Penanganan Dugaan Malpraktik Pelayanan Kesehatan Melalui Mediasi
Penanganan Dugaan Malpraktik Pelayanan Kesehatan Melalui Mediasi
www.drgsuryono.com
winsuryo@hotmail.com
Yogyakarta 30-03-2013
Page
Pengantar
www.drgsuryono.com
winsuryo@hotmail.com
Yogyakarta 30-03-2013
Page
Komunikasi yang tidak efektif sering menjadi akar permasalahan munculnya laporan,
pengaduan, gugatan atau tuntutan kepada tenaga kesehatan. Hasil yang tidak diinginkan
bisa muncul karena proses perkembangan penyakit atau dari risiko proses pengobatan
yang dilakukan. Oleh karena itu dalam komunikasi dengan pasien sangatlah penting
diberikan penjelasan risiko dari penyakit bila tidak diobati, dan risiko yang mungkin bisa
muncul karena proses pengobatannya sebelum tindakan dilakukan oleh tenaga kesehatan.
Bila pasien menolak dilakukan perawatan maka pasien menerima resiko yang muncul
dari penyakitnya, dan bila pasien memutuskan untuk dilakukan tindakan berarti
menerima resiko yang mungkin muncul dari proses pengobatannya itu sendiri.
Kejadian yang sering ada dilapangan tenaga kesehatan tidak berani memberikan
penjelasan tentang risiko medis dan risiko penyakitnya karena ada kekhawatiran pasien
ketakutan. Keadaan inilah yang bisa menyebabkan hubungan menjadi tidak baik bila
perawatan atau pengobatan yang dilakukan berakhir dengan hasil yang tidak diinginkan.
Harapan yang tinggi dari pasien yang berobat ke sarana pelayanan kesehatan dengan
membayar sejumlah uang yaitu hidup sehat dan sembuh dari penyakit kadang tidak bisa
diwujudkan oleh upaya yang telah dilakukan tenaga kesehatan, bahkan kadang berakhir
dengan hasil yang tidak diinginkan. Munculnya hasil yang tidak diinginkan ini oleh
pihak pasien sering dianggap bahwa tenaga kesehatan melakukan tindakan praktik yang
tidak baik (malpraktik) yang berakhir dengan munculnya somasi, laporan, pengaduan,
gugatan, atau tuntutan .
Penyelesaian Dugaan Malpraktik dalam Pelayanan Kesehatan
Dugaan malpraktik dalam pelayanan kesehatan yang masuk dalam lembaga peradilan
akan diproses berdasarkan jenis perkaranya , untuk kasus tindak pidana dilakukan melalui
proses penuntutan oleh kejaksaan pada persidangan di pengadilan, dan hakim mengadili
tenaga kesehatn untuk diputuskan bersalah atau tidaknya mendasarkan pada alat bukti
dan barang bukti yang ada. Pada kasus Perdata / gugatan dapat diselesaikan melalui
proses litigasi dan non litigasi, pada proses litigasi dilakukan melalui pemeriksaan
perkara
keputusan menang atau kalah sesuai dengan gugatan pemohon, sedangkan non litigasi
www.drgsuryono.com
winsuryo@hotmail.com
Yogyakarta 30-03-2013
Page
bisa dilakukan melalui mediasi dengan bantuan mediator, dengan hasil akhir adalah nota
perdamaian atau akta perdamaian. Nota perdamainan, tidak berisi tentang menang atau
kalah, namun berisi kesepakatan dari parapihak untuk saling menguntungkan dalam
rangka menyelesaikan sengketa yang mereka hadapi. Nota perdamaian yang dibuat oleh
parapihak dengan bantuan mediator, dapat dikuatkan melalui keputusan hakim dengan
jalan mengajukan gugatan di pengadilan dengan dilampiri dokumen yang pendukung
yang mengindikasikan bahwa perkara telah selesai dengan proses mediasi
Ranah Sengketa Kesehatan
Sengketa kesehatan dapat muncul dalam berbagai ranah yaitu ranah etik, ranah
disiplin kedokteran, maupun ranah hukum. Sengketa dalam ranah etik akan diselesaikan
oleh
ikatan profesi melalui majelis etik yaitu Majelis kehormatan etika kedokteran
www.drgsuryono.com
winsuryo@hotmail.com
merupakan bentuk
Yogyakarta 30-03-2013
Page
gugatan perdata yang bisa dilakukan oleh pihak pasien, dan jarang sekali gugatan
berdasarkan pada perjanjian karena wanprestasi. Walaupun tidak menutup kemungkinan
kedepan akan muncul banyak gugatan wanprestasi terkait pada pelayanan yang tidak
memiliki indikasi medis.
