Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN

(PADA KLIEN GANGGUAN JIWA)


Untuk memenuhi tugas
Clinical Study I

Disusun Oleh:
Zaifullah

135070201111013
Kelompok 5
Reguler 1 2013

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2016

PENGKAJIAN KEPERAWATAN
KESEHATAN JIWA
I.

IDENTITAS KLIEN
Nama

: Karin (P)

Tanggal Dirawat: .

Umur

: 20 tahun

Pendidikan

: Perguruan Tinggi

Agama

: Islam

Status

: Belum menikah

Tanggal Pengkajian: 4 Oktober 2016

Alamat

: Jln. Candi Mendut No. 59

Ruang Rawat: .

Pekerjaan

: Mahasiswa

Sumber Informasi: Klien

Jenis Kel.

: Perempuan

No RM

ALASAN MASUK
Karena membanting barang dan memukul orang ketika marah.
II.

RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG dan FAKTOR PRESIPITASI


Ditinggal pacar menikah 1 bulan yang lalu.

III. FAKTOR PREDISPOSISI

RIWAYAT PENYAKIT LALU

1. Pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu ?

Ya
Tidak

Jika Ya,Jelaskan:
Karena gagal masuk polisi sehingga merasa malu dan marah-marah
Tahun 2013 mempunyai riwayat halusinasi
Diagnosa Keperawatan / masalah keperawatan: Resiko Perilaku Kekerasan
2. Pengobatan sebelumnya

Berhasil

Kurang berhasil

Tidak berhasil

Jelaskan: Klien tidak mau minum obat ketika sudah dirumah karena merasa
sudah sembuh dan tidak merasakan stres.
Diagnosa Keperawatan / masalah keperawatan:

3. Pernah mengalami Penyakit Fisik (termasuk gangguan tumbuh kembang)


Ya
Tidak
Bila Ya, jelaskan
Diagnosa Keperawatan / masalah keperawatan:

RIWAYAT TRAUMA
Trauma

Usia

Pelaku

Korban

4. Kekerasan dalam keluarga

Ayah

Ibu

5. Tindakan kriminal

1. Aniaya fisik

Saksi

2. Aniaya seksual

3. Penolakan

Klien

Jelaskan: Klien melihat ayah klien sering memukul ibunya.


4. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan (Bio,Psiko,Sosio, Kultural
dan Spiritual)
Pengalaman psikologi: Klien melihat ayah klien sering memukul ibunya.
Diagnosa Keperawatan : Resiko Perilaku Kekerasan

RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA


1.

Anggota keluarga yang gangguan jiwa ?

Ada

Tidak

Kalau ada

Hubungan keluarga

: ..

Gejala

: ..

Riwayat pengobatan

: ..

Diagnosa Keperawatan: .
IV. PEMERIKSAAAN FISIK
Tanggal : 4 Oktober 2016

1. Keadaan umum : Klien memakai baju dan celana panjang dengan rambut acakacakan.
2. Tanda vital:
TD

: 120/80 mm/Hg

:80 x/m

: 37,20C

RR

: 18 x/m

3. Ukur: BB: 49 kg

TB: 160 cm

Turun
Naik
4. Keluhan fisik:
Tidak
Ya,
Jelaskan..
5. Pemeriksaan Fisik : (head to toe)
Tidak ada tanda-tanda kelainan fisik sehingga tidak dilakukan pemeriksaan fisik.
Jelaskan :
Diagnosa Keperawatan :
V.

