel
dependen (variabel terikat). Variabel independent dalam laporan ini adalah
strata posyandu yang terdiri strata pratama, strata madya, strata purnama,
dan strata mandiri.
2.4.2.

Variabel Dependen

Variabel Dependent adalah variabel terikat yang dipengaruhi oleh variabel


independen. Variabel dependen dalam laporan ini Program pokok, kader,
program tambahan, dan dana sehat.
Independent

Dependent

Indikator strata posyandu

Program pokok
Program tambahan
Kader
Dana Sehat

Gambar 2. Kerangka konsep

Strata Posyandu

Strata Pratama
Strata Madya
Strata Purnama
Strata Mandiri

18

2.5.

Alur Kerja

Pengumpulan
Mengetahuui
data di Puskesmas
jumlah Posyandu,
Menemui
strata
paradan
kader
jumlah
dan meninjau
Posyandu langsung ke lokasi Posyandu

45
Memberikan
penilian
strata Posyandu ke kader
Pengolahan
datakesimpulan
, penilian strata
dilapanganindikator
dengan data
Puskesmas
Menentukan
hasil dan

Gambar 3. Alur kerja

BAB III
HASIL PENGAMATAN
3.1.

Daftar Posyandu

19

Berikut ini adalah hasil pengamatan daftar jumlah posyandu di wilayah


kerja Puskesmas Tiban Baru kelurahan Tiban Baru.
Tabel 1. Daftar Posyandu di wilayah kerja Puskesmas Tiban Baru

Puskesmss Tiban Baru

Unit
kerja

Posyandu
Kelurahan

Pratama

Madya

Purnama

Mandiri

Posyandu
aktif

Jumlah

Jumlah

Jumlah

Jumlah

Jumlah

Jumlah

Jumlah

Tiban
Lama

50

50

10

Tiban
Baru

7.14

14.28

28.57

50

10

7,14

64.28

28.57

14

100

14

Total
Rasio posyandu per
100 balita

29%

7%
posyandu pratama
posyandu madya
64%

posyandu purnama
posyandu mandiri

Gambar.4 Diagram Bulat presentase posyandu berdasarkan jenis


sertifikasi strata-nya

20

Berdasarkan tabel 1 diatas dapat dijelaskan bahwa jumlah total posyandu


di wilayah kerja Puskesmas Tiba Baru yaitu 14 posyandu aktif yang terdiri dari 7
posyandu di Tiban Lama dan 7 posyandu di Tiban Baru. Dari Gambar 3
presentase posyandu aktif diwilayah kerja Puskesmas Tiban Baru berdasarkan
jenis stratanya terdiri dari 1 posyandu pratama (7,14%), 9 posyandu madya
(64,28%), 4 posyandu Purnama (28,57%), dan tidak ada posyandu mandiri (0%).
3.2.

Definisi operasional

1. Posyandu aktif

: Posyandu aktif adalah posyandu yang melaksanakan


kegiatan hari buka dengan frekuensi lebih dari 8 kali
pertahun, rata rata jumlah kader yang bertugas 5 orang
atau lebih, cakupan utama(KIA,KB,Gizi,Imunisasi,dan
penanggulangan diare) lebih dari 50% dan sudah ada 1
atau lebih program tambahan, serta cakupan dana sehat
<50%.

2. Posyandu pratama

: Merupakan posyandu yang belum mantap, kegiatan


belum rutin dengan kader terbatas, kurang dari 5 (lima)
orang .

3. Posyandu madya

: Merupakan posyandu dengan kegiatan lebih teratur


yaitu lebih dari 8 (delapan) kali per tahun dengan
jumlah kader 5 orang atau lebih, tetapi cakupan 5 (lima)
kegiatan pokok masih rendah yaitu kurang dari 50 %.

