Anda di halaman 1dari 4

NAMA : DEWA BAGUS YUDHA BAYU PERSADA

NIM : 13.1.5.6.1.069
JURUSAN : PENERANGAN AGAMA HINDU

Sebelumnya saya sampaikan astungkara panganjali Om Swastyastu


Om awighnamastu nama sidham,
Om anobadrah kratavo yantu visvatah
Semoga tiada halangan yang melintang, semoga pikiran yang baik selalu datang
dari segala penjuru.
Puji syukur marilah kita panjatkan kehadapan Sang Hyang Widi Wasa, karena atas
asungkerta waranugrahanya kita masih diberi kesempatan berkumpul pada malam
hari ini dalam keadaan sehat, tanpa kekurangan suatu apapun. Guna mengikuti
persembahyangan purnama.
Umat sedharma yang penuh karunia
Salah satu ajaran agama Hindu adalah dana punia. Dana berarti pemberian
sedangkan punia berarti baik,suci. Sehingga dana punia mempunyai arti pemberian
yang baik dan suci.
Bila kita menyadari saat kita memberi jari tangan kita mencakup membentuk satu
kesatuan. Jari yang memiliki karakteristik yang berbeda. Hal ini dapat kita artikan
bahwa bila kita melakukan dana punia maka dapat mendorong terjadinya persatuan
dan kesatuan antar sesama, mempererat tali persaudaraan. Sesuai dengan ajaran
kita yang menyatakan bahwa kita semua adalah bersaudara vasudaiva
kutumbhakam . Hal ini menjadi penting kita lakukan di zaman sekarang ini
( kaliyuga ), dimana toleransi antar sesama begitu minim, lebih menekankan

kepada ego masing-masing. Misalnya saat macet, pada umumnya orang-orang


tidak mau mengalah, bahkan trotoarpun yang merupakan jalan untuk pejalan kaki
bisa dijadikan jalan, yang penting cepat sampai.
Oleh karena itu pada kesempatan kali ini saya tertarik membawakan dharma
wacana dengan judul Memprioritaskan dana punia guna memperkuat rasa
kebersamaan dan persaudaraan. Adapun yang ingin saya sampaikan, yang
pertama mengapa dana punia menjadi prioritas di zaman sekarang ini?. Yang kedua
bagaimana berdana punia yang baik dan tepat?.
Umat sedharma yang berbahagia
Mengapa memprioritaskan dana punia menjadi penting kita lakukan di zaman
sekarang ini, di dalam Parasaradharmasastra I.23 disebutkan :
tapah param kerta yuge
tretayam jnana mucyate
dvapare yajna waewahur
danamekam kalau yuge
yang berarti :
Pelaksanaan penebusan dosa yang ketat (tapa) merupakan kebajikan pada masa
Satyayuga, pengetahuan tentang sang Diri (jnana) pada Tretayuga, pelaksanaan
upacara kurban keagamaan (yajna) pada masa Dvaparayuga, dan melaksanakan
amal sedekah (danam) pada masa Kaliyuga.
Dari sloka diatas dapat kita simpulkan bahwa untuk sekarang ini kebajikan yang
perlu kita lakukan adalah dana punia. Swami wiwekananda membadi dana punia
menjadi tiga macam yaitu dharma dana, vidya dana dan artha dana. Pemberian
tersebut dapat berupa nasehat/wejangan atau petunjuk hidup, yang mampu
mengubah kehidupan seseorang menjadi lebih baik (Dharmadana), contohnya
sebagai orang tua mengarahkan anaknya untuk teguh memegang dharma dalam
segala tindakannya. berupa pendidikan / pengetahuan (Vidyadana) seperti seorang
guru yang memberikan pengetahuan yang dimiliki kepada murid-muridnya dan
berupa harta benda (Arthadana) yang bertujuan untuk menolong atau
menyelamatkan seseorang atau masyarakat misalnya memberi sedikit uang kepada
peminta-minta.

