MUHAMMAD HARDIANSYAH
Oleh
MUHAMMAD HARDIANSYAH
E 281 13 005
HALAMAN PENGESAHAN
Judul
Nama
MUHAMMAD HARDIANSYAH
Stambuk
E 281 13 005
Kelas
A05
Palu, 10 Oktober 2016
Menyetujui,
Koordinator Asisten
Mata Kuliah Praktikun Konservasi Tanah dan Air
Fandi Akase, SP
Disahkan oleh,
Dosen Penanggung Jawab Praktikum
Mata Kuliah Praktikun Konservasi Tanah dan Air
Sesuaikan Kelas
NIP.
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat ALLAH SWT yang sampai saat ini kita masih di beri
nikmat yang berlimpah dan segala puji hanya layak untuk Allah Tuhan seru sekalian
alam atas segala berkat, rahmat, taufik, serta hidayah-Nya yang tiada terkira
besarnya.
Terimakasih penyusun ucapkan kepada dosen-dosen serta teman-teman
sekalian yang telah membantu, baik bantuan moril maupun material, sehingga
penyusun dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Lengkap Konservasi Tanah
dan Air
Penyusun menyadari bahwa, dalam penulisan laporan ini masih jauh dari
kesempurnaan serta banyak kekurangan-kekurangannya, baik dari segi tata bahasa
maupun dalam hal pengkajian kepada dosen serta teman-teman sekalian. Harapan
yang paling penting dari penyusun, mudah-mudahan apa yang penyusun tulis dapat
bermanfaat, baik untuk pribadi, teman-teman, serta orang lain yang ingin mengambil
hikmah dari isi laporan ini sebagai tambahan dalam referensi yang telah ada.
Penyusun
4
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL
i
HALAMAN JUDUL
ii
HALAMAN PENGESAHAN
iii
KATA PENGANTAR
vi
DAFTAR ISI
viii
DAFTAR TABEL
x
DAFTAR GAMBAR
xi
DAFTAR LAMPIRAN
xii
I.
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ........................................................................................1
1.2 Tujuan dan Kegunaan ..............................................................................2
II.
TINJAUAN PUSTAKA
II.1Erosi dan Jenis-jenis erosi......................................................................3
II.1.1 Erosi lembar (Sheet erosion)......................................................3
II.1.2 Erosi alur (Rill erosion)..............................................................3
II.1.3 Erosi parit (Channel erosion).....................................................4
II.1.4 Erosi tebing sungai (Riverbank erosion)....................................4
II.1.5 Longsor .....................................................................................4
2.2 Metode Universal Soil Loss Equation (USLE)........................................4
2.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Erosi ................................................6
2.3.1 Iklim...............................................................................................6
2.3.2 Topografi........................................................................................7
2.3.3 Vegetasi..........................................................................................8
2.3.4 Tanah..............................................................................................8
2.3.5 Manusia..........................................................................................10
2.4 Erosi yang Dapat Ditoleransi ..................................................................10
2.5 Penggunaan Lahan...................................................................................12
2.6 Pencegahan Erosi ....................................................................................14
III.
METODE PRAKTIKUM
3.1 Tempat dan Waktu ...................................................................................17
3.2 Alat dan Bahan ........................................................................................17
3.3 Metode Penelitian ....................................................................................17
3.3.1 Survei.............................................................................................17
3.3.2 Pengambilan sampel tanah.............................................................18
3.3.3 Analisis sampel...............................................................................18
3.3.4 Pengumpulan data .........................................................................18
3.4 Pelaksanaan..............................................................................................18
3.4.1 Faktor erosivitas hujan (R)............................................................18
3.4.2 Faktor erodibilitas tanah (K)..........................................................19
3.4.3 Faktor panjang dan kemiringan lereng (LS)..................................19
3.4.4 Faktor pengelolaan tanaman dan faktor konservasi tanah (CP). . .20
3.4.5 Erosi yang ditoleransi (TSL)..........................................................20
5
IV.