PENGKAJIAN PSIKOSOSIAL (Sebelum dan sesudah sakit)


1. Genogram:
Keterangan Gambar
Jelaskan:

20
th

2. Konsep Diri

17 th

15 th

a. Citra tubuh : Anggota tubuh yang paling disukai klien adalah mata sedangkan
yang paling tidak disukai adalah rambut karena rambutnya keriting.
b. Identitas

: Klien adalah anak pertama dari 3 bersaudara. Klien sering

bertengkar dengan adik-adiknya.


c. Peran

: Tidak terjadi konflik peran meskipun klien sering bertengkar

dengan adiknya tetapi steelah bertengkar mereka baikkan kembali.


d. Ideal diri

: Klien gagal memenuhi keinginan ayahnya untuk masuk ke polri.

e. Harga diri

: Klien merasa malu saat gagal masuk polri dan diputuskan

pacarnya.
Diagnosa Keperawatan: Harga Diri Rendah
3. Hubungan sosial
a. Orang yang berarti/terdekat: Klien dekat dengan ibunya.
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat: Klien memiliki teman
saat dikampus tetapi klien tidak aktif berorganisasi.
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain: Klien tidak tertarik
mengikuti organisasi karena ingin langsung pulang setelah kuliah.
Diagnosa Keperawatan :
4. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan
Agama Islam. Keluarga merasa penyakit klien adalah kutukan dari Tuhan

b. Kegiatan ibadah: Klien tidak pernah melakukan sholat karena malas


melakukan kegiatan.
Diagnosa Keperawatan:
VI. STATUS MENTAL
1. Penampilan
Tidak rapi

Penggunaan pakaian tidak sesuai

Cara berpakaian tidak seperti biasanya

Jelaskan: Rambut klien acak-acakan, menggunakan baju dan celana panjang


Diagnosa Keperawatan: Defisit Perawatan Diri
2. Kesadaran
Menurun:
Compos mentis

Sopor

Apatis/sedasi

Subkoma

Somnolensia

Koma

Meninggi
Hipnosa
Gangguan Tidur: Klien sering terbangun saat malam hari saat teringat
tentang masa lalu.
Disosiasi: .
Berubah
Gangguan perhatian
Jelaskan: Klien memiliki kesadaran penuh akan tetapi ketika ditanya selalu
menjawab dengan nada tinggi.
Diagnosa Keperawatan: Resiko Perilaku Kekerasan
3. Orientasi
Waktu
Tempat
Orang
Jelaskan: Klien dapat memahami dan menjelaskan tentang tempat, waktu dan
orang.
Diagnosa Keperawatan:
4. Pembicaraan
Cepat
Keras
Gagap
Apatis
Lambat
Membisu
Tidak mampu memulai pembicaraan
Lain-lain..
Jelaskan: Klien menjawab pertanyaan dengan nada tinggi dan cepat karena klien
mudah emosi saat teringat masa lalu.
Diagnosa Keperawatan: Resiko Perilaku Kekerasan
5. Aktifitas motorik/Psikomotor
Kelambatan :

Hipokinesia,hipoaktifitas

Katalepsi

Sub stupor katatonik

Fleksibilitas serea

Jelaskan:
Peningkatan :

Hiperkinesia,hiperaktifitas

Gagap

Stereotipi

Gaduh Gelisah Katatonik

Mannarism

Katapleksi

Tik

Ekhopraxia

Command automatism

Grimace

Otomatisma

Negativisme

Reaksi konversi

Tremor
Verbigerasi

Berjalan kaku/rigid

Kompulsif : sebutkan .

Jelaskan : Klien tampak duduk, berdiri, mondar-mandir (gelisah).


Diagnosa Keperawatan: Resiko Perilaku Kekerasan
6. Afek dan Emosi

Adekuat

Tumpul

Merasa Kesepian

Apatis

Marah

Dangkal/datar

Inadekuat

Labil

Anhedonia

Eforia

Ambivalensi

Depresi/sedih

Cemas (Ringan, Sedang,Berat dan Panik)

Jelaskan: Klien merasakan sedih tetapi respon yang diungkapkan adalah


kemarahan.
Diagnosa Keperawatan: Resiko Perilaku Kekerasan
7. Persepsi Sensorik
Halusinasi
Pendengaran (Resiko)

