larutan
standar.Larutan standar dapat berupa asam atau basa yang telah diketahui
konsentrasinya dengan teliti. Larutan standar asam diperlukan untuk
menetapkan, konsentrasi basa dan larutan standar basa diperlukan untuk
menetapkan konsentrasi asam. Keadaan dengan jumlah ekivalen asam sama
dengan basa disebut titik ekivalen. pH larutan mengalami perubahan selama
titrasi dan titrasi diakhiri pada saat pH titik ekivalen telah tercapai (Pratama
dkk., 2015)
Titrasi iodometri adalah salah satu jenis titrasi redoks yang melibatkan
iodium. Titrasi iodometri termasuk jenis titrasi tidak langsung yang dapat
digunakan untuk menetapkan senyawa-senyawa yang mempunyai potensial
oksidasi yang lebih besar daripada sistem iodium iodide atau senyawa-senyawa
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
k.
HCl encer
Jamu
Jeruk
Kertas perkamen
Natrium tiosulfat
Natrium bikarbonay
Nenas
Semangka
Tissu
D. Prosedur Kerja
Larutan
blanko
Belimbing
Jambu
Jeruk
Nenas
Semangka
mL
Di larutkan dalam 25 mL akuades
Ditambahkan 12,5 mL iodium 0,1 N
dan 5 mL natrium karbonat 14,3 %
ditutup dan dibiarkan selaa 30 menit
ditempat gelap
Ditambahkan 7,5 mL asam klorida
encer
Dititrasi
dengan
larutan
natrium
Ditambhakan
indikator
kanji
dan
Hasil pengamatan..?
E. Hasil Pengamatan
1. Tabel pengamatan
No
1
Perlakuan
Semangka 2 mL + 25 mL akuades
Volume titran
kanji+
dititrasi
lagi
dengan Na2S2O3
Nenas 2 mL + 25 mL akuades
+12,5 mL iodum +5 mL NaCl3.
Didiamkan 30 menit ditempat
gelap + 7,5 mL HCl 0,1 N +
dititrasi dengan Na2S2O3 0,1 N+
indikator
kanji+
dititrasi
lagi
dengan Na2S2O3
Jambu 2 mL + 25 mL akuades
kanji+
dititrasi
lagi
dengan Na2S2O3
Belimbing
2 mL + 25 mL
akuades +12,5 mL iodum +5 mL
NaCl3.
Didiamkan
30
menit
dengan Na2S2O3
Jeruk 2 mL + 25 mL akuades
+12,5 mL iodum +5 mL NaCl3.
Didiamkan 30 menit ditempat
gelap + 7,5 mL HCl 0,1 N +
kanji+
dititrasi
lagi
dengan Na2S2O3
2. Reaksi
a. Iod bebas dapat merangkap elektron dari zat produksi (oksidator)
Reaksinya = I2 + 2e
2 Ib. Iod bebas bereaksi dengan natrium tiosulfat
Na2S2O3 +I2
c. Penambahan HCl
2 NaI+S4O6-. 2S2O3
Na2S2O3 + Ki+HCl
I2 +KCl+ NaCl+H2O+Co2
S4O6-+2 e
d. Ki (dalam larutan iodium) + asam, maka akan meyebabkan pelepasan I2
e. Titrasi iod dengan tiosulfat
I2 + Na2S2O3
2 NaI + Na2S4O6
F. Pembahasan
Glukosa merupakan bahan bakar universal bagi sel-sel tubuh manusia
dan berfungsi sebagai sumber bahan karbon untuk sintesis sebagian besar
senyawa lainya. Semua jenis sel pada manusia menggunakan glukosa untuk
memperoleh energi. Umumnya makanan mengandung tiga unsur yaitu
karbohidrat,lemak dan protein. Dari ketiga unsur tersebut yang merupakan
sumber energi utama adalah karbohidrat.
Karbohidrat adalah komponen bahan pangan yang tersusun oleh tiga
unsur utama yaitu Karbon (C), Hidrogen (H) dan Oksigen (O). Susunan atomatom tersebut dan ikatannya mebedakan karbohidrat satu dengan lainya,
sehingga ada karbohidrat yang masuk struktur sederhana dan sttruktur yang
kompleks atau polisakarida seperti pati,glukosa, semi selulosa,dan oksigen.
Analisis kualitatif karbohidrta secara umumdidasarkan atas reaksi-reaksi warna
yang dipengaruhi oleh produk-produk hasil penguraian gula dalam asam-asam
kuat dengan gugus akrbonit senyawa organik.
Percobaaan dilakukan dengan tujuan untuk dapat menetukan kadar
glukosa pada sampel secara lodometri. Titrasi lodometri merupakan titrasi tidak
langsung. Titrasi ini merupakan salah satu jenis titrasi redoks yangb melibatkan
iodium. Sampel yabg digunakan dalam percobaan ini yaitu buah belimbing,
buah jambu, buah jeruk, buah semangka, dan buah senas, masing-masing
sampel diambil 2 ml dan dilarutkan dengan akuder didaalam erlenmeyer lalu
ditambahkan iodium.
Tujuan penabahan iodium adalah agar dapat mengikat amilum dari
penambaha indikator kanji nantinya. Kemudian ditambahkan natrium karbonat,
dengan tujuan untuk mengidentifikasi adanya kadar glukosa dalam sampel.
Larutan sampel kemudian ditutup dengan menggunakan aluminium foil lalu
disimpan ditempat gelap, dengan tujuan agar iodium tidak mudah teroksidasi
oleh cahaya dan udara. Setelah itu didiamkan selam 30 menit. Perlakuaan
warna biru.
G. Kesimpulan
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa
penentuan kadar glukosa dapat dilakukan dengan metode titrasi iodometri
(titrasi tidak langsung).
DAFTAR PUSTAKA
Asip, Fasol Dan Thomas Okta. 2016. Adsoprsi H 2s Pada Gas Alam Menggunakan
Membran Keramik Dengan Metode Titrasi Iodometri. Jurnal Teknik
Kimia. Vol. 19(4).
Djakani, Hindri, Theresia V. M, Yanti M.M. 2013. Gambaran Kadar Gula Darah
Puasa Pada Laki- Laki Usia 40-59 Tahun. Jurnal E-Biomedik(Ebm).
Vol. 1(1).
Kusbandari Aprilia. 2015. Analisis Kualitatif Kandungan Sakarida Dalam Tepung
Dan Pati Umbi Ganyong (Canna Edulis Ker.). Pharmaiana. Vol. 5 (1).
Pratama. Y.,Agung Tri Prasetya Dan Latifah. 2015. Pemanfaatan ekstrak daun jati
sebagai indikator titrasi asam-Basa. Indonesian journal of chemical
science. Vol. 4 (2).
Rahmayani,Fatimah Dan Siswarni Mz. 2013. Pemanfaatan Limbah Batang
Jagung Sebagai Adsorben Alternatif Pada Pengurangan Kadar Klorin
Dalam Air Olahan (Treated Water). Jurnal Teknik Kimia Usu. Vol. 2(2).