V.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BIODATA PENULIS
DAFTAR TABEL
Nomor
Teks
1. ???????????????????????????????????????????????????????
2.
3.
Halaman
??
DAFTAR GAMBAR
Nomor
Teks
Halaman
1. ???????????????????????????????????????????????????????????...........25
2. ???????????????????????????????????????????????????????????...........31
3.
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor
Teks
1. ????????????????????????????????????????????????????????
2.
Halaman
??
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Seiring dengan berjalannya waktu jumlah penduduk dimuka bumi semakin
meningkat sehingga menyebabkan tingginya kebutuhan lahan untuk memenuhi
berbagai kebutuhan. Masalah tersebut dapat menyebabkan terjadinya eksploitasi
lahan pertanian yang terus menerus tanpa memperhatikan kaedah-kaedah konservasi,
sehingga menyebabkan penurunan produktifitas lahan baik sifatnya sementara
maupun tetap yang pada gilirannya akan berdampak pada perubahan ekosistem yang
menyebabkan kerusakan lingkunagn salah satunya yaitu terjadinya erosi.
Erosi menyebabkan hilangnya lapisan atas tanah yang subur dan baik untuk
pertumbuhan tanaman serta berkurangnya kemampuan tanah untuk menyerap dan
menahan air. Tanah yang terangkut akibat erosi akan diendapkan ketempat lain dalam
sungai, waduk, danau, saluran irigasi dan sebagainya. Apabila pepohonan di lerenglereng bukit digunduli, maka hujan deras akan segera menghanyutkan lapisan tanah
atas yang subur akibat erosi. Hal ini tidak hanya akan mengurangi produktivitas
lahan di perbukitan itu sendiri, namun juga akan mengakibatkan banjir yang melanda
tanah-tanah pertanian di lembah-lembah di bawahnya. Faktor faktor yang
mempengaruhi erosi tanah adalah hujan, tanah, kemiringan, vegetasi dan manusia
Penanggulangan erosi diperlukan agar tidak terjadi erosi yang lebih besar.
metode konservasi tanah dan air dapat dilakukan untuk mengurangi nilai dari erosi
yang telah maupun akan terjadi. Langkah awal dalam metode konservasi tanah dan
air dapat dilakukan dengan menentukan hasil prediksi yang akan terjadi.
Konservasi tanah adalah penempatan setiap bidang tanah pada cara penggunaan
yang sesuai dengan kemampuan tanah tersebut dan memperlakukannya sesuai
dengan persyaratan yang diperlukan agar tidak terjadi kerusakan tanah. Sifat fisika,
kimia tanah dan keadaan topografi lapangan menentukan kemampuan untuk suatu
penggunaan dan perlakuan yang diperlukan.
1.2 Tujuan dan Kegunaan
Dibuatnya laporan lengkap konservasi tanah dan air ini bertujuan untuk:
1. mengetahui jenis-jenis erosi,
2. faktor-faktor yang mempengaruhi erosi, serta
3. erosi apa yang dapat di toleran.
Kegunaan dari laporan ini yaitu agar mahasiswa lebih mengetahui bentuk-bentuk
kerusakan lahan yang diakibatkan oleh erosi, sehingga mahasiswa mampu
melakukan teknin-teknik konservasi tanah dan air pada lahan yang mengalami
kerusakan yang diakibatkan oleh erosi tersebut.
tikungan-tikungan. Erosi tebing akan lebih hebat jika tumbuhan penutup tebing telah
rusak atau pengolahan lahan terlalu dekat dengan tebing (Arsyad, 2010).
2.1.5 Longsor
Longsor juga termasuk kedaalam erosi, hanaya saja di tanah longsor
pengangkutan yang terjadi tidak seperti erosi. Longsor dapat terjadi apabila tanah
yang terangkut berpindah dalam volume yang besar. longsor terjadi akibat
meluncurnya suatu volume tanah di atas suatu lapisan agak kedap air yang jenuh air.