Penglihatan

Perabaan

Pengecapan

Penciuman

Ilusi

Ada

Tidak ada

Depersonalisasi

Ada

Tidak ada

Derealisasi

Ada

Tidak ada

Gangguan somatosensorik pada reaksi konversi

Ada

Tidak ada

Jelaskan: Tahun 2013 pernah mengalami halusinasi pendengaran yang


menyuruhnya belajar, sekarang di tahun 2016 sudah tidak mengalami.
Diagnosa Keperawatan : Resiko Halusinasi Berulang
8. Proses Pikir
a. Arus Pikir
Koheren

Inkoheren

Sirkumstansial

Neologisme

Tangensial

Logorea

Kehilangan asosiasi

Bicara lambat

Flight of idea

Bicara cepat

Irrelevansi

Main kata-kata

Blocking

Pengulangan Pembicaraan/perseverasi

Afasia

Asosiasi bunyi

Lain-lain

Jelaskan:Isi pembicaraan klien berhubungan dengan pertanyaan yang diajukan.


Diagnosa Keperawatan:
b. Isi Pikir

Obsesif

Ekstasi

Fantasi

Alienasi

Pikiran Bunuh Diri

Preokupasi

Pikiran Isolasi sosial

Ide yang terkait

Pikiran Rendah diri

Pesimisme

Pikiran magis

Pikiran curiga

Fobia,sebutkan..

Waham:

Agama

Somatik/hipokondria

Kebesaran

Kejar / curiga

Nihilistik

Dosa

Sisip pikir

Siar piker

Kontrol pikir

Lain lain.

c. Bentuk Pikir
Realistik

Non Realistik

Dereistik

Otistik

Jelaskan: Pemikiran klien logis/masuk akal dan berdasarkan kenyataan.


Diagnosa Keperawatan:
9. Interaksi selama wawancara

Bermusuhan

Tidak kooperatif

Mudah tersinggung

Kontak mata kurang

Defensif

Curiga

Jelaskan: Klien saat ditanya tentang masa lalunya selalu menjawab dengan
nada tinggi.
Diagnosa Keperawatan : Resiko Perilaku Kekerasan
10. Memori

Gangguan daya ingat jangka panjang ( > 1 bulan)

Gangguan daya ingat jangka pendek ( 1 hari 1 bulan)

Gangguan daya ingat saat ini ( < 24 jam)

Amnesia

Paramnesia:

Konfabulasi

Dejavu

Jamaisvu

Fause reconnaissance

hiperamnesia

Jelaskan:
Diagnosa Keperawatan :
11. Tingkat konsentrasi dan berhitung

Mudah beralih

Tidak mampu berkonsentrasi

Tidak mampu berhitung sederhana

Jelaskan:

Diagnosa Keperawatan :

12. Kemampuan penilaian

Gangguan ringan

Gangguan bermakna

Jelaskan:
Diagnosa Keperawatan :
13. Daya tilik diri

Mengingkari penyakit yang diderita

Menyalahkan hal-hal diluar dirinya

Jelaskan: Klien menyalahkan masa lalunya sebai penyebab kondisinya saat ini
akan tetapi klien menyadari bahwa dirinya sakit.
Diagnosa Keperawatan:
VII. KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG
1. Makan
Bantuan Minimal
Bantuan total
Jelaskan: Klien membutuhkan bantuan minimal oleh karena klien masih dapat
melakukan aktivitas dan tidak dilakukan restrain.
2. BAB/BAK
Bantuan minimal
Bantuan total
Jelaskan: Klien membutuhkan bantuan minimal oleh karena klien masih dapat
melakukan aktivitas dan tidak dilakukan restrain.
3. Mandi
Bantuan minimal
Bantuan total
Jelaskan: Klien membutuhkan bantuan minimal oleh karena klien masih dapat
melakukan aktivitas dan tidak dilakukan restrain.
4. Berpakaian/berhias
Bantuan Minimal

