Alasan saya membahas mengenai Ondoafi dikarenakan saya lahir dan dibesarkan di Papua, dan saya cukup mengerti dengan kehidupan di Papua dari apa yang selama ini saya lihat dan rasakan. Walaupun saya bukan berasal dari Papua, tetapi disanalah saya menghabiskan masa kecil dan sebagian dari masa remaja saya. Oleh karena itu saya memilih membahas model kekuasaan ondoafi yang masih berlaku sampai sekarang di Papua. Papua merupakan salah satu propinsi dikawasan Indonesia timur yang dianugerahi oleh kelimpahan sumber daya alam maupun sumber daya budaya,hal ini tidak terlepas dari banyaknya suku yang berada di Papua. Wilayah kabupaten Jayapura sampai saat ini masih tetap memelihara struktur pemerintah ondoafi/ondofolo yang masih ada sampai saat sekarang. Keberadaan Ondoafi/Ondofolo dilihat dari sejarah kepemimpinannya sudah terbentuk dan ada sejak jaman dahulu sebelum keberadaan kepemimpinan formal. Keberadaan ondoafi/ondofolo merupakan suatu pengakuan secara tidak langsung tentang sistem kepemimpinan yang ada dalam kehidupan masyarakat Papua khususnya masyarakat adat suku Sentani. Kepemimpinan formal yang masuk dalam kehidupan masyarakat suku Sentani belum dapat menggeserkan keberadaan kepemimpinan Ondoafi/Ondofolo. Kata Ondoafi dan Ondofolo adalah sebuatan untuk pemimpin adat masyarakat asli Sentani. Pada konteks lokal di Papua umumnya dan Kota Jayapura pada khususnya terdapat stratifikasi sosial yang beragam. Stratifikasi sosial yang paling tinggi di tempati ondoafi. Ondoafi adalah pemegang garis keturunan yang di tarik melalui garis lurus dengan pendiri kampung dan adalah anak laki-laki sulung Ondoafi sebelumnya. Kekuasaan Ondoafi dijastifikasi melalui pewarisan secara turun temurun. Eksistensi kepemimpinan Ondoafi/Ondofolo dapat dilihat dalam kapasitas Ondoafi menurut UU No.21 tahun 2001 mengenai Otonomi khusus Papua , selain itu sistem kepemimpinan Ondoafi/Ondofolo yang terdapat dalam masyarakat adat Sentani merupakan kepemimpinan yang didapatkan berdasarkan hak waris, kemampuan sumber daya dan memiliki kemampuan komunikasi dengan masyarakat. Eksistensi Ondoafi/Ondofolo dapat dilihat dari setiap pengambilan keputusan dan penyelesaian konflik serta partisipasi dalam
pelaksanaan pembangunan di daerah kekuasaannya. Kekuasaan Ondoafi/Ondofolo telah ada
sejak jaman dahulu, hal ini dapat tercermin dalam sumber-sumber kekuasaan yang dimiliki oleh Ondoafi/Ondofolo. Pemerintah formal tidak dapat lepas dari pemerintahan non formal dalam hal ini Ondoafi/Ondofolo, dimana setiap pengambilan kebijakan yang dikeluarkan harus melibatkan Ondoafi/Ondofolo. Banyak permasalahan yang tidak dapat diselesaikan oleh pemerintah formal menyangkut dengan permasalahan pemberdayaan masyarakat dan pembangunan, maka pemimpin formal melibatkan Ondoafi/Ondofolo sebagai mitra kerja. Keberadaan Ondoafi/Ondofolo menjadi mitra kepemimpinan formal merupakan suatu wujud pengakuan bahwa peran kepemimpinan Ondoafi/Ondofolo masih tetap ada dan itu merupakan suatu hasil temuan dilapangan sehingga rekomendasi yang saya berikan adalah pengakuan tentang keberadaan Ondoafi/Ondofolo harus dieksplisitkan (gamblang) dalam suatu peraturan serta selalu dilibatkan dalam pengambilan keputusan terkait dengan kebijakan-kebijakan yang menyangkut dengan pembangunan di lokasi kepemimpinannya sehingga mencapai tujuan yang telah ditentukan bersama oleh kepemimpinan formal dan juga informal.