4. Posyandu purnama : Merupakan posyandu madya yang cakupan kelima


kegiatan pokoknya lebih dari 50 %, mampu
melaksanakan program tambahan dan sudah
memperoleh sumber pembiyaaan dari dana sehat yang
dikelola masyarakat yang jumlah peserta masih terbatas
yakni kurang dari 50 % kepala keluarga (KK) di
wilayah kerja posyandu.
5. Posyandu mandiri

: Merupakan posyandu purnama yang sumber


pembiayaannya diperoleh dari dana sehat yang dikelola
oleh masyarakat dengan jumlah peserta lebih dari 50 %
KK di wilayah kerja posyandu.

Formula Persentase posyandu aktif :

21

jumlah posyandu aktif ( Purnama + Mandiri ) di suatu wilayah pada kurun waktu tertentu
X 100
jumlah seluruh posyandu yang ada diwilayah dan pada waktu yang sama

3.3.

Jumlah Posyandu Dan Strata Posyandu


Jumlah Total posyandu dalam wilayah kerja Puskesmas Tiban Baru adalah

14 Posyandu, diantaranya:
Tabel 2. Posyandu Pratama
No Nama Posyandu Penimbangan
Bougenvil 7

<8

Jumlah kader
8

Program
tambahan
-

Dana Sehat Sertifikasi Lama Sertifikasi


-

Pratama

4 bulan

Dari tabel di atas terdapat 1 posyandu dengan strata pratama yaitu


Posyandu Bougenvil 7. Kegiatan yang berjalan yaitu terdapat kurang dari 8 kali
penimbangan dengan jumlah kader 8 orang. Posyandu Bougenvil 7 belum
memiliki program tambahan dan dana sehat karena posyandu ini baru berdiri
selama 4 bulan.
Tabel 3. Posyandu Madya
No Nama posyandu Penimbangan
1
2
3
4
5
6
7
8
9

Tulip 1
Tulip 2
Tulip 3
Tulip 5
Tulip 6
Tulip 7
Bougenvil 3
Bougenvil 4
Bougenvil 6

>8
>8
>8
>8
>8
>8
>8
>8
>8

Jumlah kader
10
11
5
7
8
7
8
6
6

Program
tambahan
+
-

Dana sehat
-

Sertifikasi Lama sertifikasi


Madya
Madya
Madya
Madya
Madya
Madya
Madya
Madya
Madya

1 tahun
1 tahun
1 tahun
1 tahun
1 tahun
1 tahun
1 tahun
1 tahun
1 tahun

Dari tabel di atas terdapat 9 posyandu dengan tingkat madya di wilayah


puskesmas Tiban Baru. Kegiatan yang berjalan yaitu penimbangan lebih dari 8

22

kali dalam 1 tahun, jumlah kader pada Posyandu Tulip 1 adalah 10 orang, jumlah
kader pada Posyandu Tulip 2 adalah 11 orang, jumlah kader pada Posyandu Tulip
3 adalah 5 orang, , jumlah kader pada Posyandu Tulip 5 adalah 7 orang, jumlah
kader pada Posyandu Tulip 6 adalah 8 orang, jumlah kader pada Posyandu Tulip
7 adalah 7 orang, jumlah kader pada Posyandu Bougenvil 3 adalah 8 orang,
Jumlah kader di Bougenvil 4 adalah 6 kader. jumlah kader pada Posyandu
Bougenvil 6 adalah 6 orang. Lama sertifikasi starata madya di semua Posyandu
wilayah kerja Puskesmas Tiban Baru adalah 1 tahun.
Tabel 4. Posyandu Purnama
No Nama posyandu Penimbangan
1
2
3
4