Bantuan total
Jelaskan: Klien membutuhkan bantuan minimal oleh karena klien masih dapat
melakukan aktivitas dan tidak dilakukan restrain.
5. Istirahat dan tidur
Tidur Siang, Lama : ____________ s/d _____________
Tidur Malam, Lama : _____________ s/d _____________
Aktifitas sebelum/sesudah tidur : __________ , _________
Jelaskan:
6. Penggunaan obat
Bantuan Minimal
Bantuan total
Jelaskan: Klien membutuhkan bantuan minimal oleh karena klien masih dapat
melakukan aktivitas dan tidak dilakukan restrain.
7. Pemeliharaan kesehatan
Ya

Tidak

Ya

Tidak

Ya

Tidak

Perawatan Lanjutan
Sistem pendukung
8. Aktifitas dalam rumah
Mempersiapkan makanan
Menjaga kerapihan rumah
Mencuci Pakaian
Pengaturan keuangan
9. Aktifitas di luar rumah
Belanja
Transportasi
Lain-lain
Jelaskan :
Diagnosa Keperawatan :
MEKANISME KOPING
Adaptif

Maladaptif

Bicara dengan orang lain

Minum alkhohol

Mampu menyelesaikan masalah

Reaksi lambat/berlebihan

Teknik relaksasi

Bekerja berlebihan

Aktifitas konstruktif

Menghindar

Olah raga

Menciderai diri

Lain-lain.

Lain-lain..

Diagnosa Keperawatan : Resiko Perilaku Kekerasan

MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN

Masalah dengan dukungan kelompok, spesifiknya


...

Masalah berhubungan dengan lingkungan, spesifiknya .


...

Masalah dengan pendidikan, spesifiknya: Tidak melanjutkan kuliahnya


karena klien sakit dan merasa malu.
Masalah dengan pekerjaan, spesifiknya: Klien gagal masuk kepolisian

Masalah dengan perumahan, spesifiknya


..

Masalah dengan ekonomi, spesifiknya


..

Masalah dengan pelayanan kesehatan, spesifiknya


...

Masalah lainnya, spesifiknya: Klien merasa takut dengan ayahnya karena


sering memukul ibunya dan klien sedih karena ditinggal pacarnya menikah.
Diagnosa Keperawatan:
VIII. PENGETAHUAN KURANG TENTANG
Apakah klien mempunyai masalah yang berkaitan dengan pengetahuan yang kurang
tentang suatu hal?

Penyakit/gangguan jiwa

Sistem pendukung

Faktor presipitasi

Mekanisme koping

Penyakit fisik

Obat-obatan

Lain-lain, jelaskan

Jelaskan:
Diagnosa Keperawatan
9. ASPEK MEDIS
Diagnosis medic: Skizofrenia
Terapi medik: THP 2mg, HP 5mg, CPZ 100m

ANALISA DATA

NO
1.

DATA

ETIOLOGI

DS:
-

Klien

menjawab

PRILAKU KEKERASAN

DIAGNOSA
KEPERAWATAN
Resiko Perilaku
Kekerasan

pertanyaan dengan nada


-

tinggi
Klien

klien membanting barang-barang


mengungkapkan

sering
-

membanting

disekitar

barang saat marah


Klien
mengungkapkan
ketika marah dia juga
bisa

dirumah dan memukul orang

memukul

Resiko Perilaku Kekerasan

orang
Mudah tersinggung

yang ada di sekitarnya.


Klien
merasa

Berbicara dengan nada keras dan

tersinggung saat ditanya

tinggi

tentang masa lalunya


Klien merasa marah
DO:
-

Diagnosa

medis

Skizofrenia
Terapin obat :
Trihexiphenidyl

(THP) 2mg
Haloperidol

5mg
Clorpromazine

Klien mengalami gangguan konsep


diri
Faktor Presipitasi

(HP)

(ditinggal menikah oleh pacar)

(CPZ) 100mg
2.