Lapisan kedap air tersebut terdiri atas liat atau mengandung liat tinggi atau batuan
lain seperti napal liat (clay shale) yang seteleh terjemur air berlaku sebagai tempat
meluncur (Arzi, 2012).
2.2 Metode Universal Soil Loss Equation (USLE)
Salah satu persamaan yang pertama kali dikembangkan untuk mempelajari erosi
lahan adalah yang disebut persamaan Musgrave, yang selanjutnya berkembang terus
menjadi persamaan yang disebut Universal Soil Loss Equation (USLE). USLE
memungkinkan perencana memprediksi laju erosi rata-rata lahan tertentu pada suatu
kemiringan dengan pola hujan tertentu untuk setiap macam-macam jenis tanah dan
penerapan pengelolaan lahan (tindakan konservasi lahan). USLE dirancang untuk
memprediksi erosi jangka panjang. Persaman tersebut dapat juga memprediksi erosi
pada lahan-lahan (Ayunin, 2008).
Dalam penghitungan bahaya erosi sangat dipengaruhi oleh faktor curah hujan,
panjang lereng, kemiringan lereng, tanah, serta penutupan lahan berikut tindakan
pengelolaannya. Faktor utama penyebab erosi yaitu curah hujan dan adanya aliran
permukaan. Dengan faktor-faktor tersebut, maka besar erosi dapat ditentukan dengan
rumus Universal Soil Loss Equation (USLE) yang dikembangkan Wischmeier dan
Smith (Listriyani 2006).
USLE memungkinkan perencana menduga laju rata-rata erosi suatu bidang tanah
tertentu disuatu kemiringan lereng dengan pola hujan tertentu untuk setiap macam
penanaman dan tindakan pengelolaan yang mungkin dilakukan atau sedang
digunakan (Arsyad, 2010). Dengan persamaan :
A= RxK xLxSxCxP
dimana :
C = Faktor vegetasi penutup tanah dan pengelolaan tanaman yaitu nisbah antara
besarnya erosi dari suatu tanah dengan vegetasi penutup dan pengelolaan
tanaman tertentu terhadap besarnya erosi tanah dari tanah yang identik tanpa
tanaman.
P = Faktor tindakan-tindakan khusus konservasi tanah (pengolahan dan
penanaman menurut kontur, penanaman dalam strip, guludan, teras
menurut kontur), yaitu nisbah antara besarnya erosi dari tanah yang diberi
perlakuan tindakan konservasi khusus tersebut terhadap besarnya erosi dari
tanah yang diolah searah lereng, dalam keadaan yang identik.
2.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Erosi
2.3.1 Iklim
Di daerah beriklim basah, faktor iklim yang menyebabkan terdispersinya agregat
tanah, aliran air permukaan dan erosi adalah hujan. Besarnya curah hujan serta
intensitas dan distribusi butir hujan menentukan kekuatan dispersi hujan terhadap
tanah, jumlah dan kecepatan aliran permukaan, dan erosi. Air yang jatuh menimpa
tanah-tanah terbuka akan menyrbabkan tanah terdispersi, selanjutnya sebagian dari
air hujan yang jatuh tersebut akan mengalir diatas permukaan tanah. Banyaknya
tanah yang mengalir diatas permukaan tanah tergantung pada kemampuan tanah
untuk menyerap air (kapasitas infiltrasi) (Sucandra, 2009).
2.3.2 Topografi
Topografi yang dipertimbangkan dalam evaluasi lahan adalah bentuk wilayah
(relief) atau lereng dan ketinggian tempat di atas permukaan laut. Relief erat
7
hubungannya dengan faktor pengelolaan lahan dan bahaya erosi. Sedangkan faktor
ketinggian tempat di atas permukaan laut berkaitan dengan persyaratan tumbuh
tanaman yang berhubungan dengan temperatur udara dan radiasi matahari
(Asdak, 2002).
