Anda di halaman 1dari 9

PERCOBAAN II

PENENTUAN KADAR GLUKOSA SECARA IODOMETRI


A. Tujuan
Tujuan dari percobaan ini adalah untuk menentukan kadar glukosa
dengan metode titrasi iodometri.
B. Dasar Teori
Glukosa merupakan bahan bakar universal bagi sel-sel tubuh manusia
dan berfungsi sebagai sumber karbon untuk sintesis sebagian besar senyawa
lainnya. Semua jenis sel manusia menggunakan glukosa untuk memperoleh
energi1. Umumnya makanan mengandung tiga unsur yaitu karbohidrat,lemak,
dan protein. Dari ketiga unsur tersebut yang merupakan sumber energi utama
ialah karbohidrat (Djakani dkk., 2013).
Karbohidrat adalah komponen bahan pangan yang tersusun oleh 3
unsur utama, yaitu karbon (C), hidrogen (H) dan oksigen (O). Susunan atomatom tersebut dan ikatannya membedakan karbohidrat satu dengan yang
lainnya, sehingga ada karbohidrat yang masuk kelompok struktur sederhana
seperti monosakarida dan disakarida dan dengan struktur kompleks atau
polisakarida seperti pati, glikogen, selulosa dan hemiselulosa. Analisis
kualitatif karbohidrat umumnya didasarkan atas reaksi- reaksi warna yang
dipengaruhi oleh produkproduk hasil penguraian gula dalam asam-asam kuat
dengan berbagai senyawa organik (Kusbandari, 2015)
Konsentrasi asam atau basa dengan menggunakan

larutan

standar.Larutan standar dapat berupa asam atau basa yang telah diketahui
konsentrasinya dengan teliti. Larutan standar asam diperlukan untuk
menetapkan, konsentrasi basa dan larutan standar basa diperlukan untuk
menetapkan konsentrasi asam. Keadaan dengan jumlah ekivalen asam sama
dengan basa disebut titik ekivalen. pH larutan mengalami perubahan selama
titrasi dan titrasi diakhiri pada saat pH titik ekivalen telah tercapai (Pratama
dkk., 2015)
Titrasi iodometri adalah salah satu jenis titrasi redoks yang melibatkan
iodium. Titrasi iodometri termasuk jenis titrasi tidak langsung yang dapat
digunakan untuk menetapkan senyawa-senyawa yang mempunyai potensial
oksidasi yang lebih besar daripada sistem iodium iodide atau senyawa-senyawa

yang bersifat oksidator seperti CuSO4.5H2O. Bebeda dengan titrasi iodometri


yang mereaksikan sampel dengan iodium, maka pada proses iodometri ini,
sampel yang bersifat oksidator direduksi dengan KI berlebih dan akan
menghasilkan I2 yang selanjutnya ditirasi dengan larutan baku natrium
tiosulfat (Na2S2O3). Banyaknya volume Na2S2O3 yang digunakan sebagai
tiran setara dengan banyaknya sampel (Asip dan Thomas, 2013).
Indikator digunakan kanji yang merubah warna sesuatu larutan yang
mengandung iodin menjadi biru. Untuk menentukan jumlah klor aktif, iodin
yang telah dibebaskan oleh klor aktif tersebut dititrasikan dengan larutan
standard natriumtiosulfat sesuai reaksi diatas. Titik akhir titrasi dinyatakan
dengan hilangnya warna biru dari larutan(Rahmayani dan Siswarni, 2013)

C. Alat dan Bahan


1. Alat
Alat- alat yang digunakan pada percobaan ini yaitu :
a. Batang pengaduk
b. Buret
c. Erlenmeyer 250 mL
d. Gelas kimia 100 mL
e. Gelas ukur 100 mL
f. Pipet tetes
g. Statif dan klem
2. Bahan
Bahan-bahan yang digunakan pada percobaan ini yaitu:
a. Akuades
b. Belimbing

c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
k.

