Anda di halaman 1dari 3

AGAMA HINDU

DHARMA WACANA

OLEH :
NI LUH PUTU DEA ARISKA MAHARANI
(16700073 / 2016A)

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS WIJAYA KUSUMA SURABAYA
SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN 2016/2017
DHARMA WACANA
Melakukan Dana Punia Adalah Merupakan Salah Satu Kegiatan Dharma

Om Awignam Astu Namo Namah Swaha


Om swatyastu
Rasa syukur yang paling dalam, yang muncul dari dalam lubuk hati saya atas perkenan
dan anugerahNya, sehingga saya dapat berdiri disini untuk menyampaikan sedikit Dharma
Wacana, dengan pengharapan semoga dharma wacana saya ini dapat bermanfaat bagi kita
sekalian dalam menjalankan dharma kita sebagai umat Hindu.
Umat sedharma yang saya hormat.
Pada kesempatan yang sangat baik ini , saya akan menyampaikan dharma wacana dengan tema
Dana Punia.
Sebagai pembuka kata perkenankan saya menyampaikan sebuah kutipan dari Manawa
Dharmasastra yang melukiskan betapa dana punia itu sangat utama peranannya di jaman ini yaitu
di jaman Kali Yuga .
Tapah para,kerta yuge.
Tretayam jnyana mucyate.
Dvapare yadnyavaivahur.
Daana mekam kali yuge.
( Manawa Dharmasastra I.86 )
Maksudnya :
Pada zaman Kerta puncak beragama dengan Tapa. Pada zaman Treta dengan Jnyana. Upacara
Yadnya pada zaman Dwapara. Sedangkan pada zaman kaliuge dengan Dana Punia.
Dana Punia terdiri dari 2 suku kata. Dana artinya pemberian dengan tulus
ikhlas.Sedangkan Punia artinya pengabdian, selamat, suci, baik, bahagia, dan indah. Jadi, Dana
Punia artinya Pemberian yang baik dan suci.
Umat sedharma yang saya hormati .
Melakasanakan Dana Punia adalah merupakan salah satu kegiatan dharma yang sangat
agung dan mulia, karena akan dapat menumbuhkan sifat-sifat kedewaan ( Daivi Sampad ) di
dalam lubuk hati baik , di pihak pemberi, maupun di pihak penerima dana punia.
Menurut kitab Sang Hyang Kahamayanikan dijelaskan dana punia sebagai berikut :
Dana yaitu pemberian berupa harta benda kepada orang yang membutuhkan.
Atidana yaitu pemberian dengan hati yang tulus dan ikhlas walaupun mengorbankan
perasaaan.
Mahatidana yaitu dana punia berupa pemberian dalam bentuk jiwa raga.
Pemberian yang di dasari dengan Punia, tidaklah semata-mata dalam wujud uang. Dapat saja
dalam bentuk tenaga, dalam wujud waktu, dorongan moral, juga menahan indria atau hawa
nafsu.
Berdasarkan jenis pemberian dana punia, dalam sarasamuscaya dana punia dapat dibedakan
menjadi :
Dana punia desa yaitu pemberian berupa tempat,desa atau lahan yang digunakan untuk
kepentingan umum.
Dana punia Agama yaitu dana punia yang berupa ajaran agama,ilmu pengetahuan dan yang
lainnya.
Dana punia drewya yaitu dana punia yang berupa harta benda yang menjadi kebutuhan.
Umat sedharma yang saya hormati .
Berdasarkan etika pemberian, kitab Sarasamuscaya membagi dana punia menjadi :
Uttamadana yaitu dana punia yang dilakukan secara hormat dan menghargai si penerima,dan
diberikan dengan ikhlas dan hati yang suci, serta tanpa pamrih.
Madhyadana yaitu dana punia yang diberikan secara baik, namun bukan atas kehendak si
pemberi.
Nistadana yaitu dana punia yang diberikan dalam keadan marah dan tidak secara tulus.
Saat yang baik melaksanakan dana punia adalah :
Uttarayana(Purnama Kadasa) umat Hindu diwajibkan melaksanakan dana punia.
Sewaktu- waktu tepatnya pada waktu Purnama dan Tilem baik Uttarayana, wisukala,
daksinayana.
Saat gerhana matahari dan gerhana bulan.
Dalam keadaan pancabaya.
Umat sedharma yang saya hormati .
Sekian Dharmawacana yang saya bawakan, semoga bermanfaat, dan bila ada kesalahan kata saya
mohon maaf.
Om Santi Santi Santi Om

Anda mungkin juga menyukai