Anda di halaman 1dari 57

Laporan Ku

uliah Kerja Profesi


P

SISTEM MANAJEM
M
MEN KETENAGAKER
RJAAN PAD
DA PERUSAHAAN
PERK
KEBUNAN PT.
P MOPOL
LI RAYA AFDELING
A
G AIR MASIIN DI
KECAMA
ATAN SERU
UWAY KAB
BUPATEN ACEH TAM
MIANG PR
ROVINSI
ACEH

OLEH :

AZWAR
NIM. 06051020100117

JURUS
SAN SOSIA
AL EKONOM
MI PERTA
ANIAN
FA
AKULTAS PERTANIA
P
AN UNIVER
RSITAS SYIIAH KUAL
LA
D
DARUSSAL
LAM BAN
NDA ACEH
2011

ii

ABSTRAK

Kuliah kerja profesi dilaksanakan di PT. Mopoli Raya Afdeling Air Masin
kabupaten Aceh Tamiang selama satu bulan yang dimulai pada tanggal 18 April
2011 sampai dengan 16 Mei. Kuliah kerja profesi ini bertujuan untuk menambah
wawasan ilmu di lapangann yang berkaitan dengan manajemen ketenagakerjaan,.
sehingga mahasiswa bisa melihat secara langsung bagaimana sistem manajemen
di lapangan serta dapat mengkombinasikan dengan teori yang diperoleh di
bangku kuliah. Dengan demikian, penulis tertarik untuk mengambil judul kuliah
kerja profesi Sistem Manajemen Ketenagakerjaan pada Perusahaan
Perkebunan PT. Mopoli Raya Afdeling Air Masin di Kecamatan Seruway
Kabupaten Aceh Tamiang Provinsi Aceh. Pelaksanaan pembuatan laporan ini
penulis dibimbing Ibu Monalisa SP, M.Si. Manajemen Ketenagakerjaan adalah :
Pendayagunaan, pengembangan, penilaian, pemberian balas jasa, dan
pengelolaan individu anggota organisasi atau kelompok pekerja. Tujuan dalam
pelaksanaan KKP (Kuliah Kerja Profesi) adalah untuk melihat sistem manajemen
ketenagakerjaan PT. Mopoli Raya Afdeling Air Masin. Metode yang digunakan
dalam penelitian ini adalah dengan mengumpulkan data secara primer dan
sekunder. Pengumpulan data primer yaitu dta yangt diperoleh dengan terjun
langsung ke lapangan secara dengan melihat realita yang ada. Data sekunder yaitu
data yang diperoleh dari instansi baik pemerintah maupun swasta yang berkaitan
dengan manejemen ketenagakerjaan mengikuti seluruh kegiatan yang meliputi
aspek teknis di lapangan serta aspek manajerial maupun administratif. Ruang
lingkup penyusunan laporan ini adalah penelitian tentang sistem manajemen
ketenagakerjaan menyangkut dengan sistem manajemen tenaga kerja, sistem
perekruitan tenaga kerja, penempatan tenaga kerja, sistem organisasi dan uraian
tugas unit kebun, aspek teknis yang menyangkut tentang kegiatan replanting yang
menjadi tanggung jawab pihak ketiga, pemeliharaan tanaman belum menghasilkan
yang memakai tenaga kerja berjumlah 15 orang dan kegiatan panen yang
memakai tenaga kerja berjumlah 29 orang. Akhir dari penulisan laporan ini oleh
penulis memuat sub bab tersendiri mengenai beberapa isue penting yang terjadi
dalam perkebunan kelapa sawit PT. Mopoli Raya Afdeling Air Masin dan
memberikan solusi terhadap isue yang dianggap sebagai kendala usaha.
Kata kunci : Manajemen, Tenaga Kerja, Perusahaan, Kelapa Sawit

iii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT,


karena dengan izin, rahmat serta hidayahNya sehingga penulisan laporan Kuliah
Kerja Profesi yang berjudul Sistem Manajemen Ketenagakerjaan pada
Perusahaan Perkebunan PT. Mopoli Raya Afdeling Air Masin di Kecamatan
Seruway Kabupaten Aceh Tamiang Provinsi Aceh dapat diselesaikan.
Shalawat beserta salam penulis persembahkan ke pangkuan Nabi Besar
Muhammad SAW, para sahabat serta umatNya yang setia hingga akhir zaman.
Penulisan laporan Kuliah Kerja Profesi ini merupakan salah satu syarat
dalam menyelesaikan studi pada jurusan Sosial Ekonomi Pertanian Fakultas
Pertanian Universitas Syiah Kuala Darussalam Banda Aceh.
Pada kesempatan ini penulis Ucapkan terima kasih yang tak terhingga
kepada :
1. Ibu Monalisa SP, M.Si selaku dosen pembimbing dan juga sebagai Staf
Pengajar di Fakultas pertanian Universitas Syiah Kuala.
2. Bapak Dr.Ir.Agussabti, M.Si selaku Ketua jurusan Sosial Ekonomi Pertanian
3. Bapak Ir. Iswar selaku Manager Unit II PT. Mopoli Raya
4. Bapak Suripno selaku Asisten Afdeling Air Masin dan seluruh Staf Karyawan
PT. Mopoli Raya Afdeling Air Masin serta,
5. Rekan-rekan mahasiswa fakultas pertanian Universitas Syiah Kuala.

iv

Yang telah membantu penulis, sehingga pelaksanaan Kuliah Kerja Profesi ini
beserta laporannya dapat penulis selelsaikan dengan baik.
Penulis menyadari laporan ini masih jauh dari kesempurnaan baik isi
maupun penulisannya, karenanya penulis senantiasa menerima dengan tangan
terbuka segala kritikan dan saran yang berguna bagi kesempurnaan laporan ini.
Atas bantuan, saran dan partisipasi baik semua pihak penulis hanya dapat
menyampaikan terima kasih dan semoga laporan ini dapat memenuhi tujuan dan
fungsinya.

Banda Aceh, 13 Mei 2011

Penulis

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................

DAFTAR ISI ............................................................................................

iii

DAFTAR TABEL ...................................................................................

iv

DAFTAR GAMBAR ...............................................................................

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................


A. Latar Belakang ..............................................................................
B. Identifikasi Masalah .....................................................................
C. Tujuan Penelitian...........................................................................
D. Kegunaan ......................................................................................

1
1
3
4
4

BAB II METODE KULIAH KERJA PROFESI .................................


A. Lokasi dan Ruang Lingkup Kuliah Kerja ....................................
B. Jadwal Pelaksanaan ......................................................................
C. Prosedur Kuliah Kerja ...................................................................
D. Metode Pengumpulan Data ..........................................................
E. Konsep dan Batasan Variabel ......................................................
F. Metode Analisis ............................................................................
G. Sistematika Penulisan ....................................................................

5
5
5
6
7
8
9
10

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................


A. Gambaran Umum Lokasi Kuliah Kerja ........................................
B. Bidang Fokus KKP .......................................................................
C. Isue-Isue Penting (key issue) .........................................................
D. Solusi .............................................................................................

11
11
16
39
41

BAB IV PENUTUP .................................................................................


A. Kesimpulan ...................................................................................
B. Pembelajaran yang Diperoleh .......................................................

42
42
43

DAFTAR PUSTAKA ..............................................................................

44

LAMPIRAN .............................................................................................

45

vi

DAFTAR TABEL

Halaman
Tabel 1. Daftar Nama Pegawai Kantor dan Lapangan
Afdeling Air Masin PT. Mopoli Raya Aceh Tamiang

23

vii

DAFTAR GAMBAR

Gambar
Halaman
1. Struktur Organisasi Afdeling Air Masin ............................................... 14
2. Foto Bersama Kelompok KKP di Afdeling Air Masin
PT. Mopoli Raya.................................................................................... 45
3. Apel Pagi bersama anggota KKP dengan karyawan
di PT. Mopoli Raya Afdeling Air Masin ............................................... 45
4. Karyawan sedang menjelaskan mengenai kegiatan replenting ............. 46
5. Salah satu kegiatan tenaga kerja yaitu melakukan seleksi benih........... 46
6. Salah seorang tenaga kerja sedang membasmi hama ............................ 47
7. Pekerja sedang melakukan kegiatan pemeliharaan tanaman
kelapa sawit .......................................................................................... 47
8. Pekerja sedang melakukan stek kacangan ............................................. 48
9. Salah seorang tenaga kerja sedang melakukan pemupukan
kelapa sawit .......................................................................................... 48
10. Salah seorang tenaga kerja sedang melakukan kegiatan panen
kelapa sawit ........................................................................................... 49
11. Seorang pekerja sedang melakukan pemisahan berondolan
dari tandan ............................................................................................ 49