HCl encer
Jamu
Jeruk
Kertas perkamen
Natrium tiosulfat
Natrium bikarbonay
Nenas
Semangka
Tissu

D. Prosedur Kerja
Larutan
blanko

Belimbing

Jambu

Jeruk

Nenas

Semangka

Ditimbang dengan seksama kira-kira 2

mL
Di larutkan dalam 25 mL akuades
Ditambahkan 12,5 mL iodium 0,1 N
dan 5 mL natrium karbonat 14,3 %
ditutup dan dibiarkan selaa 30 menit

ditempat gelap
Ditambahkan 7,5 mL asam klorida

encer
Dititrasi

dengan

larutan

natrium

tiorulfat 0,1 N sampai terjadi warna


kuning muda

Ditambhakan

indikator

kanji

dan

lanjutkan titrasi sampai warna biru


hilang

Hasil pengamatan..?

E. Hasil Pengamatan
1. Tabel pengamatan
No
1

Perlakuan
Semangka 2 mL + 25 mL akuades

Volume titran

+12,5 mL iodum +5 mL NaCl3.


Didiamkan 30 menit ditempat
gelap + 7,5 mL HCl 0,1 N +

dititrasi dengan Na2S2O3 0,1 N+


indikator
2

kanji+

dititrasi

lagi

dengan Na2S2O3
Nenas 2 mL + 25 mL akuades
+12,5 mL iodum +5 mL NaCl3.
Didiamkan 30 menit ditempat
gelap + 7,5 mL HCl 0,1 N +
dititrasi dengan Na2S2O3 0,1 N+
indikator

kanji+

dititrasi

lagi

dengan Na2S2O3
Jambu 2 mL + 25 mL akuades

+12,5 mL iodum +5 mL NaCl3.


Didiamkan 30 menit ditempat
gelap + 7,5 mL HCl 0,1 N +

dititrasi dengan Na2S2O3 0,1 N+


indikator
4

kanji+

dititrasi

lagi

dengan Na2S2O3
Belimbing
2 mL + 25 mL
akuades +12,5 mL iodum +5 mL
NaCl3.

Didiamkan

30

menit

ditempat gelap + 7,5 mL HCl 0,1

N + dititrasi dengan Na2S2O3 0,1


N+ indikator kanji+ dititrasi lagi
5

dengan Na2S2O3
Jeruk 2 mL + 25 mL akuades
+12,5 mL iodum +5 mL NaCl3.
Didiamkan 30 menit ditempat
gelap + 7,5 mL HCl 0,1 N +

dititrasi dengan Na2S2O3 0,1 N+


indikator

kanji+

dititrasi

lagi

dengan Na2S2O3
2. Reaksi
a. Iod bebas dapat merangkap elektron dari zat produksi (oksidator)
Reaksinya = I2 + 2e
2 Ib. Iod bebas bereaksi dengan natrium tiosulfat
Na2S2O3 +I2
c. Penambahan HCl
2 NaI+S4O6-. 2S2O3
Na2S2O3 + Ki+HCl
I2 +KCl+ NaCl+H2O+Co2
S4O6-+2 e
d. Ki (dalam larutan iodium) + asam, maka akan meyebabkan pelepasan I2
e. Titrasi iod dengan tiosulfat
I2 + Na2S2O3
2 NaI + Na2S4O6

