Anda di halaman 1dari 5

Ada beberapa hal penting yang harus diperhatikan dalam menaplikasikan sesuatu

pestisida antara lain:


1.

Dosis Pestisida.

Dosis adalah jumlah pestisida dalam liter atau kilogram yang digunakan untuk
mengendalikan sasaran tiap satuan luas tertentu atau tiap tanaman yang dilakukan
dalam satu aplikasi atau lebih (Djojosumarto, 2008).
2.

Konsentrasi Pestisida

Konsentrasi penyemprotan adalah jumlah pestisida yang disemprotkan dalam satu liter
air (atau bahan pengencer lainnya) untuk mengendalikan sasaran tertentu.
(Djojosumarto,2008)
3.

Volume Semprot

menyemprot sasaran tertentu per satuan luas atau per satuan individu tanaman
(Djojosumarto ,2008).
4.

Bahan Penyampur

Pestisida sebagai bahan racun aktif (active ingredients) dalam formulasi biasanya
dinyatakan dalam berat/volume. Bahan penyampur yang dapat digunakan adalah
alkohol, minyak tanah, xyline dan air (Sastroutomo,1992).
Salah satu alat semprot yang digunakan, antara lain Knapsack Sprayer. Alat ini
merupakan alat semprot yang sangat meluas digunakan. Alat ini hanya bisa untuk
bahan cair dengan bahan pelarut air. Kapasitas tangki antara 15-20 liter dioperasikan
secara manual dengan pompa tangan dan daya jangkaunya sangat terbatas yaitu 2
meter.
Dalam melakukan kalibrasi hal yang diperhatikan adalah kecepatan jalan harus konstan,
tekanan semprot sprayer tetap, ukuran/tipe nozzel, ketinggian nozzel di atas permukaan
tanah ( Panut, 2000)
Djojosumarto, P. 2008. Teknik Aplikasi Pestisida Pertanian. Kanisius: Yogyakarta
Djojosumarto, Panut. 2000. Teknik Aplikasi Pestisida Pertanian. Kanisius: Yogyakarta

Sastroutomo Soetikno S. 1992.Pestisida Dasar-Dasar Dan Dampak Penggunaanya.


Gramedia: Jakarta.
Sukma,Y. dan Yakup, 1991. Gulma Dan Teknik Pengendaliannya. Rajawali Press,
Jakarta.
Wudianto, R. 1999. Petunjuk Penggunaan Pestisida. Penebar Swadaya, Jakarta

Kalibrasi adalah penyesuaian mekanisme kerja alat sesuai dengan standar baku. Standar
bakunya adalah penyebaran herbisida secara rata di tempat/ lokasi lahan yang
disemprot. Kalibrasi dilakukan dengan tujuan agar dalam penyemprotan dapat dilakukan
dengan jumlah yang tepat ke arah sasaran dan penggunaan herbisida menjadi efisien dan
efektif. Selain itu, kalibrasi dilakukan untuk memperkecil terjadinya keracunan pada
tanaman akibat penumpukan herbisida, dan memperkecil pencemaran lingkungan. Kalibrasi
sangat perlu dilakukan agar kekeliruan pada saat aplikasi herbisida tidak terjadi. Kekeliruan
dalam aplikasi herbisida menyebabkan berkurang dan berlebihnya dosis herbisida yang
digunakan. Kedua hal tersebut sama-sama merugikan pengguna (Sastroutomo,1992).
(Wudianto, 1999).
Kalibrasi dilakukan sebelum melakukan penyemprotan, dan harus memperhatikan beberapa
hal, yaitu kecepatan jalan dan tekanan dalam tangki harus konstan/ tetap, serta operator, alat,
dan lahannya harus sama pada saat aplikasi dan kalibrasi. Dalam kalibrasi, kecepatan jalan
operator sangat mempengaruhi karena dalam pelaksanaan di lapangan sangat dipengaruhi
oleh bentuk topografi areal, penghalang seperti parit dan batang melintang. Selain itu posisi
nosel juga sangat mempengaruhi dalam aplikasi herbisida. Untuk mendapatkan ketinggian
nosel yang konstan yaitu dengan sudut 450 dari permukaan gulma sasaran (Wudianto, 1999).
Dalam kalibrasi sprayer terdapat dua metode yaitu metode luas dan waktu. Kedua metode
tersebut sangat berbeda. Perbedaan kalibrasi sprayer antara metode luas dan metode waktu
yaitu, jika metode luas bertujuan untuk menentukan volume semprot per satuan luas dengan
lahan berskala sempit dan biasanya menggunakan alat semprot punggung. Syarat utama