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Usaha perkebunan kelapa sawit (Elaeis guineensis) sangat penting artinya
bagi Indonesia. Selama kurun waktu 20 tahun terakhir kelapa sawit menjadi
komoditas andalan ekspor dan komoditas yang diharapkan dapat meningkatkan
pendapatan dan harkat petani pekebun serta para transmigran di Indonesia.
Penyebaran perkebunan kelapa sawit di Indonesia saat ini sudah berkembang di
22 daerah provinsi. Luas areal perkebunan kelapa sawit Indonesia pada tahun
1968 seluas 105808 ha dengan produksi 167669 ton, pada tahun 2008 telah
meningkat menjadi 7.07 juta ha dengan produksi sebesar 18.08 ton CPO
(Ditjenbun, 2008).
Kelapa sawit (Elaeis guineensis) adalah salah satu dari beberapa palma
yang menghasilkan minyak untuk tujuan komersil. Menurut para ahli tanaman ini
berasal dari daerah yang terletak antara Guinea dan Anggola di Afrika Barat.
Tanaman ini masuk ke indonesia pada tahun 1848 sebagai tanaman hias yang
tanaman induk kelapa sawit yang sekarang sudah tersebar luas di beberapa
perkebunan besar (Anonymous, 1986).
Kegunaan minyak kelapa sawit adalah untuk bahan makanan seperti
minyak makan, margarine dan fastfate (suatu subtitusi dari gree atau mentega
yang berasal dari susu kambing). Penggunaan lain dari minyak kelapa sawit dalam
bidang industri seperti industri baja, industri kawat, industri kulit, tekstil, industri

kosmetika dan industri tambang serta bermacam-macam industri lainnya


(Rasjidin, 1995). Selain minyak ada hasil sampingan lain yang dapat
dimanfaatkan seperti bungkil inti sawit (kernel chip), pellet ampas inti sawit (palm
kernel pellet), dan abu janjang (Anonymous, 1992).
Kegunaan yang beraneka ragam dari tanaman kelapa sawit menyebabkan
tanaman menjadi salah satu penghasil devisa negara dari subsektor perkebunan,
pengolahan, tanaman ini juga menjadi sumber pendapatan yang menguntungkan
para petani. Prospek pasar dunia untuk minyak sawit dan produknya cukup bagus,
karena itu perkebunan kelapa sawit sekarang telah diperluas secara besar-besaran
oleh perkebunan negara, perkebunan swasta, maupun oleh masyarakat, baik
secara mandiri maupun bermitra dengan perusahaan perkebunan.
Oleh sebab itu sebagian besar manusia di muka bumi indonesia menyadari
bahwa dalam pelaksanaan pembangunan nasional, tenaga kerja memiliki peranan
yang sangat penting sebagai pelaku (aktor) dalam mencapai tujuan pembangunan
sejalan dengan itu, pembangunan ketenagakerjaan diarahkan untuk meningkatkan
kualitas dan kontribusi dalam pembangunan serta melindungi hak dan
kepentingannya sesuai dengan harkat dan martabat manusia, pembangunan
ketenagakerjaan diselenggarakan atas keterpaduan dan kemitraan.
Mengingat kegunaan dan manfaat yang beranekaragam dari tanaman
kelapa sawit, maka harus yang harus dilakukan adalah meningkatkan
produktivitas kelapa sawit. Untuk dapat menghasilkan produktivitas kelapa sawit
yang tinggi, maka perlu diperhatikan manajemen ketenagakerjaan. Pengelolaan
tenaga kerja pada perkebunan kelapa sawit harus dengan memperhatikan fungsi-

fungsi manajemen yaitu perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan


pengawasan tenaga kerja perlu dilaksanakan dalam menjamin terlaksananya
kegiatan di lapangan dengan baik.
Produktivitas tenaga kerja adalah perbandingan antara hasil yang dicapai
dengan keseluruhan sumber daya yang digunakan. Peningkatan produktivitas
tenaga kerja merupakan pengertian relatif, melukiskan keadaan telah baik
dibandingkan dengan suatu keadaan masa lampau atau keadaan sekarang ini.
Tingkat produktivitas tenaga kerja dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain :
manajemen tenaga kerja, tingkat upah, pendidikan, kesehatan, latihan dan
lingkungan kerja. Dengan semakin pentingnya konsep produktivitas, maka faktor
faktor tadi sangat mempengaruhi produktivitas tenaga kerja dapat menciptakan
tingkat produktivitas yang diharapkan. Untuk mempengaruhi besar produktivitas
tenaga kerja baik perorangan, persektor, maupun keseluruhan dapat dilihat dari
hasil jumlah yang diperoleh (output) dibandingkan dengan jumlah yang
disumbangkan (input).

B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah di uraikan di atas, maka penulisan
laporan ini dapat diidentifikasi masalah antara lain adalah bagaimana gambaran
umum lokasi kuliah kerja profesi, bidang fokus kuliah kerja profesi, issue-issue
penting (key issue) dan solusi apa yang tepat untuk mengatasi berbagai masalah
yang terjadi pada Perusahaan Perkebunan PT. Mopoli Raya Afdeling Air Masin di
Kecamatan Seruway Kabupaten Aceh Tamiang Provinsi Aceh.

C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah di atas, maka
penulisan ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana sistem manajemen
ketenagakerjaan pada perusahaan perkebunan PT. Mopoli Raya Afdeling Air
Masin.
D. Kegunaan
Berdasarkan tujuan penulisan di atas, maka kegunaan laporan Kuliah
Kerja Profesi (KKP) ini adalah :
1.

Bagi Penulis, berguna dalam upaya meningkatkan pengetahuan dalam


bidang agribisnis khususnya untuk mempelajari tentang manajemen
ketenagakerjaan pada perkebunan sawit di PT. Mopoli Raya Afdeling Air
Masin.

2.

Sebagai bahan pertimbangan dalam perumusan kebijakan menyangkut


manajemen ketenagakerjaan pada PT. Mopoli Raya Afdeling Air Masin.

3.

Merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan sarjana di


Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian Fakultas Pertanian Unsyiah, selain itu
juga sebagai aplikasi ilmu yang telah diperoleh di Fakultas Pertanian
Unsyiah.

4.

Sebagai aspek pengembangan ilmu baik bagi mahasiswa maupun bagi


khalayak ramai.

BAB II
METODE KULIAH KERJA PROFESI

A. Lokasi dan Ruang Lingkup Kuliah Kerja


Kuliah kerja profesi ini di laksanakan di PT. Mopoli Raya Afdeling Air
Masin yang berlokasi di Desa Gedung Biara Kecamatan Seruway yang termasuk
kedalam kawasan Kabupaten Aceh Tamiang. Lokasi Perkebunan dan kantor pusat
PT. Mopoli Raya berjarak sekitar 5 km dengan dari jalan utama Medan-Banda
dan 23 km dari Langsa. secara Geografis letak perkebunan PT. Mopoli Raya
adalah sebagai berikut:
Lokasi PT. Mopoli Raya Afdeling Air Masin dapat ditandai dengan batas
wilayah sebagai berikut:
1. Sebelah Utara berbatasan dengan Blok 8 dan Blok 6
2. Sebelah Selatan Berbatasan dengan Alur Alim
3. Sebelah Barat berbatasan dengan Gedung Biara
4. Sebelah Timur berbatasan dengan Blok 11 Desa Lubuk Damar.
Kuliah profesi ini terfokus pada manajemen ketenagakerjaan sedangkan
ruang lingkup kuliah profesi ini yaitu mencakup manajemen tenaga kerja pada
perusahaan perkebunan kelapa sawit PT. Mopoli Raya Afdeling Air Masin.

B. Jadwal Pelaksanaan
Kuliah Kerja Profesi berlangsung selama satu bulan mulai dari tanggal 18
April 2011 sampai dengan tanggal 16 Mei 2011.

C. Prosedur Kuliah Kerja


Prosedur pelaksanaan Kuliah Kerja Profesi yang telah dilaksanakan di
Afdeling Air Masin PT. Mopoli Raya sebagai berikut :
1. Penulis disalurkan oleh fakultas pertanian/jurusan ke tempat KKP.
2. Penulis melakukan observasi ketempat yang akan dilakukan Kuliah Kerja
Profesi (KKP).
3. Penulis

menghubungi

dosen

pembimbing

yang

telah

ditentukan

jurusan/program studi untuk berkonsultasi tentang fokus kuliah kerja profesi


yaitu menyangkut masalah manajemen ketenagakerjaan setelah melihat
langsung kondisi perkebunan kelapa sawit PT. Mopoli Raya Afdeling Air
Masin.
4. Jika

dosen

tersebut

bersedia/tidak

bersedia

untuk

membimbing,

kesedian/ketidaksediaan dituangkan dalam Form Kesedian Pembimbing.


5. Penulis meminta Surat Pengantar Izin KKP kepada ketua program/ketua
jurusan melalui bagian akademik 1 bulan sebelum pelaksanaan KKP, dengan
melengkapi syarat-syarat.
6. Penulis dapat melihat langsung sistem manajemen ketenagakerjaan di PT.
Mopoli Raya Afdeling Air Masin, kemudian penulis Membahas penyebab
timbulnya masalah sistem manajemen ketenagakerjaan dan mecari solusi.

D. Metode Pengumpulan Data


Pengumpulan data dalam pelaksanaan Kuliah Kerja Profesi ini penulis
memakai dua metode yaitu ;
1. Library Research (Penelitian Kepustakaan)
Pengumpulan data dilakukan berdasarkan studi kepustakaan yang bersifat
teoritis sehingga dapat mendukung kebenaran penulisan Laporan Kuliah Kerja
Profesi ini. Penulis juga melakukan penelaahan terhadap daftar bacaan yang
sesuai dengan pokok bahasan

laporan Kuliah Kerja Profesi, baik berupa

buku-buku, majalah, maupun karya ilmiah lainnya.


2. Field Research (Penelitian Lapangan)
Penelitian dilakukan secara langsung dilapangan melalui Kuliah Kerja Profesi
(KKP) yang penulis lakukan pada Afdeling Air Masin PT. Mopoli Raya Aceh
Tamiang, dengan metode sebagai berikut :
a. Observasi yaitu suatu metode pengumpulan data dengan cara melihat
langsung objek data yang ada hubungannya dengan penulisan Laporan
Kuliah Kerja Profesi ini.
b. Interview (wawancara) yaitu suatu teknik pengumpulan data untuk
mendapatkan informasi melalui tanya jawab kepada pemimpin dan para
karyawan pada Afdeling Air Masin PT. Mopoli Raya Aceh Tamiang.