DS :
-

Harga Diri Rendah

Klien mengatakan malu

Klien merasa malu dan takut

saat gagal masuk ujian

bertemu ayahnya

polwan
Klien
merasa

mengatakan
dirinya

kekurangan

Harga Diri Rendah

ada

sehingga

ditinggal oleh pacarnya

Klien mengalami gangguan ideal

menikah
Klien mempunyai 2 adik
dan sering bertengkar

diri
Tidak dapat memenuhi keinginan
ayahnya

DO : Faktor Predisposisi (gagal masuk


ujian polisi)
3.

DS : -

Defisit Perawatan
Defisit Perawatan Diri

Diri

DO :
-

Rambut

acakan
Penmpilan tidak rapi
Klien terlihat menggaruknggaruk

keriting

kepala

acak-

saat

dilakukan pengkajian

Penampilan tidak rapi, rambut


tampak acak-acakan
Klien merasa malas untuk
melakukan kegiatan apapun
Orang sekitar takut kepada klien
dan Ibu klien membawa klien ke
RSJ
Klien membanting barang dan
memukul orang saat marah
Faktor presipitasi (ditinggal menikah
oleh pacarnya)

PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN


1.

Resiko Perilaku Kekerasan d/d klien sering membanting barang dan memukul

2.

orang yang ada disekitanya


Harga Diri Rendah d/d klien tidak dapat memenuhi keinginan ayahnya untuk
menjadi polisi dan klien merasa mempunyai kekurangan sehingga ditinggal

3.

menikah
Defisit Perawatan Diri d/d klien tampak tidak rapi dan rambut klien terlihat acakacakan.

JURUSAN KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
STRATEGI PELAKSANAAN
TINDAKAN KEPERAWATAN HARI KE TIGA

A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi klien:
-

Klien mengatakan sering emosi dan sulit untuk di kontrol dan bila sedang marah
klien ingin membanting barang bahkan memukul orang

Klien mengatakan sudah melakukan cara mengontrol marah dengan obat.

2. Diagnosa keperawatan:
Risiko Perilaku Kekerasan
3. Tujuan khusus:
-

Pasien dapat memilih kegiatan yang sesuai dengan pilihiannya dengan latihan

mengontrol perilaku kekerasan secara verbal


Keluarga dapat membantu memantau jadwal kegiatan, dan mampu merawat pasien
dengan latihan mengontrol perilaku kekerasan secara verbal.

4. Tindakan keperawatan:
Pasien :
-

Evaluasi kemampuan melakukan kontrol marah pasien yang sudah diajarkan


Bantu pasien memilih kegiatan untuk mengontrol emosi secara verbal
Latih kegiatan yang dipilih (alat dan cara melakukannya)
Masukkan pada jadwal kegiatan untuk latihan dua kali per hari
Keluarga

Evaluasi pengetahuan keluarga tentang marah


Anjurkan keluarga untuk memotivasi pasien melakukan tindakan yang telah

diajarkan oleh perawat


Ajarkan keluarga untuk memberikan pujian kepada pasien bila pasien dapat

melakukan kegiatan tersebut secara tepat


Diskusikan bersama keluarga tindakan yang harus dilakukan bila pasien
menunjukkan gejala-gejala perilaku kekerasan

B. STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN


ORIENTASI

PASIEN

1. Salam Terapeutik:
Selamat pagi Mbak Karin ..masih ingat dengan saya?
Iya saya perawat Ipung mahasiswa dari Keperawatan Brawijaya, sesuai dengan janji
saya kemarin sekarang kita akan bertemu kembali.
2. Evaluasi/ Validasi:
Bagaimana Mbak Karin sudah dilakukan latihan napas dalam dan melakukan
kegiatan yang kita latih kemarin? Apa yang di rasakan setelah melakukan kegiatan
secara teratur? Bagus..nah kalau latihan napas dalamnya sudah dilakukan jangan
lupa di tulis dalam jadwal kegiatan harian.
3. Kontrak: Topik, waktu, dan tempat
Bagaimana sekarang kita akan melakukan latihan cara bicara yang baik untuk
mencegah marah.? dimana enaknya kita berbincang bincang? bagaimana kalau di
tempat ini saja sama seperti kemarin? berapa lama mbak Karin mau berbincang
bincang ? bagaimana kalau 15 menit saja..
KERJA: Langkah-Langkah Tindakan keperawatan
-