Bougenvil 1
Bougenvil 2
Bougenvil 5
Tulip 4

>8
>8
>8
>8

Jumlah kader
6
6
11
6

Program
tambahan
+
+
+
+

Dana sehat
-

Sertifikasi Lama sertifikasi

Purnama
Purnama
Purnama
Purnama

1 tahun
1 tahun
1 tahun
1 tahun

Dari tabel di atas terdapat 4 posyandu dengan strata purnama yaitu


Posyandu Bougenvil 1,2 , 5, dan Tulip 4. Kegiatan yang berjalan yaitu lebih dari 8
kali penimbangan dalam 1 tahun, dengan jumlah kader pada Posyandu Bougenvil
1 adalah 6 orang, Pada Posyandu Bougenvil 2 jumlah kader adalah 6 orang, pada
Posyandu Bougenvil 5 jumlah kader adalah 11 orang dan jumlah kader di tulip 4
yaitu 6 orang. Posyandu Bougenvil 1,2, dan 5 masing-masing memiliki program
tambahan

berupa poslansia di Posyandu Bougenvil 1 dan 5, Posbindu di

Posyandu Bougenvil 1 dan 2. Sedangkan di Posyandu Tulip 4 memiliki program


tambahan berupa TOGA.

23

BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Pembahasan Jumlah Posyandu Dan Strata Posyandu
Jumlah Total

Posyandu dalam wilayah

kerja Puskesmas Tiban Baru

adalah 14 Posyandu, 7 posyandu di kecamatan Tiban Lama dan 7 Posyandu di


kecamatan Tiban Baru. Posyandu tersebut terdiri dari strata Pratama, Madya, dan
Purnama.
4.1.1. Posyandu Pratama
Terdapat 1 Posyandu dengan strata Pratama di wilayah kerja Puskesmas
Tiban Baru yaitu Posyandu Bougenvil 7 dan jumlah penimbangan belum
mencapai 8 kali,Cakupan bayi yang ditimbang kurang dari 50% dari jumlah bayi
yang ada, Cakupan peserta KB kurang 50% dari PUS yang ada, dan cakupan KIA
kurang 50% dari jumlah bayi yang ada. Serta belum memiliki program tambahan
dan dana sehat, akan tetapi pada Posyandu ini sudah memiliki jumlah kader 8
orang. Posyandu Bougenvil 7 baru berdiri

selama 4 bulan Maka dari itu

Posyandu ini belum memenuhi kriteria untuk naik strata Madya. Perencanaan
peningkatan strata Pratama menjadi strata Madya dapat dilakukan 2-3 tahun. 5
Sehingga masih memiliki banyak waktu untuk meningkatkan strata Pratama ini
menjadi strata Madya.
4.1.2. Posyandu Madya
Terdapat 9 posyandu dengan tingkat madya di wilayah kerja Puskesmas
Tiban Baru, karena kegiatan yang berjalan yaitu penimbangan lebih dari 8 kali
dalam 1 tahun, jumlah kader pada Posyandu Tulip 1 adalah 10 orang, jumlah
kader pada Posyandu Tulip 2 adalah 11 orang, jumlah kader pada Posyandu Tulip

24

3 adalah 5 orang, jumlah kader pada Posyandu Tulip 5 adalah 7 orang, jumlah
kader pada Posyandu Tulip 6 adalah 8 orang, jumlah kader pada Posyandu Tulip
7 adalah 7 orang, jumlah kader pada Posyandu Bougenvil 3 adalah 8 orang,
jumlah kader di Posyandu Bougenvil 4 adalah 6 orang, dan jumlah kader pada
Posyandu Bougenvil 6 adalah 6 orang dan.

Posyandu Tulip 1,2,3,5,6,7 dan

Posyandu Bougenvill 3 dan 6 cakupan bayi yang ditimbang telah mencapai 50%,
dari seluruh bayi yang ada di wilayah kerja masing masing Posyandu. Cakupan
bayi yang ditimbang 50% dari jumlah bayi yang ada,Cakupan peserta KB di
masing masing wilayah kerja Posyandu juga telah mencapai 50% dari PUS yang
ada dan cakupan KIA di wilayah kerja masing masing Posyandu telah mencapai
50% dari jumlah bayi yang ada. Akan tetapi Posyandu Tulip 1,2,3,5,6,7 dan
Posyandu Bogenvill 3 dan 6 belum memiliki Program tambahan, sehinggga belum
memenuhi kriteria untuk naik strata Purnama, Posyandu Bougenvil 4 yang telah
memiliki program