E. Konsep dan Batasan Variabel


Konsep dan batasan variabel dalam penulisan laporan kuliah kerja profesi
ini, menggunakan beberapa pendekatan variabel, bertujuan untuk memudahkan
dalam penafsiran pembahasan isi pokok laporan. Adapun variabel yang digunakan
dalam penulisan laporan ini antara lain adalah :
1. Tenaga kerja, yaitu orang yang bekerja sebagai karyawan di perusahaan
kelapa sawit yang diukur dalam orang/ha.
2. Rekruitmen (Penarikan) tenaga kerja/ karyawan baru pada PT. Mopoli
Raya Afdeling Air Masin, ialah suatu upaya penjaringan melalui tenaga
kerja/ karyawan lama yang dilakukan oleh pihak perusahaan PT. Mopoli
Raya Afdeling Air Masin terhadap calon tenaga kerja/ karyawan baru yang
akan menggantikan tenaga kerja/ karyawan lama, baik karena telah berhenti
sesuai dengan permintaan sendiri maupun diberhentikan oleh pihak
perusahaan.
3. Gaji Tenaga kerja/ Karyawan, adalah sejumlah upah/ balas jasa yang
diberikan oleh pihak perusahaan PT. Mopoli

Raya Afdeling Air Masin

terhadap sejumlah karyawan yang telah bekerja untuk perusahaan yang


dibayar sesuai dengan pangkat dan jabatan masing-masing karyawan di PT.
Mopoli Raya Afdeling Air Masin.
3. Bonus/ Insentif/ Premi, merupakan tambahan upah atau gaji untuk pemanen
dan pengawas panen. Premi panen diberikan dengan tujuan meningkatkan
prestasi panen baik dalam kuantitas maupun kualitasnya. Syarat panen yang
harus ditempuh oleh pekerja pada PT. Mopoli Raya Afdeling Air Masin untuk

mendapatkan premi yaitu tandan yang matang harus dipotong dan tidak ada
yang tinggal, semua pelepah dipotong dan disusun rapi diantara barisan
tanaman (gawangan), dan semua buah dan berondolan dikumpul dan dibawa
ke TPH

(tempat pengumpulan hasil). Pemberian premi ini diukur dalam

Rupiah/bulan.
4. Disiplin kerja dapat diartikan sebagai pelaksanaan manajemen untuk
memperteguh pedoman-pedoman organisasi dan juga merupakan suatu upaya
untuk mengggerakkan pegawai dalam mengikuti dan mematuhi pedoman
kerja, aturan-aturan yang telah digariskan oleh perusahaan.
5. Manajemen tenaga kerja, Manajemen adalah ilmu dan seni yang mengatur
proses pemanfaatan sumberdaya manusia dan sumber-sumber lain secara
efektif dan efisien untuk mencapai tujuan tertentu yaitu mencakup
perencanaan pekerjaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan
tenaga kerja.
6. Motivasi kerja, merupakan suatu dorongan kebutuhan dalam diri pegawai
yang perlu dipenuhi agar pegawai tersebut dapat menyesuaikan diri terhadap
lingkungannya dalam menggerakkan suatu perusahaan/usaha.

F. Metode Analisis
Penulisan laporan Kuliah Kerja Profesi ini menggunakan analisis
deskriptif. Penelitian deskriptif merupakan metode penelitian yang berusaha
menggambarkan dan menginterpretasi objek sesuai dengan apa adanya

10

( Best : 119). Selanjutnya fakta-fakta tersebut disusun dalam bentuk tabelaris


dan kemudian dijelaskan dan dibahas dalam bab pembahasan.

G. Sistematika Penulisan
Bab I

Pendahuluan terdiri dari beberapa sub bab, yaitu Latar Belakang,


Identifikasi Masalah, Tujuan dan Kegunaan.

Bab II Metode Kuliah Kerja Profesi terdiri dari beberapa sub bab, yaitu Lokasi
dan Ruang Lingkup Kuliah Kerja, Jadwal Pelaksanaan, Prosedur Kuliah
Kerja, Metode Pengumpulan Data, Konsep dan Batasan Variabel, Metode
Analisis dan Sistematika Penulisan
Bab III Hasil dan Pembahasan terdiri dari beberapa sub bab, yaitu Gambaran
Umum Lokasi Kuliah Kerja, Bidang Fokus KKP, Isue-Isue Penting (key
issue) dan Solusi.
Bab IV Penutup terdiri dari beberapa sub bab, yaitu Kesimpulan dan
Pembelajaran yang Diperoleh
Daftar Pustaka
Lampiran-Lampiran

BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Lokasi Kuliah Kerja


PT. Mopoli Raya merupakan perusahaan swasta nasional yang bergerak di
bidang perkebunan kelapa sawit. Perusahaan ini didirikan pada tanggal 17
Desember 1980 atas prakarsa 3 orang pendiri utama yaitu:
1. Alm. H. A Basyah Ibrahim
2. Alm. Moh. Sati
3. Alm. Mustafa Sulaiman
Nama Mopoli berasal dari suatu daerah dataran di Desa Suka Makmur
Kecamatan Kejuruan Muda, Kabupaten Aceh Timur, Provinsi Nanggroe Aceh
Darussalam yang terletak pada 198.020 BT dan 9. 200 LU. Ditempat Inilah secara
kecil-kecilan (200 ha) pertama ditanami. Tetapi pada saat ini telah tersebar
menjadi dua provinsi yaitu Kabupaten Aceh Timur dan Kabupaten Aceh Barat
Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam serta Kabupaten Langkat Provinsi Sumatera
Utara seluas 3.053,57 ha.
Dengan 26 pemegang saham perorangan dan perusahaan yang merupakan
perseroan terbatas yang tidak ada mayoritas dari suatu pemegang saham pun. Bisa
dikatakan bahwa PT. Mopoli Raya adalah perusahan yang sahamnya dimiliki oleh
pemegang saham tunggal dan pengelolaan dari:
1. PT. H. Sulaiman Saleh yang mengelola perkebunan Damar Condong I dan
Damar Condong II.

11

12

2. PT. Perapen yang mengelola perkebunan Perapen I dan Perapen II.


3. PT. Dharma Agung yang mengelola perkebunan Mopoli, Alur Hitam dan Alur
Tengah.
4. PT. Puga Company yang mengelola perkebunan Kebun Bukit Raya.
5. PT. Surya Mata Ie yang mengelola perkebunan Upah
6. PT. Sumber Asih yang mengelola perkebunan Gedong Biara, Pondok Seng,
Air Masin dan Paya Rambe.
7. PT. Aloer Timur yang mengelola perkebunan Alur Teh.
8. PT. Mazdah yang mengelola perkebunan Serang Jaya.
9. PT. Watu Gede Utama yang merupakan anak perusahaan baru perkebunan PT.
Mopoli Raya Medan.
Pada awal Tahun 1986, pabrik kelapa sawit PT. Mopoli Raya Medan
dimulai dengan hasil yang diperoleh berupa minyak sawit (Crude Palm Oil) dan
inti kelapa sawit (kernel). Untuk saat ini kapasitas pengolahan kelapa sawit yang
terpakai hanya 45 ton tandan buah Segar (TBS) per jam. Kapasitas ini masih dapat
ditingkatkan menjadi 60 ton TBS per jam suatu kepastian yang cukup untuk
menampung hasil produksi 9000 ha areal tanaman kelapa sawit.
Walaupun Perkebunan PT. Mopoli Raya masih berumur muda, namun
telah menunjukkan keberhasilan dalam bidang perkebunan dengan memperoleh
penghargaan dari pemerintah untuk perkebunan swasta nasional yang berprestasi
di Indonesia.
Pabrik pengolahan kelapa sawit PT. Mopoli Raya terletak di Desa Gedong
Biara Kecamatan Seruway Kabupaten Aceh Tamiang Provinsi Nanggroe Aceh

13

Darussalam dengan nama Pabrik Kelapa Sawit (PKS) Gedong Biara. Areal yang
digunakan untuk pabrik 6 ha dan terletak di daerah bukit dengan ketinggian 2255 m diatas permukaan laut. Dikarenakan PKS ini terletak di Gedong Biara maka
PT. Mopoli sudah

memperluas bidang usahanya yaitu mulai menambah

perkebunan karet. Untuk lebih jelas mengenai organisasi pada PT. Mopoli Raya
Afdeling Air Masin, dapat dilihat pada gambar struktur organisasi di bawah ini :

14

PT. MOPOLI RAYA GROUP


STRUKTUR AFDELING AIR MASIN
ASISTENAFDELING
SURIPNO

MANDOR1PRODUKSI
Parlindungan

M.LAPANGAN
Supono

KRANIADFELING
Muswadi

M.TRANSP.
M.aliHarahab

KERANIPROD
Fatimah.

KERANICHEK
Sukiman.

MANDOR1
PERAWATAN

KERANIGUD.

MANDORLAP.
AndiIrawan

MANDORLAP
M.Nasip

PEKERJA

PEKERJA

KERANIBUAH
Hanafih

RECOLTE
Perdamaian

TAPKONTROL

PEKERJA

SUPIR/
KERNET

Gambar 1. Struktur Organisasi Afdeling Air Masin


Sumber : data Primer Afdeling Air Masin 2011

15

Struktur organisasi kebun pada PT. Mopoli Afdeling Air Masin di atas
menjelaskan jabatan dan kinerja karyawan seperti Asisten Afdeling selaku
penanggung jawab berjalannya roda organisasi di afdeling, dengan dibantu oleh
Mandor 1 produksi yang membawahi para Mandor kecil lapangan dan Mandor 1
rawatan yang membawahi Mandor kecil perawatan. Mandor 1 produksi dan
Mandor 1 perawatan yang masing-masing bertugas mengatur dan mengawasi
pelaksanaan tugas- tugas Mandor lapangan dalam mengatur para pekerja untuk
melaksanakan kegiatan produksi dan rawatan. Selain itu juga dibantu seorang
Kerani Afdeling yang membawahi Kerani produksi, Kerani transport, Kerani
ceking dan Kerani gudang yang bertugas mengatur dan mengawasi pelaksanaan
administrasi dan pembuatan laporan-laporan afdeling dan menjamin ketepatan
pengiriman laporan-lapaoran afdeling. Kerani produksi mempuyai bawahan yaitu
kerani buah dan Kerani recorte dan Tap kontrol.
.