Umat sedharma yang berbahagia


Pemberian merupakan suatu hal yang mulia, mengapa demikian? didalam
mahabharata ada seorang pemberi yang agung yaitu radheya putra kunti dan surya.
Saat radheya selesai memuja matahari disiang hari datanglah Indra yang menyamar
sebagai seorang brahmana, Beliau berkata mohon berikanlah aku sedekah.
Radheya menghormati brahmana dengan sujud dikakinya dan mempersilahkan
duduk. Brahmana itu meminta kavaca dan kundala. Radheya menawarkan yang
lainnya. Singkat cerita radhay tahu bahwa itu indra dan radheya memotong
kavacanya dan melepas kundalanya serta meletakan dikaki brahmana (indra) saat
itulah bunga-bunga ditaburkan dari langit. Dia dikenal sebagai karna karena telah
memberi kundalannya dan vaikartana karena telah memotong kavacanya tanpa rasa
sakit. Hal ini memberi makna bahwa pemberian itu merupakan hal yang mulia,
terlebih memberikan sesuatu yang sangat kita sayangi, kita butuhkan.
Umat sedharma yang penuh karunia
Lalu bagaimana berdana punia yang baik dan tepat? Bila kita kaitkan dengan tiga
guna yang melekat pada manusia, dana punia memiliki tiga kualitas, satvika,
rajasika,
dan
tamasika.
Hal
ini
dipertegas
dalam
kitab
Bhagawadgita XVII.20,21,22, sebagai berikut :
Bhagawadgita XVII.20 dikatakan bahwa dana punia yang bersifat satvika adalah
dana punia yang didasari rasa tulus ikhlas, kepada orang yang berhak menerima ,
dengan cara yang baik, sesuai dengan kemampuan, tidak berlebihan (untuk pamer)
dan uang yang diberikan didapat dengan jalan dharma. Contoh : memberikan uang
kepada pengemis yang benar benar membutuhkan dengan tulus ikhlas.
Bhagawadgita XVII.21 menyebutkan juga Rajasika merupakan kualitas kedua dari
dana punia. Dana punia yang memiliki sifat rajasika mempunyai ciri-ciri :
memberikan dana punia untuk memperoleh keuntungan di kemudian hari /
mengharapkan hasilnya, hanya untuk pamer, ada perasaan kesal saat
memberikannya. Contoh : memberikan dana punia ke pura paling besar, supaya
orang orang yang lainnya kagum.
Bhagawadgita XVII.22 menyebutkan, kualitas yang ke tiga dari dana punia yaitu
kualitas tamasika, yang mempunyai ciri ciri sebagai berikut : tidak mempunyai
landasan sastranya (tanpa keyakinan / tidak mengetahui aturanya / asal asalan ),
uang yang didapat dari perbuatan adharma, tanpa adanya rasa hormat atau dengan
penghinaan. Contoh : memberikan sedekah kepada pengemis dengan melemparnya
ketanah, dan sangat kecil tidak sebanding dengan penghasilannya.

Dari uraian ini berdana punia yang baik dan tepat adalah yang bersifat satvika,
dilakukan dengan tulus ikhlas dan diberikan kepada orang yang tepat. Dengan
demikian dapat kita simpulkan bahwa dana punia penting kita galakan dizaman
sekarang ini, dimana ego lebih dominan dibanding toleransi. Dana punia tidak
harus berwujud materi (arthadana) bisa juga dengan nasehat (dharmadana) dan
juga pendidikan (vidyadana). Yang terpenting dilakukan dengan tulus ikhlas
sehingga dapat memupuk tali persaudaraan antar sesama dan kebersamaan dapat
tercapai.
Oleh karena itu kita sebagai umat hindu yang mempunyai dan mengerti tentang
ajaran ini, marilah meningkatkan rasa persaudaraan kita dengan melakukan dana
punia. Dengan harapan dapat meningkatkan rasa kebersamaan dan toleransi antar
sesama. Demikianlah sedikit pengetahuan yang dapat saya sampaikan, semoga
bermanfaat bagi kita semua. Akhir kata saya tutup dengan paramasantih Om
Santih Santih Santih Om.

Anda mungkin juga menyukai