Referat OI Internet
Referat OI Internet
OSTEOGENESIS IMPERFEKTA
PENDAHULUAN
Deformitas atau malformasi bawaan merupakan kelainan atau defek
yang dapat terjadi ketika janin berada dalam kandungan, dan terlihat pada
waktu lahir, maupun terjadi dalam perkembangan anak dikemudian hari
akibat adanya
kelainan
klinis
berupa
kerapuhan
tulang,
kelemahan
EPIDEMIOLOGI
Hanya 3% kelainan bawaan musculoskeletal yang dapat diamati
pada bayi baru lahir, dan pada usia satu tahun dapat mencapai 6%.
Osteogenesis Imperfecta diturunkan secara autosomal dominan. Kejadian
OI
diperkirakan
dari
20.000-60.000
kelahiran
hidup.
Tidak
ada
perbedaan menurut ras dan jenis kelamin. Usia penderita saat gejala
muncul bervariasi, terutama gejala mudah patahnya tulang.2,4
PATOGENESIS
Prokolagen tipe I adalah struktur protein utama yang menyusun
matriks tulang dan jaringan fibrous lainnya, seperti kapsul organ, fasia,
kornea, sklera, tendon, selaput otak dan dermis. Sekitar 30% berat badan
manusia terdiri dari prokolagen tipe I. Secara struktural, molekul
prokolagen tipe I berbentuk triple helix, terdiri dari 2 rantai pro1(I)
(disebut COL1A1, dikode pada kromosom 17) dan 1 rantai pro2(I)
(disebut COL1A2, dikode pada kromosom 7). Masing-masing rantai triple
helix itu dibentuk oleh rangkaian 388 asam amino Gly-X-Y yang berulang.
Prolin sering berada di posisi X, sedangkan hidroksiprolin atau hidroksilisin
sering berada di posisi Y. Glisin (Gly) merupakan asam amino terkecil yang
mempunyai struktur cukup padat dan berperan penting sebagai poros dari
helix sehingga bila terjadi mutasi akan sangat mengganggu struktur dan
produksi helix. Prokolagen yang abnormal akan membentuk cetakan yang
tak normal sehingga matriks pelekat tulang pun tak normal dan tersusun
tak beraturan. Beberapa protein bukan kolagen dari matriks tulang juga
berkurang. Hal ini menyebabkan adanya penurunan pembentukan tulang,
osteopenia,
dan
terjadi
kerapuhan
sehingga
meningkatkan
angka
4,6,7
MANIFESTASI KLINIS
OI adalah gangguan yang sangat bervariasi. Seseorang yang
menderita OI mungkin hanya menunjukkan beberapa karakteristik umum.
Beberapa karakteristik merupakan age-dependent, yang tidak terlihat
pada saat bayi atau anak-anak. Karakteristik lain hanya ditemukan pada
tipe OI tertentu. Selain itu, bayi atau anak-anak dengan bentuk ringan dari
OI mungkin tidak memiliki kelainan tulang.8
Selain patah tulang, gambaran klinis OI dapat juga termasuk seperti
berikut:8
Sklera dapat tampak lebih gelap dari normal, dengan warna biru atau
abu-abu.
Dentogenesis
imperfekta,
atau
pectus
yang
ditandai
excavatum,
dengan
gigi
tulang-tulang
yang
panjang
kepadatan tulang.
Lingkar kepala lebih besar dari rata-rata, atau kepala relatif tampak
seringkali overweight.
Kulit terasa lembut dan mudah memar.
Sendi lemah dan tidak stabil, dan kaki datar.
Sebagian besar anak dengan OI memiliki massa otot yang menurun
keringat.
Perkembangan motorik kasar mungkin tertunda akibat fraktur dan
atau hipotonia.
Kecerdasan intelektual normal.