16

B. Bidang Fokus KKP


1.

Sistem Manajemen Tenaga Kerja


Manajemen adalah ilmu dan seni yang mengatur proses pemanfaatan

sumberdaya manusia dan sumber-sumber lain secara efektif dan efisien untuk
mencapai tujuan tertentu. Manajemen hanya merupakan alat untuk mencapai
tujuan yang diinginkan, manajemen yang baik memudahkan terwujudnya tujuan
perusahaan dengan manajemen daya guna dan hasil guna unsur-unsur manajemen
dapat ditingkatkan. Adapun tahapan manajemen yang dijalankan di PT. Mapoli
Raya Afdeling Air Masin yaitu mencakup tahapan Planning, Organizing,
Actuating, Controling, dan Evaluating.
a. Tahapan planning (perencanaan)
Kegiatan jangka pendek adalah kegiatan yang akan dilakukan dengan segera,
yang dilakukan pada tahapan planning pada jangka pendek di PT. Mapoli
Raya Afdeling Air Masin ini yaitu Mandor I mengisi buku RKH (Rencana
Kerja Harian) yang berisi pekerjaan-pekerjaan yang akan dilakukan keesokan
harinya dilakukan pada sore hari. Kegiatan harian yang di dalam buku harian
tgl 02 april 2011, yaitu; mencakup kegiatan potong buah, rawat TBS, cuci
rumput piringan, stek kacangan, membasmi oryetes, rawat jalan, rawat bibit,
jaga bayi, jaga malam (kantor), dan jaga paralon. Menyangkut dengan
kebutuhan tenaga kerja yang dibutuhkan untuk hari besok langsung di
tentukan oleh Mandor kebutuhan tenaga kerja dari hari ke hari tidak sama
tergantung kebutuhan di lapangan.

17

Untuk tahapan jangka menengah Asisten dibantu oleh Mandor 1


membuat pedoman kerja para Mandor lapangan atau Mandor kecil produksi,
secara periodik Mandor 1 membuat penilaian terhadap prestasi kerja dan
mengatur jadwal-jadwal cuti para bawahan. Kerani Afdeling membuat Daftar
Upah Rata-Rata Karyawan SKU, memonitor apakah realisasi biaya tehnik
tidak menyimpang, mengadakan koordinasi kerja dengan Mandor satu
produksi dan Mandor satu perawatan. memonitor pengangkutan hasil-hasil
panen ke PKS atau ke tempat yang sudah ditentukan, membuat Surat
Pengantar Pengobatan Karyawan Afdeling. Tahapan perencanaan jangka
panjang yang dijalankan pada PT. Mapoli Raya Afdeling Air Masin yaitu
Asisten Afdeling membuat Anggaran Kerja Tahunan yang dibantu oleh
Mandor 1 dan Mandor bawahan.
b. Tahapan Organizing (pengorganisasian)
Penyusunan organisasi pada PT. Mopoli Raya Afdeling Air Masin di
sesuaikan menurut kepentingan dan kebutuhan untuk mencapai sasaran secara
efisien dan efektif. Untuk mencapai sasaran ini setiap kegiatan yang ditempuh
didasarkan kepada struktur organisasi dan uraian tugas, penetapan wewenang,
dan tanggung jawab serta penetapan personil. Didalam struktur organisasi PT.
Mopoli Raya Afdeling Air Masin terdapat tingkat kegiatan yang berbedabeda, telah diterapkan pembagian tugas dan tanggung jawab agar tidak terjadi
kesimpangsiuran dalam melaksanakan tugas.
Kegiatan yang dilaksanakan pada tahapan organizing untuk target harian
yaitu apel pagi yang dilakukan setiap pagi sekitar jam 06.00 wib, dalam apel

18

tersebut Asisten afdeling memberikan intruksi kepada Mandor I, kemudian


Mandor 1 menyampaikan intruksi dari Asisten afdeling kepada para Mandor
bawahannya untuk melaksanakan pekerjaan sesuai dengan apa yang telah
disusun sebelumnya dalam RKH. Selanjutnya, para mandor melanjutkan
instruksi tersebut kepada para pekerja. Pada sore harinya Mandor 1 dan
mandor bawahan mengisi Buku Mandor yang berisi rincian pekerjaan dan
jumlah tenaga kerja disetiap harinya untuk diserahkan ke Kerani Afdeling .
c. Actuating (pelaksanaan)
Dalam tahapan ini yang harus diperhatikan adalah tugas dan tanggung jawab
baik Asisten, mandor sampai kepada pekerja. Pekerja melaksanakan tugas
yang telah diinstruksikan oleh Mandor I baik rawatan maupun Mandor 1
produksi kepada Mandor bawahan, dan Mandor bawahan akan mengontrol
langsung pekerja lapangan.
Kegiatan

yang

dijalankan

pada

tahapan

pemeliharaan

meliputi

pemeliharaan TBM (Tanaman Belum Menghasilkan) dan pemeliharaan TM


(Tanaman Menghasilkan). Kegiatan yang dilakukan selama Pemeliharaan
TBM (Tanaman Belum Menghasilkan) adalah Inventarisasi tanaman,
konsolidasi tanaman, penyisipan tanaman, pemeliharaan piringan pohon,
pemeliharaan penutup tanah/ pengendalian gulma, pemupukan, katrasi, tunas
pasir, pengendalian gulma, pengendaliaan penyakit, persiapan panen,
pemeliharaan jalan dan pemeliharaan paret. Kegiatan yang dilakukan selama
pemeliharaan TM (Tanaman Menghasilkan) yaitu pengendalian gulma

19

dipiringan pokok, pengendalian gulama di jalan pikul, pengendalian gulma di


gawangan, penunasan pelepah dan pemupukan TM (Tanaman Menghasilkan).
Pelaksanaan yang dilakukan pada kegiatan panen yaitu mengawasi
kualitas TBS yang dipotong, menghitung TBS dari tiap panen dan menghitung
buah yang akan dimuat ke truk. Memanen yaitu memotong TBS dari pokok
kelapa sawit menggunakan dodos atau engrek, kemudian mengumpulkannya
ke TPH. Pengangkutan meliputi pemuatan TBS dari TPH ke gandengan
kedalam truk kemudian langsung diangkut ke TPH.
d. Controlling (pengawasan)
Tahapan pengawasan yang dijalankan pada PT. Mopoli Raya Afdeling Air
Masin dibagi dalam dua bagian yaitu pengawasan bagian pemeliharaan dan
pengawasan panen. Pada kegiatan memeliharaan tanaman pekerja Mandor 1
rawatan bertanggung jawab atas semua kegiatan yang dilaksanakan oleh
pekerja dan dibantu oleh Mandor bawahan. Selain dikontrol oleh Mandor I
dilapangan pekerja juga dikontrol oleh Kerani checking / Kerani keliling yang
tugasnya mengontrol semua kegiatan yang dikerjakan oleh pekerja. Tujuan
dilakukan pengawasan dalam kegiatan ini adalah untuk menghindari dari
kesalahan atau ketidak hati-hatian pekerja dalam menjalankan tugasnya. Jika
ini tidak diperhatikan maka akan mengakibatkan kerugian dan akan
berdampak pada produksi nantinya.
Pengawasan panen bertugas mengawasi kualitas TBS yang dipotong ,
menghitung TBS dari tiap panen dan menghitung buah yang akan dimuat ke
truk. Memanen yaitu memotong TBS dari pokok kelapa sawit menggunakan

20

dodos atau engrek, kemudian mengumpulkannya ke TPH. Pengangkutan


meliputi pemuatan TBS dari TPH ke gandengan kedalam truk kemudian
langsung diangkut ke TPH.
e. Evaluating (Evaluasi)
Kerani checking / kerani keliling mencatat hasil kerja dalam buku prestasi
kerja yang selanjutnya akan diperiksa oleh kerani afdeling dan terakhir akan
dievaluasi oleh Asisten kebun untuk kemudian menjadi bahan pertimbangan
untuk pengambilan kebijakan-kebijakan di kebun, setiap kegiatan dari
pembibitan sampai panen dihitung prestasi kerja atau norma / HK. Mandor 1
rawatan juga mengisi Buku Harian yang menyangkut prestasi kerja bagian
pemeliharaan kemudian diserahkan kepada kerani Afdeling terakhir dievaluasi
oleh Asisten kebun untuk melihat perubahan yang terjadi dari sebelumnya.
Untuk prestasi kerja pemanen, ini menjadi tanggung jawab Mandor 1
produksi. Mandor 1 produksi tiap sorenya mengisi buku prestasi kerja yang
menyangkut dengan potong buah, jumlah pekerja, jumlah buah yang siap
panen, blok-blok yang dipanen kemudian diserahkan kepada kerani afdeling
dan dievaluasi oleh Asisten Afdeling.
Dalam menjalankan dan mengatasi masalah-masalah yang berhubungan
dengan ketenagkerjaan dan sumber daya manusia, perusahaan perlu menempatkan
tenaga ahli dalam menjalankan tugasnya. Pegawai-pegawai ditempatkan sesuai
dengan keahlian dan kemampuannya, tingkat kerja perusahaan tinggi, motivasi
kerja tinggi, partisipasi kerja tinggi, komunikasi kerja efektif, disiplin kerja tinggi,
upah dan gaji pegawai ditentukan secara adil sesuai dengan bidangnya, serta

21

tanggung jawab yang tinggi. Dengan demikian, produktivitas kerja dapat dicapai
oleh perusahaan.
Dalam mengatasi masalah yang menyangkut dengan ketenagakerjaan PT.
Mopoli Raya Afdeling Air Masin perlu menempatkan tenaga kerja sesuai dengan
keahliannya dan kemampuannya dalam menjalankan tugasnya. Seorang Asisten
harus punya kemampuan dalam mengatur dan mengawasi seluruh kegiatan yang
dijalankan dalam sebuah afdeling, demikian juga dengan karyawan-karyawan
lain juga punya tanggung jawab dalam menjalankan kegiatan yang telah diatur
menurut jenis pekerjaan masing-masing. Selain itu hal ini yang harus diterapkan
untuk mengatasi masalah yang

berhubungan dengan ketenagakerjaan yaitu

manajemen tenaga kerja.


