Disusun oleh
Hanny Setyowati
Hananun Zharfa H
Ie Febby Angela
Jessica Novia E. S.
Joe Agnes K. S.
(1041111063)
(1041111062)
(1041111068)
(1041111073)
(1041111074)
BAB II
PEMBAHASAN
Gambar 1. Struktur HGH dalam Tiga Dimensi (Martinez dan Saldana, 2012: 174)
HGH berasal dari gen GH aktif (HGH- N) di untaian gen yang terletak pada kromosom
17q2224. Ada beberapa bentuk HGH, tetapi yang dominan mengandung 191 residu asam
amino, dua ikatan disulfida, dan berat molekul 22kDa. HGH disintesis lokal oleh sel limfoid
di dalam nodus limfa. Hormon ini dilepaskan ke dalam sirkulasi darah dan bertanggung
jawab secara luas terhadap berbagai fungsi biologis tubuh seperti sintesis protein, proliferasi
sel, laktasi, regulasi imun, serta metabolisme karbohidrat, protein, dan lemak. Selain itu juga,
HGH telah diaplikasikan untuk pengobatan pada dwarfisme, patah tulang, luka terbakar
dikulit, pendarahan lambung, dan sindrom genetik pada Down's syndrome, Noonan's
syndrome, dan Prader-Willi syndrome (Rezaei dan Esfahani, 2012: 681).
2.1 HGH22k
HGH22k (atau HGHN) adalah produk utama dari gen GH aktif (HGH-N) pada kelenjar
hipofisis dan bertanggung jawab terhadap pertumbuhan pasca kelahiran karena peran
pentingnya sebagai modulator metabolisme karbohidrat, lipid, nitrogen, dan mineral. Jenis ini
yang paling dikenal dan satu-satunya dari keluarga GH yang dikomersialkan. Seperti telah
dijelaskan sebelumnya, disamping untuk pengobatan dwarfisme, HGH22k juga dapat
berfungsi sebagai anabolik pada atlet untuk perawatan trauma karena karakteristik regeneratif
yang ditimbulkannya (Martinez dan Saldana, 2012: 174).
2.2 HGH20k
Setelah HGH22k, jalur alternatif dari transkripsi pertama HGH-N gen menghasilkan
generasi kedua mRNA yang bertanggung jawab terhadap produksi isoform 20k dari HGH
atau HGH20k. Hormon ini berukuran kecil karena terjadi eliminasi 45 nukleotida pada exon
ketiga dari mRNA dan asam amino pada posisi 32-46. Pemberian HGH20k dari luar dapat
menekan sekresi HGH22k dari dalam yang mengindikasikan bahwa regulasi sekresi kedua
hormon mirip secara fisilogis. Penelitian secara in vitro menyatakan bahwa kedua hormon
dapat menstimulasi perbaikan tulang dan efek anabolik jaringan otot skeletal pada hewan uji
(Martinez dan Saldana, 2012: 174).
2.3 HGHV
Beberapa isoform juga diturunkan dari gen GH yang diekspresikan pada plasenta
(HGH-V). Kelimpahan mRNA dari gen ini di dalam plasenta pada tahap terminasi
menghasilkan 22kDa isoform sedangkan isoform yang sedikit menghasilkan 4 intron
(HGHV2). Protein 25 kDa juga didapatkan dari glikosilasi residu 140 asparagine dari 22 kDa
isoform seperti terlihat pada tabel dibawah:
Tabel 1. Isoform HGH-V (Martinez dan Saldana, 2012: 175)
Martinez dan Saldana (2012) menggunakan Pichia pastoris sebagai host untuk
memproduksi HGH. Tahap awal dimulai dengen memotong gen GH dengan enzim retriksi
yang kemudian disisipkan ke dalam plasmid bakteri Eschericia coli. Plasmid rekombinan
tersebut dianalisis secara elektroforesis untuk memastikan adanya gen GH, kemudian
dimasukkan ke dalam sel Eschericia coli untuk dibaca hasil plasmid rekombinan tersebut.
Bagian plasmid rekombinan yang homolog dengan gen pada Pichia pastoris dimasukkan
pada sel Pichia pastoris tersebut sehingga terbentuk transgenik Pichia pastoris seperti terlihat
pada gambar 4. A.
Gambar 3. Strategi Umum untuk Rekonstruksi Strain Yeast dan Produksi Hormon Rekombinan.
(A) Fase Rekayasa Genetika. Tahapan Rekonstruksi dan Karakterisasi Strain GH dalam Pichia pastoris.
(B) Fase Bioteknologi. Tahapan Produksi, Pemurnian, dan Analisis Hormon Rekombinan.
(Martinez dan Saldana, 2012: 183)
Gambar 4. Proses Pemurnian dan Analisis Rekombinan Hormon HGH (Martinez dan Saldana,
2012: 189)
Hormon HGH yang sudah murni diuji aktivitas lactogenic dan somatogenic. Aktivitas
lactogenic berkaitan dengan kemampuan menginisiasi proliferasi sel Nb2 pada limfoma tikus
sedangkan somatogenic berhubungan dengan diferensiasi sel adiposit pada manusia. Respon
memuaskan diperoleh pada kedua uji aktivitas tersebut di mana terjadi peningkatan
proliferasi sel Nb2 yang ditandai dengan banyaknya jumlah sel Nb2 yang terbentuk beserta
produk metabolisme yang dihasilkan, serta produksi sel adiposit yang meningkat jika
dibandingkan dengan GH dari hewan (Martinez dan Saldana, 2012: 191).
Berikut adalah lisensi WHO tentang Somatrophin yang merupakan salah satu jenis
HGH:
BAB III
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
Lan, H., Nie, Z., Liu, Y., Lv, Z., Liu, Y., Quan, Y., Chen, J., Zhen, Q., Chen, Q., Wang, D.,
Sheng, Q., Yu, W., Chen, J., Wu, J., Zhang Y. 2010. In Vivo Bioassay of Recombinant
Human Growth Hormone Synthesized in B. mori Pupae. Journal of Biomedicine and
Biotechnology. Hindawi Publishing Corporation.
Martinez, A. dan Saldana, B. 2012. Genetic Engineering and Biotechnology of Growth
Hormones. Genetic Engineering - Basics, New Applications and Responsibilities.
ISBN 978-953-307-790-1. Hard cover, 256 pages. www. intech.com.
Rezaei, M. dan Esfahani, Z. 2012. Optimization of Production of Recombinant Human
Growth Hormone in Escherichia coli. Journal of Research Medical Sciences. Volume
17(7): 681685.
Shivanand, P. dan Noopur, S. 2010. Recombinant DNA Technology: Application in the Field
of Biotechnology and Crime Sciences. International Journal of Pharmaceutical
Sciences Review and Research. Volume 1 (1): 43-49.
WHO. 2008. Somatrophin (Recombinant DNA-Derived Human Growth Hormone). National
Institute for Biological Standards and Control (NIBSC code: 98/574).