penerapannya adalah tekanan tangki dan jalan operator harus konstan. Sedangkan pada
metode waktu tujuan kalibrasi untuk menentukan kecepatan jalan operator dengan lahan
berskala besar (perusahaan) dan biasanya penyemprotan herbisida menggunakan boom
sprayer.
Jika dibandingkan antara metode luas dan metode waktu yang digunakan dalam kalibrasi
sprayer, keduanya sama-sama efektif apabila diterapkan sesuai dengan proporsinya masing
-masing. Seperti pada metode luas yang sangat mudah diterapkan untuk penyemprotan lahan
berskala sempit atau pada tingkat petani yang biasanya menggunakan alat semprot punggung,
untuk metode waktu sangat mudah diterapakan untuk penyemprotan lahan berskala
menggunakan boom sprayer atau traktor (Wudianto, 1999).
Ada dua metode praktis yang mudah diterapkan dalam melakukan kalibrasi
alatsemprot,yaitu metode luas dan metode waktu:
1. Metode LuasMetode luas lebih mudah diterapkan untuk penyemprotan lahan
berkala sempitatau pada tingkat petani yang biasanya menggunakan alat
semprot punggung.Metode ini bertujuan untuk menentukan volume
semprot.Syarat utama penerapan metode luas adalah tekanan dalam tangki dan
kecepatan jalan operator harus konstan
2.Metode WaktuMetode waktu baru dapat dilakukan apabila sudah ditentukan
volumesemprotnya.Tujuam kalibrasi dengan menggunakan metode ini adalah
untuk menentukan kecepatan jalan operator.Oleh karena itu,metode ini lebih
mudahditerapkan apabila penyemprotan herbisida dilakukan dengan
menggunakan boomsprayer atau dengan tractor (Nanik,2012).
Nanik,Prof.Dr.Ir,Dkk.2012.Panduan Praktikum Ilmu Dan Teknik
PengendalianGulma.Jurusan Budidaya Fakultas Pertanian Universitas
Lampung.Bandar Lampung

Sastroutomo, Soetikno S. 1992.Pestisida Dasar-Dasar dan Dampak


Penggunaanya. Gramedia: Jakarta.
Sukma,Y. dan Yakup, 1991. Gulma dan Teknik Pengendaliannya. Rajawali
Press, Jakarta.
Wudianto, R. 1999. Petunjuk Penggunaan Pestisida. Penebar Swadaya, Jakarta

Persyaratan kalibrasi
Standar acuan yang mampu telusur ke standar Nasional / Internasional
Metoda kalibrasi yang diakui secara Nasional / Internasional
Personil kalibrasi yang terlatih, yang dibuktikan dengan sertifikasi dari laboratorium yang
terakreditasi
Ruangan / tempat kalibrasi yang terkondisi, seperti suhu, kelembaban, tekanan udara, aliran
udara, dan kedap getaran
Alat yang dikalibrasi dalam keadaan berfungsi baik / tidak rusak sumber- sumber yang
mempengaruhi hasil kalibrasi
Prosedur
Kalibrasi harus dilakukan sesuai dengan prosedur standar yang telah diakui.
Kesalahan pemahaman prosedur akan membuahkan hasil yang kurang benar dan tidak dapat
dipercaya. Pengesetan sistem harus teliti sesuai dengan aturan pemakaian alat, agar kesalahan
dapat dihindari
Kalibrator
Kalibrator harus mampu telusur kestandar Nasional dan atau Internasional. Tanpa memiliki
ketelusuran, hasil kalibrasi tidak akan diakui oleh pihak lain. Demikian pulaketelitian,
kecermatan dan kestabilan kalibrator harus setingkat lebih baik dari pada alat yang dikalibrasi
Tenaga pengkalibrasi
Tenaga pengkalibrasi harus memiliki keahlian dan ketrampilan yang memadai, karena hasil
kalibrasi sangat tergantung kepadanya. Kemampuan mengoperasikan alat dan kemampuan
visualnya, umumnya sangat diperlukan, terutama untuk menghindari kesalahan yang
disebabkan oleh peralak maupun penalaran posisi skala.
Periode kalibrasi
Periode kalibrasi adalah selang waktu antara satu kalibrasi suatu alat ukur dengan kalibrasi
berikutnya. Periode kalibrasi tergantung pada beberapa faktor antara lain pada kualitas
metrologis alat ukur tersebut, frekuensi pemakaian, pemeliharaan atau penyimpanan dan
tingkat ketelitianya. Periode kalibrasi dapat ditetapkan berdasarkan lamanya pemakaian alat,
waktu kalender atau gabungan dari keduanya.
Lingkungan
Lingkungan dapat menyebabkan pengaruh yang sangat besar terhadap kalibrasi terutama
untuk mengkalibrasi kalibrator. Misalnya kondisi suhu, kelembabab, getaran mekanik medan
listrik, medan magnetik, medan elektro magnetik, tingkat penerangan dan sebagainya.
Alat yang dikalibrasi

Alat yang dikalibrasi harus dalam keadaan maksimal, artinya dalam kondisi jalan dengan
baik, stabil dan tidak terdapat kerusakan yang menggangu.
Praktek penyemprotan dianggap perlu dilakukan agar mahasiswa mengetahui bagaimana cara
aplikasi penyemprotan di lapangan. Penyemprotan dilakukan untuk pestisida yang berbentuk
cair atau larutan. Aplikasinya harus di larutkan di air, sehingga membutuhkan sprayer untuk
alat aplikasinya di lapangan.
Kalibrasi alat semprot (sprayer)
Kalibrasi adalah menghitung/mengukur kebutuhan air suatu alat semprot untuk luasan areal tertentu.
Kalibrasi harus dilakukan pada setiap kali akan melakukan penyemprotan yang gunanya adalah:
- Menghindari pemborosan herbisida
- Memperkecil terjadinya keracunan pada tanaman akibat penumpukan
Herbisida
- Memperkecil pencemaran lingkungan (Yakup,dkk, 1991).

Anda mungkin juga menyukai