Adapun sistem manajemen tenaga kerja di PT. Mopoli Raya Afdeling Air
Masin meliputi:
a. Sistem Perekruitan Tenaga Kerja / Recruitment
Rekrutmen adalah suatu proses untuk mencari calon atau kandidat
pegawai, karyawan, buruh, manajer, atau tenaga kerja baru untuk memenuhi
kebutuhan organisasi atau perusahaan. Dalam tahapan ini diperlukan analisis
jabatan yang ada untuk membuat deskripsi pekerjaan / job description dan juga
spesifikasi pekerjaan / job specification.
Dalam sebuah perusahaan memerlukan tenaga kerja yang mencukupi dan
memiliki skill yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan dalam menjalan kegiatan
untuk mencapai tujuan perusahaan. Pekerja yang diterima untuk bekerja di
perusahaan harus memenuhi syarat-syarat tertentu.

22

Persyaratan tenaga kerja yang masuk bekerja pada pada PT. Mapoli Raya
Afdeling Air Masin adalah sebagai berikut:
1) Melampirkan surat lamaran
2) Phaspoto ukuran 3x4 1 lembar
3) Melampirkan fotokopi KTP 1 lembar
4) Melampirkan fotokopi Kartu Keluarga 1 lembar (Bagi yang sudah menikah).
5) Melampirkan surat nikah (Bagi yang sudah menikah).
Semua persyaratan diatas harus di bawa pada saat seorang calon karyawan
sudah diterima di perkebunan dan dimasukkan dalam map. Bagi karyawan yang
sudah memenuhi persyaratan diatas sudah bisa bekerja sesuai dengan pekerjaan
yang ditugaskan oleh Asisten kebun melalui Mandor 1 dan diteruskan kepada
Mandor bawahan. Masalah yang terjadi dilapangan, sebagian pekerja tidak
bekerja dengan maksimal, hal ini disebabkan oleh kurangnya pengawasan dari
Mandor yang bertanggung jawab atas pekerjaan yang dikerjakan pekerja.
b. Penempatan Tenaga Kerja
PT. Mapoli Raya Afdeling Air Masin dipimpin oleh Asisten yaitu Bapak
Suripno, pegawai di Afdeling ini dibagi atas pegawai kantor dan pegawai
lapangan yang terdiri dari pegawai bulanan dan SKU yang memiliki jabatan dan
gaji yang berbeda.
Karyawan SKU adalah karyawan yang statusnya telah menjadi karyawan
tetap harian atau bulanan yang tergabung dalam serikat kerja unit. Sedangkan
tenaga kerja BHL adalah tenaga kerja yang diambil tanpa kesepakatan kerja
seperti ketetapan karyawan tetap, Pekerja BHL bisa berubah status menjadi SKU

23

apabila perusahaan memang membutuhkan dan ada pekerja BHL yang layak
untuk dijadikan pekerja SKU.

Mengenai Daftar pegawai Kantor dan Pegawai

Lapangan dapat di lihat pada tabel 1.


Tabel 1. Daftar Nama Pegawai Kantor dan Lapangan Afdeling Air Masin PT. Mopoli
Raya Aceh Tamiang.
No
Urut

NAMA

MASUK PAGI

MASUK SIANG

JAM

JAM

JABATAN
PARAF

PARAF

KELUAR
SORE
JAM

KET

PARAF

PEGAWAI BULANAN
1

Ir. Parlindungan

Mandor 1 Produksi

Yulfizar

Mandor 1 Rawatan

Muswadi

Kerani Afdeling

Fatimah

Kerani Produksi

Sukiman

Kerani Ceking

Hanafiah

Kerani Buah

Kudus

Kerani Buah

M. Ali Harahab

Kerani Trasport

Afrizal

Perawatan
SKU

Marji

Mandor Panen

Supono

Mandor Panen

Andi Irawan

Mandor Rawatan

Hamidah

Mando Rawatan

Perdamaian

Recorte

M. Nasib

Kepala Sensus

Borari

Kepala Tukang

Sakminan

Mandor Tunasan

Sumber : Kantor Afdelling Air Masin, 2011


Tabel 1. memperlihatkan daftar nama pegawai kantor dan pegawai
Lapangan di Afdeling Air masin, dari tabel di atas dapat dilihat bahwa karyawan
kebun yang ada di Afdeling Masin ada sembilan orang yang terdiri dari Mandor 1
produksi, Mandor 1 perawatan, Kerani afdeling, Kerani produksi, Kerani ceking,
2 orang Kerani buah, Kerani transport dan mandor kecil rawatan. Untuk karyawan

24

SKU

berjumlah delapan orang yang terdiri dari Mandor Panen,

Mandor

Rawatan, Recorte, Kepala Sensus, Kepala Sensus, dan Mandor Tunasan.


Adapun jumlah keseluruhan tenaga pada PT. Mopoli Raya Afdeling Air
Masin berjumlah 75 orang, yang terdiri 50 orang tenaga kerja SKU laki-laki, 15
orang tenaga kerja SKU perempuan ditambah dengan 3 orang tenaga kerja BHL
laki-laki dan 8 orang pegawai kantoran.
Pembagian tenaga kerja pada di PT. Mopoli Raya Afdeling Air Masin
yaitu mencakup tiga kegiatan yaitu bagian Replanting, bagian Pemeliharan dan
bagian Panen.
1) Kegiatan Replanting
Kegiatan Replanting mencakup tumbang ciping, rencek rumpuk kelapa sawit,
melubang tanaman yang mati, penanaman penutup tanah (kacangan)
pemancangan dan , penanaman. Tahapan ini menjadi tanggung jawab pihak
ketiga dengan sistem kerja borongan.
2) Kegiatan Pemeliharaan
Tenaga kerja yang dibutuhkan dalam kegiatan pemeliharaan berjumlah 13
orang, diawasi oleh tiga kemandoran yang terdiri dari dua Mandor laki-laki
dan satu Mandor perempuan. Ketiga yang bertanggung jawab atas masingmasing bagian pekerjaan termasuk didalamnya bagian pengendalian HPT
(Hama dan Penyakit).
3) Kegiatan panen
Menurut Mubyarto (1994) produktivitas merupakan perbandingan antara hasil
kegiatan (output) dari segenap pengorbanan untuk mencapai suatu hasil atau

25

(input). Pentingnya produktivitas dalam tenaga kerja didasari dengan nyata


karena tidak ada jenis kegiatan manusia yang tidak mendapatkan keuntungan
dari pendapatan produktivitas. Oleh karena itu salah satu usaha yang konkrit
untuk mendorong peningkatan tenaga kerja manusia adalah dengan cara
meningkatkan pendidikan dan keterampilan. Hal ini menunjukkan bahwa
semakin tinggi pendidikan semakin tinggi pula produktivitas tenaga kerja.
Pengelolaan tenaga kerja panen dengan memperhatikan fungsi-fungsi
manajemen

yaitu

perencanaan,

pengorganisasian,

pelaksanaan,

dan

pengawasan tenaga kerja panen perlu dilaksanakan dalam menjamin


terlaksananya panen dengan baik. Perencanaan tenaga kerja PT. Mopoli Raya
Afdeling Air Masin

yang telah ditetapkan oleh pihak kebun, kebutuhan

tenaga kerja panen tiap hari dapat dihitung berdasarkan kondisi buah yang ada
di lapang. Kebutuhan tenaga kerja panen dapat dihitung berdasarkan angka
kerapatan panen. Tenaga kerja SKU target panen harus mencapai 60 tandan
per orang, hasil perhitungan tenaga kerja panen kebun PT. Mopoli Raya
Afdeling Air Masin tenaga kerja panen kebun dua kemandoran dengan satu
orang Kerani buah
Tenaga kerja yang dibutuhkan dalam kegiatan panen berjumlah 27 orang
yang dimandori oleh 2 orang Mandor panen, tenaga kerja yang panen ini
terdiri dari 19 orang tenaga kerja SKU dan 6 orang tenaga kerja BHL. Untuk
kegiatan panen apabila terjadi keterlambatan pusingan panen PT. Mopoli Raya
Afdeling Air Masin juga memakai tenaga kerja borongan yang dikenal dengan
istilah kontanan, dikatakan terlambat pusingan apabila pusingan panen lebih

26

dari 7 pusingan (7 hari). Kontanan panen adalah pembayaran langsung upah


pekerja setelah pekerjaan selesai dilakukan.
c. Sistem Organisasi dan Uraian Tugas Unit Kebun
Jabatan : Mandor Satu Perawatan
Hubungan Organisasi
1) Atasan Langsung : Asisten Afdeling
2) Membawahi

: Para Mandor lapangan (kecil) Perawatan.