tambahan berupa TOGA seharusnya sudah naik ke strata

Puranama dimana berdasarkan kriteria strata Purnama cakupan kegiatan lebih dari
50% dan sudah memiliki program tambahan.5 Lama sertifikasi strata madya di
semua Posyandu wilayah kerja Puskesmas Tiban Baru adalah 1 tahun.
4.1.3. Posyandu Purnama
Terdapat 4 posyandu dengan tingkat Purnama di wilayah kerja Puskesmas
Tiban Baru, karena kegiatan yang berjalan dari ke empat Posyandu ini yaitu
penimbangan lebih dari 8 kali

dalam 1 tahun, dengan jumlah kader pada

Posyandu Bougenvil 1 adalah 6 orang, Pada Posyandu Bougenvil 2 jumlah kader


adalah 6 orang, Posyandu Bougenvil 5 jumlah kader adalah 11 orang, dan pada
Posyandu Tulip 4 jumlah kader adalah 6 orang. cakupan bayi yang ditimbang
telah mencapai 50%, dari seluruh bayi yang ada di wilayah kerja masing masing
Posyandu. Cakupan peserta KB di masing masing wilayah kerja Posyandu juga
telah mencapai 50% dari PUS yang ada dan cakupan KIA di wilayah kerja
masing masing Posyandu telah mencapai 50% dari bayi yang ada. Posyandu
Bougenvil 1,2,5 dan Tulip 4 masing-masing memiliki program tambahan,
Posyandu Bougenvil 1 yaitu Poslansia dan Posbindu. Posyandu Bougenvill 2

25

memiliki program tambahan berupa Posbindu dan Posyandu Bougenvill 5


memilliki Poslansia, dan Posyandu Tulip 4 memilik program tambahan yaitu
TOGA. Masing masing Posyandu tersebut belum memiliki dana sehat. Program
Dana sehat harus dibedakan dengan iuran peserta Posyandu. Sumber Dana Sehat
adalah seluruh anggota masyrakat di wiliyah kerja Posyandu, sedangkan sumber
Dana Iuran peserta adalah masyarakat pengunjung Posyandu.5 Disemua Posyandu
sudah memiliki iuran peserta namun tidak memiliki Dana Sehat.
4.1.4. Posyandu Mandiri
Di wilayah kerja Puskesmas Tiban Baru saat ini belum ada Posyandu yang
mencapai strata Mandiri dikarenakan belum ada Posyandu yang memiliki Dana
Sehat. Sebelumnya Posyandu Bougenvil 2 telah mencapai starata Mandiri akan
tetapi setelah restrukturisasi kepengurusan Posyandu, beberapa program tambahan
dan Dana Sehat yang sebelumnya berjalan kini tidak berjalan lagi sehingga
Posyandu tersebut saat ini berada distrata Purnama.

26

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1.
KESIMPULAN
1. Jumlah posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Tiban Baru kecamatan
Sekupang tahun 2014 adalah 14 Posyandu.
2. Posyandu di wilayah kerja Puskesmas Tiban Baru berdasarkan jenis stratanya
terdiri dari 1 posyandu pratama, 9 posyandu madya, 4 posyandu Purnama,
dan tidak ada posyandu mandiri.
3. Di Wilayah Kerja Puskesmas Tiban Baru Kecamatan Sekupang tahun 2014
terdapat 2 Posyandu yang mengalami peningkatan strata yaitu Posyandu
Tulip 4 dan Bougenvil 4 yang sebelumnya adalah strata Madya menjadi strata
Purnama, Serta terdapat 1 penurunan strata yaitu Posyandu Bogenvill 2 yang
sebelumnya strata Mandiri menjadi strata Purnama.
5.2.

