KASUS MEDIS
CHF
Disusun oleh
Pendamping
:
Keilmuan
Keterampilan
Penyegaran
Diagnostik
Manajemen
Masalah
Neonatus
Bayi
Anak
Remaja
Dewasa
Tinjauan
Pustaka
Istimewa
Bumil
Lansia
Perempuan, usia 29 th, sesak nafas 1 minggu SMRS disertai batuk
Deskripsi :
tidak berdahak
Penegakan diagnosis dan pengobatan awal sesuai etologi serta
Tujuan :
mencegah
Bahan
Komplikasi
Tinjauan
Bahasan :
Cara
Riset
Pustaka
Membahas Diskusi
Presentasi dan
Diskusi
Kasus
Audit
Pos
:
Nama Wahana : RSUD TOTO
SMRS.
4 Riwayat Keluarga : Ayah pasien memiliki riwayat sakit jantung.
5 Riwayat Pekerjaan : Pasien bekerja sebagai seorang wiraswasta.
6 Kondisi Lingkungan Sosial dan Fisik : Kondisi lingkungan sosial dan sekitar
rumah pasien tidak diketahui.
7 Riwayat Imunisasi : Imunisasi semasa bayi lengkap (berdasarkan
alloanamnesis dengan ibu pasien)
8 Lain-lain :Hasil Pembelajaran :
1 Penegakan diagnosis CHF
2 Pengobatan CHF berdasarkan etiologi
3 Mengenali gejala awal CHF
4 Edukasi untuk pencegahan kekambuhan penyakit
5 Motivasi untuk kepatuhan berobat
Rangkuman Hasil Pembelajaran Portofolio
1 Subjektif :
Keluhan Utama
Keluhan Tambahan
2 Objektif :
Pemeriksaan Fisik
Kesadaran
: CM
Nadi
Suhu
: 36,50 C
CRT
: > 2 detik
: 98x/menit
Status Internus
Kepala : Normochepali
Mata
Thoraks
o Paru
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Palpasi
: Iktus jantung teraba di linea midclavicula
sinistra ICS V
Perkusi
murmur(-), gallop(+)
Abdomen
Inspeksi
: Datar
Palpasi
: Hepar Lien tidak teraba membesar, nyeri
tekan abdomen (-)
Perkusi
: Timpani
4 Plan :
-
Spironolakton 2 x 50
Bisoprolol 1 x 2,5 mg
Captopril 3 x 12,5 mg
Foto thoraks
EKG
Hasil Pembelajaran :
1 Pada kasus atrial fibrilasi, congestif heart failure, mitral insufisiensi,
miokard infark, terdapat gangguan nodul SA di atrium kiri.
2 Atrial fibrilasi dapat menyebabkan Periferial Arterial Disease (PAD)
maupun stroke. Bila terdapat murmur pada pemeriksaan jantung
dapat diberikan golongan bloker, maupun antikogulan untuk
mencegah emboli kardiak.
3 Pada pasien ini diberikan antihipertensi golongan ace inhibitor
dikarenakan golongan ini menekan dan memperbaiki renin
(neurohormonal)
4 Bila penyebab gagal jantung berat adalah penyakit jantung koroner
maka pemberian simvastatin dan aspirin bermanfaat secara jangka
panjang. Simvastatin sendiri berfungsi sebagai antiinflamasi di
endotel.
5 Pada pasien dengan murmur kuat, perlu dicurigai adanya penyakit
katup jantung (Valvular Heart Disease). Akibat dari murmur tersebut
menyebabkan darah terkocok kocok yang dapat mengakibatkan
emboli maupun lisis pada darah (pecah-pecah) yang mengakibatkan
anemia.
Tinjauan Pustaka
Gagal jantung adalah suatu keadaan patofisiologis berupa kelainan fungsi
jantung sehingga jantung tidak mampu memompa darah untuk memnuhi
kebutuhan metabolisme jaringan. Factor predisposisi gagal jantung adalah
penyakit yang menimbulkan penurunan fungsi ventrikel (seperti penyakit arteri
koroner, hipertensi, kardiomiopati, penyakit pembukuh darah atau penyakit
janutng kongenital) dan keadaan yang membatasi pengisian ventrikel (stenosis
mitral, kardiomiopati tau penyakit perikardial) factor pencetus termasuk
meningkatnya asupan garam, ketidakpatuhan menjalani pengibatan anti gagal
jantung, infark miokard akut, serangan hipertensi, aritmia akut, infeksi atau
demam, emboli paru, anemia, tirotoksikosis, kehamilan dan endokarditis infektif.
Gagal jantung kongestif menyebabkan berbagai gejala seperti sesak nafas
(memberat terutama ketika tiduran dan disebut orthopnea), batuk-batuk, pitting
edema dan cepat lelah.
New York Heart Association membuat klasifikasi fungsional dalam 4 kelas :
Kelas 1 : bila pasien dapat melakukan aktivitas berat tanpa keluhan
Kelas 2 : bila pasien tidak dapt melakukan aktivita lebih berat dari aktivitas
sehari-hari tanpa keluhan
Kelas 3 : bila pasien tidak dapat melakukan aktivitas sehari-hari tanpa keluhan
Kelas 4 : bila pasien sama sekali tidak dapat melakukan aktivitas apapun dan
harus tirah baring
Manifestasi klinis
Berdasarkan bagian jantung yang mengalami kegagalan pemompaan,
gejal dan tanda yang timbul pun berbeda, sesuai dengan pembagian tersebut.
Pada
gagal
jantung
kiri
terjadi
dyspneu
deffort,
kelelahan,
orthopnes,
kardiomegali
irama derap S3
refluks hepatojugular
Kriteria minor :
1
dyspneu deffort
hepatomegali
efusi pleura
diagnosis ditegakkan dari 2 kriteria mayor; atau 1 kriteria mayor dan 2 kriteria
minor yang harus ada pada saat yang bersamaan.
Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan foto thoraks dapat mengarah ke kardiomegali dan efusi
pleura. EKG pula dapat melihat penyakit yang mendasari seperti infark miokard
dan aritmia. Pemeriksaan penunjang lain seperti elektrolit, Hb, ekokardiografi,
angiografi, fungsi ginjal dan fungsi tiroid dilakukan atas indikasi.
Penatalaksanaan
1
gangguan
irama
jantung,
blok
AV
derajat
II
atau
III,
kaptopril 2x 6,25mg