Ikhtisar Pekerjaan
Mengatur dan mengawasi pelaksanaan tugas- tugas mandor lapangan dalam
mengatur para pekerja untuk melaksanakan perawatan terhadap tanaman.
Uraian Tugas :
1) Mengatur pembagian tugas para bawahan dan memberikan pengarahan
kepada bawahan dalam melaksanakan tugas-tugasnya.
2) Membantu atasan dalam menyusun Rencana Anggaran Tahunan Afdeling.
3) Membuat pedoman kerja para Mandor kecil perawatan berdasarkan
Rencana Kerja Bulanan Asisten.
4) Mengatur tiap pekerja dan blok untuk setiap mandor lapangan

atau

Mandor kecil perawatan.


5) Membuat permintaan barang-barang atau bahan untuk keperluan
perawatan tanaman untuk diajukan ke Asisten.
6) Mengisi Buku Mandor yang berisi rincian pekerjaan dan jumlah tenaga
kerja disetiap harinya untuk diserahkan ke Kerani Afdeling pada sore
harinya.

27

7) Mengisi Buku Preatasi Kerja Harian yang berisi prestasi kerja masingmasing tenaga kerja untuk diserahkan ke Kerani Afdeling pada sore
harinya.
8) Mengontrol apakah pelaksanaan tugas-tugas perawatan tanaman telah
sesuai dengan Rencana Kerja Afdeling.
9) Mengadakan koordinasi kerja dengan para Kerani atau lainnya yang terkait
dalam perawatan kebun.
10) Secara periodik membuat penilaian terhadap prestasi kerja yang mengatur
jadwal-jadwal cuti para bawahan.
11) Memberi masukan-masukan kepada atasan dalam hal perawatan tanaman
dan usaha untuk meningkatkan produktivitas kerja.
12) Melaksanakan tugas-tugas lain yang diperintah oleh atasan sesuai dengan
fungsinya.
Jabatan : Mandor Satu Produksi
Hubungan Organisasi
1) Atasan Langsung

: Asisten Afdeling

2) Membawahi

: Para Mandor Lapangan

Iktisar pekerjaan
Mengatur dan mengawasi pelaksanaan tugas-tugas para Mandor lapangan
dalam mengatur para pekerja untuk melaksanakan panen.
Uraian Tugas :
1) Mengatur pembagian tugas para bawahan dan memberikan pengarahan
kepada bawahan dalam melaksanakan tugas-tugasnya.

28

2) Membantu atasan dalam menyusul Rencana Angaran Tahunan Afdeling.


3) Membuat pedoman kerja para Mandor lapangan atau Mandor kecil
produksi berdasarkan Rencana Kerja Bulanan.
4) Mengatur jumlah para pekerja dan blok-blok untuk setiap Mandor
lapangan atau Mandor kecil produksi.
5) Membuat permintaan barang-barang atau keperluan panen untuk
diajukan kepada Asisten.
6) Mengisi Buku Mandor yang berisikan rincian pekerjaan dan jumlah
tenaga kerja pada setiap harinya untuk diserahkan ke Kerani Afdeling
pada sore harinya.
7) Mengisi Buku Prestasi Kerja Harian yang berisikan prestasi kerja
masing-masing tenaga kerja untuk diserahkan ke Kerani Afdeling pada
sore harinya.
8) Mengontrol apakah pelaksanaan panen dan mutu hasil panen telah sesuai
dengan ketentuan.
9) Mengadakan koordinasi kerja dengan para Kerani yang terkait dalam
bidang hasil panen.
10) Secara periodik membuat penilaian terhadap prestasi kerja dan mengatur
jadwal-jadwal cuti para bawahan.
11) Memberi masukan-masukan kepada atasan dalam hal perawatan tanaman
dan usaha untuk meningkatkan produktivitas kerja.
12) Melaksanakan tugas-tugas lain yang diperintah oleh atasan sesuai dengan
fungsinya.

29

Jabatan : Kerani Afdeling


Hubungan Organisasi
1) Atasan Langsung

: - Asisten Afdeling

2) Membawahi

: - Kerani Transport
- Kerani Produksi
- Kerani Ceking dan Kerani Gudang

Ikhtisar Pekerjaan :
Mengatur dan mengawasi pelaksanaan administrasi dan pembuatan laporanlaporan afdeling dan menjamin ketepatan pengiriman laporan-lapaoran
afdeling.
Uraian Tugas :
1)

Mengatur pembagian tugas para bawahan dan memberikan pengarahan


kepada bawahan dalam melaksanakan tugas-tugasnya.

2)

Bersama bawahan membantu atasan dalam menyusun usulan Anggaran


Tahunan Afdeling.

3)

Membantu Asisten afdeling dalam menyusun Rencana Kerja Bulanan.

4)

Mengontrol persedian barang-barang atau bahan yang diperlukan kantor


afdeling.

5)

Membuat permintaan barang- barang atau bahan yang dikeperluan kantor


afdeling.

6)

Membuat Laporan Harian untuk Asisten berdasarkan buku Mandor baik


rawatan maupun panen.

30

7)

Membuat Laporan Harian Prestasi Kerja Harian untuk Asisten


berdasarkan buku Mandor baik rawatan maupun panen.

8)

Membuat Laporan Bulanan Afdeling baik rawatan maupun panen.

9)

Mengontrol absensi dan membuat laporannya ke kantor Manajer Unit.

10) Membuat daftar/Buku gaji bulanan termasuk rincian premi dan lembur.
11) Membuat Daftar Upah Rata-Rata Karyawan SKU.
12) Memonitor apakah realisasi biaya tehnik tidak menyimpang dari
Anggaran yang sudah ditetapkan.
13) Mengadakan koordinasi kerja dengan Mandor satu produksi dan Mandor
satu perawatan.
14) Memonitor pengangkutan hasil-hasil panen ke PKS atau ke tempat yang
sudah ditentukan.
15) Membuat Surat Pengantar Pengobatan Karyawan Afdeling.
16) Secara periodik membuat penilaian terhadap prestasi kerja dan mengatur
jadwal-jadwal cuti para bawahan.
17) Memberikan masukan kepada Asisten dalam hal-hal yang berkaitan
dengan penyempurnaan administrasi dan laporan-laporan Afdeling.
18) Melaksanakan tugas-tugas lain yang di perintahkan atasan sesuai dengan
fungsinya.
Jabatan : Kerani Transport
Hubungan Organisasi
1) Atasan Langsung

: Kerani Afdeling

2) Koordinasi

: Kerja Mandor 1

31

3) Membawahi

: Para Mandor Lapangan

Ikhtisar Pekerjaan
Bertanggung jawab atas pelaksanaan pengangkutan, hasil panen, bahan-bahan
dan tenaga kerja di afdeling.
Uraian Tugas :
1) Membuat Rencana Kerja Harian yang disesuaikan dengan Rencana Kerja
Harian Mandor 1.
2) Membantu Kerani Afdeling dalam menyusun anggaran biaya trasportasi
afdeling.
3) Memonitori alat-alat trasportasi afdeling
4)

Mengadakan koordinasi kerja dengan Mandor 1.

5) Mengatur pengangkutan bahan-bahan dan tenaga kerja ke masing-masing


blok.
6) Mengatur pengangkutan hasil panen dari TPH-TPH ketempat tujuan yang
telah ditetapkan.
7) Membuat surat pengantar atas hasil panen yang akan diangkut atau
diantar.
8) Membuat laporan harian jumlah angkutan hasil panen per truk yang
dilampiri dengan bukti-buktinya dan kemudian diserahkan kepada Kerani
Afdeling.
9) Membuat penghitungan premi yang berkaitan dengan hasil panen.
10) Melapor kepada Kerani Afdeling apabila menemukan kejanggalan dalam
hal fisik barang yang diangkut.

32

Jabatan : Kerani Produksi


Hubungan Organisasi
1) Atasan Langsung

: Asisten Afdeling

2) Koordinasi Kerja

: Mandor 1

3) Membawahi

: - Kerani Buah (Khusus kebun.Sawit)


- Kerani Recolte (Khusus kebun Sawit)
- Tap kontrol (khusus kebun karet)

Ikhtisar Pekerjaan

Bertanggung jawab atas pembuatan laporan-laporan yang berkaitan dengan


panen berdasarkan laporan dari Kerani Buah, Recolte ataupun Tap Kontrol.
Uraian Tugas :
1) Mengatur kerja para Kerani Buah, Kerani Recolte ataupun Tap

Kontrol

sesuai dengan Rencana Kerja Harian Mandor 1 Produksi


2) Membantu Kerani Afdeling dalam menyusun Anggaran Biaya Panen
Afdeling.
3) Mengadakan koordinasi kerja dengan Mandor 1 produksi tentang
pelaksanaan tugas-tugas kerani buah,

Kerani Recolte ataupun Tap

Kontrol.
4) Menerima dan memeriksa Catatan Harian Tukang Potong Buah yang diisi
oleh Kerani Buah.
a) Menerima dan memerikasa Buku Penerimaan TBS yang dibuat secara
harian oleh Kerani Buah.

33

b) Menerima dan memeriksa buku Transaksi Produksi Harian TBS dan


TBS Siap Borong yang dibuat secara harian oleh Kerani Buah.
c) Menerima dan memeriksa Laporan Hasil Potong Buah dan Mutu Buah
yang dibuat setiap hari oleh Kerani Recorte.
d) Membuat Laporan Bulanan Pusingan Potong Buah.
e) Membuat Laporan Bulanan Produksi
f) Membuat Perhitungan Premi tukang buah
5) Melaksanakan tugas-tugas lain yang diperintahkan kerani Afdeling sesuai
dengan fungsinya.
Jabatan : Kerani Ceking
Hubungan Organisasi
1) Atasan Langsung : Asisten Afdeling
2) Koordinasi Kerja : mandor 1
Bertanggung jawab atas pelaksanaan tugas- tugas mandor lapangan dalam
mengatur para pekerja untuk melaksanakan perawatan terhadap tanaman.
Uraian Tugas :
1) Membuat Rencana Kerja Harian yang disesuaikan dengan Rencana Kerja
Harian Mandor 1.
2) Melaksanakan pemeriksaan secara harian terhadap Buku Mandor.
3) Mencatat jumlah tenaga kerja untuk masing-masing jenis pekerjaan yang
ada dalam Buku Mandor.
4) Mengontrol dan mencocokkan jumlah tenaga kerja yang di lapangan
dengan jumlah yang tertara dalam Buku Mandor.

