Metil merah
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Metil merah
Identifikasi
Nomor CAS 493-52-7
PubChem
10303
KEGG
C19459
ChEBI
49770
ChemSpider 9881
SMILES
CN(C)c2ccc(/N=N/c1ccccc1C(O)=O)cc2
InChI
1/C15H15N3O2/c1-18(2)12-9-7-11(8-10-12)16-17-14-6-4-3-513(14)15(19)20/h3-10H,1-2H3,(H,19,20)/b17-16+
Sifat
Rumus
C15H15N3O2
kimia
Massa molar 269.3 g mol1
Densitas
0,791 g/cm3
Titik lebur
Kelarutan
maks
410 nm[1]
Bahaya
Klasifikasi
Xn
EU
NFPA 704
1
2
0
Frasa-R
Frasa-S
S24/25
Kecuali dinyatakan lain, data di atas berlaku
pada temperatur dan tekanan standar (25 C, 100 kPa)
Transisi warna larutan metil merah dalam kondisi asam-basa yang berbeda. Kiri: asam, tengah: pH sekitar 5,1
(pKa), kanan: alkalis
Daftar isi
[sembunyikan]
1Preparasi
2.1Proses
3Lihat juga
4Referensi
5Pranala luar
Uji metil merah: Escherichia coli(kiri) menunjukkan hasil 'positif', danEnterobacter cloacae (kanan)
menunjukkan hasil 'negatif'
Dalam mikrobiologi, metil merah digunakan dalam uji metil merah (Uji MR), digunakan untuk
mengidentifikasibakteri yang menghasilkan asam secara stabil melalui
mekanismefermentasi campuran asam dariglukosa (cf. ui VogesProskauer).
Pada uji MR, bagian "M" dari empat ujiIMViC, digunakan untuk mengidentifikasi bakteri enterik
berdasarkan pola metabolisme glukosanya. Seluruh enterik pertama kali menghasilkan asam
piruvatdari metabolisme glukosa. Beberapa enterik menggunakan jalur campuran asam untuk
metabolisme asam piruvat dan asam lainnya seperti laktat dan asetat, sertaasam format. Bakteri
ini disebut positif metil merah dan termasuk di dalamnya adalah Escherichia coli dan Proteus
vulgaris. Enterik lainnya menggunakan jalurbutilena glikol untuk metabolisme asam piruvat
menjadi produk akhir yang netral. Bakteri ini disebut negatif metil merah, dan termasuk di
dalamnya adalah Serratia marcescens dan Enterobacter aerogenes.
Metil
Besi(III) klorida
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Besi(III) klorida
Nama IUPAC[sembunyikan]
Iron(III) chloride
Iron trichloride
Nama lain[sembunyikan]
Ferric chloride
Molysite
Flores martis
Identifikasi
Nomor CAS
7705-08-0
PubChem
24380
Nomor EINECS
231-729-4
ChEBI
30808
ChemSpider
22792
Nomor RTECS
LJ9100000
SMILES
Cl[Fe](Cl)Cl
InChI
1S/3ClH.Fe/h3*1H;/q;;;+3/p-3
Sifat
Rumus molekul
FeCl3
Massa molar
Penampilan
Bau
Densitas
Titik lebur
306 C
Titik didih
terdekomposisi)
Kelarutan dalamair
Kelarutan dalamAseto
63 g/100 ml (18 C)
Metanol
83 g/100 ml
Etanol
Dietil eter
Viskositas
40% larutan: 12 cP
Struktur
Struktur kristal
Heksagonal
Geometri
Oktahedral
koordinasi
Bahaya
NFPA 704
0
2
0
Titik nyala
Non-flammable
Senyawa terkait
Anion lain
Besi(III) fluorida
Besi(III) bromida
Kation lainnya
Besi(II) klorida
Mangan(II) klorida
Kobalt(II) klorida
Rutenium(III) klorida
Koagulan terkait
Besi(II) sulfat
Polialuminium klorida
Kecuali dinyatakan lain, data di atas berlaku
Besi(III) klorida, atau feri klorida, adalah suatu senyawa kimia yang merupakan komoditas skala
industri, dengan rumus kimia FeCl3. Senyawa ini umum digunakan dalam pengolahan limbah,
produksi air minum maupun sebagai katalis, baik di industri maupun di laboratorium.
Warna dari kristal besi(III) klorida tergantung pada sudut pandangnya: dari cahaya pantulan ia
berwarna hijau tua, tapi dari cahaya pancaran ia berwarna ungu-merah. Besi(III) klorida
bersifat deliquescent, berbuih di udara lembap, karena munculnya HCl, yang terhidrasi membentuk
kabut.
Bila dilarutkan dalam air, besi (III) klorida mengalami hidrolisis yang merupakan
reaksi eksotermis (menghasilkan panas). Hidrolisis ini menghasilkan larutan yang coklat, asam,
dan korosif, yang digunakan sebagaikoagulan pada pengolahan limbah dan produksi air minum.
Larutan ini juga digunakan sebagai pengetsa untuk logam berbasis-tembaga pada papan sirkuit
cetak (PCB). Anhidrat dari besi(III) klorida adalah asam Lewis yang cukup kuat, dan digunakan
sebagai katalis dalam sintesis organik.
Daftar isi
[sembunyikan]
1.1Reaksi kimia
1.2Struktur
2Referensi
Besi(III) klorida merupakan asam Lewis yang relatif kuat, dan bereaksi
membentuk adduct dengan basa-basa Lewis. Contohnya adalah reaksi dengan trifenilfosfin
oksida, membentuk adduct FeCl3(OPPh3)2 dimana Ph = fenil.
Jika dipanaskan bersama besi(III) oksida pada temperatur 350 C, besi (III) klorida
membentuk besi oksiklorida, sebuah padatan berlapis.
FeCl3 + Fe2O3 3 FeOCl
Dalam suasana basa, alkoksida dari logam alkali bereaksi membentukkompleks dimer
2 FeCl3 + 6 C2H5OH + 6 NH3 (Fe(OC2H5)3)2 + 6 NH4Cl
Senyawa besi
4 .Natrium tiosulfat
Daripada Wikipedia, ensiklopedia bebas.
Natrium tiosulfat
Nama
Nama IUPAC
Sodium thiosulfate
Nama lain
Natrium hiposulfit
Hiposulfit soda
Pengenalpasti
No Pendaftaran CAS
7772-98-7
10102-17-7 (pentahidrat)
PubChem
24477
Nombor RTECS
XN6476000
Sifat
Formula kimia
Na2S2O3
Jisim molar
158.108 g/mol
Rupa bentuk
hablur putih
Odor
tidak berbau
Ketumpatan
1.667 g/cm3
Takat lebur
48.3 C
Takat didih
100 C (terurai)
Bahaya
MSDS
External MSDS
Indeks EU
Tidak disenarai
NFPA 704
Takat kilat
TIMBAL II NITRAT
Timbal(II) nitrat
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Timbal(II) nitrat
Nama IUPAC[sembunyikan]
Lead(II) nitrate
Nama lain[sembunyikan]
Lead nitrate
Plumbous nitrate
Lead dinitrate
Plumb dulcis
Identifikasi
Nomor CAS
10099-74-8
PubChem
24924
ChEBI
37187
ChemSpider
23300
Nomor RTECS
OG2100000
SMILES
[N+](=O)([O-])[O-].[N+](=O)([O-])[O-].
[Pb+2]
InChI
1S/2NO3.Pb/c2*2-1(3)4;/q2*-1;+2
Sifat
Rumus molekul
Pb(NO3)2
Massa molar
331,2g/mol
Penampilan
Densitas
Titik lebur
270C
37,65 g/100 mL (0 C)
52 g/100 mL (20 C)
127 g/100 mL (100 C)
Kelarutan dalamasam
tak larut
nitrat
0,04 g/100 mL
dalam etanol
1,3 g/100 mL
dalam metanol
1,782[1]
Struktur
Struktur kristal
Geometri
kuboktahedral
koordinasi
Bahaya
Klasifikasi EU
NFPA 704
0
3
1
Frasa-R
Frasa-S
Titik nyala
Tidak terbakar
LDLo
Senyawa terkait
Anion lain
Timbal(II) sulfat
Timbal(II) klorida
Timbal(II) bromida
Kation lainnya
Timah(II) nitrat
Senyawa terkait
Talium(III) nitrat
Bismut(III) nitrat
Timbal(II) nitrat adalah suatu senyawa anorganik dengan rumus kimiaPb(NO3)2. Senyawa ini
umumnya dijumpai sebagai kristal tak berwarna atau serbuk putih dan, tidak seperti
kebanyakan garam timbal(II) lainnya, larutdalam air.
Senyawa ini telah dikenal sejak Abad Pertengahan dengan nama plumb dulcis, produksi timbal(II)
nitrat baik dari logam timbal maupun timbal oksidadalam asam nitrat merupakan produksi skala
kecil, untuk digunakan langsung dalam pembuatan senyawa timbal lainnya. Pada abad ke-19
timbal(II) nitrat mulai diproduksi secara komersial di Eropa dan Amerika Serikat. Menurut catatan
sejarah, penggunaan utamanya adalah sebagai bahan baku produksipigmen untuk cat timbal, tetapi
cat sejenis ini sudah digantikan oleh cat yang lebih aman berbahan dasar titanium dioksida.
Penggunaan industri lainnya mencakup penstabil panas dalam nilon dan poliester, dan sebagai
pelapis kertas fototermografi. Sejak tahun 2000an, timal(II) nitrat mulai digunakan dalan sianidasi
emas.
Timbal(II) nitrat bersifat toksik, suatu oksidator, dan digolongkan sebagaiberpotensi karsinogenik
pada manusia oleh Badan Internasional Penelitian Kanker (International Agency for Research on
Cancer). Akibatnya, timbal(II) nitrat harus ditangani dan disimpan dengan tindakan pencegahan
keselamatan yang memadai untuk mencegah terhirup, tertelan, dan terkena kulit. Oleh karena sifat
alaminya yang berbahaya, aplikasi terbatas timbal (II) nitrat berada di bawah pengawasan ketat.
Daftar isi
[sembunyikan]
1Sejarah
2Struktur
4Reaksi
o
4.1Kompleksasi
5Aplikasi
6Keselamatan
7Lihat juga
8Referensi
9Pranala luar
laboratorium maupun produsen timbal dan senyawa timbal. Tidak ada produksi skala besar yang
telah dilaporkan.
Dalam perlakuan limbah timbal menggunakan asam nitrat, misalnya, dalam pengolahan limbah
timbal-bismut dari pengilangan timbal, larutan tak murni timbal(II) nitrat dibuat sebagai produk
sampingan. Larutan ini dilaporkan untuk digunakan dalam proses sianidasi emas.[13]
Timbal(II) nitrat adalah oksidator. Ini bisa disebabkan karena ion Pb2+, yang mempunyai potensial
reduksi(E) standar 0,125 V, atau ion nitrat yang pada suasana asam mempunyai E +0,956 V.
[20]
Nitrat akan berfungsi pada temperatur tinggi atau dalam suasa asam, sementara timbal(II)
berfungsi optimal dalam larutan netral.
Ketika dipanaskan, kristal timbal(II) nitrat terdekomposisi menjadi timbal(II)
oksida, oksigen dan nitrogen dioksida.
Oleh karena sifat ini, timbal nitrat sering digunakan dalam piroteknik seperti kembang api.[5]