Sekarang mbak Karin kita akan melakukan latihan cara berbicara yang baik untuk
mencegah marah.kalau marah sudah disalurkan melalui latihan napas dalam dan
melakukan kegiatan maka kita perlu bicara dengan orang yang membuat kita marah
ada tiga caranya mbak?

Meminta dengan baik tanpa marah dengan nada suara yang rendah serta tidak
menggunakan kata kata kasar. Misalkan mbak meminta sesuatu dengan baik-baik,
supaya ibu mengerti alasannya. Jadi begini, misal mbak ingin minta disisirin
rambutnya mbak ya bilang bu minta tolong sisirin rambutku coba mbak ulangi
bagaimana. Yaa bagus sekali

Menolak dengan baik, jika mbak Karin disuruh ibu tidak bisa coba menolak dengan
baik baik, maaf bu saya tidak bisa karena..ayo coba ulangi kembali mbak..iya
bagus sekali..

Mengungkapkan perasaan kesal, jika ada perlakuan orang lain yang membuat mbak
Karin kesal maka mbak Karin bilangsaya tidak suka dengan apa yang kamu lakukan
karena
Nah coba mbak Karin ulangi kembali kata kata saya
TERMINASI:

1. Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan:


Subyektif:
Mbak bagaimana perasaannya setelah kita berdiskusi hari ini?
Obyektif:

Baik mbak sudah paham?atau ada yang ingin ditanyakan?


Baik mbak jika sudah paham, tolong diulang kembali apa saja yang sudah kita
diskusikan hari ini?(pujian, baik berarti mbak sudah mengerti)

2. Tindak lanjut klien (apa yang perlu dilatih klien sesuai dengan hasil tindakan yang
telah dilakukan):
Baik mbak, berarti mulai hari ini mbak bisa melakukan kegiatannya 2 kali sehari ya?
3. Kontrak yang akan datang (Topik, waktu, dan tempat):
Kapan mbak kita bisa diskusi kembali?untuk pertemuan berikutnya kita akan
melakukan kegiatan tambahan selanjutnya?jam berapa?dimana?
Terima kasih mbak untuk kerjasamanya, besok saya akan kembali lagi.
KELUARGA
1. Salam Terapeutik:
Selamat siang bu, sesuai janji kita 2 hari yang lalu sekarang kita bertemu untuk
latihan cara-cara mengontrol rasa marah mbak Karin
2. Evaluasi/ Validasi:
Gimana perasaan ibu hari ini?
3. Kontrak: Topik, waktu, dan tempat
Hari ini kita akan berdiskusi masalah yang dihadapi oleh anak ibu, bisa bu?mungkin
membutuhkan waktu 15 menit, ibu mau disini atau mau ditempat lain?

KERJA: Langkah-Langkah Tindakan keperawatan


-

Nah mbak Karin, coba ceritakan kepada Ibu, latihan yang sudah mbak lakukan.

Bagus sekali. Coba perlihatkan kepada Ibu jadwal harian mbak Karin! Bagus!
Nanti di rumah ibu bisa membantu mbak Karin latihan mengontrol kemarahan.
Sekarang kita akan coba latihan bersama-sama ya mbak?
Masih ingat mbak, bu kalau tanda-tanda marah sudah mbak rasakan maka yang

harus dilakukan mbak adalah.?


