Habib Abdullah - KARAKTERISASI KOMPOSIT ECENG GONDOK DENGAN MATRIKS PHENOL FORMALDEHID RESIN - 7Q PDF
Habib Abdullah - KARAKTERISASI KOMPOSIT ECENG GONDOK DENGAN MATRIKS PHENOL FORMALDEHID RESIN - 7Q PDF
Disusun oleh:
1. HABIB ABDULLAH
4213010013
2. ICHSAN S. POHAN
4213010015
3. LARAS AYU A.
4213010017
4. NURDIANSYAH
4213010026
KELAS 7Q
PROGRAM STUDI TEKNIK MANUFAKTUR
JURUSAN TEKNIK MESIN
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
AGUSTUS 2016
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI
RINGKASAN
ii
BAB I
BAB II
BAB III
BAB IV
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
1.2
1.3
Urgensi Penelitian
1.4
Perumusan Masalah
1.5
Permasalahan
1.6
Hipotesis Penelitian
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Eceng Gondok
2.2
Komposit
2.3
2.4
2.5
2.6
10
METODE PENELITIAN
3.1.
Metode Penelitian
11
3.2.
Metode Analisis
12
3.3.
Pendataan
13
3.4.
Pengelola Data
13
3.5.
Peralatan Pengujian
14
JUDUL PENELITIAN
4.1.
DAFTAR PUSTAKA
15
RINGKASAN
Penelitian ini menggunakan bahan dari serbuk eceng gondok yang telah dikeringkan
dengan cara dijemur selama sepuluh hari pada kondisi rata-rata temperatur 28oC. Serbuk eceng
gondok berfungsi sebagai penguat dalam matriks polimer resin phenolic. Hasil dari penelitian
ini akan menghasilkan serbuk komposit yang dapat dicetak. Penelitian berbahan karbon ini
diajukan dalam konsep penelitian sebagai berikut: Karakteristik komposit eceng gondok
dengan matriks phenolik dan variasi kekerasan butir.
Berdasarkan konsep diatas, dapat diidentifikasikan beberapa tujuan umum dari penelitian
ini, antara lain: meningkatkan nilai tambah bagi eceng gondok, memanfaatkan bahan resin
phenolic sebagai matriks dalam bahan komposit, menghasilkan bahan komposit untuk
keperluan spare parts body plastik pada motor dan mobil. Sedangkan tujuan khusus dari
penelitian ini adalah sebagai berikut: mengasilkan material rekayasa serbuk komposit dari
bahan eceng gondok yang memiliki ketahanan terhadap air dan memiliki permukaan yang
halus berbahan dasar eceng gondok.
Penelitian ini menggunakan batang eceng gondok yang didapat pada perairan indonesia.
Batang eceng gondok tersebut kemudian dijemur selama sepuluh hari pada kondisi rata-rata
suhu 28oC. Setelah pengeringan, batang eceng gondok dihancurkan memakai mesin atau diblander, kemudian dilakukan variasi pengayakan pada ayakan 60;80;100mesh. Serbuk eceng
gondok hasil pengayakan dicampur dengan resin phenolic, lalu di hot press.
Pengajuan dilakukan untuk mengetahui karakteristik fisik pada bahan komposit ini
terhadap uji impak, kuat tarik, konduktivitas. Uji SEM dilakukan untuk mengetahui stuktur
mikro dari serbuk komposit yang telah dicetak. Pengujian SEM dilakukan untuk mengetahui
ikatan antar karbon yang terkandung dalam bahan tersebut. Analisis dilakukan untuk
mengetahui hubungan antara komposisi campuran dan diameter ayakan terhadap sifat fisik dari
bahan serbuk komposit hasil rekayasa. Diharapkan dari hasil rekayasa material ini didapatkan
material baru yang memiliki karakteristik yang lebih maju dibandingkan bahan yang telah ada.
Hasil dari tiap pengujian akan dibandingkan dengan material yang telah ada. Penelitian
akan dilakukan terhadap variabel komposisi campuran dan ayakan yang berbeda agar
didapatkan serbuk komposit yang ideal sebagai bahan komposit baru dan dapat diterapkan pada
aplikasi spare parts body plastik pada motor dan mobil.
ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Perkembangan rekayasa material untuk keperluan produksi front fender pada sepeda motor di
Indonesia belum banyak dilakukan oleh pabrikan motor di Indonesia. Pengetahuan akan
material di pabrik masih dilakukan dalam tahap pencampuran. Oleh karena itu, rekayasa
material dianggap perlu untuk industri otomotif dan pelaku industri lain agar dapat
menghemat anggaran dana untuk import bahan. Serbuk komposit hasil rekyasa harus
memenuhi syarat fisik tahan terhadap air, memiliki ketahanan impak yang tinggi, tahan
terhadap panas, memiliki bobot yang ringan tapi kuat, dan diuji densitas / porositasnya untuk
mengetahui masa jenis dan kepadatan material komposit tersebut.
Bahan dasar dari material rekayasa ini adalah batang eceng gondok yang banyak dijumpai di
perairan Indonesia. Eceng gondok merupakan tanaman perairan yang tumbuh secara cepat
dan sulit dikontrol pertumbuhannya, sehingga dapat menganggu ekosistem lingkungan bawah
perairan ataupun aktifitas manusia. Pertumbuhan eceng gondok mencapai 3% perhari.
Pesatnya pertumbuhan eceng gondok mengakibatkan berbagai kesulitan seperti terganggunya
transportasi, penyempitan sungai, dan masalah lainnya. Serat yang terdapat dalam eceng
gondok sebanyak 20% dari berat eceng gondok tersebut yang memungkinkan eceng gondok
diolah menjadi bahan penguat dari komposit matriks. Proses yang dilakukan adalah
pencampuran serbuk eceng gondok dengan phenolic, kemudian dicetak dengan proses hot
press.
Penelitian ini memanfaatkan serat alami eceng gondok yang dijadikan serbuk setelah
mengalami proses penyaringan dengan ukuran ayakan yang bervariasi untuk kemudian
dicampurkan dengan polimer resin phenolic thermoset yang sering disebut resol yang
berfungsi sebagai matriks dalam komposit. Hasil akhir berbentuk serbuk komposit yang dapat
dicetak dengan hot press.
Berdasarkan penjelasan diatas, maka penelitian ini akan diajukan dan dilakukan dengan
konsep penelitian berbasis serat eceng gondok sebagai penguat matriks resin phenolic,
dengan judul sebagai berikut: Karakteristik Komposit Eceng Gondok dengan Matriks
Phenolik dan Variasi Kekasaran Butir.
yang
dikuatkan dengan
kemampuan
1.5. Permasalahan
Permasalahan penelitian akan dipilih berdasarkan hasil diskusi antara tim penelitian dengan
mempertimbangkan beberapa kemungkinan, berdasarkan:
Biaya penelitian
Ketersediaan peralatan proses fabrikasi sampel
Ketersediaan peralatan alat uji
Ketersediaan referensi
Pengalaman peneliti
Beberapa masalah yang diungkapkan dari hasil diskusi tim peneliti:
1. Bagaimana menentukan lama penjemuran batang eceng gondok?
2. Bagaimana pengaruh komposisi massa batang eceng gondok dan polimer resin
phenolic terhadap sifat fisik maupun mekanik?
3. Bagaimana pengaruh ukuran ayakan terhadap sifat fisik maupun mekanik?
4. Bagaimana pengaruh suhu penge-press-an terhadap sifat mekanik komposit yang
telah dicetak?
5. Bagaimana menentukan kadar air yang terkandung dalam batang eceng gondok yang
telah dijemur?
2.2. Komposit
Bahan komposit (atau komposit) adalah suatu jenis bahan baru hasil rekayasa yang terdiri
dari dua atau lebih bahan dimana sifat masing-masing bahan berbeda satu sama lainnya baik
itu sifat kimia maupun fisikanya dan tetap terpisah dalam hasil akhir bahan tersebut (bahan
komposit).
Pada umumnya konsep material komposit yang dibuat dapat dibagi kedalam tiga kelompok
utama:
1. Komposit Matrik Polimer (Polymer Matrix Composites PMC)
Bahan ini merupakan bahan komposit yang sering digunakan disebut, Polimer
Berpenguatan Serat (FRP Fibre Reinforced Polymers or Plastics) bahan ini
menggunakan suatu polimer-berdasar resin sebagai matriknya, dan suatu jenis serat
seperti kaca, karbon dan aramid (Kevlar) sebagai penguatannya.
2. Komposit Matrik Logam (Metal Matrix Composites MMC)
Ditemukan berkembang pada industri otomotif, bahan ini menggunakan suatu logam
seperti aluminium sebagai matrik dan penguatnya dengan serat seperti silikon karbida.
5
dan
atau
kelompok
lainnya. Novolacs
biasanya
digunakan
mekanik yang baik dalam pembuatan komposit serat dengan bahan baku eceng gondok.
