Sitokin PDF
Sitokin PDF
SITOKIN
7.1 PENDAHULUAN
Defnisi: Sitokin adalah senyawa protein, dengan berat molekul kira-kira 8-80
kDa, yang merupakan mediator larut fase efektor imun natural dan adaptif.
Nama dari sitokin bermacam-macam tergantung dari tempat produksinya dan
perannya.
Monokin, merupakan produk dari fagosit mononuklear
Limfokin, merupakan produk dari limfosit
Interleukin (IL), berkaitan dengan perannya antar sel leukosit
Lain-lain : Interferon (IFN), growth factors (CSF), TNF, Khemokin
ii.
2. Interleukin-1
a. diproduksi oleh makrofag yang diaktifkan
b. efeknya sama dengan TNF (lihat Gambar 7)
3. Khemokin (sitokin-khemotaktik)
a. merupakan kelompok besar senyawa (lebih dari 50) diproduksi oleh sel
leukosit dan sel jaringan
b. mengumpulkan leukosit pada tempat terjadinya infeksi
c. memegang peranan yang penting dalam lalu lintas makrofag
4. Interleukin-10
a. diproduksi oleh makrofag yang diaktifkan
b. beraksi sebagai inhibitor makrofag yang diaktifkan,dengan menghambat
produksi TNF
1. InterIeukin-2
a. utamanya diproduksi oleh sel T helper (CD4+); sedikit oleh sel T
sitotoksik (CD8+)
b. fungsi utama, mempromosi pendivisian sel T dan meningkatkan produksi
sitokin lainnya
c. fungsi lainnya dapat dilihat pada Gambar 2
d. mempunyai fungsi autokrin pada proliferasi sel T, yang dapat dilihat pada
Gambar 3
2. Interleukin-4
a. diproduksi terutama oleh sel Th2, yang merupakan subpopulasi sel T
helper (CD4+). Sel TIE diperlukan untuk produksi antibodi oleh sel B
b. menstimulasi switching klas immunoglobulin menjadi isotope IgE. (IgE
terlibat dalam eliminasi helminth dan artropoda yang diperantarai
eosinofil)
c. menstimulasi perkembangan sel Th2 dari sel T helper CD4+ nave
d. mempromosi pertumbuhan sel Th2 yang telah didiferensiasi
3. Interleukin-5
a. diproduksi terutama oleh sel Th2, subpopulasi dari sel T helper CD4+
b. mempromosi pertumbuhan dan diferensiasi eosinofil
c. mengaktifkan eosinofil matur (dewasa) IL-4 dan IL-5 bersama dengan
IgE
mengopsonisasi
helminth
yang
kemudian
diikat
eosinofil,
4. Interferon (INF)
Ada tiga kelompok interferon, yaitu : IFN-alfa, IFN-beta dan IFN-gamma
a. IFN-alfa: ada 20 macam varian yang diproduksi oleh leukosit dalam
merespon virus.
b. IFN-beta: merupakan protein tunggal, yang diproduksi oleh
fibroblast dan sel yang lainnya dalam merespon virus. IFN-alfa dan
IFN-beta, keduanya menghambat replikasi sel dan meningkatkan
ekspresi MHC klas I pada sel viral.
c. IFN-gamma:
i.
ii.
Imunitas spesifik:
1. Interleukin-3
a. diproduksi sel T helper
b.
(granulocyte-macrophage
colony-stimulating
factor),
(macrophage
colony-stimulating
factor)
terlibat
dalam
2. Pengobatan Imunodefisiensi
Sitokin juga telah digunakan untuk mengobati penyakit imunodefisiensi,
dengan meningkatkan aktivasi sel T. Beberapa sitokin telah digunakan
dengan hasil klinik yang bervariasi, yaitu : EL-2, IFN-gamma, dan TNFalfa.
3. Pengobatan Kanker
Pasien penderita kanker juga dapat memanfaatkan sitokin dalam terapi
tumor yang menggunakan sel LAK (lymphokine-activated killer). Dengan
cara kultur, sel NK atau sel T sitotoksik dengan penambahan konsentrasi
tinggi IL-2, menurunkan sel efektor dengan aktivitas anti-tumor yang
potensial.
Juga telah dicoba penggunaan antibodi untuk menetralkan aktivitas
sitokin pada pengobatan kanker tertentu. Hal yang mudah dicapai dengan
leukemia sel, memberikan semangat untuk mencoba dengan antibodi
native maupun antibodi yang dikonjugasi dengan toxin. Pada satu subset
leukemia, leukemia sel T pada orang dewasa, antibodi terhadap DL-2R
rantai
alfa
(anti-CD25,
juga
dikenal
sebagai
anti-Tac),
telah
secara
biologik
(analog
antibodi
atau
reseptor)
yang
telah
digunakan
secara
luas
untuk
investigasi
dalam
6. Pengobatan Alergi
Sifat fiingsional sel Th2, dan khususnya peran sitokin spesifik yang
diproduksinya (misalnya EL-4, IL-13) dalam produksi IgE, memberi kesan,
bahwa terapi dengan sitokin tersebut atau reseptomya, merupakan hal
yang efektif untuk pengobatan alergi.
KESIMPULAN
1. Sitokin adalah protein dengan berat molekul rendah, nonantigen-spesifik
yang memperantarai interaksi seluler yang terlibat dalam sistem imun,
inflamatori, dan hematopoitik.
2. Sitokin memperlihatkan sifat pleiotropik dan redundansi, dan seringkali
sinergis atau antagonis dengan sitokin lainnya.
3. Sitokin mempunyai waktu kehidupan yang pendek dan aksinya lokal atau
pada sel yang sama yang mensekresinya (autokrin), pada selk yang lain
(parakrin), atau, seperti hormon, secara sistemik (endokrin).
4. Sitokin mempunyai aktivitas fungsional yang luas, seperti:
Tugas
a. Jawablah pertanyaan berikut ini
1. Sebutkan beberapa sifat fungsional sitokin!
2. Tipe respon imun yang mana yang diperantarai sitokin?
3. EL-1, 11-6 dan TNF-alfa adalah sitokin proinflamatori yang
menyebabkan apa saja?
4. Berilah salah satu contoh sitokin yang dapat digunakan atau
menjanjikan untuk pengobatan. Berikan alasannya.
b. Carilah melalui internet jurnal yang berhubungan dengan sitokin dan
buatlah ringkasannya dalam bahasa Inggris.