Ya.. betul, mbak berdiri, lalu tarik napas dari hidung, tahan sebentar lalu
keluarkan/tiup perlahan lahan melalui mulut seperti mengeluarkan kemarahan. Ayo
coba lagi, tarik dari hidung, bagus.., tahan, dan tiup melalui mulut. Nah, lakukan 5

kali, coba ibu temani dan bantu mbak Karin menghitung latihan ini sampai 5 kali.
Bagus sekali mbak dan ibu sudah bisa melakukannya dengan baik.
Cara yang kedua masih ingat mbak, bu?
Ya..benar, kalau ada yang menyebabkan mbak marah dan muncul perasaan kesal,
berdebar-debar, mata melotot, selain napas dalam bapak dapat melakukan pukul
kasur dan bantal.

Sekarang coba kita latihan memukul kasur dan bantal. Mana kamar mbak? Jadi
kalau nanti mbak kesal dan ingin marah, langsung ke kamar dan lampiaskan

kemarahan tersebut dengan memukul kasur dan bantal.


Nah, coba mbak lakukan sambil didampingi ibu, berikan mbak Karin semangat ya

bu. Ya, bagus sekali mbak melakukannya.


Cara yang ketiga adalah bicara yang baik bila sedang marah. Ada tiga caranya
mbak, coba praktekkan langsung kepada ibu cara bicara ini:
1.

Meminta dengan baik tanpa marah dengan nada suara yang rendah serta

tidak menggunakan kata-kata kasar, misalnya: Bu, Saya ingin ibu menyisir rambut
saya! Coba mbak praktekkan. Bagus mbak.
2.

Menolak dengan baik, jika ada yang menyuruh dan mbak tidak ingin

melakukannya, katakan: Maaf saya tidak bisa melakukannya karena sedang ada
kerjaan. Coba mbak praktekkan. Bagus mbak
3.

Mengungkapkan perasaan kesal, jika ada perlakuan orang lain yang

membuat kesal mbak dapat mengatakan: Saya jadi ingin marah karena perkataanmu
itu. Coba praktekkan. Bagus
-

Cara berikutnya adalah kalau mbak sedang marah apa yang harus dilakukan?
Baik sekali, mbak coba langsung duduk dan tarik napas dalam. Jika tidak reda juga
marahnya rebahkan badan agar rileks. Jika tidak reda juga, ambil air wudhu

kemudian sholat.
mbak bisa melakukan sholat secara teratur dengan didampingi ibu untuk meredakan

kemarahan.
Cara terakhir adalah minum obat teratur ya mbak, bu agar pikiran bapak jadi

tenang, tidurnya juga tenang, tidak ada rasa marah


mbak coba jelaskan berapa macam obatnya! Bagus. Jam berapa minum obat?
Bagus. Apa guna obat? Bagus. Apakah boleh mengurangi atau menghentikan obat?

Wah bagus sekali!


Dua hari yang lalu sudah saya jelaskan terapi pengobatan yang mbak dapatkan, ibu
tolong selama di rumah ingatkan mbak untuk meminumnya secara teratur dan jangan
dihentikan tanpa sepengetahuan dokter

TERMINASI:
1. Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan:
Subyektif:
Bu, bagaimana perasaannya setelah kita berdiskusi hari ini?
Obyektif:
Baik bu sudah paham?atau ada yang ingin ditanyakan?
Baik bu jika sudah paham, tolong diulang kembali apa saja yang sudah kita
diskusikan hari ini?(pujian, baik berarti bu sudah mengerti)

2. Tindak lanjut klien (apa yang perlu dilatih klien sesuai dengan hasil tindakan yang
telah dilakukan):
Baik mbak, berarti mulai hari ini ibu bisa membantu dan memantau kegiatan yang
harus dilakukan oleh mbak Karin
3. Kontrak yang akan datang (Topik, waktu, dan tempat):
Karena Mbak Karin sebentar lagi sudah mau pulang bagaimana kalau 2 hari lagi Ibu
bertemu saya untuk membicarakan jadwal aktivitas Mbak Karin selama di rumah
nanti.
Jam 10 seperti hari ini ya Bu. Di ruang ini juga.
Terima kasih bu atas kerjasamanya.

Anda mungkin juga menyukai