SARAN

1. Bagi Puskesmas Tiban Baru


a. Melakukan pemetaan ulang untuk menunjang kegiatan puskesmas, agar
di waktu selanjutnya lebih mudah dan efisien dalam melaksanakan tugas
puskesmas seperti promosi kesehatan dan menyampaikan program
kesehatan dari pemerintah kepada masyarakat.
b. Melakukan evaluasi secara berkala terhadap kemajuan sertifikasi
Posyandu di wilayah kerja Puskesmas Tiban Baru agar dapat mengetahui
perkembangan program Posyandu.
c. Peningkatan pelatihan penyuluhan kader secara berkala yang terintegrasi
agar dapat melakukan penyampaian informasi yang tepat, menarik dan
efisien pada masyarakat.

2. Bagi Posyandu

27

a. Kader Posyandu diharapkan mampu memberikan informasi terbaru


mengenai masalah kesehatan di masyarakat baik di dalam/luar jadwal
posyandu baik dalam bentuk :
Penyuluhan
Informasi melalui brosur
Spanduk
Poster
Media komunikasi seperti sms, internet, bbm, atau aplikasi sosial
media
b. Kader posyandu diharapkan lebih aktif untuk

mengajak seluruh ibu

hamil, ibu balita,ibu anak datang ke Posyandu setiap bulannya.


c. Meningkatkan peran serta masyarakat untuk menjadikan Posyandu di
lingkungannya agar semakin baik.
d. Meningkatkan kesadaran akan pentingnya Posyandu di lingkungan
masyarakat guna menambah wawasan terhadap perkembangan ilmu
pengetahuan kesehatan dan penyakit tersering di masyarakat, sehingga
tercipta partisipasi masyarakat yang bersifat mandiri.
e. Melakukan kegiatan arisan berupa arisan sembako sehingga menarik ibu
balita agar datang ke posyandu.
f. Membuat suatu kerajinan tangan di sela-sela kegiatan, membentuk usaha
simpan pinjam sehingga dapat meningkatkan rasa memiliki terhadap
Posyandu.
g. Menjadikan

Posyandu

sebagai

sarana

untuk

bersosialisasi

dan

mempererat hubungan silaturahmi antar warga.

3. Bagi Dinas Kesehatan Kota Batam


a. Dinas Kesehatan diharapkan memberi dukungan dalam bentuk :
Dana
Tenaga pelatih kepada Puskesmas untuk melakukan pelatihan kepada
kader Posyandu mengenai :
Tehnik penyampaian informasi.
Program pengembangan Posyandu
Tehnik menggerakkan peran serta masyarakat

28

Pembinaan keterampilan kader posyandu.


b. Ikut memotivasi dalam meningkatkan keaktifan kader dan kegiatan
penyelenggaraan Posyandu seperti memberikan sarana dan prasana
posyandu.
c. Memberikan penghargaan atas peningkatan strata dan prestasi yang
dicapai Posyandu baik dalam bentuk Piala/Piagam penghargaan ataupun
hadiah langsung.

DAFTAR PUSTAKA

1. Nain, U 2008, Posyandu : Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat,


Kareso, Yogyakarta.
2. Survey Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI), Jakarta, 2005.
3. Penelitian Posyandu oleh Universitas Andalas, Universitas
Hasanudin dan Sekolah Tinggi Ilmu Gizi, 2013.

29

4. Departemen Kesehatan RI, 2006, Buku kader posyandu : Dalam


Usaha Perbaikan Gizi, Departemen Kesehatan, Jakarta.
5. Departemen Kesehatan RI, 2006, Pedoman Umum Pengelolaan
Posyandu, Departemen Kesehatan, Jakarta.
6. Departemen Dalam Negri RI, 2008, Posyandu dan
Pengembangannya, Departemen Kesehatan, Jakarta.
7. Sembiring, N, 2008, Posyandu Sebagai Saran Peran Serta
Masyarakat Dalam Usaha Peningkatan Kesehatan Masyarakat,
USU Digital Library.

30

LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai