Anda di halaman 1dari 3

Sinus Tachycardia

Jika sinus bradikardi merupakan perlambatan dari sinus aritmia, sinus takikardi merupakan
percepatan. Sinus takikardi pada orang dewasa dicirikan dengan kecepatan denyut sinus lebih
dari 100 kali/menit. Kecepatannya jarang melebihi 160 kali/menit kecuali selama olahraga
yang berat; kecepatan maksimum yang dapat dicapai jantung pada saat aktivitas/olahraga
akan menurun sesuai pertambahan usia.
Bagaimana terjadinya
Signifikasi klinis (masalah yang berarti) dari sinus takikardi bergantung pada kasus
penyebabnya. Aritmia mungkin merupakan respon tubuh terhadap peningkatan aktifitas atau
peningkatan status emosional dan tidak memiliki signifikasi klinis (arti apa pun). Takikardi
dapat terjadi pada saat hipovolemia, hemoragik (perdarahan), atau nyeri. Ketika pencetus
takikardi di hilangkan, secara spontan aritmia akan pulih.

Lelah bagi Jantung


Sinus takikardi dapat menjadi aritmia yang signifikan (berdampak) dengan konsekuensi yang
tidak bagus. Karena kebutuhan oksigen jantung (Myocardial demands) meningkat pada saat
Heart Rate naik, takikardi dapat membawa seseorang pada kondisi (episode) nyeri dada
(Angina) pada pasien dengan penyakit arteri kororner (Coronary Artery Diseases). Sebuah
peningkatan pada Heart rate, dapat berbahaya bagi pasien yang mengalami penyakit tipe
penyumbatan (obstructive) jantung, seperti aortic stenosis dan hypertropic cardiomyopathy.
Sinus takikardi terjadi sekitar 30 % pada pasien yang mengalami Miokard infark akut dan
dengan pertimbangan tanda prognostik yang buruk berhubungan denga kerusakan jantung
yang luas (masiv). Takikardi yang menetap merupakan tanda akan terjadinya (impending)
gagal jantung (Heart failure) dan shok kardiogenik (cardiogenic shock).

Apa yang harus dilihat


Pada sinus takikardi, irama (ritme) atrium dan ventrikel reguler. Kecepatan atrium dan
ventrikel sama, umumnya 100 sampai 160 kali/menit. Seperti pada sinus bradikardi,
gelombang P memiliki ukuran dan bentuk yang normal serta mengawali kemunculan setiap
komplek QRS, tetapi mungkin meningkat pada amplitudo (tinggi gelombang). Bersamaan
dengan peningkatan Heart Rate, gelombang P mungkin tumpang tindih dengan kemunculan
gelombang T dan sulit di indentifikasi. PR interval, QRS komplek, dan gelombang T normal.
QT interval normalnya memendek pada kondisi takikardi.

Cek Nadi
Ketika mengkaji pasien dengan sinus takikardi, kecepatan nadi lebih dari 100 kali/menit
tetapi dengan irama (ritme) regular. Biasanya, pasien tidak mengeluh apa pun
(asymptomatic). Bagaimanapun, jika curah jantung (Cardiac Output) menurun dan
mekanisme kompensasi gagal, pasien akan mengalami hipotensi, pingsan (syncope), dan
penglihatan kabur. Pasien akan melaporkan mengalami palplitasi (jantung berdebar)
digambarkan seperti dada berguncang atau sensai jantung yang melompat-lompat. Pasien
juga melaporkan mengalami kesemasan (anxiety). Jika gagal jantung berkembang, akan
muncul suara paru cracles, dan suara jantung tambahan S3, dan distensi vena jugularis.
Bagaimana Intervensinya
Ketika merawat pasien yang mengalami kondisi tanpa gejala (asymptomatic), fokus pada
penentuan penyebab dari sinus takikardi. Treatmen untuk pasien asimptomatik meliputi

mempertahankan curah jantung dan perfusi jaringan dan indentifikasi serta memperbaiki
(koreksi) faktor penyebab. Sebagai contoh, jika takikardi disebabkan oleh perdarahan,
treatmen (pengobatan) meliputi penghentian perdarahan dan penggantian jumlah darah dan
cairan.
Perlambat denyut
Jika takikardi menyebabkan iskemik jantung, treatmen meliputi pemberian obat untuk
menurunkan kecepatan nadi. Obat yang paling banyak digunakan biasanya beta adrenergic
blocker seperti metoprolol (Lopressor), dan atenolol (tenormin), dan calcium channel blocker
seperti verapamil (calan).

a)
b)
c)
d)
e)
f)

g)

Kaji riwayat sebelumnya


Cek riwayat pemberian obat pasien. Seperti obat sympatomimetic agents yang memiliki efek
pada sistem saraf simpatis yang berkontribusi terhadap terjadinya sinus takikardi. Obatobatan tersebut mungkin terdapat pada obat tetes hidung dan obat flu.
Tanya juga pasien apakah mengkonsumsi kafein (pada kopi atau minuman peningkat
stamina), nikotin, alkohol dan obat-obat penyenang seperti cocaine dan amphetamines,
seluruhnya dapat mencetuskan takikardi. Nasehati pasien untuk menghindari substansi
tersebut jika digunakan bersama.
Langkah Selanjutnya
Berikut langkah-langkah yang dapat dilakukan pada pasien dengan sinus takikardi
Karena sinus takikardi dapat menyebabkan injuri pada otot jantung, cek apakah pasien
mengalami nyeri dada atau angina. Juga kaji adanya tanda dan gejala gagal jantung, seperti
krakles, bunyi jantung S3, dan distensi Vena Jugularis.
Monitor intake dan output pasien
Pantau tingkat kesadaran pasien untuk mengkaji kondisi perfusi serebral
Berikan lingkungan yang tenang. Menolong mengurangi kecemasan dan ketakutan yang
dapat mencetuskan aritmia.
Ajarkan tehnik relaksasi
Selalu ingat, kejadian sinus takikardi yang tiba-tiba setelah Miokard Infark merupakan tanda
dari infark yang luas. Pengenalan dini sangat penting agar pertolongan dapat segera
dilakukan.
Ingat bahwa takikardi merupakan tanda awal dari emboli paru. Memelihara kewaspadaan
sangatlah penting terutama jika pasien beresiko mengalami emboli trombotik.

Sumber: Wolters Kluwer. 2011. ECG Interpretation Made Incredible Easy fifth edition.
Philadelphia : Lippincott William and Wilkins
Diposkan oleh jimi positron di 14.30

Anda mungkin juga menyukai