34

5) Membuat laporan harian hasil kontrol untuk disampaikan kepada Kerani


Afdeling.
6) Melaksanakan tugas-tugas lain yang diperintahkan oleh Kerani Afdeling.
2.

Sistem Pemberian Upah


Masalah pokok yang sering dihadapi oleh setiap perusahaan adalah

mengenai upah yang dikeluarkan sebagai dana operasional perusahaan. Adanya


kerjasama dalam suatu perusahaan maka timbullah hak-hak dan kewajibankewajiban masing-masing-masing pihak majikan dengan pekerja. Seterusnya yang
menjadi kewajiban majikan adalah membayar sejumlah upah pekerjanya. Lebih
lanjut masalah upah ini mendapat intervensi dari pihak-pihak terkait lainnya
antara lain pemerintah, agar upah yang dibayar itu sesuai dengan kebutuhan
tenaga kerja yang sesuai pula dengan kemampuan yang dimiliki perusahaan yang
dibuatnya perjanjian-perjanjian usaha yang ditetapkan.
Menurut Asud (1991:92) menyatakan bahwa upah merupakan harga
balas jasa yang diberikan seseorang kepada orang lain. Sedangkan Ranusanpojo
(1993: 129) menyatakan bahwa :
Dewan Penelitian Pengupahan Nasional, memberikan definisi upah adalah
suatu penerimaan kerja untuk suatu pekerjaan atau jasa yang telah dan akan
dilakukan, berfungsi sebagai jaminan kelangsungan kehidupan yang layak bagi
pekerja atau dinilai dalam bentuk uang yang ditetapkan menurut suatu
persetujuan, undang-undang dan peraturan dan dibayarkan atas dasar suatu
perjanjiaan kerja antara pemberi kerja dan penerima kerja.

35

Manullang (1992:157) menyatakan bahwa : Sistem upah dapat


digolongkan menjadi tiga golongan yaitu (1) sistem upah menurut waktu, (2)
sistem upah menurut unit hasil dan (3) sistem upah premi atau disebut tingkat
upah dorongan.
Sistem pemberian Pemberian upah pada PT. Mopoli Raya Afdeling Air
Masin digolongkan dalam bentuk gaji pokok, tunjangan dan bonus. Gaji pokok
tunjangan dan bonus dibayarkan setiap bulannya baik kepada karyawan
operasional maupun karyawan manajerial. Besarnya gaji yang diberikan
tergantung pada jabatan, masa kerja, pendidikan, loyalitas karyawan tersebut.
Untuk tunjangan yang diberikan terdiri dari Tunjangan Hari Raya (THL) yang
diberikan kepada semua karyawan PT. Mopoli Raya Afdeling Air Masin, baik itu
karyawan operasional maupun karyawan manajerial. Tunjangan Hari Raya di
berikan setiap menjelang hari raya dan besarnya ditentukan kebijakan manajemen
perusahaan. Jumlah tunjangan hari raya diberikan berfluktuasi setiap tahunnya,
hal ini diakibatkan oleh perubahan jumlah karyawan perusahaan dan kebijakan
perusahaan.
Untuk Asisten gaji disalurkan melalui via Bank, sedangkan untuk mandor,
karyawan dan pekerja pemberian gaji disalurkan melalui kantor Afdeling.
Pemberian gaji atau upah pegawai bulanan tergantung golongan. Status golongan
pegawai di PT. Mopoli Raya Afdeling Air Masin yaitu golongan 1V/6-8,
golongan 1V/O, golongan 111/2, golongan 111/1, golongan 11/9, golongan 11/7,
dan golongan 118.

36

3.

Pemberian Premi pekerja dan Mangkir Kerja

a.

Pemberian premi
Premi merupakan tambahan upah atau gaji untuk pemanen dan pengawas

panen. Premi panen diberikan dengan tujuan meningkatkan prestasi panen baik
dalam kuantitas maupun kualitasnya. Syarat panen yang harus ditempuh oleh
pekerja pada PT. Mopoli Raya Afdeling Air Masin untuk mendapatkan premi
yaitu tandan yang matang harus dipotong dan tidak ada yang tinggal, semua
pelepah dipotong dan disusun rapi diantara barisan tanaman (gawangan), dan
semua buah dan berondolan dikumpul dan dibawa ke TPH (tempat pengumpulan
hasil).
Pemberian premi untuk pekerja pada PT. Mopoli Raya Afdeling Air Masin
meliputi prermi siap borong adalah Rp 2300, harga lebih borong Rp. 325/ tandan,
premi kereta sorong Rp. 450 dan ditambah dengan kebersihan angcak Rp. 100/kg
b. Mangkir Kerja
Yang masuk dalam pekerja mangkir antara lain sebagai berikut :
1) P1 : mangkir kerja dengan alasan yang tidak logis dan tidak tercantum
dalam KKB (Kesepakatan Kerja Bersama), (gaji dan jatah beras pada hari
itu tidak diberikan)
2) P4 : tidak masuk kerja dengan alasan yang logis dan tercantum dalam
KKB, (Gaji dan jatah beras pada hari itu tetap diberikan)
3) H1 : Tidak masuk kerja karena haid (khusus perempuan), hanya 1 hari,
(Gaji dan jatah beras tetap diberikan)

37

4) H2 : tidak masuk kerja karena melahirkan (khusus perempuan). Tidak


masuk kerja selama 3 bulan (1,5 bulan sebelum melahirkan dan 1,5 bulan
setelah melahirkan), (Gaji dan jatah beras tetap diberikan)
5) M : tidak masuk kerja tanpa alasan., (Gaji dan jatah beras tidak diberikan
pada hari itu dan hari minggu)
4.

Kepuasan pekerja
Tujuan dari motivasi kerja ini adalah untuk mencapai produksi yang

optimum. (Anwar Prabu Mangkunegar (2000:93).


Dalam hal ini perusahaan sangat memperhatikan hal-hal apa saja yang
sangat dibutuhkan oleh pegawai, sehingga dalam menjalankan kegiatan produksi
selalu berjalan dengan lancar. Adapun motivasi yang diberikan oleh PT. Mopoli
Raya Afdeling Air Masin terhadap pegawainya yaitu berupa tunjangan/bonus
sehingga pegawai dalam melakukan kegiatan produksi. Selain itu untuk mencapai
kepuasan pekerja atau karyawan perusahaan PT. Mopoli Raya Afdeling Air Masin
juga menyediakan berbagai hal yang dibutuhkan oleh pekerja atau karyawan
dalam menjalankan aktifitas sehari-hari antara lain :
a. Fasilitas
Fasilitas yang ada di PT. Mapoli Raya afdeling Air Masin, termasuk perumahan
pekerja, bangunan mesjid, lapangan volley ball, bangunan perkantoran dan jalan.
b. Transportasi
Bentuk transportasi memakai kendaraan pribadi, selain itu transportasi hanya
dapat dilihat pada kegiatan produksi sawit. Hal ini transportasi karyawan

38

belum tersedia dengan maksimal, kebanyakan para karyawan memakai


kendaraan pribadi ke areal kebun.
c. Sanitasi
Yang tergolong sebagai sanitani umum di PT. Mapoli Raya Air Masin adalah
WC umum, tersedianya air bersih yang berasal dari sumur bor, adanya parit
sebagai drainase perkampungan dan lain sebagainya. Untuk memperoleh air
bersih yang bersumber dari sumur bor para karyawan atau keluarga yang
memakai air harus mengeluarkan biaya untuk membayar air tersebut.
d. Puskesmas
PT. Mapoli Raya Afdeling Air Masin dilengkapi dengan adanya puskesmas
pembantu, sebagai pusat pelayaan kesehatan karyawan dari inisiatif
perusahaan dan bukan subsidi pemerintah. Puskesmas ini dapat berjalan
dilengkapi oleh seorang petugas kesehatan yang dikenal di daerah setempat
adalah mantri kesehatan.
5.

Disiplin kerja
Ada dua bentuk disiplin kerja yang diterapkan oleh perusahaan yaitu:

a. Disiplin preventif
Disipilin preventif merupakan suatu upaya untuk mengggerakkan pegawai
dalam mengikuti dan mematuhi pedoman kerja, aturan-aturan yang telah
digariskan oleh perusahaan. Tujuan dasarnya adalah untuk menggerakkan
pegawai berdisiplin diri. Dengan cara preventif, pegawai dapat memelihara
dirinya terhadap peraturan-peraturan perusahaan.

39

b. Disiplin korektif
Disiplin korektif merupakan suatu upaya menggerakkan pegawai dalam
menyatukan suatu peratuaran dan mengarahkan untuk tetap mematuhi
peraturan sesuai dengan pedoman yang berlaku pada perusahaan.
6.

Komunikasi
Seorang pemilik perusahaan yang merasa tidak memiliki cukup waktu dan

kemampuan untuk mengelola sendiri semua kegiatan perusahaan akan


mendelegasikan wewenang dan tanggung jawabnya (sebagian) kepada orang lain.
Namun bersamaan dengan pendelegasian wewenang dan tanggung jawab,
kebutuhan untuk senantiasa mengawasi pelaksanaan kegiatan dan hasil yang di
capai oleh pelaksana akan muncul. Dalam perusahaan perkebunan komunikasi
yang baik antara Asisten dengan bawahan sangat diperlukan karena komunikasi
yang baik akan mendukung kesuksesan atau tercapainya target pekerjaan secara
maksimal.