Mediasi dalam Penyelesaian sengketa Kesehatan
Mediasi dalam penyelesaian sengketa kesehatan merupakan amanah dari Undang
Undang Kesehatan Nomor 36 tahun 2009 Pasal 29, yang menyebutkan Dalam hal
tenaga kesehatan diduga melakukan kelalaian dalam menjalankan profesinya,kelalaian
tersebut harus diselesaikan terlebih dahulu melalui mediasi. Sejalan dengan undangundang tersebut Peraturan Mahkamah Agung Nomor 1 tahun 2008 tentang Prosedur
mediasi di pengadilan
sengketa melalui proses mediasi yaitu .....semua sengketa perdata yang diajukan ke
pengadilan wajib lebih dahulu diupayakan penyelesaian melalui perdamaian dengan
bantuan mediator.
berdasarkan Undang Undang Nomor 44 tahun 2009 tentang rumah sakit Pasal 60(f)
mewajibkan pada Badan Pengawas Rumah Sakit untuk menerima pengaduan dan
melakukan upaya penyelesaian sengketa dengan cara mediasi.
Mediasi pada para pihak dilakukan melalui bantuan pihak ke tiga yang netral yaitu
mediator, proses mediasi bersifat tertutup, fleksibel dari sisi waktu dan prosedur, dan
mengupayakan musyawarah mufakat dengan win-win solution, dan
mengupayakan
www.drgsuryono.com
winsuryo@hotmail.com
Yogyakarta 30-03-2013
Page
parapihak nota perdamaian bisa dikuatkan menjadi akta perdamaian oleh hakim
pengadilan melalui pendaftaran gugatan di pengadilan tingkat pertama.
Kontribusi Pusat Mediasi Indonesia dalam pengembangan dan pelayanan mediasi
Pusat Mediasi Indonesia (PMI), Sekolah Pascasarjana, Universitas Gadjah Mada
merupakan salah satu lembaga penyelenggara pendidikan dan pelatihan mediasi yang
terakreditasi oleh Mahkamah Agung Republik Indonesia. Dalam bidang kesehatan PMI
telah mendidik mediator kesehatan dan menginisiasi terbentuknya Ikatan Mediator
Kesehatan Indonesia (IMKI) yang berpusat di Yogyakarta.
Disamping mendidik mediator bersertifikat, PMI juga memberikan bantuan pelayanan
dalam penyelesaian sengketa dipelbagai bidang, termasuk bidang kesehatan yang
meliputi konsultasi oleh mediator, penyediaan tenaga mediator, ataupun konsultasi oleh
parapihak terkait dengan sengketa yang dihadapinya.
Alur Kerja dalam penyelesaian sengketa di PMI dibawah Divisi Penyelesaian Sengketa
yang terbagi dalam beberapa sub divisi, salah satu diantaranya adalah subdivisi
penyelesaian sengketa kesehatan. Perkara yang masuk akan dilakukan review oleh tim ,
kemudian tim menugaskan mediator untuk selanjutnya mengundang parapihak untuk
dilakukan proses mediasi, bila hasil proses mediasi tidak mencapai perdamaian makan
mediator menyatakan proses mediasi telah gagal, dan tindaklanjut dikembalikan pada
parapihak, sedang bila perkara berakhir dengan perdamaian, maka mediator akan
membantu
parapihak. Untuk selanjutnya parapihak bila dipandang perlu bisa meminta bantuan
mediator untuk menguatkan nota perdamaian menjadi akta perdamaian di pengadilan.
Penutup
Mediasi sebagai alternatif penyelesaian sengketa yang diakui oleh sistem peradilan di
Indonesia perlu dibudayakan dan disosialisasikan,
Penyelesaian sengketa
www.drgsuryono.com
winsuryo@hotmail.com
Yogyakarta 30-03-2013
Page
Referensi:
Buku dan sumber lainnya
www.drgsuryono.com
winsuryo@hotmail.com
Yogyakarta 30-03-2013