Kemiringan dan panjang lereng adalah dua faktor yang menentukan
karakteristik topografi suatu daerah aliran sungai. Kedua faktor tersebut penting
untuk terjadinya erosi karena faktor-faktor tersebut menentukan besarnya kecepatan
dan volume air larian. Kecepatan air larian yang besar umumnya ditentukan oleh
kemiringan lereng yang tidak terputus dan panjang serta terkonsentrasi pada saluransaluran sempit yang mempunyai potensi besar untuk terjadinya erosi alur dan erosi
parit. Kedudukan lereng juga menentukan besarkecilnya erosi. Lereng bagian bawah
lebih mudah tererosi dari pada lereng bagian atas karena momentum air larian lebih
besar dan kecepatan air larian lebih terkonsentrasi ketika mencapai lereng bagian
bawah. Daerah tropis dengan topografi bergelombang dan curah hujan tinggi sangat
potensial untuk terjadinya erosi dan tanah longsor (Asdak, 2002).
2.3.3 Vegetasi
Vegetasi merupakan lapisan pelindung atau penyangga antara atmosfer dan
tanah. Suatu vegetasi penutup tanah yang baik seperti rumput yang tebal atau
rimba yang lebat akan menghilangkan pengaruh hujan dan topografi terhadap erosi.
Bagian vegetasi yang ada diatas permukaan tanah, seperti daun dan batang,
menyerap energi perusak hujan, sehingga mengurangi dampaknya terhadap
tanah. Sedangkan bagian vegetasi yang ada didalam tanah, yang terdiri atas
sistem
perakaran
akan
meningkatkan
8
kekuatan
mekanik
tanah
10
Pencegahan Erosi
Mencegah terjadinya erosi di daerah rawan erosi (kemiringan lereng terjal,
11
12
14
tanah efektif (Solum tanah), penggunaan lahan, tekstur, struktur, bahan organik,
bobot isi dan permeabilitas tanah.
3.4 Pelaksanaan
3.4.1 Faktor erosivitas hujan (R)
Faktor erosivitas hujan dihitung dengan menggunakan data curah hujan 10
tahun terakhir. Erosivitas hujan di daerah penelitian ditentukan dengan menggunakan
prosedur yang dikemukakan oleh Utomo (1994) dengan menggunakan:
=10,80 + 4,15 CH
Dengan:
CH = Rata-rata curah hujan bulanan (cm th-1)
Tabel 1. Nilai rata-rata curah hujan bulanan selama 10 tahun terakhir pada stasiun
BMKG Bandar Udara Sis-Aljufri Palu
Rata-
Bula
200
200
200
200
201
JAN
40,3
111
37
11,7
58,9
FEB
20,3
88,5
12,8
55,9
MAR
130
48,9
135
APR
69,9
55,4
MEI
77,7
JUN
rata
201
201
201
201
64,7
110
51
137
55,9
67,73
32,1
87,8
23,6
28
34,8
58
44,18
73,3
11,7
45
46,4
35
33,4
64,6
62,35
59,4
162
80,2
23,7
98,8
58,5
42,2
69,6
71,92
78,6
30,1
28,2
81,5
34,3
15,9
49,8
68,8
32,4
49,73
61,6
104
55
40,2
123
76,2
52,8
97
25,6
113
74,83
JUL
143
187
44
112
32,5
166
130
41,9
21,2
88,36
AGU
14
108
199
15,9
100
51,6
83
79,8
119
4,5
77,46
SEP
93,2
47,7
60,7
10,4
114
101
15
98,4
30,8
20
59,11
OKT
4,6
26,9
103
12,6
66,6
50,7
32
57,2
29,5
11,5
39,45
NOV
51,5
76,4
49,5
54,2
44,2
53,5
28
152
37,1
42,5
58,89
DES
31,3
61
20,9
54,9
38,6
48,3
79
69
105
50,8
2011
15
Nilai
16
Nilai
6
5
4
3
2
1
Tabel 4. Klasifikasi nilai Erodibilitas Tanah (K) USDA (1973) dalam Arsyad (2010)
Kelas
Nilai K
Harkat
1
0,00-0,10
Sangat Rendah
2
0,11-0,21
Rendah
3
0,22-0,32
Sedang
4
0,33-0,44
Agak Tinggi
5
0,45-0,55
Tinggi
6
0,56-0,64
Sangat Tinggi
3.4.3 Faktor panjang dan kemiringan lereng (LS)
Faktor panjang dan kemiringan lereng dapat dicari dengan menggunakan
(Arsyad, 2010).