Dalam penelitian ini ditemukan bahwa semakin panjang serat maka harga impak akan
semakin menurun, kekuatan impak maksimum terjadi pada panjang serat 50 mm, dengan
kekuatan harga impak 0,002344 J/mm.[1]. Penelitian komposit diperkuat serat eceng gondok
ini bertujuan mengetahui kekuatan tarik, kekuatan impak, kekuatan bending komposit serat
eceng gondok dengan panjang 25 mm, 50 mm dan 100 mm dengan fraksi volume 80% matrik
polyesterdan 20% serat eceng gondok. Dari hasil pengujian didapat harga kekuatan tarik
tertinggi dimiliki oleh komposit dengan panjang serat 100 mm yaitu 11,02 MPa, dengan
modulus elastisitas 11023,33 MPa, Harga impak tertinggi dimiliki oleh komposit dengan
panjang serat 50 mm yaitu 0,002344 j/mm2.[2]. Penelitian ini bertujuan untuk melihat
sejauh mana sifat mekanis dari serat eceng gondok sebagai penguat material komposit serat
karbon dalam pembuatan cooling pad. Material penelitian berupa serat eceng gondok, serbuk
eceng gondok, cairan resin sebagai pengikat. hasil pengujian temperature dan pengujian
impak memiliki perbedaan yang beragam dengan 5 macam variasi yaitu serat 10 gr, serat 20
gr, serbuk 20 gr, serbuk 40 gr dan tanpa adanya penambahan serat dan serbuk sama
sekali.Nilai terbaik dari dari produk NOTE PAD dari ke 5 macam variasi tersebut terdapat
pada variasi serbuk 40 gr dan resin 0,5 gr yaitu sebesar max 1,8 mm [3]. Untuk penelitian ini,
beberapa komposit dari serat dan polyester resin eceng gondok disusun dengan menggunakan
larutan impregnasi dan metode pemanasan. Komposit dibuat dengan berbagai persentase
serat (5, 10, 15, dan 20% berat). Lalu ditandai dengan FTIR dan DSC analisis. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa serat eceng gondok disajikan dengan kualitas penguatan
kompetitif ketika mereka dibandingkan dengan serat alami lainnya, seperti rami , abaca, dan
jerami padi.[4]. penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan analisa teknis berupa kekuatan
tarik dan impak dari komposit berpenguat serat ampas tebu (baggase) dengan perlakuan pola
anyaman variasi arah serat sudut arah serat sudut searah 0 dan bersilangan 45, sebagai
penguat matrik resin polyester. Hasil pengujian menunjukkan bahwa kekuatan tarik dan
modulus elastisitas dari komposit berpenguat serat ampas tebu belum dapat memenuhi
standar kekuatan tarik dan modulus elastisitas yang disyaratkan BKI yakni : untuk arah serat
sudut searah 0 kekuatan tariknya sebesar 1.69 kg/mm2 dan modulus elastisitasnya sebesar
115.85 kg/mm2, untuk arah serat sudut bersilangan 45 kekuatan tariknya sebesar 1.34
kg/mm dan modulus elastisitasnya sebesar 108.40 kg/mm2.[5]. Penelitian ini meneliti
stabilitas termal dari serat eceng gondok meningkat setelah pengobatan kimia; ini
dikonfirmasi dengan analisis termogravimetri (TGA). nanofibers yang disintesis berada di
kisaran diameter 20-100 nm dari SEM dan 25 nm dari analisis TEM.[6]. Dalam penelitian ini
7
analisis unsur dari cairan getah eceng gondok menunjukkan bahwa terdapat jumlah atom
oksigen yang signifikan. analisis GC-MS menunjukkan bahwa cairan getah eceng gondok
merupakan prekursor yang cocok untuk persiapan bahan perantara untuk karbon serat karena
mempunyai kandungan tinggi senyawa fenolik. Analisis XRD mengungkapkan bahwa karbon
serat adalah non-graphitic di alam. Suhu pirolisis tidak memiliki efek pada sifat-sifat karbon
fibers. Aksial modulus dan kekuatan tarik dari serat-serat karbon dihasilkan dari getah eceng
gondok sekitar 42 GPa dan 600 Mpa.[7]. Dalam penelitian ini untuk mengatasi ikatan antar
muka yang buruk antara kain karbon dan matriks fenolik, serat karbon bubuk (CFPs)
diperoleh dengan teknik bola-penggilingan kering dan kemudian komposit kain karbon /
fenolik diisi dengan 0% berat (C0), 1% berat ( C1) dan 2% berat (C2).[8]. Hasil pemanasan
yang lebih tinggi dari produk hydrochar adalah 16,83 MJ / kg untuk 20,63 MJ / kg.
