Anatomi Dan Fisiologi Hematologi
Anatomi Dan Fisiologi Hematologi
Plasma
2
kapiler
ke
dalam
cairan
intertisium
dan
dengan
demikian
membantu
Albumin
Albumin merupakan protein plasma paling banyak dan membantu
mempertahankan tekanan osmotik plasma dan volume darah.Albumin darah di
hasilkan oleh hati, albumin plasma merupakan molekul protein besar yang berada
dalam pembuluh darah. Cairan albumin biasanya digunakan untuk mengatasi
hipovolemik. Albumin plasma berfungsi untuk memelihara volume cairan dalam
system vaskuler yang mengikat berbagai zat dalam plasma. bila kadar albumin darah
rendah, maka cairan akan keluar dari pembuluh darah dan pindah ke ruang intertisial.
b.
Globulin
globulin berfungsi mengikat hormon yang tidak larut dan sisa plasma lainnya agar
dapat larut. proses ini memungkinkan zat-zat tersebut dapat diangkut dari tempat
asalnya menju tempat targetnya. zat-zat tersebut misalnya hormone tiroid, besi,
fosfolipid, bilirubin, hormone steroid dan kolesterol. globulin terdiri dari globulin ,
dan . Globulin , spesifik mengikat dan mengankut sejumlah zat dalam plasma
dan sebagai faktor pembekuan darah sedangkan Globulin (gama) berperan sebagi
anti bodi.
c.
dengan bentuk isi aktif dan aktifasinya, biasanya di awali oleh luka pada pembuluh
3
darah ada 15 prokoagulan dimana yang 13 diantaranya telah diberi simbol angka
romawi I sampai dengan XIII.
1) Faktor I disebut dgn fibrinogen. Disintesis di hati pada mekanisme pembekuan
darah factor ini terlibat pada jalur intrinsic dan jalur ekstrinsik
2) Faktor II (Prothrombin): sebuah faktor koagulasi yang merupakan protein plasma
dan diubah menjadi bentuk aktif trombin (faktor IIa) oleh pembelahan dengan
mengaktifkan faktor X (Xa) di jalur umum dari pembekuan. Fibrinogen trombin
kemudian memotong ke bentuk aktif fibrin. Kekurangan faktor menyebabkan
hypoprothrombinemia.
3) Faktor III disebut dengan trombopiastine jaringan. Disintesis di jaringan
(otak,paru-paru,plasenta) disebut juga faktor jaringan.
4) Faktor IV disebut dengan ion kalsium (Ca). Berasal dari makanan,terlibat pada
jalur intrinsic dan ekstrinsik
5) Faktor V disebut dengan Proaccelerin (factor labil). Disintesis dihati jalur yang
terlibat intrinsic dan ekstrinsik
6) Faktor VI tidak pernah diguna kan bentuk aktif dari intrinsic (accselerasi)
7) Faktor VII yang disebut dengan SPCA (serum protombine conversion acceleratif).
Disebut factor stabil,disintesis dihati termasuk prokogualin vit k dependen,terlibat
pada jalur ekstrinsik
8) Faktor VIII
Antihemophilic faktor, sebuah faktor koagulasi penyimpanan yang
relatif labil
dan berpartisipasi dalam jalur intrinsik dari koagulasi, bertindak (dalam konser
dengan faktor von Willebrand) sebagai kofaktor dalam aktivasi faktor X.
Defisiensi, sebuah resesif terkait-X sifat, penyebab hemofilia A. Disebut juga
antihemophilic globulin dan faktor antihemophilic A.
9) Faktor IX disebut dengan chismas. Disintesis dihati terlibat pada intrinsic dan vit
k dependen
10) Faktor X
Stuart faktor, sebuah faktor koagulasi penyimpanan yang relatif stabil dan
berpartisipasi dalam baik intrinsik dan ekstrinsik jalur koagulasi, menyatukan
mereka untuk memulai jalur umum dari pembekuan. Setelah diaktifkan,
4
Jalur intrinsik
Jalur instrinsik dimulai dengan aktivasi faktor koagulasi dalam darah, faktor XII
diakatifkan jika faktor ini bertemu dengan jaringan vaskuler yang rusak. pada akhirya
aktivasi faktor XII memicu perubahan protrombin menjadi thrombin. faktor XI dan
IX merupakan langkah intermediet yang penting dalam kaskade koagulasi, dan faktor
V dan VIII merupakan kofaktor yang penting. kekurangan faktor ini dapat
mengganggu proses koagulasi.
b.
Jalur ekstrinsik
jalur ekstrinsik merupakan proses yang menstimulasi terjadinya koagulasi, dimulai
denga pelepasan faktor III ke sirkulasi, yang juga disebut faktor jaringan atau
tromboplastin, dari sel endothelial vaskuler yang cedera. Ketika faktor jaingan
bertemu degan faktor koagulasi lainnyayang bersirkulasi didalam plasma, faktor VII
(disebut faktor pengonversi protrombin serum), kaskade ekstrinsik distimulasi yang
akhirnya menghasilkan faktor X. jalur ekstrinsik juga dapat mengkatifasi jalur
instrinsik melalui faktor IX. Penggabungan jalur instrinsik dan ekstrinsik pada faktor
5
X disebut jalur akhir. faktor X berfungsi untuk mengubah protrombin protein plasma
menjadi trombin. Trombin adalah katalis kunci yang berperan dalam mengubah
fibrinogen menjadi fibrin dan menyebabkan koagulasi.