C. Isue-Isue Penting (key issue)


Penyimpangan yang sering terjadi di pekebunan sawit PT. Mapoli Raya
Afdeling Air Masin antara lain adalah :
1.

Adanya sekelompok pencuri sawit (ninja sawit) yang melakukan pencurian


sawit, hal ini dilakukan oleh ninja sawit dikeranakan oleh rendah dan
kurangnya pengawasan dari pihak perkebunan. Motivasi ninja sawit
melakukan pencurian sawit pada malam hari disebabkan oleh ketidak
puasan gaji dengan kerja yang dilakukan oleh para pekerja. Faktor lain dari

40

kejadian ini adalah karena tingkat kemiskinan yang dirasakan oleh


penduduk setempat.
2.

Adanya istilah PKB (persatuan kutip brondolan), yang dilakukan oleh kaum
ibu-ibu baik dari pihak ibu-ibu di perkebunan, maupun ibu-ibu dari
kampung setempat. Sasaran PKB ini adalah brondolan buah sawit yang
sudah jatuh dan tidak sempat dikutip oleh para karyawan bagian pengutipan
brondolan sawit.

3.

Adanya pengutipan pupuk (pupuk KCL) yang sudah ditabur pada batang
sawit, karena pemberian pupuk ini ada yang dilakukan dengan cara ditabur,
maka dengan mudah oleh sebagian orang (orang kampung setempat)
mengutip kembali pupuk tersebut dijadikan sebagai pupuk pribadi di kebun
mereka masing-masing. Faktor penyebab terjadinya kasus ini adalah karena
mereka tidak mampu membeli pupuk untuk kebun mereka.

4.

Pekerja kurang disiplin dalam kegiatan pemanenan sawit karena kurangnya


pengawasan dari pihak kebun.

5.

Berdasarkan pengamatan penulis, sistem pemberian bonus/ premi oleh pihak


perusahaan kepada karyawan belum transparan, hal ini dibuktikan bahwa
perusahaan hanya memberikan premi kepada tenaga pemanen.

6.

Pekerja lapangan khusus pekerja bagian panen merasa belum sesuai antara
pekerjaan yang dilakukan dengan upah/ gaji yang diterima.

41

D. Solusi
Melihat banyaknya kasus yang terjadi di lapangan, maka penulis melalui
penulisan laporan kuliah kerja profesi ini akan memberikan solusi-solusi yang
dapat membantu kelancaran usaha produksi sawit pada PT. Mapoli Raya Afdeling
Air Masin antaran lain adalah :
1.

Meningkatkan keamanan di lingkungan perkebunan, yaitu dengan cara


meningkatkan teknik keamanan (security) kebun, penambahan Mandor
pengawasan, baik dari pihak kebun sendiri atau dengan adanya
pembentukan badan keamanan sendiri dari pihak penduduk setempat,
dengan meningkatkan intensif bagi para petugas keamanan.

2.

Melibatkan penduduk setempat dalam kegiatan perkebunan sesuai dengan


kemampuan yang dimiliki penduduk setempat pada kegiatan perkebunan.
Hal ini dapat menekan pengangguran yang terjadi di masyarakat, sehingga
dapat mengurangi kemiskinan yang dikhawatirkan dapat menghambat
peningkatan produksi perkebunan sawit.

3.

Meningkatkan

pengawasan

baik

pemeliharaan

tanaman

maupun

pengawasan panen agar produksi selalu meningkat dan menghindari dari


kesalahan dalam proses panen.
4.

Perlu adanya upaya dari pihak perusahaan untuk mendorong perbaikan dari
sisi upah, agar sesuai gaji yang diperoleh dengan pekerjaan yang dilakukan
oleh pekerja.

BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari hasil dan pembahasan di atas dapat di ambil beberapa kesimpulan
yaitu:
1. Pemakaian tenaga kerja pada PT. Mapoli Raya Afdeling Air Masin dibagi
dalam tiga bagian yaitu, bagian pemeliharaan, kantor afdeling dan panen,
sedangkan untuk pembibitan dan replanting menjadi tanggung jawab pihak
ketiga.
2. Dalam menjalankan dan mengatasi masalah-masalah yang berhubungan
dengan ketenagkerjaan, perusahaan perlu menempatkan tenaga ahli dalam
menjalankan tugasnya. Pegawai-pegawai ditempatkan sesuai dengan keahlian
dan kemampuannya, tingkat kerja perusahaan tinggi, motivasi kerja tinggi,
partisipasi kerja tinggi, komunikasi kerja efektif, disiplin kerja tinggi, upah
dan gaji pegawai ditentukan secara adil sesuai dengan bidangnya, serta
tanggung jawab yang tinggi. Dengan demikian, produktivitas kerja dapat
dicapai oleh perusahaan.
3. Upah yang diberikan perusahaan PT. Mapoli Raya Afdeling Air Masin untuk
gaji/upah pekerja diberikan berbeda-beda tergantung golongan, masingmasing golongan mempunyai jumlah upah/gaji yang diterima tiap bulannya.
Semakin tinggi golongan semakin tinggi gaji/upah yang di terima.

42

43

B. Pembelajaran yang Diperoleh


Dengan melakukan kuliah kerja profesi ini banyak pelajaran yang penulis
dapatkan antara lain sebagai berikut :
1. Penulis

dapat

melihat

langsung

menyangkut

sistem

manajeman

ketenagakerjaan yang dijalankan pada PT. Mapoli Raya Afdeling Air Masin,
dapat mengetahui masalah-masalah yang terjadi serta mencari solusi untuk
masing-masing masalah.
2. Perlu adanya upaya dari pihak perusahaan untuk mendorong perbaikan dari sisi
premi/bonus dan sejumlah fasilitas sosial lainnya. hal ini perlu dilakukan agar
kartawan/ pekerja lapangan semangat dalam bekerja dan dapat bekerja dengan
motivasi yang tinggi dan berprestasi untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi.
3. Perusahaan perlu memberikan kesempatan kepada masyarakat yang tinggal di
lingkungan setempat yang berminat bekerja di kebun. Hal ini untuk membantu
masyarakat setempat dalam memperoleh pekerjaan untuk memenuhi kebutuhan
hidup, dan juga dapat mengurangi tingkat pengangguran.

DAFTAR PUSTAKA

Anonymous. 1976. Pedoman Bercocok Tanam Kelapa Sawit. Direktorat Jenderal


Perkebunan Departemen Pertaniaan. Jakarta.
1982. Pedoman Bercocok Tanam kelapa Sawit. Edisi II. Lembaran
Teknis BPP Medan.
1983. Pedoman Teknis Kesesuaian Tanah Dan Iklim Untuk Tanaman
Kelapa Sawit. Pusat Penelitian Marihat. Pematang Siantar.
Alex S, Nitisemito. 1996. Wawasan Sumber Daya Manusia. PT. Anem Kosong
Anem Jakarta.
Manullang. M, Drs dan Manullang, Marihot. S. E, M. M. 2001. Manajemen
Sumber Daya Manusia. PT BPFE. Yokyakarta.
Mubyarto, 1994. Pengantar Ekonomi Pertanian. PT. Pustaka LP3ES Indonesia,
Jakarta.
Fathoni, Abdurrahmat. 2006. Organisasi dan Manajemen Sumber Daya Manusia.
PT. Asdi Mahasatya. Jakarya.
Prabu Mangkunegara, Anwar. 2000. Manajemen Sumber Daya Manusia
Perusahaan. PT. Remaja Rosdakarya. Bandung.
Pardamean Maruli. 2008. Pengolahan Perkebunan dan Pabrik Kelapa Sawit.
Agromedia Pustaka. Jakarta Selatan.
Randall S, Schuler dan Susan E. Jacson. 199. Manajemen Sumber Daya Manusia
Menghadapi Abad Ke-21. Erlangga. Jakarta.
Sastrohadiwiryo. Siswanto B. Dr 2001. Manajemen Tenaga Kerja Indonesia.
Bumi Aksara Jakarta.
Siagian Renville. 2003. Pengentar Manajemen Agribisnis. Gaja Mada University
Press. Yogyakarta.
Tirtosudarmo, Riwanto. 1993. Dinamika Pendidikan Dan ketenagakerjaan
Pemuda dan Perkotaan Indonesia. PT. Gramedia Widia Sarana
Indonesia. Jakarta.

44

LAMPIRAN

Gambar 1. Foto Bersama Kelompok KKP di Afdeling Air Masin PT. Mopoli
Raya

Gambar 2. Foto Apel Pagi penulis bersama anggota KKP dan karyawan di
Afdeling Air Masin PT. Mopoli Raya

45

46

Gambar 3. Karyawan sedang menjelaskan mengenai kegiatan replenting

Gambar 4. Salah satu kegiatan tenaga kerja yaitu melakukan seleksi benih

47

Gambar 5. Salah seorang tenaga kerja sedang membasmi hama

Gambar 6. Pekerja sedang melakukan kegiatan pemeliharaan tanaman kelapa


sawit

48

Gambar 7. Pekerja sedang melakukan stek kacangan

Gambar 8. Salah seorang tenaga kerja sedang melakukan pemupukan kelapa sawit

49

Gambar 9. Salah seorang tenaga kerja sedang melakukan kegiatan panen kelapa
sawit

Gambar 10. Seorang pekerja sedang melakukan pemisahan berondolan dari


tandan

Anda mungkin juga menyukai