LS = (0,00138 2 + 0,00965 + 0,0138)
Dengan:
L = panjang lereng (m)
S = kemiringan lereng (%)
3.4.4 Faktor pengelolaan tanaman dan faktor konservasi tanah (CP)
Faktor pengelolaan Tanaman (CP) dapat dilihat pada table dibawah ini.
Tabel 5. Nilai Faktor Pengelolaan Tanaman ( Arsyad, 2010)
No.
Jenis Penggunaan
1
Tanah Terbuka / Tanpa Tanaman
2
Sawah Beririgasi
3
Tegalan Tidak Dispesifikasi
4
Ubi Kayu
5
Jagung
6
Kedelai
7
Kentang
8
Kacang Tanah
9
Padi
10
Tebu
11
Pisang
12
Akar Wangi (Sereh Wangi)
17
Nilai Faktor
1,000
0,010
0,700
0,800
0,700
0,399
0,400
0,200
0,561
0,200
0,600
0,400
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
36
37
38
39
40
0,287
0,002
0,200
0,850
0,100
0,200
0,500
0,400
0,001
0,005
0,500
0,200
0,300
0,181
0,195
0,495
0,671
0,049
0,345
0,417
0,096
0,128
0,256
0,359
0,377
0,387
0,079
0,357
0,001
NO.
Nilai
Faktor
Teras Bangku
Desain / Konstruksi Baik
Desain / Konstruksi Sedang
Desain / Konstruksi Kurang Baik
2
3
4
0,04
0,15
0,35
Teras Tradisional
Strip Tanaman Rumput Bahia
Pengolahan Tanah dan Penanaman Menurut Garis kontur
Lereng 0 8 %
Lereng 9 20 %
Lereng > 20 %
Tampa Tindakan Konservasi
0,40
0,40
0,50
0,75
0,90
1,00
Taksonomi Tanah
(Sub Order)
Aqualf
Udalf
Ustalf
19
Nilai Faktor
Kedalaman
0,90
0,90
0,90
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
Aquent
Arent
Fluvent
Orthent
Psamment
Andept
Aquept
Tropept
Alboll
Aquoll
Rendoll
Udoll
Ustoll
Aquox
Humox
Orthox
Ustox
Aquod
Ferrod
Humod
Orthod
Aquult
Humult
Udult
Udert
Ustert
Ustult
0,90
1,00
1,00
1,00
1,00
1,00
0,95
1,00
0,75
0,90
0,90
1,00
1,00
0,90
1,00
0,90
0,90
0,90
0,95
1,00
0,95
0,80
1,00
0,80
1,00
1,00
0,80
20
Karet
Kakao
Kopi
Cengkeh
Teh
Kapas
Tebu
Rumput Ternak
Jati
Mahoni
Agathis
Altingia
Albizia
Leucaina
Acasia
Eucalyptus
Gelam
Pinus
50
50
50
50
50
45
40
15
75
75
75
75
75
75
50
50
50
50
0,50
0,50
0,25
75 179
1,00
0,50
0,25
180 269
1,50
0,75
0,50
> 270
2,00
1,00
0,50
Nilai
Harkat
21
1.
2.
3.
4.