F. Pembahasan
Glukosa merupakan bahan bakar universal bagi sel-sel tubuh manusia
dan berfungsi sebagai sumber bahan karbon untuk sintesis sebagian besar
senyawa lainya. Semua jenis sel pada manusia menggunakan glukosa untuk
memperoleh energi. Umumnya makanan mengandung tiga unsur yaitu
karbohidrat,lemak dan protein. Dari ketiga unsur tersebut yang merupakan
sumber energi utama adalah karbohidrat.
Karbohidrat adalah komponen bahan pangan yang tersusun oleh tiga
unsur utama yaitu Karbon (C), Hidrogen (H) dan Oksigen (O). Susunan atomatom tersebut dan ikatannya mebedakan karbohidrat satu dengan lainya,
sehingga ada karbohidrat yang masuk struktur sederhana dan sttruktur yang
kompleks atau polisakarida seperti pati,glukosa, semi selulosa,dan oksigen.
Analisis kualitatif karbohidrta secara umumdidasarkan atas reaksi-reaksi warna
yang dipengaruhi oleh produk-produk hasil penguraian gula dalam asam-asam
kuat dengan gugus akrbonit senyawa organik.
Percobaaan dilakukan dengan tujuan untuk dapat menetukan kadar
glukosa pada sampel secara lodometri. Titrasi lodometri merupakan titrasi tidak
langsung. Titrasi ini merupakan salah satu jenis titrasi redoks yangb melibatkan
iodium. Sampel yabg digunakan dalam percobaan ini yaitu buah belimbing,
buah jambu, buah jeruk, buah semangka, dan buah senas, masing-masing
sampel diambil 2 ml dan dilarutkan dengan akuder didaalam erlenmeyer lalu
ditambahkan iodium.
Tujuan penabahan iodium adalah agar dapat mengikat amilum dari
penambaha indikator kanji nantinya. Kemudian ditambahkan natrium karbonat,
dengan tujuan untuk mengidentifikasi adanya kadar glukosa dalam sampel.
Larutan sampel kemudian ditutup dengan menggunakan aluminium foil lalu
disimpan ditempat gelap, dengan tujuan agar iodium tidak mudah teroksidasi
oleh cahaya dan udara. Setelah itu didiamkan selam 30 menit. Perlakuaan

selanjutnya dilakukan titrasi dengan menggunakn natrium sulfat sebagai


larutan standar. Titrasi dilakukan dalam susana asam sehingga larutan uji
ditambahkan NCI.penambahan indikator kanji pada proses titrasi dpat
menghitung kelebihan titran, ditandai dengan penambahan

warna biru.

Kemudian dititrasi kembali hingga berubah warna bening yang menunjukkan


titik akhir titrasi.
Percobaan yang dilakukan tidak berhasil karena sampel yang digunakan
pada saat ditetesi indikator kanji tidak berubah menjadi warna biru melainkan
tetap bening. Hal tersebut disebabkan karena adanya kesalhan pada saat
pratikum. Kesalahan yang dapat terjadi yaitu pada saat menetesi reagen yang
tidak sesuai, proses titrasi yang tidak sesuai dan akibat kerusakn pada reagen
yang digunakan.
Manfaat ppenetuan kadar gluksoa dalam bidang farmasi yaitu pada
makanan khususnya yang sering dikonusmsi sehari-hari bermanfaat agar
seorang farmasi dapat mengukur berapa kadar glukosa yang terdapat dalam
makanan sehingga dapat memberikan infomasi yang jelas kepada pasine
khususnya pada pasien yang sedang menjalani terapi pengobatan diabetes
melitus (DM).

G. Kesimpulan
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa
penentuan kadar glukosa dapat dilakukan dengan metode titrasi iodometri
(titrasi tidak langsung).

DAFTAR PUSTAKA
Asip, Fasol Dan Thomas Okta. 2016. Adsoprsi H 2s Pada Gas Alam Menggunakan
Membran Keramik Dengan Metode Titrasi Iodometri. Jurnal Teknik
Kimia. Vol. 19(4).

Djakani, Hindri, Theresia V. M, Yanti M.M. 2013. Gambaran Kadar Gula Darah
Puasa Pada Laki- Laki Usia 40-59 Tahun. Jurnal E-Biomedik(Ebm).
Vol. 1(1).
Kusbandari Aprilia. 2015. Analisis Kualitatif Kandungan Sakarida Dalam Tepung
Dan Pati Umbi Ganyong (Canna Edulis Ker.). Pharmaiana. Vol. 5 (1).
Pratama. Y.,Agung Tri Prasetya Dan Latifah. 2015. Pemanfaatan ekstrak daun jati
sebagai indikator titrasi asam-Basa. Indonesian journal of chemical
science. Vol. 4 (2).
Rahmayani,Fatimah Dan Siswarni Mz. 2013. Pemanfaatan Limbah Batang
Jagung Sebagai Adsorben Alternatif Pada Pengurangan Kadar Klorin
Dalam Air Olahan (Treated Water). Jurnal Teknik Kimia Usu. Vol. 2(2).

Anda mungkin juga menyukai