pemanasan tersebut memberikan sedikit efek pada sifat-sifat kimia dari sampel hydrochar
setelah 4 jam. Ketika waktu tinggal lebih dari 4 jam, produk hydrochar mempunyai perilaku
pirolisis yang sama di bawah TGA (analisis termogravimetri). Perkembangan Hydrochar
akan lebih baik jika karakterisasi struktur dengan waktu yang terus meningkat.[9]. Penelitian
dilakukan dengan mereaksikan phenol dan formaldehid dengan pH dan perbandingan mol
bervariasi. Jenis novolak dibuat pada suasana asam dengan penambahan HCl, suhu 90C, dan
waktu reaksi 5 jam, sedangkan jenis resol dibuat pada suasana basa dengan penambahan
NaOH, suhu 80C dan waktu reaksi 3 jam. Hasil resin phenol formaldehid diaplikasikan
sebagai vernis pada kayu jati. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan bertambahnya pH
dan perbandingan reaktan, waktu kering semakin lama. Kondisi optimum jenis novolak
diperoleh pada pH 2,5 dan perbandingan reaktan 1 : 0,8, sedangkan untuk jenis resol dicapai
pada pH 10 dan perbandingan mol reaktan 1 : 2.[10].
10
Dijemur 10 hari
Sikat Kawat
Pemisahan serat
Pemotongan serat
Blender 2menit
Pembuatan serbuk
Pembuatan Cetakan
Penimbangan
Mixer
Pencetakan hot press
Pendinginan
Uji Tarik
Uji Tarik
Uji impak
Uji Densitas
Kesimpulan
Penelitian ini dilakukan dengan mencampurkan serbuk eceng gondok yang memiliki
kekasaran 60,80, dan 100 mesh dan resin phenolic. Serbuk tersebut didapat dari penghalusan
serat eceng gondok kering yang kemudian di ayak hingga mencapai mesh yang diperlukan.
Serbuk yang didapat tersebut kemudian dicampurkan dengan resin phenolic dengan
komposisi 1 : 5. Pengujian dilakukan untuk mengetahui data kuantitatif dari kekuatan bahan
11
dan konduktifitas panas, serta data kualitatif dari struktur mikro dari komposit eceng gondok
dan resin tersebut. Analisis yang dilakukan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui
hubungan kekasaran butir serbuk eceng gondok terhadap kekuatan Tarik, elastisitas,
densitas/porositas dan konduktifitas panas. Sementara analisa kualitatif akan menjelaskan
struktur mikro dari komposit tersebut.
Metode pembuatan komposit serbuk eceng gondok matriks resin adalah:
1. Pengeringan
Eceng gondok yang telah dicuci, kemudian dikeringkan selama 10 hari hingga
berwarna kecokelatan.
2. Pembuatan cetakan
Cetakan yang dibuat mempunyai dimensi 220 x 150x5mm tiap satu sampel.
3. Pemisahan serat
Pemisahan serat eceng gondok menggunakan sikat kawat, dengan cara disikat
membujur searah sikat kawat tersebut. Kemudian di potong hingga berukuran 2cm.
4. Pembuatan serbuk
Serat yang telah dipotong kemudian diblender selama 1 menit kemudian diambil
serbuknya dan diayak dengan ukuran 60, 80, dan 100 mesh.
5. Pencampuran dengan Resin
Serbuk yang telah diayak berdasarkan ukuran mesh masing-masing ditimbang seberat
30gr. Kemudian dicampur dengan resin sebanyak 150gr dengan menggunakan mixer
selama 3 menit.
6. Pencetakan
Material yang telah dicampur kemudian dimasukan dalam cetakan dan di press dengan
menggunakan hot press machine pada temperatur 40C dan didinginkan pada
temperatur ruangan selama 10 jam.
3.3. Pendataan
Pendataan dibagi ke dalam dua jenis:
a. Data kualitatif; berupa pengambilan foto stuktur mikro dengan mesin SEM.
b. Data kuantitatif; berupa angka-angka hasil dari pengujian dan angka yang diolah
dengan persamaan tertentu, antara lain:
- Kekuatan Tarik
- Kekuatan impak
- Konduktivitas panas
- Densitas/porositas
dan hasil data kualitatif diperbandingkan dengan material yang telah ada sebelumnnya
sehingga dapat diaplikasikan pada pembuatan berbagai produk yang sesuai.
14
15
DAFTAR PUSTAKA
[1]
[2]
[3]
[4]
[5]
[6]
[7]
[8]
[9]