Anda di halaman 1dari 1

4. Stimulus terhadap rasa haus.

1. Peningkatan osmolaritas cairan ekstrasel, yang menyebabkan dehidrasi


intrasel dipusat rasa haus, yang akan merangsang sensasi rasa haus.
Kegunaannya membantui mengencerkan cairan ekstrasel dan
mengembalikan osmolaritas pada keadaan normal.
2. Penurunan volume cairan ekstrasel dan tekanan arteri juga merangsang
rasa haus melalui satu jalur yang tidak bergantung pada jalur yang
distimulasi oleh peningkatan osmolaritas plasma.
3. Angiotensi II distimulasi oleh faktor-faktor yang berhubungan dengan
hipovelemia dan tekanan darah rendah, pengaruhnya pada rasa haus
membantu memulihkan volume dan tekanan darah kembali normal
bersama dengan kerja lain dari aingostensin II pada ginjal untuk
menurunkan ekskresikan cairan
4. Kekeringan pada mulut dan membran mukosa esofagus dapat
mendatangkan sensasi rasa haus . Akibatnya, seseorang yang kehausan
dapat segera melepaskan rasa dahaganya setelah dia minum air,
walaupun air tersebut belum di absorbsi dari saluran pencernaan dan
belum memberikan efek terhadap cairan osmolaritas cairan ekstrasel.
5. Stimulus gastrointestina dan faring mempengaruhi timbulnya rasa haus.
Contohnya pada binatang yang memiliki pintu esofagus kearah eksteriol,
sehingga air tidak pernah diabsorbsi kedalam darahkelegaan yang terjadi
setelah minum hanya bersifat sebagian, walaupun kelegaan itu bersifat
sementara. Distensi saluran pencernaan juga dapat sedikit mengurangi
rasa haus , contohnya, peniupan sebuah balon dalam lambung dapat
menghilangkan rasa haus . Akan tetapi, penurunan sensasi rasa haus
melalui mekanisme gastrointestinal atau faringeal hanya bertahan
singkat, keinginan untuk minum hanya dapat dipuaskan sepenuhnya bila
osmolaritas plasma dan /atau volume darah kembali normal.

Anda mungkin juga menyukai