<1,0
1,01 4,00
4,01 10,00
>10,01
22
Rendah
Sedang
Tinggi
Sangat Tinggi
23
Berdasarkan dari perhitungan data yang merupakan hasil analisis tanah yang
dilakukan di loboratorium menyangkut bahan organik, tekstur, permeabilitas, dan
struktur tanah. Sehingga diperoleh nilai erodibilitas tanah sebagai berikut
Tabel 12. Hasil analisis sampel tanah
Permeabilitas Bulk density C. Organik
(Cm/jam)
(Gram/cm3)
(%)
Tekstur
Kelompok
Pasir
III
31,6
Pasir
halus
13,9
Debu
Liat
42,6
12,0
11,78
1,47
1,00
24
Berdasarkan hasil pengukuran panjang lereng (L) dan kemiringan lereng (S) di
lapangan yang telah dilakukan maka diperoleh nilai LS sebagaimana dapat dilihat
pada tabel di bawah ini.
Tabel 14. Perhitungan Nilai Panjang Lereng (L) dan Kemiringan Lereng (S)
L
S
LS
55,5
0,10
0,91
Keterangan : L= panjang lereng (m); S = kemiringan lereng (%)
Bedasarkan hasil perhitungan diatas dapat diketahui bahwa nilai faktor panjang
dan kemiringan lereng yaitu 0,91 dengan panjang lereng 55,5 meter dan kemiringan
lereng 10 %. Hasil ini didapatkan bedasarkan rumus faktor panjang dan kemiringan
lereng.
Semakin besar nilai faktor panjang dan kemiringan lereng akan mengakibatkan
jumlah tanah yang terbawa oleh aliran permukaan (run off) semakin banyak
diakibatkan oleh panjangnya permukaan tanah yang dilalui oleh air dan begitu pula
dengan kemiringan lereng yang sangat curam menyebabkan meningkatnya laju aliran
permukaan (run off) sehingga kemampuan air membawa partikel tanah meningkat
pula. menyatakan bahwa semakin besar kemiringan lereng, maka jumlah butir-butir
tanah yang terpercik kebagian bawah lereng oleh tumbukan butir-butir hujan semakin
banyak. Jika lereng permukaan tanah menjadi dua kali lebih curam, maka banyaknya
erosi per satuan luas menjadi 2,0 sampai 2,5 kali lebih besar
2010).
25
(Arsyad
4.6 Erosi yang Ditoleransi (TSL) dan Indeks Bahaya Erosi (IBE)
26
27
empat bagian yaitu: (a) Intersepsi hujan oleh tajuk tanaman; (b) mengurangi kecepatan
aliran permukaan dan kekuatan perusak air; (c) pengaruh akar dan kegiatan-kegiatan
biologis yang berhubungan dengan pertumbuhan vegetatif dan pengaruhnya terhadap
stabilitas struktur dan porositas tanah; (d) transpirasi yang mengakibatkan kandungan air
tanah berkurang (Arsyad,2010).
28
29
DAFTAR PUSTAKA
Arsyad, S. 2010. Konservasi Tanah dan Air. UPT Produksi Media Informasi
Lembaga Sumberdaya, IPB. Bogor Press.
Arzi Zulfikri. 2012. Prediksi Erosi Menggunakan Metode USLE di Gunung
Sanggabuana Jawa Barat. Universitas Indonesia. Depok
Listriyana, I. 2006. Pemetaan Daerah Rawan Bahaya Erosi Di Bagian Bara tDaya
Gunung Lawu Melalu Pendekatan Model Pixel dan Sistem Informasi Geografi
(SIG). Skripsi S1 Fakultas Pertanian UNS. Surakarta.
Ayunin Qurratul. 2008. Prediksi Tingkat Bahaya Erosi Dengan Metode Usle Di
Lereng Timur Gunung Sindoro Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret.
Surakarta.
Asdak, C. 2002. Hidrologi dan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai. Penerbit Gadjah
Mada University Press, Bulaksumur, Yogyakarta.
Suripin.2002. Pelestarian Sumber Daya Tanah dan Air. ANDI. Yogyakarta.
30