JALUR INSTRINSIK
JALUR EKSTRINSIK
sel endotel
yang rusak
sel endotel
yang rusak
XI inaktif
XI a aktif
VII a aktif
VII a inaktif
VII inaktif
VIII a aktif
IX inaktif
IX a aktif
X inaktif
IX inaktif
X a aktif
protrombin
trombin
Fibrinogen
fibrin
X inaktif
Gambar : diagram sderhana untuk menunjukan jalur instrinsik dan ekstrinsik pada
proses koagulasi
2.
Komponen Sel
a.
Agranulosit
Monosit
Keterangan
Bersifat fagosit dan motil dengan inti bulat
panjang.
10
Limfosit
Granulosit
Netrofil
Keterangan
Bersifat fagosit, intinya bermacam-macam, dengan
bentuk bermacam-macam pula antara lain batang,
bengkok, dan bercabang-cabang. Sel-sel netrofil
paling banyak dijumpai pada sel darah putih. Sel
golongan ini mewarnai dirinya dengan pewarna
netral atau campuran pewarna asam dan basa
beserta tampak berwarna ungu.
Basofil
Eosinofil
(a) limfosit,
(b) monosit,
(c) neutrofil,
(d) basofil,
(e) eosinofil
Trombosit ( platelet ).
Trombosit dalah fragmen sel sel yang berasal dari megakariosit besar di
sumsum tulang.trombosit berperan penting dalam hemostasis,penghentian peredaran
11
dari pembuluh yang cidera. Nilai normal dari tombosit adalah 150 .000450.000.mm3. Fungsi dari tombosit adalah :
1) Memelihara perdarahan agar tetap utuh setelah mikrotrauma yang terjadi sehari
hari pada endotel
2) Mengawali penyumbatan pembuluh darah yang terkena trauma
3) Menjaga stabilitas fibrin
Peran trombosit dalam hemostasis
pengendalian proses perdarahan disebut hemostasis. trombosit berperan
penting dalam kedua proses hemostasis. trombosit secara normal beredar dalam
vaskuler tanpa melekat di sel-sel endotel vaskuler. akan tetapi jika terjadi kerusakan
pembuluh darah maka trombosit aka tertarik kedaerah tersebut sebagai respon
terhadap kolagen yang terpajan dilapisan sub endotel pembuluh darah.
Spasme vaskuler mengurangi aliran darah melalui pembuluh yang cedera,
sementara agregasi trombosit di tempat cidera pembuluh dengan cepat menambal
defek yang terjadi.Trombosit mulai berkumpul apabila berkontrak dengan kolagen di
dinding pembuluh yang rusak.Pembentukan pembekuan memperkuat sumbat
trombosit yang mengubah darah di sekitar tempat yang cedera menjadi suatu gel
yang tidak mengalir. Sebagian besar faktor yang diperlukan untuk pembekuan darah
selalu terdapat dalam plasma dalam bentuk prekusor inaktif. Sewaktu pembuluh
mengalami cidera,kolagen yang terdapat kemudian mengalami reaksi berjenjang
yang melibatkan pengaktifan suksesif faktor faktor pembekuan tersebut yang
akhirnya mengubah fibrinogen menjadi fibrin. Fibrin suatu molekul berbentuk
benang yang tidak larut membentuk jaringan bekuan. Jaringan ini kemudian
menangkap sel sel darah dan menyempurnakan pembentukan pembekuan
12
DAFTAR PUSTAKA
Aman, Adi Kusuma. 2003. Klasifikasi etiologi dan aspek laboratorik pada anemi
hematolik. Digitized by USU digital library. Diakses 25 Maret 2007)
Corwin E. 2009. Buku Saku Patofisiologi Edisi 3.Jakarta : EGC
Doenges, Marilynn E., Moorhouse, Mary Frances & Geissler, Alice C. 2000. Rencana
Asuhan Keperawatan Pedoman untuk Perencanaan dan Pendokumentasian Perawatan
Pasien. Jakarta: EGC.
Kosasih, E.N. 2001. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid II. Edisi ketiga. Jakarta: Balai
Penerbit FKUI.
Mansjoer, Arif dkk. 1999. Kapita Selekta Kedokteran. Edisi Ketiga. Jilid 1. Jakarta:
Media Aesculapius.
Price, Sylvia A & Lorraine M Wilson. 1995. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses
Penyakit. Buku 1. Edisi 4. Jakarta: EGC.
Speer, Kathleen Morgan.2007.Rencana Asuhan Keperawatan Pediatrik Edisi 3.Jakarta :
EGC
Smeltzer, Suzanne C. & Bare, Brenda G. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal-Bedah
Brunner & Suddarth. Edisi 8. Volume 2. Jakarta: EGC.
13
Staf Pengajar IKA FK-UI. 2002. Buku Kuliah Ilmu Kesehatan Anak. Jilid 1. Jakarta:
Bagian Ilmu Kesehatan Anak.
Muttaqin, Arif.2009.Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Sistem
Kardiovaskular dan Hematologi.Jakarta : Salemba Merdeka.
14