3
skema yang dikembangkan oleh David Sillence M.D. Sistem ini didasarkan
pada cara pewarisan, gambaran klinis, dan gambaran radiologi. Deskripsi
tipe OI memberikan beberapa informasi kepada klinisi dan keluarga
mengenai prognosis sesorang, tetapi tidak dapat memprediksi hasil
fungsional. Penting untuk dicatat bahwa keparahan OI sangat bervariasi,
sehingga keparahan gangguan dapat bervariasi sangat signifikan diantara
tiap orang yang memiliki tipe yang sama. Skema klasifikasi OI terus
menerus berkembang sebagaimana informasi baru tentang OI ditemukan.8
Penderita OI
Tipe III
Merupakan
tipe
dengan
manifestasi
Tipe IV
Terjadi karena point mutation atau delesi kecil pada prokolagen tipe I
yaitu pada rantai COL1A2, kadang pada COL1A1. Merupakan tipe OI yang
paling heterogen karena memasukkan temuan-temuan pada penderita
yang tidak tergolong dalam 3 tipe sebelumnya. Fraktur dapat terjadi
dalam uterus dengan tulang panjang bawah bengkok yang tampak sejak
lahir. Sering terjadi fraktur berulang, kebanyakan penderita mempunyai
tulang yang bengkok walau tidak sering mengalami fraktur. Frekuensi
fraktur berkurang setelah masa pubertas.3,4,8
PhD.
di
Shriners
Hospital
for
Children
di
Montreal,
telah
spesifik
Tipe V
7
dan biopsi kolagen akan mendeteksi hampir 90% dari semua tipe mutasi
gen pengkode prokolagen tipe I.
Pencitraan Radiografi pada tulang skeletal setelah lahir (bone survey)
8
dengan
OI
memerlukan
penanganan
tim
medis
penurunan
insiden
fraktur
yang
dikonfirmasi
dengan
dari
pertumbuhan
(turnover)
tulang,
dan
mempercepat
11-13
panjang
memerlukan
prosedur
osteotomi
dan
pemasangan
intramedullary rod.13
Rehabilitasi medic dan fisik dimulai pada usia awal penderita
sehingga penderita dapat mencapai tingkat fungsional yang lebih tinggi,
antara lain berupa penguatan otot isotonik, stabilisasi sendi, dan latihan
aerobik.
PROGNOSIS
11
anak
dengan
gambaran
radiografi
tipe
II
dan
defisiensi
pertumbuhan berat dapat hidup sampai usia remaja. Penderita OI tipe III
biasanya meninggal karena penyebab pulmonal pada masa anak-anak
dini, remaja atau usia 40 tahunan sedangkan penderita tipe I dan IV dapat
hidup dengan usia yang lebih panjang/ lama hidup penuh.4
Penderita OI tipe III biasanya sangat tergantung dengan kursi roda.
Dengan rehabilitasi medis yang agresif mereka dapat memiliki ketrampilan
transfer dan melakukan ambulasi sehari-hari di rumah. Penderita OI tipe IV
biasanya dapat memiliki ketrampilan ambulasi di masyarakat juga tak
tergantung dengan sekitarnya.
DAFTAR PUSTAKA
1. Sjamsuhidajat R, Karnadihardja W, Prasetyono T, Rudiman R. Buku ajar
ilmu bedah Sjamsuhidajat de Jong. Ed 3. Jakaarta: EGC, 2010. Halaman
967.
2. Rasjad C. Pengantar Ilmu Bedah Ortopedi. Jakarta: PT.Yarsif Watampone,
2012. Hal 111-112.
3. Marini JC. Osteogenesis imperfecta. Dalam: Behrman RE, Kliegman RM,
Jenson HB,eds. Nelson textbook of pediatrics, edisi ke-17. Philadelphia:
Saunders, 2004, 2336-8
4. Chevrel
G.
Osteogenesis
imperfecta.
Aviable
from
www.orpha.net/data/patho/GB/uk-OI.pdf
5. Root AW, Diamond Jr FB. Disorders of calcium metabolism in the child and
adolescent. Dalam: Sperling MA, eds. Pediatric endocrinology, edisi ke-2.
Philadelphia: Saunders, 2002, 657-85.
6. Nussbaum RL, McInnes RR, Willard HF. The molecular and biochemical
basis of genetic disease. Dalam: Thompson and thompson genetic in
medicine, edisi ke-6. Philadelphia: Saunders, 2004, 229-346.
7. Unal E, Abaci A, Bober E, Buyukgebis A. Oral alendronat in osteogenesis
imperfecta. Indian Ped 2005;42:1158-6014.
12
biphosphonates
therapy
for
children
with
osteogenesis
imperfecta.
Didapat
dari:
www.emedicine.com
13